Keberterimaan Subtitle Film Jane Eyre

2. Keberterimaan Subtitle Film Jane Eyre

Aspek penting yang menduduki urutan kedua dalam penilaian kualitas suatu terjemahan adalah keberterimaan atau acceptability. Keberterimaan mengarah pada kelaziman dan kealamiahan teks terjemahan. Suatu terjemahan harus disesuaikan dengan kaidah dan norma kebahasaan pembaca BSa, dalam penelitian ini adalah pemirsa film Jane Eyre. Sesuai dengan skala yang telah ditentukan, telah didapatkan sejumlah terjemahan yang berterima sebanyak 379 (93, 12%), terjemahan yang kurang berterima sebanyak 25 (6, 14%), dan 3 terjemahan yang tidak berterima (0, 73%).

2.1. Terjemahan berterima

Terjemahan yang terasa alamiah dan sesuai dengan kaidah dan budaya bahasa sasaran merupakan indikasi terjemahan yang berterima atau memiliki

commit to user commit to user

Tabel 22. Contoh Terjemahan Berterima

No

Bahasa Sumber

Bahasa Sasaran

1. If you take advantage of the education here, if you are not too rebellious, and if you are patient,

then you’ll find your way out.

Kalau kau ambil manfaatnya, tidak membangkang dan sabar maka kau akan keluar dari sini.

2. There’s always a light burning in the tower.

Lampu selalu dinyalakan di menara.

3. All young people wish to travel.

Muda-mudi

biasanya senang

bepergian.

4. Hello … Shouldn’t you be in the portrait?

Halo. Bukankah kau seharusnya ikut berfoto keluarga?

Ujaran no 1 sampai no 3 ditetapkan sebagai terjemahan yang berterima dengan nilai rata-rata keberterimaan 3. Sama dengan ujaran-ujaran yang tergolong akurat pada kategori terjemahan yang akurat, meskipun beberapa unsur linguistik tidak muncul pada ujaran BSa, namun teknik kompresi linguistik yang diterapkan pada ujaran no 1 tidak menjadikan terjemahan ini tidak berterima atau memiliki tingkat keberterimaan yang rendah karena kalimatnya tetap terdengar alamiah. Selain ujaran no 1, nilai rata-rata keberterimaan 3 juga didapat untuk ujaran no 2 yang diterjemahkan dengan teknik modulasi. Teknik yang dilakukan dengan merubah sudut pandang, fokus, maupun kategori kognitif dalam hubungannya dengan teks BSu ini pun diterapkan pada ujaran no 1. Teknik ini memberikan pengaruh positif terhadap tingkat keberterimaan terjemahan yang dihasilkan. Perubahan sudut pandang dan fokus dalam BSa sudah dilakukan dengan tepat

commit to user

BSa. Pemakaian istilah-istilah yang lebih mudah dipahami dan dikenal oleh masyarakat BSa dapat membantu pemirsa agar lebih nyaman dalam membaca subtitle sehingga tidak dibutuhkan banyak waktu untuk membaca subtitle dan pemirsa tetap dapat menikmati unsur visual yang disajikan dalam film. Hal ini dapat dimungkinkan dengan menggunakan teknik padanan lazim seperti yang dilakukan dalam menerjemahkan istilah young people pada ujaran no 3. Seperti

tampak pada tabel, istilah “muda-mudi” sudah dikenal luas dan terdengar akrab bagi pemirsa Indonesia dan tentu saja berterima.

Frasa “berfoto keluarga” pada ujaran terakhir, dinilai terdengar janggal oleh salah satu rater. Akan terdengar lebih baik jika ujaran ini diganti dengan frasa “foto keluarga” atau “berfoto bersama.” Dalam Bsu memang tidak disebutkan bahwa sang fotografer, orang yang mengucapkan ujaran ini, bertanya mengapa Jane tidak ikut berfoto bersama dengan anggota keluarga lainnya. Namun teknik amplifikasi diterapkan dengan maksud memberikan tambahan informasi pada pemirsa, yang sebenarnya tidak diperlukan mengingat faktor-faktor visual pada layar yang dapat membantu pemahaman pemirsa terhadap keseluruhan subtitle sehingga potrait diterjemahkan menjadi “berfoto keluarga.” Pada kategori keakuratan, ujaran ini memiliki nilai rata-rata keakuratan 2, 33 yang berarti tergolong terjemahan kurang akurat karena pada layar tampak bahwa sang fotografer sedang melukis Ny. Reed dan keluarganya bukan memotret mereka dengan kamera. Hal inilah yang menyebabkan terjemahan ini kurang akurat.

