Partispasi Narapidana Terhadap Program Pembinaan

90

5.2.3 Partispasi Narapidana Terhadap Program Pembinaan

Partisipasi narapidana terhadap program pembinaan dapat dilihat dari keterlibatan responden dalam mengikuti dan melaksanan program pembinaan. Hasil dari penelitian yang dilakukan berdasarkan partisipasi narapidana terhadap program pembinaan diuraikan sebagai berikut : Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Pendidkan Umum No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 3 Selalu mengikuti Kadang-kadang mengikuti Tidak pernah mengikuti 9 16 5 30 53,33 16,67 Jumlah 30 100 Sumber: kuesioner 2103 Berdasarkan tabel 5.22 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden kadang-kadang mengikuti kegiatan pendidikan umum, karena mereka lebih memilih untuk mengikuti kegiatan pendidikan keterampilan. Sedangkan 9 orang responden yang selalu mengikuti kegiatan pendidikan umum dikarenakan ingin mengejar program pendidikan paket-B. Dan 5 responden tidak pernah mengikuti kegiatan pendidikan umum dikarenakan meraka malas untuk belajar lagi dan memilih untuk melakukan kegiatan lain. Pembinaan melalui program pendidikan umum yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan ada beberapa macam namun yang paling utama adalah Kejar Paket-B yang bekerja sama Universitas Sumatera Utara 91 dengan Dinas Pendidikan Kota Medan yang mengutus Unit Pelayanan Teknis Dinas pendidikan Kota Medan untuk melaksakan kegiatan pembinaan umum di Lembaga Pemsyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Pembinaan Keterampilan No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 3 Selalu mengikuti Kadang-kadang mengikuti Tidak mengikuti 21 7 2 70 23,33 6,67 Jumlah 30 100 Sumber: Kuesioner 2013 Berdasarkan tabel 5.23 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden selalu mengikuti kegiatan pembinaan keterampilan karena mereka tertarik untuk mengasah keterampilam mereka sehingga nanti keterampilan tersebut dapat digunakan setelah mereka keluar dari Lembaga Pemasyarakatan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan keterampilan dikarenakan mereka melaksanakan kegiatan- kegiatan lain seperti bermain bola dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan ada beberapa program pembinaan pendidikan keterampilan seperti pelatihan kaligrafi, pelatihan pangkas, pelatihan komputer dan pelatihan pendalaman Al-kitab. Universitas Sumatera Utara 92 Tabel 5.24 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Pembinaan Rohani No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 3 Selalu mengikuti Kadang-kadang mengikuti Tidak pernah mengikuti 24 4 2 80 13,33 6,67 Jumlah 30 100 Sumber: Kuesioner 2013 Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan setiap narapidana berhak melaksanakan ibadahnya sesuai dengan Agama dan kepercayaan yang dianutnya. Pihak Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan telah menyelenggarakan pembinaan rohani bagi narapidana sesuai ketentuan yang berlaku. Agama merupakan dasar dari prilaku umat manusia, orang yang taat beragama akan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik sesuai dengan yang di ajarkan agama tersebut. Setiap masing-masing agama selalu mengajarkan kepada umatnya tentang hal-hal yang mempunyai nilai budi pekerti dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Melaluli pimbinaan rohani inilah nantinya petugasa akan memberikan penyuluhan-penyuluhan agama kepada narapidana guna membangun nilai-nilai luhur mereka yang nantinya dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal inilah akan berpaengaruh positif bagi setiap narapidana sehingga nantinya mereka tidak lagi terperosok kedalam perbuatan yang melanggar norma hukum, agama, sosial, dan kesusilaan. Universitas Sumatera Utara 93 Berdasarakan tabel 5.24 dapat diketahui bahwa mayoritas narapidan selalu mengikuti kegiatan pembinaan roohani, hal ini menunjukkan bahwa sebian besar dari mereka benar-benar menyadari akan perbuatannya dan berusaha memperbaiki diri agar kelak menjadi pribadai yang baik dan taat beragama. Sementara ada 4 orang narapidana yang kadang-kadang mengikuti kegiatan pembinaan rohani. Masing-masing dari mereka mempunyai alasan yang berbeda-beda. Dan ada 2 orang yang tidak pernah mengikuti kegiatan pembinaan rohani dengan alasan malas dan lebih memilih untuk berisitirahat atau tidur. Tabel 5.25 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Keluaraga No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 3 Sering Kadang-kadang Tidak pernah 5 22 3 16,67 73,33 10 Jumlah 30 100 Sumber: Kuesioner 2013 Dalam aturannya setiap warga binaan berhak menerima kunjungan dari pengacara, keluarga, ataupun teman dan orang-orang tertentu lainnya dan Lembaga Pemasyarakatan wajib menyediakan ruangan khusus untuk menerima kunjungan. Hal menarik yang saya temukan di depan pintu masuk ada semacam tulisan yang berupa pemberitahuan kepada pengunjung yang bertuliskan “kami tidak menerima suap dalam bentuk apapun”. Tulisan ini bermaksud agar pengunjung nantinya tidak akan memberikan uang atau apapun itu kepada petugas jaga. Universitas Sumatera Utara 94 Dari hasil observasi peneliti menyaksikan langsung bagaimana para petugas memerikasa seluruh barang-barang bawaan para pnegunjung yang hendak menjenguk narapidana, dan pengunjung yang ingin menjenguk jumlahnya tidak boleh lebih dari 5 orang. Hal yang peling penting ketika berkunjung adalah pengunjung harus menitipkan alat komunikasi atau alat-alat elektronik lainnya di pos penjagaan petugas. Ini dilakukan agar tidak ada barang-barang yang dilarang yang diberikan kepada narapidana seperti handphone, narkoba dan senjata tajam. Tabel 5.26 