SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN UMKM BRAYAT MANUNGGAL

A. SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN UMKM BRAYAT MANUNGGAL

UMKM Brayat Manunggal merupakan UMKM yang bergerak di bidang industri minuman olahan dari bahan nabati yang mencampurkan tiga bahan yaitu bekatul, kedelai dan kacang hijau menjadi satu produk. Produk dari olahan ketiga bahan nabati (bekatul, kedelai dan kacang hijau) adalah Susu Kaleyo. Sejarah berdirinya UMKM Brayat Manunggal pada tahun 2007 yaitu dengan mulai membuat minuman olahan ‘Susu Kaleyo‘. Mulanya UMKM Brayat Manunggal mengusahakan budidaya jangkrik, yaitu pakan yang diberikan untuk jangkrik adalah ransum dari bahan kacang-kacangan. Kemudian UMKM Brayat Manunggal lalu mengembangkan usaha minuman olahan nabati yang disebut ‘Susu Kaleyo’. UMKM Brayat Manunggal berlokasi di Desa Nglombo Tenggak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen (Profil UMKM Brayat Manunggal, 2012).

Pada awal mulanya UMKM Brayat Manunggal hanya membuat minuman bubuk nabati kaleyo dalam kemasan 200gr. Kemasan 200gr dipasarkan hanya untuk kalangan masyarakat kalangan menengah keatas karena harga yang ditetapkan cukup tinggi yaitu seharga Rp18.000-Rp 20.000 per kemasan 200gr. Namun, melihat perkembangan pasar dan permintaan dari konsumen sekarang, kemudian menyediakan dalam kemasan sachet 30gr. Hal ini dimaksudkan, supaya minuman kaleyo bisa dinikmati oleh semua masyarakat karena harga yang ditetapkan cukup terjangkau yaitu Rp 2.200 per sachetnya. Kaleyo terdiri dari dua varian rasa yaitu natural atau tanpa gula dan manis. Kemasan sachet juga membantu dalam sistem promosi ke pasar tradisional yang merupakan target yang dituju. Kaleyo akan dipasarkan ke setiap pasar-pasar tradisional dan toko-toko Pada awal mulanya UMKM Brayat Manunggal hanya membuat minuman bubuk nabati kaleyo dalam kemasan 200gr. Kemasan 200gr dipasarkan hanya untuk kalangan masyarakat kalangan menengah keatas karena harga yang ditetapkan cukup tinggi yaitu seharga Rp18.000-Rp 20.000 per kemasan 200gr. Namun, melihat perkembangan pasar dan permintaan dari konsumen sekarang, kemudian menyediakan dalam kemasan sachet 30gr. Hal ini dimaksudkan, supaya minuman kaleyo bisa dinikmati oleh semua masyarakat karena harga yang ditetapkan cukup terjangkau yaitu Rp 2.200 per sachetnya. Kaleyo terdiri dari dua varian rasa yaitu natural atau tanpa gula dan manis. Kemasan sachet juga membantu dalam sistem promosi ke pasar tradisional yang merupakan target yang dituju. Kaleyo akan dipasarkan ke setiap pasar-pasar tradisional dan toko-toko

Produk UMKM Brayat Manunggal selalu menggunakan bahan-bahan asli tanpa pemanis, pewarna, pengawet yang dapat merugikan konsumen. UMKM Brayat Manunggal menjaga keaslian dan kesegaran bahan baku agar kualitas produk tetap terjaga. Seluruh produk UMKM Brayat Manunggal akan disalurkan untuk dijual ke pasar modern maupun pasar tradisional. Contoh pasar modern yang sudah dimasuki adalah apotek. Sedangkan pasar tradisional seperti kios, toko kelontong, dan sub agen di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. UMKM Brayat Manunggal bertanggung jawab atas pendistribusian dan penjualan produk UMKM Brayat Manunggal ke seluruh Indonesia. Produk UMKM Brayat Manunggal adalah Minuman Nabati Instan dengan merk KALEYO

1. Kategori Produk

: Minuman instan.

2. Tipe Kemasan : Kotak (ukuran 200 gram) dan sachet (ukuran 30gr).

3. Variasi Rasa

: Natural dan Manis.

4. Target

: Semua Umur kecuali balita

Penentuan lokasi merupakan suatu persoalan yang sering dihadapi. Perusahaan atau organisasi harus bisa memilih dan menentukan lokasi usaha yang strategis. Sehingga letak atau posisi perusahaan baiknya ditinjau dari segi ketersedian bahan baku, kemudahan transportasi, distribusi dan persaingan. UMKM Brayat Manunggal menetapkan lokasi usaha sejak tahun 2007, berlokasi di Desa Nglombo Tenggak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. UMKM Brayat Manunggal memilih lokasi usaha dengan berbagai pertimbangan yang dapat mendukung produksi Kaleyo. Adapun pertimbangan-pertimbangan adalah ketersedian bahan baku cukup tersedia, kegiatan transportasi lancar karena dekat dengan jalan raya dan sedikit pesaing (Profil UMKM Brayat Manunggal, 2012).