commit to user commit to user

2.2. Terjemahan kurang berterima

25 terjemahan dalam penelitian ini merupakan terjemahan yang terasa

kurang alamiah dan kurang sesuai dengan kaidah dan budaya bahasa sasaran. Terjemahan-terjemahan yang dinilai kurang berterima ini memiliki nilai rata-rata keberterimaan yang berkisar dari angka 2 hingga 2, 33.

Tabel 23. Contoh Terjemahan Kurang Berterima

No

Bahasa Sumber

Bahasa Sasaran

1. Are you injured, sir? Kau terluka, Tuan?

2. It is a summer evening and there is perfume in the air.

Malam itu di sebuah musim panas, harum parfum memenuhi ruangan.

3. I have little experience of them. Pengalamanku pada hadiah sangat sedikit.

4. The ideas all yours? Semua dari idemu sendiri? Ujaran no 1 memiliki nilai rata-rata keberterimaan 2, 33 sebagai hasil dari

penerapan teknik literal. Selain teknik tersebut, teknik padanan lazim berperan dalam menerjemahkan beberapa kata dalam ujaran BSu yakni kata sapaan sir yang diterjemahkan menjadi “tuan.” Kata sapaan dalam BSa ini merupakan diksi atau pilihan kata yang tepat untuk istilah sir karena kata ini telah dikenal luas di kalangan masyarakat pengguna BSa. Namun kata you yang menyertai penggunaan kata sir tidak diterjemahkan dengan baik sesuai konteks dalam scene disini. Kata yang bergaris bawah pada ujaran “kau terluka, Tuan?” semestinya diganti dengan kata sapaan “anda” sebab ujaran ini ditujukan Jane kepada Tn. Rochester, seorang

commit to user commit to user

Pada ujaran-ujaran selanjutnya yang masing-masing memiliki nilai rata- rata keberterimaan 2, beberapa kata terdengar janggal seperti yang dapat diperhatikan pada kata-kata bergaris bawah pada ujaran no 2 berikut “malam itu di sebuah musim panas, harum parfum memenuhi ruangan. ” Kata preposisi “sebuah” tidak tepat untuk disandingkan dengan frasa “musim panas.” Seharusnya kata preposisi yang tepat adalah “suatu” sehingga terjemahannya “malam itu di suatu musim panas...” terdengar alamiah dan berterima. Begitu pula pada ujaran no 3, yakni I have little experience of them, terdapat kata yang tidak diterjemahkan dengan pilihan kata yang sepadan. Selain ujaran “pengalamanku pada hadiah sangat sedikit ” terdengar janggal dan tidak alamiah maupun sesuai dengan kaidah BSa, kata experience tidak diterjemahkan dengan memperhatikan konteks yang ada. Teknik amplifikasi yang dipergunakan dengan melakukan pengeksplisitan kata them menjadi “hadiah” maupun teknik transposisi tidak memberikan dampak yang baik pada hasil terjemahan. Ujaran ini disampaikan Jane sebagai jawaban ketika Tn. Rochester bertanya apa ia menyukai hadiah. Jane berkata bahwa ia tak tahu karena ia tidak pernah mendapatkan hadiah sehingga pengetahuannya tentang hadiah juga sedikit seperti yang diungkapkannya pada ujaran I believe they are generally though pleasant things, sir. Inilah maksud

commit to user

“pengetahuan.”

2.1. Terjemahan tidak berterima

Hanya terdapat 3 (0, 73%) terjemahan dalam penelitian ini yang tidak dapat disebut sebagai terjemahan yang tidak alamiah serta tidak sesuai dengan kaidah dan budaya bahasa sasaran. Terjemahan-terjemahan tersebut memiliki nilai rata-rata keberterimaan 1.

