Kelembagaan Petani
F. Kelembagaan Petani
Adanya kelembagaan penyuluhan petani dapat menunjukkan sejauh mana wilayah tersebut aktif untuk berpartisipasi dalam pembangunan
commit to user
pertanian adalah kelompok tani dan GAPOKTAN. Kelembagaan pertanian yang ada di Desa Blumbang yaitu terdapat 1 GAPOKTAN dengan 6
kelompok tani didalamnya. Berdasarkan tabel di bawah ini dapat dilihat kelembagaan penyuluhan pertanian di Desa Blumbang : Tabel 4.10 Kelembagaan Pertanian di Desa Blumbang
No
Kelembagaan Petani
Lingkungan Jumlah anggota
Kelompok Tani ”Suko Tani” Kelompok Tani ”Mekarsari” Kelompok Pemuda Tani ” Puspahati” Kelompok Tani ” Puas” Kelompok Wanita Tani ” Mawarti” Kelompok wanita Tani ” Sekar”
Blumbang Blumbang Blumbang Blumbang Blumbang Blumbang
36 Sumber: Data Monografi Desa Blumbang Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa Desa Blumbang dapat dikatakan sebagai wilayah yang cukup berpartisipsi aktif dalam pembangunan pertanian dilihat dari kelembagaan petani yang ada. Kelompok tani sebagai tempat belajar bagi para anggotanya, artinya kelompok tani merupakan media pertemuan dan interaksi bagi para anggotanya, untuk saling tukar-menukar informasi yang berkaitan dengan inovasi, serta mengadopsinya. Dibentuknya kelompok tani dalam jangka panjang diharapkan mampu menghilangkan ketergantungan dari pihak lain atau dengan kata lain petani dapat tumbuh dengan kemandiriannya.
Seperti latar belakang dibentuk dan dipilihnya kelompok pemuda PUSPAHATI sebagai kelompok yang dilibatkan dalam kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati, karena melihat potensi yang dimiliki kelompok pemuda PUSPAHATI berbeda dengan kelompok lainnya, karena kelompok pemuda PUSPAHATI beranggotakan individu- individu yang rata-rata berusia muda yang akan mempengaruhi produktifitas dalam sebuah kegiatan, dengan SDM yang potensial maka diharapakan kegiatan pemberdayaan yang akan diselenggarakan dapat berjalan lancar dan baik.
commit to user 61
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Upaya pengembangan pestisida nabati di Desa Blumbang.
Kelompok tani merupakan sekumpulan orang–orang tani (dewasa, wanita, pemuda) yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Di Desa Blumbang terdapat sebuah kelompok pemuda tani yang bergerak dalam bidang pertanian organik, khususnya dalam pengembangan pestisida nabati. Kelompok pemuda tani yang bernama PUSPAHATI (Pos Usaha Pengembangan Agensia Hayati), kelompok ini beranggotakan petani yang rata-rata masih berusia produktif dimana mereka adalah petani pemilik sekaligus penggarap yang memiliki luasan lahan diatas
1000m 2 dan pekerjaan utama mereka sebagai petani yang membudidayakan tanaman sayuran. Pendirian kelompok pemuda tani PUSPAHATI sebagai suatu lembaga pertanian yang bergerak dalam bidang pertanian organik mempunyai latar belakang yaitu keadaan lahan pertanian yang sudah dianggap beracun karena keberadaan residu pestisida kimia yang cukup tinggi sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak subur lagi, hal tersebut akan mempengaruhi jumlah produktivitas yang dihasilkan dalam kegiatan usahatani dan akibatnya pendapatan petani semakin rendah. Maka dari itu dengan dibentuknya kelompok pemuda tani PUSPAHATI diharapkan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan kesejahteraan dari anggota kelompok pemuda tani dalam pengembangan pestisida nabati.
a. Sejarah Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI Pendirian Kelompok pemuda tani yang bernama PUSPAHATI berawal dari keprihatinan PPL dan PHP/POPT dan beberapa orang petani alumni peserta SLPHT bawang putih yang peduli terhadap permasalahan yang
commit to user
dihadapi petani saat itu, serta persoalan mengenai pertanian yang menyangkut dengan kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida dan obat-obatan kimia. Sehingga pada tanggal 25 September 2005 dibentuklah kelompok pemuda tani yang diberi nama PUSPAHATI, dimana kelompok tersebut adalah kelompok bentukan pemerintah yang sengaja didirikan untuk dilibatkan dalam kegiatan pemberdayaan pengembangan pestisida nabati. Adapaun cara pembuatan pestisida nabati adalah sebagai berikut :
a) Bahan yang diperlukan:
1. Air kelapa
: 50 lt
2. Daun Mimba
5. Temu Ireng
: 5 kg
6. Temu Lawak
11. EM4+ Tetes
: 10 lt
12. Urine Sapi
: 50 lt
b) Alat yang digunakan : 1. Drum Plastik 2. Lumpang+alu 3. Pisau 4. Telenan 5. Centhong
commit to user
c) Cara pembuatan :
1. Air kelapa direbus kira-kira 1 jam, angkat dan tutup jangan dibuka, biarkan sampai dingin.
2. Empon-empon dan rempah-rempah dicacah kemudian ditumbuk, tetapi jangan dicampur.
3. Letakkan drum ditempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari. Masukkan air kelapa yang sudah direbus, EM4 dan tetes kemudian diaduk.
4. Masukkan semua bahan sambil diaduk, kemudian drum ditutup rapat. Bukalah drum setelah 72 jam kemudian diaduk, selang 1 minggu dan kemudian diaduk sampai 3 minggu dan pestisida nabati siap digunakan.
d) Manfaat pestisida nabati : 1. Mengendalikan ulat pengganggu tanaman. 2. Mengendalikan belalang daun. 3. Mengendalikan pathek pada tanaman cabe.
e) Cara penggunaan :
1. Saring cairan pestisida nabati dan ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk organik.
2. Letakkan hasil saringan kedalam jerigen kemudian tutup rapat dan pestisida nabati bisa bertahan selam 3 bulan.
3. Dosis penggunaan 400 cc untuk 1 tangki sprayer 14 liter. 4. Sebaiknya digunakan pada sore hari.
b. Tujuan Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI 1)
Meningkatkan SDM dalam hal merubah perilaku dari ketergantungan pestisida sintetis untuk beralih ke pestisida nabati (agensia hayati).
2) Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup petani. 3)
Berusaha meminimalis residu bahan kimia dalam hasil pertanian.
commit to user
4)
Menjaga keseimbangan ekosistem. Produk pestisida nabati juga dikembangkan menjadi beberapa jenis yaitu : 1) BIOLA (Bio Organik Lawu), yaitu dengan cara menambahkan isolat PGPR kedalam pestisida nabati yang mempunyai fungsi sebagai pestisida nabati dan bisa juga digunakan sebagai pupuk ZPT.
2) BINAL (Bio Natural Lawu), yaitu dengan cara menambahkan URINSA kedalam pestisida nabati yang mempunyai fungsi sebagai pengendali hama dan penyakit.
3) BOM (Bio Organik Murni), yaitu dengan cara penambahan EM4 dan tetes pada URINSA yang mempunyai fungsi sebagai pupuk organik.
2. Faktor Internal Pemuda Tani, Unsur-unsur Dinamika Kelompok yang mempengaruhi kelompok pemuda tani dalam kegiatan pemberdayaan.
a. Tujuan Kelompok (group goal) Tujuan kelompok (group goal) merupakan hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh anggota kelompok. Kejelasan tujuan kelompok akan sangat berpengaruh terhadap tindakan anggota kelompok. Anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdiri dari petani yang rata-rata masih bisa dikatakan berusia muda. Sebagian besar informan menjawab bahwa tujuan kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah meningkatkan SDM dalam merubah perilaku dari ketergantungan pestisida sintetis untuk beralih ke agensia hayati, meningkatkan kesejahteraan taraf hidup petani, berusaha meminimalis residu bahan kimia dalam hasil pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem . Hal ini sejalan dengan kegiatan pemberdayaan yang mempunyai tujuan yaitu untuk mengembalikan sistem pertanian organik melalui upaya perubahan pengetahuan, sikap, ketrampilan dalam pembuatan, pemanfaatan dan pengembangan pestisida nabati yang nantinya hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan anggota
commit to user
kelompok pemuda tani, dan tentu saja hal ini sangat membantu pemuda tani dalam pencapaian tujuan. Tabel 5.1 Tujuan Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI
Tujuan yang ingin dicapai
Cara Mencapai Tujuan
ketergantungan pestisida sintetis untuk beralih ke agensia hayati.
Menjadi anggota kelompok, dan mengikuti pertemuan kelompok, karena pada saat pertemuan pasti ada kegiatan penyuluhan.
2. Meningkatkan kesejahteraan taraf hidup petani.
Mengikuti
setiap
pelatihan-pelatihan keterampilan yang diberikan.
3. Berusaha
memini malis
residu
bahan kimia dala m hasil pertanian.
