47
Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan secara umum. Ini digunakan untuk menyesuaikan keterangan yang diberikan dengan situasi
yang sebenarnya. b. Wawancara yaitu : mengumpulkan
data dengan mengadakan dialog secara langsung dan mengajukan pertanyaan mengenai permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini kepada pihak yang telah ditetapkan. Wawancara dilakukan kepada petugas pemasyarakatan, narapidana dan
petugas lembaga pemasyarakatan untuk mengetahui kondisi dan keberhasilan
pelaksanaan program
pembinaan di
Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan.
c. Angket Questioner yaitu : teknik pengumpulan data yang dilakukann dengan menyebar angket berisi daftar pertanyaan yanng diajukan secara
tertulis pada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anakn Tanjung Gusta Medan.
2. Data sekunder Data sekunder adalah data yabg diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu
dengan mempelajari dan menelaah buku-buku, majalah, surat kabar, karya ilmiah, artikel, buletin dan lain-lain yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini.
3.5 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan pengukuran skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan partisipasi seseorang atau sekelompok orang tetang fenomenal sosial. Subjek penelitian ini
dihadapkan pada pernyataan positif dan negatif dalam jumlah yang berimbang,
Universitas Sumatera Utara
48
dan mereka diminta untuk menyatakan apakah setuju, kurang setuju, dan tidak setuju Faisal, 2005 : 143.
Pemberian skor data dilakukan mulai respon yang negative menuju respon yang positif, yakni :
a. Skor tidak setuju negatif adalah -1 b. Skor kurang setuju netral adalah 0
c. Skor setuju positif adalah 1 Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah :
a. Pengkodingan, yaitu
mengklasifikasikan jawaban-jawaban
menurut macamnya.
b. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban sehingga mudah dianalisa serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakan
dalam penelitian. c. Tabulasi, yaitu dengan menggunakan tabel tunnggal untuk mengetahui
jawaban skor dari masalah yang diteliti. d. Membagi kedalam dua kategori dalam menganalisa sikap, persepsi dan
partisipasi narapidana.
Sebelum menetukan klasifikasi persepsi, sikap dan partisipasi maka ditentukan interval kelas sebagai skala pengukuran, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
49
i = i = interval kelas
i = H= nilai tertinggi
= L= nilai terendah
= 0,66 K= banyak kelas
Negatif Netral Positif
-1 -0,66
-0,33 0,33
0,66 1
Maka untuk menentukan kategori respon positif dan negatif dengan adanya nilai batasan sebagai berikut :
Respon dengan nilai -1 sampai dengan -0,33 = respon negatif Respon dengan nilai -0,33 sampai dengan 0,33 = respon netral
Respon dengan nilai 0,33 sampai dengan 1 = respon positif
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan berlokasi di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, memiliki luas 2 Hektar dengan luas
bangunan 4.754m persegi.
4.2 Latar Belakang Berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak
Tanjung Gusta Medan
Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan didirikan pada tahun 1982 dan diresmikan pada bulan Agustus tahun 1986 oleh Kepala
Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Sumatera utara yang bernama Bapak Radjo Harahap, SH.
Sebelum Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan didirikan, seluruh narapidana anak ditempatkan pada penjara-penjara yang ada
dan maing-masing penjara memiliki peraturan sendiri. Sistem penjara yang telah berubah menjadi sistem pemasyarakatan ditujukan untuk mengayomi melindungi
narapida dengan memberikan pembinaan terhadap segala kekurangannya. Berdasarkan intruksi dari pusat, para narapidana dipisah-pisahkan demi
memudahkan pembinaannya. Sebagai realisasinya pada tanggal 18 Oktober 1986 diresmikan Lembaga Pemasyarakatan Wanita dan Anak di Tanjung Gusta Medan
oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Sumatera Utara, Radjo Harahap, SH dan pejabat PEMDA setempat.
Universitas Sumatera Utara