Tabel 24. Contoh Terjemahan Tidak Berterima

No

Bahasa Sumber

Bahasa Sasaran

1. Uncle Reed, please don’t come back.

2. Mrs. Fairfax …I don’t think I can wait any longer

3. An exotic bird.

Pada tabel 24 tampak dengan jelas bahwa tidak terdapat ujaran dalam BSa pada kolom Bahasa Sasaran. Dengan menerapkan teknik reduksi, ketiga ujaran ini sama sekali tidak diterjemahkan ke dalam BSa.

Berdasarkan pada penghitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata- rata keberterimaan 2, 88 untuk subtitle film Jane Eyre. Ini berarti bahwa subtitle film ini dapat disebut sebagai subtitle dengan tingkat keberterimaan tinggi, sudah alamiah dan sesuai dengan kaidah dan budaya bahasa sasaran.

commit to user

Menghasilkan suatu teks terjemahan yang mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca merupakan salah satu tujuan utama dari kegiatan penerjemahan. Untuk mengukur serta mengetahui tingkat keterbacaan subtitle film Jane Eyre, sebuah kuesioner telah dibagikan kepada responden dengan kriteria yang telah disampaikan pada bab 3. Kuesioner terdiri dari delapan pertanyaan dengan bobot tertentu. Tiga pertanyaan diantaranya menyangkut readability dan lima pertanyaan lainnya merupakan pertanyaan – pertanyaan seputar legibility subtitle film Jane Eyre. Readability lebih mengacu pada perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam pengalihan informasi pada bahasa sumber agar dapat dipahami oleh pemirsa, sedangkan legibility mengacu pada penampilan (appearance) teks pada layar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada bab

2, tingkat keterbacaan pada subtitle tidak dapat terlepas dari kedua aspek tersebut. Seluruh teknik dengan frekuensi penggunaan sebanyak 685 teknik berikut metode penerjemahan komunikatif dan ideologi domestikasi dalam subtitle film Jane Eyre ini juga berpengaruh terhadap tingkat keterbacaan subtitle.

Sebagai respon atas pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut lebility dalam subtitle, seluruh pemirsa film Jane Eyre tersebut mengungkapkan bahwa subtitle atau teks terjemahan film Jane Eyre tidak terlalu panjang per tayangnya yang berarti bahwa jumlah kata per baris dan jumlah baris per tayang telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam subtitling. Kesimpulan ini juga didasarkan pada penghitungan jumlah karakter huruf per baris, pada subtitle film Jane Eyre , yang telah dilakukan sebelumnya. Dari sebanyak 221 teks subtitle

commit to user

didapatkan hanya sebanyak 10 teks subtitle yang terdiri lebih dari 35 karakter namun tidak lebih dari 40 karakter huruf dan tanda baca. Pada subtitle film Jane Eyre, tidak terdapat teks yang terdiri lebih dari dua baris per tayang. Merujuk pada standardisasi subtitling yang dinyatakan oleh Karamitloglou (1998), teks pada layar sebaiknya berjumlah maksimal dua baris per tayang dengan masing-masing baris yang tak lebih dari 35 karakter huruf dan tanda baca karena baris yang terdiri lebih dari 40 karakter akan berpengaruh pada ukuran huruf yang kemungkinan akan diperkecil karena keterbatasan tempat pada layar.

Sehubungan dengan hal tersebut, ukuran huruf pada subtitle film Jane Eyre , sebagian responden menyatakan bahwa huruf pada subtitle film ini berukuran sedang dan lainnya menyatakan huruf berukuran cukup besar dan jelas. Berkaitan dengan penempatan atau posisi subtitle pada layar, posisi subtitle film Jane Eyre sama sekali tidak mengganggu pandangan responden saat memperhatikan gambar pada layar. Ini merupakan jawaban yang diberikan oleh seluruh responden. Meskipun satu orang responden mengatakan ada sejumlah gambar yang tertutupi teks dalam beberapa adegan, responden tersebut menyatakan tidak bermasalah dengan penempatan subtitle secara keseluruhan.