Dengan mengaplikasikan pestisida oraganik, maupun pupuk organikhasil buatan kelompok, dan memulainya pada lahan masing-masing
4. Menjaga keseimbangan ekosistem
Mengurangi pemakaian pestisida kimia. Sumber : Analisis Data Primer, 2010
Adapun dalam proses penentuan tujuan yang hendak dicapai juga melibatkan anggota kelompok yang dibantu oleh PPL dan Petugas POPT/PHP dalam hal pemberian pertimbangan dan saran untuk kemudian
dimusyawarahkan dan disahkan oleh ketua kelompok 1 .
b. Struktur Kelompok (group structure) Struktur kelompok (group structure), yaitu suatu pola yang teratur tentang bentuk tata hubungan antar individu dalam kelompok yang juga melukiskan kedudukan dan peran masing-masing. Struktur kelompok diukur dari keberadaan struktur kelompok, pemahaman anggota terhadap struktur kelompok dan pelaksanaan tugas sesuai dengan jabatan dalam struktur. Struktur kelompok pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, seksi sains, seksi usaha, seksi
pemasaran, dan seksi humas 2 . Berikut struktur organisasi kelompok pemuda tani PUSPAHATI:
1 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Bapak Bambang JS selaku PPL yang bertugas membina kelompok pemuda tani
PUSPAHATI : Ya, saya membantu memberikan pertimbangan dan gambaran-gambaran dalam penentuan tujuan, akan tetapi
keputusan dikembalikan kepada forum. 2 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Harsono A selaku ketua kelompok pemuda tani PUSPAHATI:Terstruktur
dengan baik yang terdiri dari pelindung, penanggung jawab, pembina, ketua, sekretaris, bendahara, seksi sains, seksi usaha,seksi pemasaran, dan seksi humas.
commit to user
Gambar 5.1 Stuktur Organisasi Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI Ketua
: 1. Sunarman
2. Harsono A
Sekretaris : 1. Sarjono
2. Suyatmi
Bendahara : 1. Sularno
2. Sudarni
Seksi Sains : Suyanto, Sutono, Harsono B. Seksi Usaha : Sarmono Seksi Pemasaran : Harjanto Seksi Humas : Sunarno, Sardono, Giyono
Sebagian besar informan mengetahui struktur organisasi dalam kelompok. Ketua kelompok yang dibantu pengurus memiliki wewenang mengambil keputusan kelompok yang sebelumnya keputusan tersebut telah dimusyawarakan dan telah disepakati oleh anggota kelompok dalam rapat
Seksi Usaha
Seksi Pemasaran
Seksi Sains Seksi Humas
commit to user
anggota, keputusan yang berasal dari kedua belah pihak yaitu penggurus dan anggota kelompok akan lebih mudah untuk dilaksanakan, hal tersebut dapat dilihat bahwa semua pengurus yang menduduki struktur jabatan didalam kelompok PUSPAHATI menjalankan tugasnya dengan baik karena diantara mereka terjadi komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik sehingga semua anggota dan pengurus saling terbuka serta mereka mempunyai hak yang sama untuk berbicara, sehingga proses koordinasi
dan kerjasama dalam melaksanakan tugas tidak mengalami hambatan 3 . Dengan adanya struktur kelompok yang jelas, diharapkan bisa melaksanakan kegiatan kelompok sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan para pengurus dapat menjalankan tugasnya masing-masing dalam hal pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan dengan kelompok agar tujuan dari kelompok tersebut bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
c. Fungsi Tugas (task function) Fungsi tugas (task function), yaitu tugas yang harus dilaksanakan setiap anggota kelompok sesuai dengan fungsi masing-masing serta sesuai dengan kedudukannya dalam struktur kelompok. Fungsi tugas diukur dengan pendistribusian tugas dan pemahaman terhadap tugas dalam struktur. Pembagian tugas sudah jelas untuk masing-masing jabatan dalam
struktur organisasi kelompok pemuda tani PUSPAHATI, semua tugas dan wewenang dibagi berdasarkan kedudukannya didalam kelompok.
1) Ketua
: bertugas untuk mengesahkan keputusan selain itu bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan kelompok.
3 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Bapak Purnama selaku PHP/POPT dan pembina kelompok pemuda tani PUSPAHATI: Ya, mereka melakukannya sesuai dengankemampuan mereka, maka tidak menutup kemungkinan juga bekerjasama dengan
anggota kelompok. Komunikasi terjadi 2 arah, karena untuk mempermudah pertukaran informasi, saling melengkapi dalam bekerjasama.
commit to user
2) Sekretaris
: bertugas sebagai pencatat dalam rapat, menginventaris data, berkas, dan pemandu rapat. 3) Bendahara
bertugas
mengelola keuangan
kelompok. 4) Seksi sains
: bertugas untuk melakukan penelitian atau percobaan awal untuk mengetahui hasilnya terlebih dahulu sebelum anggota mengaplikasikannya, serta bekerjasama dengan seksi usaha pada saau kegiatan produksi. 5) Seksi usaha
: bertugas melakukan koordinasi dan bertanggung jawab terhadap kegiatan usaha kelompok yang meliputi pembuatan pupuk organik, pestisida nabati, makanan olahan dll. 6) Seksi pemasaran : bertugas mendistribusikan produk yang dihasilkan kepada anggota kelompok dan memasarkan produk yang dihasilkan kelompok keluar lingkup kelompok. 7) Seksi humas
: bertugas melakukan kerjasama dengan piha-pihak diluar kelompok, selain itu seksi humas juga berperan dalam membantu seksi pemasaran untuk mencarikan informasi pangsa pasar mana yang akan
dijadikan sasaran penjualan produk 4 .
Pembagian tugas dan peran pengurus sudah jelas, tetapi kadang- kadang pengurus tidak melaksanakan tugas sesuai dengan perannya, karena mungkin adanya hambatan-hambatan yang menyebabkan mereka tidak bisa melaksanakan tugasnya, misalnya apabila ada salah seorang penggurus
4 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Harsono B selaku seksi sains dikelompok pemuda tani PUSPAHATI:
Disesuaikan dengan jabatan yang dipegang, ketua memimpin rapat, bertanggung jawab dalam semua kegiatan, sekretaris mencatat, menginventaris data, bendahara mengurus keuangan,seksi sains melakukan penelitian awal, seksi usaha melakukan
kegiatan usaha dalam kelompok, seksi pemasaran jelas memasarkan, seksi humas mencari informasi diluar kelompok.
commit to user
atau anggota kelompok tidak dapat mengikuti kegiatan dikarenakan suatu hal maka pengurus atau anggota yang lain tidak mengenakan sanksi kepada mereka yang tidak bisa hadir, dengan segala kesadaran mereka memaklumi apa yang dilakukan annggota yang tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut sebagai suatu hal yang manusiawi yang pasti semua anggota maupun pengurus akan mengalaminya.
Adanya fungsi tugas yang sesuai dengan kedudukan dan wewenang yang dimiliki dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati. Oleh karena itu, agar kegiatan tersebut berjalan lancar maka ada suatu pembagian tugas sesuai dengan apa yang diwewenangkannya. Diharapkan dengan adanya fungsi tugas ini, maka pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dapat di kontrol dalam hal pembagian tugas.
d. Pembinaan dan Pemeliharaan Kelompok (group building and maintenance ) Pembinaan dan pemeliharaan kelompok (group building and maintenance ), merupakan upaya kelompok untuk memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompok atau memelihara tata kerja dalam kelompok, mengatur, memperkuat dan mengekalkan kelompok. Untuk
mengukurnya dengan mengetahui kegiatan kelompok yang mengarah pada tujuan dan upaya pembinaan kelompok yang dilakukan.
Pembinaan atau pendampingan rutin pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI biasanya dilakukan setiap bulan pada saat pertemuan rutin setiap tanggal 29 yang diisi dengan kegiatan rapat anggota, arisan dan penyuluhan, kegiatan arisan ditujukan untuk menarik antusiasme anggota untuk menghadiri rapat anggota dan kegiatan penyuluhan biasanya diisi dengan penyampaian materi atau informasi baru terkait dengan bidang pertanian atau saling berbagi tentang permasalahan usahatani dan berusaha untuk memberikan solusi bagi anggota kelompok. Hampir semua kegiatan
commit to user
yang dilakukan oleh kelompok pemuda tani PUSPAHATI sesuai dengan tujuan kelompok karena pada setiap kegiatan pada dasarnya mengacu dari tujuan utama kelompok dan setiap anggota berusaha untuk mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan kelompok sebagai wujud kebutuhan , kesadaran dan keperdulian mereka terhadap kelompok.
Fasilitas yang ada pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI menurut sebagian besar informan terbilang belum lengkap karena belum tersedianya komputer, serta ruangan khusus dan alat-alat laboratorium yang
memadai untuk menunjang kegiatan kelompok 5 .
Pembinaan ini sangatlah berguna bagi para pengurus dan anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan kelompok, dengan adanya pembinaan ini maka pengetahuan para pengurus dan anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI dapat bertambah. Misalnya dengan menambah ilmu pengetahuan mengenai pembuatan pestisida nabati, pupuk organik, makanan oalahan dari bahan organik, pembukuan atau pembuatan laporan dll, yang tadinya kurang mengetahui dengan adanya pembinaan ini menjadi lebih mengetahui.
e. Kekompakan Kelompok (group cohesiveness) Kekompakan kelompok (group cohesiveness), yaitu sebagai rasa
keterikatan anggota kelompok terhadap kelompoknya. Rasa ini ditunjukkan dengan adanya kesamaan tindakan, persamaan nasib, homogenitas perilaku, kesepakatan terhadap tujuan kelompok dan pengakuan terhadap pemimpinnya. Untuk mengukur kekompakan kelompok dengan mengetahui rasa suka antar anggota, keefektifan dan keselarasan interaksi dalam kelompok dan kerjasama dalam kelompok.