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Rekreasi No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Selalu mengikuti Kadang-kadang mengikuti 28 2 93,33 6,67 Jumlah 30 100 Sumber: Kuesioner 2013 Dari tabel 5.26 dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu mengikuti kegiatan rekreasi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan rekreasi sangat diperlukan oleh responden guna menghibur diri mereka dari hal-hal yang membuat mereka jenuh dan stres. Kegiatan ini juga dapat menyegarkan diri mereka dan tentu saja dapat menyehatkan jiwa dan raga mereka Ada bermacam-macam kegiatan rekreasi antara lain berolah raga, menonton televisi, bermain musik, dan membaca di perpustakaanyang smuanya telah di sediakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Kegiatan ini biasanya diadakan setiap sore hari dan khusus di hari minggu diadakan dari pagi sampai dengan sore hari. Universitas Sumatera Utara 95 Tabel 5.27 Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Jadwal Kegiatan Pembinaan No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 3 Selalu mengikuti Kadang-kadang mengikuti Tidak pernanh mengikuti 23 6 1 76,67 20 3,33 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Berdasarkan tabel 5.27 dapat diketahui bahwa 23 responden atau mayoritas responden menyatakan selalu mengikuti jadwal kegiatan tepat waktu, karena mereka merasa harus mengikuti kegiatan sesuai waktu yang sudah di tetapkan oleh Lembaga Pemasyarakatan. Petugas Lembaga Pemasyarakatan memang sudah menyusun dan mengatur jadwal kegiatan narapidana dari hari senin sampai dengan minggu. Dan pergantian jadwal kegiatan biasanya ditandai dengan bunyi bel ataupun lonceng yang dibunyikan oleh petugas Lembaga Pemasyarakatan. Ada juga responden yang menyatakan kaddang-kadang mengikuti jadwal kegiatan tepat waktu. Mereka beralasan bahwa ada pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu seperti membersihkan kamar ataupun mencuci pakaian mereka. Dan ada juga yang menyatakan tidak pernah mengikuti jadwal kegiatan tepat waktu dengan alasan malas dalam mengikuti kegiatan tepat waktu. Selain itu tidak adanya sanksi tegas yang diberikan oleh petugas kepada mereka yang tidak menjalankan kegiatan sesuai jadwal atau waktu yang telah ditetapkan sehingga mereka cenderung menganggap keterlambatan yang dilakukan mereka tidak mendapat perhatian ataupun respon dari petugas. Universitas Sumatera Utara 96 Tabel. 5.28 Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Terhadap Peraturan di LP No. Kategori Frekwensi F Persentasi 1 2 Selalu mematuhi Kadang-kadang mematuhi 26 4 86,67 13,33 Jumlah 30 100 Sumber : Keusioner 2013 Berdasarkan tabel 5.28 dapat kita lihat bahwa sebiagian responden selalu mematuhi peraturan yang berlaku di Lembaga Pemasyrakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Hal ini karena mereka sadar bahwa sangat penting untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan sehingga dapat membentuk mereka menjadi pribadi yang disiplin di dalam Lembaga Pemsyarakatan. Selain itu mereka juga takut terhadap sanksi yang diberikan oleh petugas sehingga mereka merasa harus mematuhi semua peratauran yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Sedangkan responden yang kerunag memaruhi peraturan di Lembaga Pemasyareakatan karena mereka memang orang-orang yang malas dan cenderung pembangkang sehingga serta tidak mempunyai kesadaran diri dan mereka nantinya akan menjadi pribadi yang lemah dan tidak disiplin. Ada beberapa peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Pemasayaraktan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan yang nantinya harus di taati oleh seluruh narapidana tanpa terkecuali. Peraturan ini di buat agar nantinya dapat mengendalikan seluruh narapidana dan menciptakan lingkungan yang tertib dan aman. Bagi narapidana yang melanggar aturan akan ada sanksi yang diberikan petugas yaitu bimbingan untuk mendidik mereka agar lebih disiplin dan mentaati peraturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 97 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Saran dan Prasarana Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada seluruh responden diketahui bahwa seluruh responden yang berjumlah 30 orang menayatakan bahwa mereka selalu menggunakan sarana dan prasarana yang ada di Lembaga Pemasayarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Mereka beralasan bahwa sarana dan prasarana yang di sediakan sudah cukup memadai sehingga sayang rasanya apabila ,ereka tidak menggunakan sarana dan prasarana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan. Dan menurut keterangan petugas para narapidana sering meminjamkan alat-alat olahraga di sore hari agar mereka bisa berolahraga sambil bercengkaramah antara sesama narapidana di Lembaga Pemasyarakatan dan mereka juga meminta kunci ruangan menonton agar mereka dapat mengisi waktu luang mereka dengan menonton televisi bersam-sama. Berdasarkan hasil skala likert lampiran 1 diketahui bahwa responden memiliki partisipasi terhadap program pembinaan dengan nilai sebagai berikut : = 123 : 7x30 = 123 : 210 = 0,585 Keteragan : Jumlah skor variabel persepsi = 123 Jumlah sub variabel pertanyaan = 7 Jumlah responden = 30 Hasil skor variabel partisipasi V3 = 0,585 Universitas Sumatera Utara 98 Hasil dari skala likert tersebut menunjukkan bahwa nilai partisipasi terhadap program pembinaan yaitu 0,585 dan berada diantara 0,33 sampai dengan 1, sehingga menunjukkan respon yang positif. Dalam hal ini para responden mengikuti, ikut terlibat langsung dan merasakan manfaat dari program pembinaan yang diberikan.

5.24 Respon Narapidana terhadap Program Pembinaan