Batasan tempat dan waktu yang berlaku dalam subtitling tidak hanya memberikan dampak pada jumlah karakter maupun penempatan teks, tetapi juga berdampak pada waktu tayang atau durasi setiap teks. Pada penerjemahan film, sinkronisasi juga harus diperhatikan karena audio dan gambar visual merupakan dua elemen yang tak terpisahkan dalam film sehingga koherensi antara subtitle

commit to user commit to user

Untuk pertanyaan seputar readability, didapatkan hasil bahwa tidak ada responden yang merasa bahwa teks terjemahan film ini sulit untuk dipahami dengan alasan bahwa teks terjemahan film ini cukup mudah dipahami karena tata bahasa yang digunakan sederhana dan tidak ada ejaan yang membingungkan. Alasan lainnya adalah karena subtitling Jane Eyre memiliki kosakata yang baik; bahasa yang digunakan sederhana dan runtut; bahasanya sangat familiar jadi mudah untuk dipahami dan diikuti. Selanjutnya, seluruh responden menjawab bahwa tidak ada istilah-istilah dalam subtitle film Jane Eyre yang mengganggu atau sulit untuk dipahami. Sebagai jawaban atas pertanyaan terakhir, diketahui bahwa para responden merasa terbantu dengan subtitle yang disediakan untuk film Jane Eyre .

Untuk mengetahui tingkat keterbacaan subtitle Jane Eyre secara keseluruhan melalui penilaian untuk tiap terjemahannya, kuesioner diberikan kepada tiga orang rater dengan skala penilaian keterbacaan yang terdapat pada bab

3 sebagai acuan pemberian nilai.

commit to user

. Hasil yang didapatkan melalui kuesioner tersebut, tidak ada terjemahan yang dapat dikategorikan sebagai terjemahan yang tidak terbaca atau sulit dipahami oleh pemirsa film. Sebanyak 406 (99, 75%) terjemahan tergolong sebagai terjemahan yang mudah dipahami pemirsa atau memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Contoh terjemahan dengan nilai rata-rata keterbacaan 2,

66 - 3 selanjutnya dapat dilihat pada tabel. Tabel 25. Contoh Terjemahan yang Mudah Dipahami

No

Bahasa Sumber

Bahasa Sasaran

1. Did I do the right thing? Apakah tindakanku benar?

2. I did not bewitch your horse, sir. Aku tak menyihir kudamu, Tuan.

3. Now get off back to Thornfield Hall, if that is indeed where you live.

Pulanglah ke Thornfield Hall jika di sana kau tinggal.

4. Take her up to the Red Room immediately!

Bawa dia ke kamar merah, cepat.

Seperti disebutkan sebelumnya, diketahui bahwa keseluruhan ujaran mudah dipahami dengan baik oleh pemirsa, tidak ada pemakaian kata atau istilah yang membingungkan. Merujuk pada tabel, ujaran no 1 - 3 mendapat nilai rata- rata keterbacaan 3 dari para rater. Teknik kompresi linguistik dan transposisi yang diterapkan pada ujaran no 1 menghasilkan terjemahan yang baik dan mudah dipahami pemirsa film Jane Eyre. Beberapa unsur linguistik yang dihilangkan pada ujaran-ujaran BSu dengan penggunaan teknik kompresi linguistik tidak membuat terjemahan menjadi membingungkan atau susah dipahami. Begitu pula dengan pemakaian teknik transposisi. Teknik ini dibutuhkan untuk menghasilkan

commit to user

bahasa yang ada antara BSu dan BSa. Pemilihan istilah yang tepat dan umum dalam BSa merupakan salah satu aspek yang memberikan kemudahan tersendiri bagi pemirsa film untuk memahami subtitle. Istilah pada ujaran no 2 yang diterjemahkan dengan menggunakan teknik padanan lazim sebagai contohnya; kata “Tuan” merupakan istilah yang cocok untuk mengganti kata sir dalam BSa. Tidak berbeda dengan teknik sebelumnya, pemakaian teknik peminjaman murni disini tidak menimbulkan kesulitan bagi pemirsa dalam membaca subtitle. Nama tempat

“Thornfield Hall” yang tetap diterjemahkan apa adanya ke dalam BSa pada ujaran no 3 tidak mengganggu pemahaman pemirsa. Melalui dialog dan bantuan gambar

visual dalam film, secara otomatis tentu pemirsa dapat memahami bahwa “Thornfield Hall” adalah nama sebuah lokasi, tempat kastil milik Tn.Rochester berada. Jika nama tempat ini tidak diterjemahkan dengan memakai teknik peminjaman murni namun memakai teknik naturalisasi atau adaptasi misalnya, kemungkinan besar terjemahan yang dihasilkan terasa aneh dan tidak sesuai konteks cerita dalam film.