5 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Suyanto selaku seksi sains dikelompok pemuda tani PUSPAHATI: Tidak
lengkap, butuh ruangan dan alat-alat untuk laborat, kalau perlu komputer.
commit to user
Kompak bagi kelompok pemuda tani PUSPAHATI ditunjukkan adanya kesamaan tindakan, hal ini dapat terlihat dari banyak anggota yang datang dalam pertemuan rutin maupun dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh kelompok, semua anggota memiliki latar belakang yang sama masuk menjadi angota kelompok pemuda tani PUSPAHATI yaitu ingin memperoleh ilmu pengetahuan mereka dibidang pertanian sehingga mengetahui cara-cara yang baik dan benar dalam bertani dan ingin lebih meningkatkan kesejahteraan hidup mereka melalui kegiatan pertanian organik melalui pengembangan pestisida nabati. Anggota akan saling membantu jika mendapati anggota yang lain sedang dalam masalah. Misalnya jika ada anggota yang belum mengerti tetang sesuatu hal yang disampaikan pada saat kegiatan penyuluhan, maka dengan kesadarannya anggota yang lain ikut membantu tanpa harus diminta dan rata-rata informan menjawab bekerjasama dengan baik bersama anggota lainnya
dalam kelompok 6 . Sebagai sesama anggota masing-masing individu merasa satu tujuan sehingga saling menghormati satu dengan yang lain. Anggota akan saling membantu jika mendapati anggota yang lain sedang dalam masalah. Misalnya jika ada anggota yang belum mengerti tetang sesuatu hal yang disampaikan pada saat kegiatan penyuluhan, maka dengan kesadarannya anggota yang lain ikut membantu tanpa harus diminta anggota ataupun ketika salah satu anggota kelompok sedang mengalami suatu masalah, maka anggota lain memberikan suatu masukan untuk menyelesaikan suatu masalah tersebut. Upaya yang dilakukan oleh kelompok pemuda tani PUSPAHATI untuk menjaga kekompakan kelompok adalah dengan
6 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Hananto selaku anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI: Baik, selalu
mengerjakan bersama-sama saling membantu.
commit to user
mengadakan pertemuan yang disertai arisan rutin tanggal 29 pada setiap
bulannya 7 . Adanya suatu kekompakan dalam kelompok dapat menunjang keberhasilan suatu kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Begitu juga dengan kegiatan pemberdayaan yang sedang berjalan di kelompok pemuda tani PUSPAHATI yang anggotanya kompak dalam mengikuti kegiatan apapun yang dijalankan kelompok. Dengan adanya sifat kekompakan yang membudaya dengan baik dikalangan kelompok, maka pelaksanaan kegiatan pemberdayaan yang sedang berjalan di kelompok pemuda tani PUSPAHATI dapat berjalan baik pula tanpa mengalami banyak hambatan dari dalam kelompok. Tindakan yang menujukkan kekompakan kelompok dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 5.2 Kekompakkan Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimensi Kekompakan
Tindakan yang dibentuk
1. Kesamaan tindakan
Semua anggota terlibat dalam kegiatan pemberdayaan kelompok.
2. Persamaan nasib
Sama-sama ingin memperoleh manfaat dari kelompok.
3. Homogenitas perilaku
Semua anggota wajib mengikuti arisan dan me mbayar iuran wajib.
4. Pengakuan terhadap pemimpin
Semua
anggota
melaksanakan keputusan
pemimpin
yang
sebelumnya telah
dimusyawarahkan.
Sumber : Analisis Data Primer, 2010 f. Suasana Kelompok (group atmosphere)
Suasana kelompok (group atmosphere), yaitu lingkungan yang mempengaruhi perasaan anggota terhadap kelompoknya. Suasana dapat berupa keramahan, kesetiakawanan, kebebasan bertindak, suasana kerapihan, keteraturan dan lain-lain . Suasana kelompok diukur melalui hubungan yang terjalin antar anggota dan kesempatan berpartisipasi serta
7 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Giyono selaku seksi humas kelompok pemuda tani PUSPAHATI: Arisan tiap
tanggal 29.
commit to user
mengeluarkan pendapat dalam kelompok. Semua anggota dapat bekerjasama dengan anggota lain tanpa terkecuali.
Kesadaran akan saling membutuhkan sebagai mahkluk sosial juga mendorong anggota untuk mudah kerjasama dan saling mendukung satu dengan yang lain, Seperti yang terjadi di kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdapat suatu hubungan yang sangat baik dalam hal kerjasama antar anggota, kerjasama dilakukan anggota baik didalam kelompok maupun diluar kelompok. Kerjasama didalam kelompok biasanya diwujudkan dalam bentuk saling membantu, saling melengkapi dan saling mendukung dalam mengikuti kegiatan kelompok, sedangkan kerjasama diluar kelompok biasanya bersifat kegiatan kemasyarakatan yaitu gotong-royong. Karena bagaimanapun juga dalam sebuah kelompok yang hidupnya bertetangga terdapat sebuah ikatan yang membuat anggota saling menolong dan saling membantu. Selain itu juga terdapat hubungan saling mendukung dalam kelompok. Hal itu positif, karena secara psikologis akan membantu anggota untuk lebih nyaman berada dalam kelompok. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan suasana keramahan dilakukan dengan meniadakan kesenjangan antara penggurus dengan
anggota, semua berkedudukan setara. Penggurus berusaha untuk membangun kepercayaan kepada anggota agar mereka yakin dan percaya pada penggurus. Komunikasi yang dilakukan penggurus dengan bahasa yang sederhana dan mudah mengerti.
Kebebasan bertindak juga dapat terlihat dalam kegiatan pertemuan rutin tanggal 29, yaitu semua anggota diberikan kesempatan yang sama dalam berpartisipasi maupun dalam mengeluarkan pendapat atau saran maupun usulan. Anggota juga diperbolehkan untuk tidak hadir ke pertemuan jika berhalangan, tetapi dengan syarat mereka harus memenuhi kewajiban adaministrasinya. Dengan terciptanya suasana yang nyaman didalam kelompok secara tidak langsung hal tersebut akan menimbulkan
commit to user
motivasi dalam diri anggota untuk mengikuti kelompok, sebagian anggota besar anggota berpendapat bahwa mereka termotivasi untuk mengikuti setiap kegiatan kelompok karena anggota ingin memajukan kelompok dan
menambah keterampilan pribadi 8 . Tindakan yang menujukkan suasana kelompok dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 5.3 Suasana Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimensi Suasana Kelompok
Tindakan yang dibentuk
1. Kera mahan
Semua bagian kelompok baik pengurus maupun anggota semua me mbina hubungan baik dengan saling bekerjasama dalam melaksanakan setiap kegiatan kelompok.
2. Kesetiakawanan
Saling me mbantu antar anggota ketika salah satu dari anggota kelompok mengalami suatu masalah.
3. Kebebasan bertindak
Semua anggota me mpunyai kese mpatan yang sama untuk mengeluarkan pendapat dalam pertemuan rutin
4. Suasana Kerapihan dan Keteraturan
Semua anggota harus mematuhi peraturan yang disusun bersama.
Sumber : Analisis Data Primer, 2010 g. Tekanan Kelompok (group pressure) Tekanan kelompok (group pressure), yaitu tekanan atau ketegangan dalam kelompok, yang menyebabkan dalam kelompok berusaha keras untuk mencapai tujuan kelompok. Untuk mengukur tekanan kelompok dengan mengetahui pemberlakuan peraturan dan sanksi serta keberadaan faktor luar yang memberikan tekanan kelompok.
Pemberlakuan peraturan dan sanksi pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah suatu wujud sebagai penegasan, karena pada dasarnya kelompok telah menyadari bahwa untuk kepentingan bersama, seluruh anggota harus dapat bekerjasama dalam memperlancar kegiatan kelompok. Peraturan yang ada pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI hanyalah peraturan umum yang sudah sewajarnya hal tersebut ada dalam setiap
8 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Harsono B dan saudara Sutono selaku anggota sekaligus pengurus kelompok
pemuda tani “Puspahati: Demi kemajuan kelompok dan meningkatkan keterampilan pribadi, saya termotivasi karena ingin
membangun kelompok agar lebih baik.
commit to user
organisasi seperti hak-hak dan keawjiban yang harus ditaati anggota pada saat mengikuti pertemuan kelompok sedangkan untuk sanksi bisa dikatakan bahwa pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI tidak terdapat sanksi yang sifatnya benar-benar mengikat atau formal, sanksi hanya berwujud tanggung jawab moral bagi yang melakukan kesalahan jadi barang siapa yang melakukan kesalahan secara sukarela dan penuh kesadaran mereka untuk bertanggungjawab atas apa yang dilakukan.
Anggota terdorong untuk menaati peraturan dan sanksi berdasarkan kesadaran pribadi anggota karena menganggap hal ini baik bagi kelompok dan memang sudah seharusnya, dan mengingat peraturan dan sanksi yang harus dijalankan bersifat tidak memberatkan anggota. Tekanan yang dihadapi kelompok pemuda tani PUSPAHATI justru berasal dari luar kelompok, yaitu keberadaan LSM yang dianggap menimbulkan persaingan yang tidak sehat di wilayah Desa Blumbang yang seakan-akan ingin
menyaingi keberadaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI 9 . h. Keefektifan Kelompok (group effectiveness) Keefektifan kelompok (group effectiveness), yaitu keberhasilan kelompok untuk mencapai tujuan . Mengukur keefektifan kelompok ditunjukkan dari keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuan, ketepatan waktu dalam mencapai tujuan dan kepuasan anggota terhadap kelompok.
Berbagai upaya tentunya akan dilakukan oleh sebuah organisasi untuk menciptakan keefektifan kelompok, seperti yang dilakukan oleh kelompok pemuda tani PUSPAHATI yaitu dengan cara melakukan tindakan atau kegiatan yang sesuai dan mengacu pada tujuan utama kelompok agar apa yang dilakukan oleh pengurus dan anggota kelompok tepat guna sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi kelompok.
9 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Suyanto selaku anggota sekaligus pengurus kelompok pemuda tani PUSPAHATI; Ya, adanya LSM yang ingin menyaingi kelompok Puspahati denagan cara yang tidak sehat, yaitu dengan
membuat saingan produk yang sama buatan kelompok kemudian memasarkannya dengan harga dibawah harga pasaran, sehingga merugikan kelompok Puspahati.
commit to user
Sebagian besar tujuan kelompok pemuda tani PUSPAHATI telah tercapai, akan tetapi hanya sebagian tujuan yang tercapai tepat pada waktunya. Anggota kelompok juga mengaku puas dengan kelompoknya dan berharap agar eksistensi kelompok tetap terjaga karena dirasa sangat membantu bagi petani. Selain itu juga bahwa dengan bergabung dengan kelompok membuat apa yang dibutuhkan anggota bisa terbantu karena ikut menjadi anggota kelompok, walaupun ada sebagian dari anggota menginginkan hal-hal tertentu yang tentu saja semua tidak bisa dipenuhi oleh kelompok. Tujuan kelompok tidak dapat tercapai secara keseluruhan karena beberapa penyebab, yaitu adanya kendala dalam mencapai tujuan yang berupa waktu, tenaga dan biaya yang sudah menjadi satu alasan umum dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
i. Agenda Terselubung (hidden agenda) Agenda terselubung (hidden agenda), yaitu tujuan-tujuan kelompok yang diketahui semua anggota, tetapi tidak dinyatakan secara tertulis. Seringkali agenda terselubung justru sangatg penting untuk mendinamiskan kelompok. Guna mengukur agenda terselubung dengan mengetahui adanya keinginan anggota yang belum tersampaikan dan pegaruhnya terhadap kelompok.
Pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdapat tujuan-tujuan anggota yang belum tersampaikan, yaitu anggota ingin mengadakan reorganisasi pengurus kelompok karena sejak awal berdirinya kelompok belum terjadi regenerasi dan anggota berharap ingin mempunyai ruangan laboratorium lengkap beserta alat-alatnya akan tetapi hal tersebut terkendala oleh modal. Keinginan tersebut belum tersampaikan karena dana yang dimiliki kelompok belum mencukupi, sehingga angan-angan atau keinginan kemungkinan akan disampaikan pada suatu saat yang dianggap tepat oleh anggota.
commit to user
Adanya keinginan yang belum tersampaikan ada justru membuat anggota terdorong untuk berbuat lebih baik lagi dengan memaksimalkan dan memanfaatkan apa yang sudah dimiliki kelompok 10 . Keinginan yang belum tersampaikan ini juga akan disampaikan jika waktunya sudah memungkinkan dan mereka selalu berusaha untuk mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan.
3. Faktor Eksternal Pemuda Tani
a. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial merupakan lingkungan masyarakat dimana dalam lingkungan tersebut terdapat interaksi antara individu satu dengan
lainnya (Walgito, 2001). Lingkungan sosial disini merupakan lingkungan pemuda tani yang mencakup berbagai pihak yang menghubungi pemuda tani terkait dengan kegiatan pemberdayaan dan pihak-pihak yang dijadikan sumber informasi atau tempat bertanya terkait dengan kegiatan pemberdayaan. Menurut sebagian besar informan pihak yang mempengaruhi pemuda tani untuk ikut serta dalam kegiatan pemberdayaan
dan bergabung kedalam kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah PPL dan PHP/POPT. Petugas tersebut menjadi pihak yang sering menghubungi pemuda tani terkait dengan kegiatan pemberdayaan adalah PPL dan
PHP/POPT Kecamatan Tawangmangu 11 , sedangkan pihak yang sering dijadikan acuan atau sumber informasi adalah ketua kelompok pemuda tani karena ketua kelompok pemuda tani merupakan sumber informasi yang paling dekat dengan pemuda tani. Selain itu, pemuda tani sering bertanya mengenai kegiatan pemberdayan kepada sesama anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI, dengan berbagai informasi yang diberikan
10 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara sutono dan Hananto selaku anggota sekaligus pengurus kelompok pemuda tani PUSPAHATI;Ya, dengan memanfaatkan apa yang sudah ada sebaik mungkin, Dengan cara memaksimalkan apa yang sudah
dimiliki kelompok. 11 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Harsono B selaku sesksi sains pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI: ada,
PPL dan PHP/POPT dan diikuti kesadaran saya sendiri.
commit to user
menyebabkan pemuda tani mulai mempertimbangkan dan akhirnya tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan.
b. Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan ekonomi finansial yang ada di sekitar seseorang. Diantaranya lembaga pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan pemberian kredit bagi seseorang (Soekartawi, 1988). Lingkungan ekonomi yang ada di Desa Blumbang antara lain adalah adanya koperasi simpan pinjam dan badan kredit yang masing-masing berjumlah 1 unit akan tetapi kelompok pemuda tani PUSPAHATI tidak memanfaatkan sarana perekonomian tersebut, karena kelompok tidak mempunyai aset yang bisa dijadikan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman. Lingkungan ekonomi didalam kelompok pemuda tani meliputi permodalan, pemasaran dan akses informasi pasar, pada kelompok pemuda tani tidak terdapat lembaga atau pihak yang memberikan bantuan terkait permodalan atau pemberian bantuan dalam bentuk subsidi atau pinjaman kredit, sedangkan untuk pemasaran dan akses informasi pasar, kelompok pemuda tani PUSPAHATI dibantu oleh PPL dan PHP/POPT.
4. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Kegiatan Pemberdayaan Pemuda Tani.
a. Faktor pendukung Faktor internal dan faktor eksternal yang ada dapat mendukung kegiatan pemberdayaan pemuda tani. Faktor internal atau dinamika kelompok seperti Tujuan kelompok (group goal), Struktur kelompok (group structure), Fungsi tugas (task function), Pembinaan dan pemeliharaan kelompok (group building and maintenance), Kekompakan kelompok (group cohesiveness), Suasana kelompok (group atmosphere), Agenda terselubung (Hidden Agenda), serta faktor eksternal seperti
commit to user
lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi yang menjadi faktor pendukung kegiatan pemberdayaan pemuda tani.
1) Tujuan Kelompok (group goal)
Tujuan kelompok bisa menjadi faktor pendukung dalam kegiatan pemberdayaan pemuda tani karena, dalam kelompok pemuda tani PUSPAHATI tujuan utama dari kelompok adalah berorientasi pada pertanian organik yang akan mensejahterakan anggota yang antara lain adalah meningkatkan SDM dalam merubah perilaku dari ketergantungan pestisida sintetis untuk beralih ke agensia hayati, meningkatkan kesejahteraan taraf hidup petani, berusaha meminimalis residu bahan kimia dalam hasil pertanian, dan menjaga keseimbangan ekosistem, tentunya hal tersebut sangat sesuai dengan adanya kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati yang dilaksanakan oleh kelompok pemuda tani PUSPAHATI.
2) Struktur kelompok (group structure)
Struktur kelompok pemuda tani PUSPAHATI yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, seksi sains, seksi usaha, seksi humas, dan seksi pemasaran, dengan susunan pengurus seperti tercantum diatas
dapat mengindikasikan bahwa pembagian tugas dan kewenangan dapat terdistribusi dengan baik karena masing-masing jabatan mempunyai peran dan fungsi berbeda yang semuanya ditujukan untuk kepentingan kelompok. Hal tersebut tentunya akan memudahkan koordinasi dan proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan.
3) Fungsi tugas (task function)
Pelaksanaan fungsi tugas pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI dalam hal pembagian tugas sudah jelas untuk masing- masing jabatan dalam struktur organisasi kelompok, semua tugas dan wewenang dibagi berdasarkan kedudukannya didalam kelompok .
commit to user
Adanya fungsi tugas yang sesuai dengan kedudukan dan wewenang yang dimiliki dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati. karena apabila pembagian tugas sesuai dengan jabatan yang diduduki dalam struktur maka kegiatan pemberdayaan dapat berjalan lancar, sehingga pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dapat di kontrol dalam hal pembagian tugas.
4) Pembinaan dan pemeliharaan kelompok (group building and maintenance )
Pembinaan dapat menjadi faktor pendukung dalam kegiatan pemberdayaan pengembangan pestisida nabati karena, pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdapat kegiatan rutin yang tujuannya membina dan memelihara keberlangsungan kelompok seperti kegiatan pertemuan rutin kelompok setiap tanggal 29 yang didalamnya ada kegaiatan penyuluhan, rapat dan arisan. Kegiatan pembinaan ini sangatlah berguna bagi para pengurus dan anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan kelompok, dengan adanya pembinaan ini maka pengetahuan para pengurus dan anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI dapat bertambah, melalui hal inilah kegiatan pemberdayaan akan mudah diperkenalkan dan diterapkan kepada kelompok pemuda tani PUSPAHATI.
5) Kekompakan kelompok (group cohesiveness)
Adanya solidaritas tinggi dalam kelompok yang diwujudkan dalam bentuk kekompakan yang ditunjukkan anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI dalam melakukan setiap kegiatan kelompok maupun kegiatan kemasyarakatan tentunya hal tersebut akan mempermudah dalam proses pelaksanaan kegiataan, oleh karena itu kekompakan kelompok menjadi salah satu faktor pendukung pada saat kegiatan pemberdayaan berlangsung.
commit to user
6) Suasana kelompok (group atmosphere)
Suasana kelompok yang kondusif, dalam pengertian dapat memberikan rasa nyaman bagi siapa saja yang berdaa didalamnya adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu yang bergabung kedalam kelompok. Seperti yang terjadi di kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdapat suatu hubungan yang sangat baik dalam hal kerjasama antar anggota, kerjasama dilakukan anggota baik di dalam kelompok maupun di luar kelompok. Kerjasama didalam kelompok biasanya diwujudkan dalam bentuk saling membantu, saling melengkapi dan saling mendukung dalam mengikuti kegiatan kelompok, dengan terjalinnya hubungan yang baik antar sesama anggota tentunya hal tersebut akan sangat membantu sekali dalam melaksanakan suatu kegiatan tak terkecuali kegiatan pemberdayaan.
7) Agenda terselubung (Hidden Agenda)
Agenda terselubung menjadi salah satu faktor pendukung dalam kegiatan pemberdayaan karena walaupun sebagian anggota mempunyai rencana-rencana atau keinginan-keinginan yang tidak diketahui dan belum tersampaikan kepada kelompok akan tetapi hal tersebut tidak membuat anggota menjadi tidak bergairah dalam mengikuti kegiatan kelompok, justru anggota yang mempunyai keinginan-keinginan yang belum tersampaikan merasa termotivasi untuk tetapa semangat mengikuti setiap kegiatan kelompok dan berusaha memaksimalkan dengan cara memanfaatkan sebaik mungkin apa yang sudah dimiliki kelompok, sebagai contoh adalah anggota berharap ingin mempunyai ruangan laboratorium lengkap beserta alat-alatnya akan tetapi hal tersebut terkendala oleh modal akan tetapi keinginan tersebut belum tersampaikan karena dana yang dimiliki kelompok belum mencukupi, sehingga angan-angan atau keinginan akan disampaikan pada suatu saat yang dianggap tepat oleh anggota dan untuk saat ini anggota berusaha
commit to user
semaksimal mungkin dengan memanfaatkan alat-alat laboratorium sederhana yang sudah dimiliki.
Maka dari itu keberadaan agenda terselubung menjdi suatu hal yang positif bagi kelompok, karena anggota kan termotivasi untuk mewujudkan keinginannya dengan cara yang positiv yaitu dengan melakukan apapun semaksimal mungkin, hal inilah yang dirasa baik apabila diterapkan dalam kegiatan pemberdayaan.
8) Lingkungan Sosial
Selain faktor internal, faktor eksternal seperti lingkungan sosial juga dapat menjadi faktor pendukung pemuda tani dalam mengikuti kegiatn pemberdayan. Lingkungan sosial disini merupakan lingkungan pemuda tani yang mencakup berbagai pihak yang menghubungi atau mempengaruhi pemuda tani terkait dengan kegiatan pemberdayaan dan pihak-pihak yang sering dijadikan sumber informasi atau tempat bertanya oleh pemuda tani. Menurut Mardikanto (1996) lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan dalam diri petani adalah kebudayaan, opini publik, pengambilan keputusan dalam kelompok, kekuatan lingkungan sosial. Kekuatan-kekuatan sosial (kelompok organisasi) yang ada di dalam masyarakat terdiri dari kekerabatan tetangga, kekompakan acuan, kelompok minat dan kelompok keagamaan.
Pihak yang sering menghubungi pemuda tani terkait dengan kegiatan pemberdayaan adalah PPL dan PHP/POPT Kecamatan Tawangmangu sedangkan pihak yang sering dijadikan acuan atau sumber informasi adalah ketua kelompok pemuda tani karena ketua kelompok pemuda tani merupakan sumber informasi yang paling dekat dengan pemuda tani. Selain itu, pemuda tani sering bertanya mengenai kegiatan pemberdayaan kepada sesama anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI. Semua hal tersebut dapat mendukung partisipasi pemuda
commit to user
tani dalam kegiatan pemberdayaan karena dengan berbagai informasi yang diberikan menyebabkan pemuda tani mulai mempertimbangkan dan akhirnya tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan.
9) Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi Pemuda tani seperti pemasaran dan akses informasi pasar menjadi pendukung pemuda tani dalam kegiatan pemberdayaan karena dalam pemasaran dan akses informasi pasar tidak mengalami kesulitan. Jangkauan pemasaran produk pestisda nabati kelompok pemuda tani PUSPAHATI sudah tersebar di berbagai wilayah dilingkup Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dan pernah juga menjangkau luar daerah karena bantuan informasi yang diberikan oleh PPL maupun PHP/POPT .
b. Faktor Penghambat Faktor internal atau dinamika kelompok yang menjadi faktor penghambat kegiatan pemberdayaan pemuda tani adalah: Tekanan
kelompok (group pressure), dan keefektifan kelompok (group effectiveness ).
1) Tekanan kelompok (group pressure)
Tekanan kelompok menjadi penghambat dalam kegiatan pemberdayaan karena, di dalam kelompok pemuda tani PUSPAHATI terdapat tekanan yang berasal dari luar kelompok. Menurut anggota kelompok tekanan tersebut berasal dari pihak diluar kelompok yang dilakukan oleh LSM dimana menurut kelompok pemuda tani PUSPAHATI keberadaan LSM tersebut dianggap menimbulkan persaingan yang tidak sehat diwilayah Desa Blumbang yang seakan- akan ingin menyaingi keberadaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI dengan cara membuat kegiatan yang menyamai kegiatan yang dilakukan kelompok pemuda tani PUSPAHATI yaitu membuat produk-produk
commit to user
organik untuk dipasarkan dengan harga dibawah harga standar pasar, tentu saja hal tersebut sangat merugikan kelompok pemuda tani karena dengan modal yang kecil berharap untuk menambah modal dengan menjual produk organik, akan tetapi pada kenyataannya justru keadaan pasar dikacaukan oleh pihak LSM.
2) Keefektifan kelompok (group effectiveness)
Keefektifan kelompok pemuda tani PUSPAHATI bisa menjadi faktor penghambat dalam kegiatan pemberdayaan, karena pada kenyataan yang terjadi dilapang kelompok pemuda tani PUSPAHATI belum bisa menyelesaikan sebagian tujuan dan kegiatan dengan tepat waktu, hal tersebut terjadi karena adanya beberapa hambatan yang sudah lazim terjadi yaitu waktu, biaya dan tenaga.
Tani Dalam Pengembangan Pestisida Nabati.
a. Bina Manusia Tujuan pembangunan adalah untuk perbaikan mutu hidup atau
kesejahteraan manusia, jadi bina manusia sudah merupakan hal yang wajib dilaksanakan pertamakali dalam kegiatan pemberdayaan karena manusia adalah sumberdaya juga sekaligus sebagai pelaku atau pengelola manajemen itu sendiri, selain itu yang paling cepat bisa dirasakan dan dilihat perubahannya adalah manusia dibanding dengan beberapa tahapan lain dalam proses pemberdayaan. Berawal dari bina manusia maka selanjutnya manusia yang sudah berhasil dibina akan diarahkan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya karena kegiatan bina manusia mencakup beberapa hal yaitu: Pengembangan kapasitas individu, Pengembangan Kapasitas Sistem (Jejaring), Pengembangan Kapasitas Entitas/Kelembagaan.
commit to user
Bina manusia pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah meliputi kegiatan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh PPL dan POPT/PHP antara lain:
1) Pelatihan Ekologi tanah yaitu kegiatan pelatihan pengetahuan
unsur-unsur fisika, biologi dan kimia tanah. 2) Budidaya, yaitu kegiatan pelatihan menerapkan sistem budidaya tanaman secara organik dengan menggunakan pupuk dan pestisida nabati.
3) Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati (agensia hayati), yaitu kegiatan pelatihan untuk membuat Trichoderma, Gleocladium, Beauviera, PGPR, Moretan dll dalam bentuk cair maupun padat.
4) Pelatihan pembuatan pupuk organik, yaitu kegiatan pelatihan untuk membuat Bokashi, Urinsa, dan Urinsen. 5) Pelatihan pembuatan pakan ternak (silase). 6) Pelatihan pembuatan makanan olahan bahan organik, seperti:
wortel instant, dodol wortel, keripik wortel, saus wortel, geplak wortel, keripik pisang, VCO (virgin coconut oil) dll.
7) Pelatihan pembuatan jamu tradisional penetralisir racun residu
kimia yang mengendap dalam tubuh. 8) Pelatihan Pembuatan lampu tester kandungan ion dalam pupuk. 9) Pengiriman wakil dari kelompok untuk mengikuti pelatihan
pemberdayaan petani pengembang agensia hayati. Pengadaan kegiatan pelatihan kepada kelompok pemuda tani pada saat kegiatan pemberdayaan merupakan sesuatu yang sangatlah penting karena melalui pelatihan-pelatihan tersebut pemuda tani dapat mengembangkan kemampuan individunya untuk membantu dirinya sendiri dan kelompok untuk mencapai tujuan, selain itu dengan seringnya anggota disatukan dan dipertemukan dalam pelatihan hal tersebut akan menciptakan
commit to user
hubungan yang baik antar sesama anggota yang akan mempengaruhi proses kerjasama antar anggota dalam kelompok 12 . Tindakan yang menujukkan
kegiatan bina manusia dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5.4 Kegiatan Bina Manusia Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimensi Kegiatan Bina Manusia
Tindakan yang dibentuk
1. Pengembangan Kapasitas Individu
Semua bagian kelompok baik pengurus maupun anggota semua mengikuti kegiatan pelatihan.
2. Pengembangan
Kapasitas
Kele mbagaan
Adanya hubungan
baik dengan saling kerjasama antar pengurus dengan anggota maupun anggota dengan anggota dalam
struktur organisasi, dalam hal pe mbagian tugas maupun dalam melaksanakan setiap kegiatan kelompok.
3. Pengembangan Kapasitas Sistem
Mengembangkan
kapasitas dalam hal hubungan kerjasama dengan kelompok tani lain dalam satu GAPOKTAN ataupun diluar GAPOKTAN.
Sumber : Analisis Data Primer, 2010
b. Bina Usaha Bina Usaha menjadi kegiatan penting dalam setiap pemberdayaan, karena hal ini adalah tindak lanjut setelah proses bina manusia, dengan
adanya bina usaha diharapkan terjadinya perbaikan kesejahteraan (ekonomi dan atau ekonomi) yang akan laku atau memperoleh dukungan dalam bentuk partisipasi masyarakat. Bina usaha sendiri mencakup: Pemilihan komoditas dan jenis usaha, Studi kelayakan dan perencanaan bisnis, Pembentukan badan usaha, Perencanaan investasi dan Penetapan sumber- sumber pembiayaan, Pengelolaan SDM dan pengembangan karir, Manajemen produksi dan operasi, Manajemen logistik dan finansial, Penelitian dan pengembangan, Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi bisnis, Pengembangan jejaring dan kemitraan, Pengembangan Sarana dan prasarana pendukung.
12 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Bapak Suratno selaku KALING + KAUR Tani Desa Blumbang : Hubungan saya dan hubungan antara sesama anggota terjalin dengan baik karena sering berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
commit to user
Pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI bina usaha yang dilakukan adalah dengan mengajarkan kepada kelompok untuk mengelola usaha pembuatan produk-produk pestisida maupun pupuk organik untuk dipasarkan. Pengelolaan usaha dilakukan melalui seksi-seksi yang sudah dibentuk dalam struktur organisasi, proses produksi dikerjakan seksi usaha dan seksi sains yang dibantu oleh anggota kemudian hasil didistribusikan oleh seksi pemasaran yang dibantu oleh seksi humas, pendistribusian produk pestisida nabati maupun pupuk organik pertama-tama fokus untuk memenuhi kebutuhan kelompok terlebih dahulu, untuk digunakan anggota kelompok pada lahan pertaniannya masing-masing. Setelah kebutuhan kelompok terpenuhi barulah pestisida dan pupuk organik didistribusikan ke luar kelompok untuk diperjual belikan sesuai pesanan.