Kata benda “kamar merah” lah yang menjadi pokok permasalahan penilaian keterbacaan untuk ujaran no 4. Terjemahan yang muncul sebagai hasil penerapan teknik literal, transposisi, dan terutama teknik reduksi ini dianggap cukup membingungkan. Untuk seseorang yang belum melihat film Jane Eyre dipastikan memang akan menemui kesulitan dalam memahami maksud kata benda ini. Tentu akan timbul pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan kamar

commit to user

tembok atau mungkin seluruh perabotannya bercat merah. Namun bagi pemirsa yang telah memperhatikan film ini, istilah “kamar merah” dapat dipahami dengan baik. Perlu diperhatikan kembali bahwa subtitle maupun trek suara dalam film dan gambar visual yang ada merupakan suatu kesatuan. Ketika ujaran ini diujarkan oleh Ny. Reed, gambar visual pada layar menunjukkan adegan saat Jane dibawa dengan paksa menuju kamar merah yang dimaksud, yang terletak di lantai atas. Sesampainya di kamar tersebut, terlihat bahwa pencahayaan yang ada membuat ruangan itu terlihat berwarna merah. Selanjutnya Jane berteriak minta tolong agar ia segera dikeluarkan dari kamar itu karena seketika itu juga seorang laki-laki dengan rambut yang berantakan dan mengenakan baju tidur berwarna putih, bangun dari tempat tidurnya. Permainan cahaya dan suara musik yang menjadi bagian dari adegan dalam film itu menciptakan suasana atau atmosfir yang cukup seram dan mendebarkan. Lewat adegan ini dan adegan-adegan selanjutnya, pemirsa tentu dapat memahami bahwa kamar merah yang dimaksud adalah kamar tidur suami Ny. Reed, paman Jane, yang telah meninggal. Mempertimbangkan hal tersebut, terjemahan ini masih tergolong terjemahan yang mudah dipahami.

3.2. Terjemahan kurang dapat dipahami

Dari seluruh ujaran yang diteliti, hanya terdapat 1 (0, 24%) terjemahan yang agak sulit dipahami oleh pemirsa film Jane Eyre. Terjemahan ini mendapatkan nilai rata-rata keterbacaan 2, 33 dari para rater yang terlibat dalam penelitian ini. Terjemahan yang masuk kategori ini dapat dilihat pada tabel 26.

commit to user

No

Bahasa Sumber

Bahasa Sasaran

1. Girls, look how the sun casts shadows on the flowers.

Anak-anak, lihat bayangan yang dibuat matahari di atas bunga-bunga.

Nilai rata-rata keterbacaan 2, 33 ditetapkan untuk terjemahan ini karena terjemahan yang dihasilkan melalui penggunaan teknik padanan lazim dan modulasi ini kurang dapat dipahami dengan baik.

Demikian, dengan nilai rata-rata keterbacaan 2, 98, subtitle film Jane Eyre dapat dinilai sebagai subtitle dengan tingkat keterbacaan yang tinggi karena seluruh pemirsa film sebagai responden penelitian ini tidak menemui masalah yang berarti dalam memahami keseluruhan subtitle.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Derajat Inflamasi Intestinal Tikus Putih Sepsis Induksi Cecal Inoculum

0 0 67

Perbedaan Derajat Kecemasan Dan Depresi Antara Mahasiswa Dengan Tingkat Religiusitas Tinggi.Dan Rendah

0 0 50

HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT DENGAN JUMLAH LEUKOSIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 54

POTENSI ANTIFUNGI EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA in Vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 54

TUGAS AKHIR - Perancangan Booklet Sebagai Media Utama Re-Building Image Pasar Antik Triwindu Solo

2 4 107

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI ANTARA SISWA KELAS III PROGRAM AKSELERASI DAN REGULER DI SMPN 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 55

DETEKSI HIV PADA KOMUNITAS GIGOLO SURAKARTA MENGGUNAKAN DETERMINE HIV-12 DAN NESTED PCR HIV GAG SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 45

PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul: Hubungan antara Derajat Hipertensi dengan Elongasi Aorta pada Pemeriksaan Foto Toraks

0 7 50

PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP EMBRIOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 63

HUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

0 1 83