Pelaksanaaan proses produksi pestisida nabati biasanya dilakukan sebelum musim tanam dimulai, sesuai kebutuhan dan sesuai pesanan, unit usaha yang dilaksanakan meliputi :
a) Membuat agensia hayati, yaitu Trichoderma baik cair maupun padat dan Beauveria Bassiana dalam satu bulan rata-rata penjualan kurang lebih 1 kwintal.
b) Membuat pupuk organic, yaitu Bokhasi kira-kira 10 ton untuk mencukupi kebutuhan kelompok dan Urinsa dalam satu bulan bisa terjual 2500 liter.
c) Membuat pestisida nabati, yaitu BOM (Bio Organik Murni) dan BINAL (Bio Natural Lawu) rata-rata terjual 25 liter perbulan. Untuk melakukan proses produksi pestisida nabati dan pupuk organik kelompok pemuda tani menggunakan alat-alat bantu produksi yaitu: inkas, air pump, jarum ose, lampu Bunsen (alat-alat laboratorium), gallon air, sprayer, drum plastik, drum besi, ember, kompor, panci, gayung, nampan, selang plastik, mesin pengayak, mesin pemarut, mesin pencacah rumput dll, yang kesemua peralatan tersebut diperoleh dengan cara
commit to user
swadaya yaitu penarikan iuran kepada anggota kelompok, sebagian informan menyatakan bahwa alasan mereka ikut bergabung dengan kelompok dengan mengikuti kegiatan pemberdayaan karena ingin
meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan diri 13 . Tindakan yang
menujukkan kegiatan bina usaha dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5.5 Kegiatan Bina Usaha Kelompok Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimensi Kegiatan Bina Usaha Tindakan yang dibentuk
1. Pemilihan komoditas dan jenis usaha.
Kelompok PUSPAHATI memilih pestisida nabati dan pupuk organik sebagai jenis usaha kelo mpok.
2. Studi kelayakan
dan perencanaan
kegiatan pemberdayaan sebelumnya kelompok yang didampingi PPL dan PHP melakukan analis is kebutuhan akan pentingnya pestisida nabati.
3. Pembentukan badan usaha.
Terbentuknya kelompok pemuda tani PUSPAHATI.
4. Perencanaan investasi dan penetapan sumber-sumber pembiayaan.
Melakukan iuran
5. Pengelolaan SDM dan pengembangan karir.
Adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang diikuti oleh kelompok pemuda tani PUSPAHATI.
6. Manajeman produksi dan operasi.
Adanya seksi sains, seksi usaha dan seksi pemasaran dalam struktur organisasi, yang mana mereka mempunyai tugas mas ing-masing dalam kegiatan usaha kelompok.
7. Manajemen logistik dan finans ial.
Pengelo laan keuangan yang dilaksanakan oleh bendahara kelompok.
8. Penelitian dan pengembangan.
Adanya seksi sains yang bertugas melakukan percobaan-percobaan baru dan melakukan penelitian sebelum hasil produksi didistribus ikan kepada kelompok atau ke pasar.
9. Pengembangan dan pengelo laan sistem informas i bisnis.
Pencarian dan penyebaran informasi oleh seksi humas.
10. Pengembangan jejaring dan kemitraan.
Melakukan kerjasama dengan kelompok tani lain dan melakukan kerjasama dengan institusi pemerintahan yang pelaksanaannya dibantu oleh PPL dan PHP.
11. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung.
Pembelian alat-alat yang membantu kegiatan usaha yang d ilakukan secara swadaya.
Sumber : Analis is Data Primer, 2010
c. Bina Lingkungan Dalam pemberdayaan kegiatan bina lingkungan dinilai penting, karena pelestarian lingkungan akan sangat menentukan keberlanjutan kegiatan usaha atau kegiatan produksi yang dilakukan, karena semua kegiatan produksi pasti memerlukan ketersediaan bahan baku yang terus
13 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Harsono A selaku ketua kelompok pemuda tani PUSPAHATI: untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kesejahteraan.
commit to user
menerus, akan tetapi apabila sumberdaya yang digunakan untuk bahan baku diambil terus menerus tanpa adanya upaya pelestarian kembali, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa suatu waktu kegitan produksi akan mengalami hambatan atau bahkan berhenti total karena habisnya sumberdaya yang ada di alam oleh karena perlu adanya kegiatan yang bertanggung jawab kepada lingkungan dalam kegiatan pemberdayaan seperti: tanggung jawab dengan perlindungan, pelestarian, dan pemulihan atau rehabilitasi sumberdaya-alam dan lingkungan hidup.
Seperti yang terjadi pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI, kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati menjadikan kegiatan tersebut dinilai sebagai kegiatan yang peduli dengan keseimbangan ekosisitem yang ada di alam, dengan diproduksi dan dimanfaatkannya pestisida nabati maupun pupuk organik dalam kegiatan pertanian maka ketersediaan unsur hara dalam tanah bisa terjaga. Hal tersebut secara tidak langsung juga akan mempengaruhi ketersediaan sumber daya yang digunakan sebagai bahan baku pada nantinya.
Terkait proses produksi pestisida nabati maupun pupuk organik yang tentunya juga memerlukan bahan baku untuk membuatnya, maka kelompok pemuda tani PUSPAHATI melakukan tindakan preventif dengan cara melakukan penanaman kembali tanaman-tanaman yang menjadi bahan
baku pembuatan pestisida nabati di lahan mereka masing-masing 14 , selain hal tersebut sebagai tindakan pelestarian akan tetapi sekaligus juga bisa menghemat pengeluaran dana untuk membeli bahan baku, karena pemuda tani bisa mengambil dari lahannya sendiri.
d. Bina Kelembagaan Kegiatan bina kelembagaan adalah kegiatan yang mempunyai urutan
dan hubungan yang erat dengan kegiatan bina manusia, bina usaha dan bina
14 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Wardiyansyah selaku tokoh pemuda/ Ketua LPP Desa Blumbang: Mereka melakukan penanaman sendiri di lahannya masing-masing.
commit to user
lingkungan karena ketiga aspek kegiatan pemberdayaan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keberadaan kelembagaan dalam kegiatan pemberdayaan sangatlah diperlukan karena apabila kegiatan bina manusia, bina usaha dan bina lingkungan berhasil akan tetapi tidak didukung tersedianya lembaga yang memfasilitasi hal tersebut maka kegiatan pemberdayaan tentu akan mengalami kesulitan dalam proses pelaksanaan ataupun dalam proses pencapaian tujuan utama pemberdayaan yaitu perbaikan kesejahteraan. Oleh karena itu pembentukan kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah langkah tepat untuk menunjang kelancaran kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati.
Adanya struktur organisasi dalam kelompok pemuda tani PUSPAHATI akan mempermudah dalam hal pembagian tugas dalam melakukan kegiatan usaha dan hal tersebut didukung dengan adanya interaksi yang baik antara anggota maupun pengurus didalam kelompok. Selain itu kelompok pemuda tani PUSPAHATI juga menjalin kerjasama dengan institusi pemerintah yang sangat berperan untuk mendampingi
kelompok dalam kegiatan pemberdayaan 15 . Lembaga tersebut antara lain adalah:
1)
BBP Kecamatan Tawangmangu: sebagai pihak yang menyediakan tenaga pendamping yaitu PPL dan POPT/PHP yang mendampingi dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan seperti membantu dalam pengajuan proposal bantuan, mempromosikan kelompok, mencari peluang pasar dll.
2)
Laboratorium PHPT, sebagai pihak yang membantu PPL dan PHP/POPT dalam melakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati(pengembangan agensia hayati).
15 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Wardiyansyah dan Bapak suratno selaku tokoh Desa Blumbang; Kerjasama dengan pihak pemerintah. Mereka bekerjasama dengan pihak-pihak pemerintah dalam mendukung kegiatan
kelompok(PUSPAHATI-PPLdan PHP-Penguasa wilayah / LURAH)
commit to user
3)
Pemerintah Desa, sebagai pihak penguasa wilayah yang berkoordinasi dengan petugas teknis pertanian (PPL dan PHP/POPT).
6. Pencapaian Tujuan Pemberdayaan
Seperti yang telah tercantum pada pendahuluan bahwa yang menjadi pelaksana utama dalam kegiatan pemberdayaan adalah para pemuda tani yang mayoritas memiliki kelemahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan seringkali juga lemah semangatnya untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Salah satu langkah yang ditempuh dalam menyikapi keadaan tersebut yaitu
dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan pertanian yaitu pemuda tani beserta keluarga intinya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut diupayakan melalui kegiatan pemberdayaan. Dengan adanya penyelenggaraan pemberdayaan maka pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani sebagai pelaksana utama pembangunan pertanian diharapkan dapat diubah ke arah yang lebih baik yang pada jangka panjangnya akan berdampak pada peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan hidupnya dan keluarganya.
Desa Blumbang yang berada di wilayah Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar merupakan desa yang memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian. Hal ini dapat dilihat dengan tersedianya lahan pertanian yang luas dan didukung dengan besarnya jumlah tenaga kerja dalam bidang pertanian. Kawasan Desa Blumbang merupakan kawasan yang berpotensi sebagai penghasil tanaman sayuran atau holtikultura. Melihat potensi tersebut, maka penyelenggaraan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah guna menciptakan perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pemuda tani menuju ke arah yang lebih baik. Dalam penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan di Desa Blumbang, PPL
commit to user
dan PHP/POPT memberikan berbagai materi dan pelatihan keterampilan yang berguna bagi peningkatan produksi,pendapatan dan kesejahteraan pemuda tani yang disampaikan melalui berbagai metode penyuluhan dan pelatihan yang akan mempermudah petani dalam menerima materi tersebut. PPL dan PHP/POPT tesebut juga memberikan pendampingan kepada para pemuda tani dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dari awal hingga akhir. Adapun dampak yang terjadi dengan adanya penyelenggaraan
kegiatan
pemberdayaan
pemuda tani dalam
pengembangan pestisida nabati adalah adalah sebagai berikut : a. Perubahan Perilaku (Peningkatan P,S,K)
Salah satu dampak yang terbentuk dari hasil penyelenggaraan pemberdayaan yaitu adanya perubahan perilaku pemuda tani ke arah yang lebih baik. Perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan pengetahuan yaitu perubahan yang terjadi dalam diri pemuda tani PUSPAHATI dari yang semula tidak tahu tentang pestisida nabati berubah menjadi tahu, memahami, menganalisis dan menggunakan ilmu tentang pestisida nabati. Adapun perubahan pengetahuan yang dialami oleh kelompok pemuda tani PUSPAHATI di Desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
commit to user
Tabel 5.6 Perubahan Pengetahuan yang Terjadi pada Kelompok
Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimens i
Sebelum Pemberdayaan
Sesudah Pemberdayaan
1. Pengetahuan mengenai sifat
fisika, kimia dan biologi tanah.
2. Produk Pestisida nabati dan pupuk organik (pembuatan dan penggunaan)
3. Teknik budidaya tanaman organik dengan menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik
4. Cara pembuatan makanan olahan dari produk organik .
Pemuda tani tidak mengetahui mengenai s ifat fis ika, kimia dan
biologi tanah.
Pemuda tani tidak mengetahui mengenai pestisida nabati dan tidak
dan penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik.
Pemuda tani hanya tahu teknik budidaya tanaman sayuran dengan menggunakan pestis ida kimia.
Pemuda tani tidak mengetahui bagaimana cara pembuatan makanan olahan dari produk organik.
Pemuda tani bisa menganalis is sifat fis ika,
kimia dan biologi tanah dengan damp ingan PPL atau PHP.
Pemuda tani menjadi tahu mengenai pestis ida nabati dan memahami cara pembuatan dan penggunaan pestisida nabati. Pemuda tani memahami teknik budidaya tanaman sayuran dengan menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik.
Pemuda tani memahami bagaimana cara pembuatan makanan olahan dari produk organik.
Sumber : Analis is Data Primer, 2010
Perubahan sikap yaitu perubahan yang terjadi dalam diri pemuda tani dari yang semula tidak mau tahu menjadi mau menerima, menanggapi, menilai dan menghayati suatu hal yang baru. Perubahan sikap yang dialami pemuda tani PUSPAHATI dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
commit to user
Tabel 5.7. Perubahan Sikap yang Terjadi pada kelompok Pemuda Tani
PUSPAHATI
Dimens i
Sebelum Pemberdayaan
Sesudah Pemberdayaan
1. Kepedulian terhadap sifat fis ika, kimia dan biologi tanah.
2. Produk Pestisida nabati dan pupuk organik (pembuatan dan penggunaan)
3. Teknik budidaya tanaman organik dengan menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik
4. Cara pembuatan makanan olahan dari produk organik.
Pemuda tani tidak memperhatikan dan perduli dengan sifat fis ika, kimia dan biologi tanah.
Pemuda tani menolak hal-ha l baru
dengan
mas ih tetap
menggunakan pestis ida kimia.
Pemuda tani belum menghayati dan mengerti teknik budidaya tanaman organik
Pemuda tani tidak pernah mengolah has il pertaniannya menjadi makanan olahan, akan tetapi langsung menjualnya.
Pemuda tani menjadi memperhatikan keadaan sifat fis ika, kimia dan biologi tanah dalam kegiatan usahatani. Pemuda tani menjadi terbuka dengan hal-hal baru termasuk pestisida nabati dan pemuda tani menjadi mau membuat dan menggunakan pestis ida nabati dan pupuk organik buatan sendiri. Pemuda tani menjadi terbuka dan mau menerima teknik budidaya tanaman organik dengan menggunakan pestis ida nabati buatan kelompok PUSPAHATI seperti BINAL (Bio Natural Lawu,), BOM(Bio Organik Murni), BIOLA (Bio Organik Lawu), dan pupuk organic seperti bokhasi , urinsa.
Pemuda tani menjadi beranggapan bahwa mengolah has il pertaniannya menjad i makanan olahan seperti instant wortel, dodol wortel, saus wortel, krip ik wortel, kripik pisang dsb, meruapakan sesuatau yang patut dicoba.
Sumber : Analis is Data Primer, 2010
Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa pemuda tani mau menanggapi rekomendasi PPL dan PHP/POPT untuk mengubah cara berusahatani ke arah pertanian organik, terlebih dalam hal penggunaan pestisida nabati. Pemuda tani juga lebih terbuka terhadap teknik budidaya tanaman organik dengan menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik buatan mereka sendiri. Adanya perubahan pengetahuan
commit to user
dan sikap membawa perubahan keterampilan pada pemuda tani terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.8. Perubahan Keterampilan yang Terjadi pada kelompok
Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimens i
Sebelum Pemberdayaan
Sesudah Pemberdayaan
1. Keterampilan melakukan identifikasi sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
2. Produk Pestisida nabati dan pupuk organik (keterampilan dalam pembuatan dan penggunaan)
3. Teknik budidaya tanaman organik dengan menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik
4. Cara pembuatan makanan olahan
Pemuda tani tidak b isa mengidentifikasi sifat fis ika, kimia dan biologi tanah.
menggunakan dan mengenal beberapa jenis dan kegunaan pestisida
kimia
produksi
pabrik. Pemuda tani melakukan teknik budidaya tanaman sayuran dengan menggunakan pestis ida kimia
Pemuda tani langsung menjual hasil pertaniannya
Pemuda tani menyadari perlunya mengidentifikasi sifat fis ika, kimia dan biologi tanah. Pemuda tani menjadi terampil membuat pestis ida nabati dan beralih menggunakan pestis ida nabati. Pemuda tani terbiasa melakukan budidaya tanaman sayuran organik dengan menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik. Pemuda tani tidak menjual seluruh hasil pertaniannya karena mereka mencoba mengolah sebagian hasil pertaniannya menjadi makanan instant.
Sumber : Analis is Data Primer, 2010
b. Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan
Pengaruh penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan pemuda tani PUSPAHATI yaitu adanya peningkatan produksi usahatani pada para petani. Dengan adanya peningkatan produksi dalam usahatani para petani tersebut, maka juga akan terjadi peningkatan pendapatan. Perubahan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pemuda tani untuk melakukan kegiatan usaha tani seperti untuk pembelian pestisida, pupuk dan lain sebagainya juga berdampak pada peningkatan pendapatan pemuda tani. Informan mengemukakan bahwa terjadi peningkatan pendapatan yang diterima setelah mengikuti kegiatan pemberdayaan, hal tersebut disebabkan karena pemuda tani tani sudah tidak hanya bergantung pada pestisida dan pupuk kimia sehingga
commit to user
pengeluaran bisa berkurang 16 . Ketika terjadi peningkatan penadapatan tentunya hal ini akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan anggota kelompok pemuda tani PUSPAHATI.
Peningkatan kesejahteraan yang dimaksud adalah mencakup tiga aspek yaitu: aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek fisik, peningkatan kesejahteraan kelompok pemuda tani PUSPAHATI bisa dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.9. Peningkatan Kesejahteraan yang Terjadi pada kelompok
Pemuda Tani PUSPAHATI
Dimensi
Sebelum Pemberdayaan
Sesudah Pemberdayaan
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Sosial
3. Aspek Fisik
Keberadaan kelompok/ind ividu pemuda tani belum dikenal masyarakat sekitar.
Mengalami gangguan kesehatan seperti pusing atau mual karena pengaruh penggunaan pestisida kimia.
Terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp.
350.000 per 1000m 2 dalam satu musim tanam karena pengeluaran untuk biaya operasional usahatani berkurang dan produktivitas meningkat. Keberadaan kelompok/individu pemuda tani sudah dikenal dan d iakui oleh masyarakat karena mampu memproduksi dan mengaplikasikan pestisida nabati dan pupuk organik.
Kesehatan terjaga karena sudah berganti ke pestis ida nabati yang tidak mengandung residu beracun, dan pemenuhan gizi terjamin karena pendapatan bertambah.
Sumber : Analisis Data Primer, 2010
Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat bahwa peningkatan kesejahteraan pemuda tani meliputi tiga aspek yaitu aspek ekonomi, yang yang ditandai dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp.
16 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan saudara Hananto yang diperkuat oleh pendapat saudara Suratno:Ya, terjadi peningkatan karena dulu uang saya banyak dikeluarkan untuk beli pupuk dan pestisida kimia tapi sekarang pengeluaran jadi
lebih sedikit., ya, setahu saya dan menurut saya tentunya ada peningkatan walaupun jumlahnya tidak seberapa.
commit to user
350.000 per 1000m 2 dalam satu musim tanam, karena biaya operasional untuk berusahatani lebih sedikit daripada sebelum ada kegiatan pemberdayan, aspek sosial ditandai dengan adanya pengkuan dari masyarakat tentang keberadaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI yang didalamnya terdapat individu-individu yang mempunyai keterampilan dalam pembuatan dan penggunaan pestisida nabati, dan yang ketiga adalah peningkatan aspek fisik yang ditandai dengan terjaganya kesehatan pemuda tani yang disebabkan karena mereka menggunakan pestisida nabati yang tidak mengandung residu beracun yang membahayakan tubuh, selain terpenuhinya kebutuhan gizi juga mempengaruhi peningkatan aspek fisik dan tentunya hal ini erat hubungannya dengan terjadinya peningkatan pendapatan yang dialami oleh pemuda tani PUSPAHATI.
B. Pembahasan dan Temuan Pokok
Pemberdayaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah petani menjadi manusia mandiri yang mampu
melakukan perubahan kearah peningkatan kesejahteraan mereka sendiri dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Desa Blumbang terpilih melaksanakan kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati pada tahun 2005, alasan pemilihan desa tersebut karena adanya potensi sumberdaya manusia dan potensi agribisnis yang bisa dikembangkan, melihat letak wilayah Desa Blumbang yang cocok untuk mengembangkan tanaman hortikultura.
Berawal dari hal tersebut maka pada tanggal 25 September 2005, dibentuklah kelompok pemuda tani PUSPAHATI yang diprakarsai oleh PPL dan PHP/POPT dan beberapa orang alumni peserta SLPHT tanaman bawang putih. Maka semenjak tanggal tersebut berdirilah kelompok pemuda tani PUSPAHATI, dimana kelompok tersebut adalah kelompok bentukan
commit to user
pemerintah yang sengaja didirikan untuk dilibatkan dalam kegiatan pemberdayaan pengembangan pestisida nabati.
Pada sebuah kegiatan pemberdayaan tentunya ada faktor internal dan faktor eksternal yang akan mempengaruhi jalannya kegiatan pemberdayaan, yang menjadi faktor internal dalam penelitian ini adalah dinamika kelompok pemuda tani PUSPAHATI dimana semua anggota kelompok mengikuti kegiatan pemberdayaan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama yang pada nantinya hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Hal ini seperti pendapat Suhardiyono (1992) yang menyatakan bahwa, Dinamika kelompok tani adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersama- sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan kelompok tani dalam mencapai tujuan, yaitu peningkatan hasil produksi dan mutu yang pada gilirannya nanti
akan meningkatkan pendapatan. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa adanya kelompok sebagai wadah yang tentunya didalam suatu kelompok terdapat dinamika kelompok yang dinilai mempunyai peranan penting dan menjadi salah satu aspek pertimbangan dalam kegiatan pemberdayaan pengembangan
pestisida nabati pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI.
Faktor eksternal dari kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati adalah lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi, pada lingkungan sosial kelompok pemuda tani PUSPAHATI, yang mempunyai peran penting dalam kegiatan pemberdayaan adalah PPL dan PHP/POPT Kecamatan Tawangmangu yang berperan menjadi fasilitator dalam kegiatan pemberdayaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI. Hal ini sesuai dengan (UU No. 16 Tahun 2006), dalam Mardikanto, (2010) yang menyatakan bahwa, Fasilitator Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu pegawai negeri yang ditetapkan dengan
status
jabatan fungsional
sebagai
Penyuluh/Fasilitator. Penyuluh/Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat PNS mulai dikenal sejak
commit to user
awal 1970 seiring dengan dikembangkannya konsep “catur sarana unit desa” dalam program BIMAS. Keberadaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI di Desa Blumbang Keacamatan Tawangmangu sebenarnya sangat diuntungkan karena di Desa Blumbang terdapat koperasi simpan pinjam dan badan kredit yang masing-masing berjumlah 1 unit. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Soekartawi, 1988) yang menyatakan bahwa, Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan ekonomi finansial yang ada di sekitar seseorang. Diantaranya lembaga pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan pemberian kredit bagi seseorang . Akan tetapi pada kenyataannya kelompok pemuda tani PUSPAHATI tidak memanfaatkan sarana perekonomian tersebut dan lebih fokus kepada swadaya kelompok yang tentunya hal ini akan sedikit menghambat dalam pencapaian tujuan kelompok.
Kegiatan pemberdayaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI dimulai dengan kegiatan bina manusia yang diisi dengan pelatihan yang diberikan oleh PPL dan POPT/PHP, kegiatan tersebut meliputi beberapa kegiatan akan tetapi fokus utama dari kegiatan pemberdayaan ini adalah pelatihan pembuatan pestisida nabati (agensia hayati) yaitu pelatihan untuk membuat Trichoderma, Gleocladium, Beauviera, PGPR, Moretan dll dalam bentuk cair maupun padat, dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Hal ini sejalan dengan pendapat Mardikanto, (2010) yang menyatakan bahwa, Bina manusia, merupakan upaya yang pertama dan utama yang harus diperhatikan dalam setiap upaya pemberdayaan masyarakat, yaitu yang termasuk semua kegiatan dalam upaya penguatan/pengembangan kapasitas.
Tahap kedua dalam kegiatan pemberdayaan pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah kegiatan bina usaha, dimana pemuda tani diajarkan bagaimana cara membuat sebuah usaha yang dilaksanakan oleh kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok, kegiatan bina usaha yang dilakukan adalah pembuatan pestisida nabati dan pupuk organik
commit to user
untuk digunakan oleh kelompok dan diperjual belikan kepada petani lain, proses produksi dikoordinir oleh seksi usaha dan seksi sains yang dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok, sedangkan proses pemasaran dan pendistribusian produk dilaksanakan oleh seksi pemasaran yang dibantu seksi humas.
Tahap ketiga dari kegiatan pemberdayaan kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah bina lingkungan dimana pemuda tani diajarkan mengenai kesadaran akan pentingnya kelestarian keberadaan sumberdaya alam yang menjadi bahan baku dalam kegiatan produksi melalui kegiatan penanaman kembali tanaman yang menjadi bahan baku yang digunakan untuk membuat pestisida nabati maupun jamu tradisional. Hal ini sejalan dengan pendapat Mardikanto, (2010) yang menyatakan bahwa, Bina lingkungan, merupakan upaya penting dalam setiap pemberdayaan, karena pelestarian lingkungan (fisik) akan sangat menentukan keberlanjutan kegiatan investasi maupun operasi, utamanya yang terkait dengan tersedianya bahan baku. Selain itu ada kegiatan bina kelembagaan, bina kelembagaan adalah kegiatan yang tak kalah penting untuk menyempurnakan ketiga hal tersebut diatas.
Keberadaan kelembagaan dalam kegiatan pemberdayaan sangatlah diperlukan karena apabila kegiatan bina manusia, bina usaha dan bina
lingkungan berhasil akan tetapi tidak didukung tersedianya lembaga yang memfasilitasi hal tersebut maka kegiatan pemberdayaan tentu akan mengalami kesulitan dalam proses pelaksanaan ataupun dalam proses pencapaian tujuan utama pemberdayaan yaitu perbaikan kesejahteraan. Oleh karena itu pembentukan kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah langkah tepat untuk menunjang kelancaran kegiatan pemberdayaan dalam pengembangan pestisida nabati.
Untuk mencapai tujuan dari kegiatan pemberdayan tentunya peran aktif dari sasaran pemberdayaanlah yang menjadi kunci sukses atau tidaknya
commit to user
kegiatan pemberdayaan. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari pengaruh faktor internal dan faktor eksternal yang ada dalam kelompok, dimana hal tersebut bisa menjadi faktor pendukung kegiatan pemberdayaan ataupun justru menjadi faktor penghambat. Faktor internal yang menjadi faktor pendukung seperti Tujuan kelompok (group goal), Struktur kelompok (group structure), Fungsi tugas (task function), Pembinaan dan pemeliharaan kelompok (group building and maintenance), Kekompakan kelompok (group cohesiveness), Suasana kelompok (group atmosphere), Agenda terselubung (Hidden Agenda), serta faktor eksternal yang menjadi faktor pendukung adalah lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi, sedangkan faktor internal yang menjadi faktor penghambat adalah Tekanan kelompok (group pressure), dan keefektifan kelompok (group effectiveness).
Unsur-unsur dinamika kelompok sangatlah berpengaruh terhadap proses kegiatan pemberdayaan, Menurut Mardikanto (1996) unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari tujuan kelompok (group goal), struktur kelompok (group structure), fungsi tugas (task function), pembinaan dan pemeliharaan kelompok (group building and maintenance), kekompakan kelompok (group cohesiveness), suasana kelompok (group structure), tekanan kelompok (group pressure), keefektifan kelompok (group effectiveness), agenda terselubung (hidden agenda). Beberapa bagian dari unsur-unsur dinamika kelompok tersebut bisa menjadi faktor pendorong maupun faktor penghambat, sebagai contoh yang terjadi dalam kelompok pemuda tani PUSPAHATI adalah Agenda terselubung yaitu keinginan anggota yang belum tersampaikan dan pengaruhnya terhadap kelompok dapat memacu semangat anggota untuk mencapai tujuan tersebut, agenda terselubung dalam kelompok itu antara lain keinginan anggota berharap mempunyai ruangan laboratorium lengkap beserta alat-alatnya akan tetapi hal tersebut terkendala oleh modal
commit to user
akan tetapi keinginan tersebut belum tersampaikan karena dana yang dimiliki kelompok belum mencukupi, akan tetapi justru anggota yang mempunyai keinginan-keinginan yang belum tersampaikan merasa termotivasi untuk tetapa semangat mengikuti setiap kegiatan kelompok dan berusaha memaksimalkan dengan cara memanfaatkan sebaik mungkin apa yang sudah dimiliki kelompok.
Maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan pengembangan pestisida nabati adalah terjadinya peningkatan P,S,K (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) pemuda tani dalam pembuatan, pemanfaatan, dan penyebarluasan pestisida nabati. Peningkatan P,S,K pemuda tani ditandai dengan adanya perubahan perilaku pemuda tani ke arah yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau dan dari tidak bisa menjadi bisa. Dampak yang diharapkan dari perubahan perilaku tersebut adalah peningkatan pendapatan yang tentunya akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan dari pemuda tani, Peningkatan kesejahteraan pada kelompok pemuda tani PUSPAHATI dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek ekonomi yang berupa terjadinya peningkatan pendapatan sebesar Rp 350.000
per 1000m 2 dalam satu musim tanam, aspek sosial yang berupa pengakuan masyarakat akan keberadaan kelompok/individu pemuda tani karena mampu memproduksi dan mengaplikasikan pestisida nabati dan pupuk organik, dan aspek fisik atau mental yang berupa kesehatan yang terjaga dari masing- masing individu anggota kelompok pemuda tani.
commit to user
103