Kebutaan spiritual umat Yahudi saat tiba waktunya hukuman final

8. Kebutaan spiritual umat Yahudi saat tiba waktunya hukuman final

  Allah Maha Tinggi telah memastikan sendiri bahwa umat Yahudi dan umat yang tidak beriman di dunia, tidak akan mampu menyadari kenyataan dari keadaan mereka sendiri:

  “Aku akan memalingkan mata orang­orang yang menyombongkan diri tanpa alasan yang benar di bumi dari Tanda­tanda­Ku, sehingga bahkan jika mereka melihat setiap Tanda, mereka tidak akan beriman padanya. Jika mereka melihat jalan yang benar yang membawa mereka pada petunjuk, maka mereka tidak akan menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan maka mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mengingkari

  Ayat­ayat Kami dan mereka lalai terhadapnya.”

  (al­Qur’an, al­’Araf, 7: 146)

  Pemain besar dalam drama Zaman Akhir tidak lain adalah al­Masih Palsu, Dajjal. Alat paling penting yang Allah Maha Tinggi berikan kepada Dajjal (untuk menyelesaikan misinya) adalah ‘mata satu’­nya. Dajjal buta pada mata kanannya, dan hal itu menandakan kebutaan mata hati internal spiritualnya. Semua orang yang ditipu olehnya adalah mereka yang buta secara spiritual dan karenanya tidak mampu melihat dan mengenali Tanda­tanda Allah pada Zaman Akhir. Ini akan berlanjut hingga kembalinya al­Masih Asli, ‘Isa (Jesus) putra Maryam.

  9. Ditemukannya jenazah Fir’aun yang menandakan bahwa umat Yahudi

  akan mengalami nasib yang sama seperti yang dia alami

  Al­Qur’an menyediakan Tanda lain untuk menunjukkan bahwa hitungan mundur bagi kehancuran Israel pada Zaman Akhir sekarang telah dimulai dan bahwa hukuman terburuk akan ditimpakan Allah Maha Tinggi kepada mereka. Tanda Tuhan tersebut adalah ditemukannya jenazah Fir’aun yang telah ditenggelamkan saat dia

  berusaha menyeberangi Laut Merah untuk mengejar Musa (‘alayhi salam) . Allah

  Maha Tinggi telah membelah lautan untuk menyelamatkan Bani Israel. Dan setelah mereka menyeberang dengan selamat, Dia menurunkan air laut yang menenggelamkan Fir’aun dan pasukannya. Al­Qur’an menyebutkan hal ini:

  “Dan ingatlah saat Kami membelah laut untuk kalian dan menyelamatkan kalian dan menenggelamkan orang­orang Fir’aun di hadapan pandangan kalian.”

  (al­Qur’an, al­Baqarah, 2: 50)

  Bani Israel tidak mengetahui dan masih tidak mengenali bahwa mereka sendiri suatu hari akan dihancurkan dengan cara yang sama seperti Fir’aun jika mereka mengkhianati Allah Maha Tinggi dan melakukan dosa­dosa tertentu.

  Bagaimana Fir’aun mati? Para pembaca yang terhormat mungkin terkejut jika membaca ayat al­Qur’an mengenai kematian Fir’aun:

  “Kami selamatkan Bani Israel menyeberangi lautan, kemudian Fir’aun dan pasukannya mengikuti mereka dengan keangkuhan dan kedengkian. Akhirnya saat diliputi dengan air, dia berkata: (sekarang) Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang diimani Bani Israel, aku adalah termasuk orang­orang yang berserah diri (kepada Allah Maha Tinggi, kepada Islam).”

  “(Dikatakan kepadanya): Mengapa baru sekarang! Padahal sesaat yang lalu, kamu dalam (keadaan) durhaka! Dan kamu melakukan penindasan (dan kekejaman)!”

  “Maka hari ini (Kami memutuskan bahwa), Kami akan menyelamatkan jasadmu (Kami akan menjaga jenazahmu), sehingga kamu (jenazahmu saat ditemukan) dapat menjadi Tanda bagi orang­orang yang datang setelahmu! Tetapi sesungguhnya, kebanyakan manusia tidak mengindahkan Tanda­Tanda Kami!”

  (al­Qur’an, Yunus, 10: 90­92)

  “Maka saat mereka terus menentang Kami, Kami menimpakan balasan Kami kepada mereka dan menenggelamkan mereka semua.”

  “Maka Kami jadikan mereka kaum dari masa lalu dan suatu pelajaran untuk orang­orang yang datang setelah mereka.”

  (al­Qur’an, az­Zukhruf, 43: 55­56)

  Dengan demikian, al­Qur’an membuat nubuat bahwa jenazah Fir’aun eksodus suatu hari akan ditemukan, dan menjadi tanda dari Tuhan. Secara menakjubkan, jenazah Fir’aun tersebut ditemukan pada saat mendekati akhir abad ke­18 M. Bahkan, itu adalah Tanda yang lebih tidak menyenangkan bagi umat Yahudi karena Gerakan Zionis pun dibentuk pada waktu yang berdekatan dengan ditemukannya jenazah Fir’aun tersebut. Jelas bahwa Dajjal al­Masih Palsu adalah dalang di balik pembentukan Gerakan Zionis. Dan dengan begitu, Zaman Ya’juj dan Ma’juj pun adalah Zaman Dajjal.

  Dampak dari hal di atas adalah umat Yahudi sekarang dipandu oleh Dajjal al­Masih Palsu dan oleh Ya’juj dan Ma’juj pada jalan menuju hukuman terburuk yang akan menimpa mereka dan akan memuncak dengan kehancuran yang ditakdirkan Tuhan. Akhir yang akan datang kepada mereka adalah sama seperti akhir yang datang kepada Fir’aun. Akhir yang bagaimanakah itu?

  Penemuan jenazah Fir’aun adalah Tanda yang penting dari Allah Maha Tinggi bahwa dunia saat ini akan menyaksikan drama terbesar yang pernah ada dalam kehidupan nyata manusia. Waktu sudah habis bagi umat Yahudi secara khusus dan bagi seluruh umat manusia pada umumnya. Orang­orang yang hidup seperti Fir’aun sekarang akan mati dengan cara yang sama seperti Fir’aun mati.

  10. Umat Yahudi tidak akan mempunyai pilihan kecuali mempercayai ‘Isa sebagai al­Masih saat dia kembali tetapi hal itu sudah terlambat untuk menyelamatkan mereka dari hukuman yang mengerikan dan dari api

  nereka

  Setelah al­Qur’an menceritakan peristiwa umat Yahudi yang berusaha menyalib

  ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam) dan kemudian berseru dengan sombong bahwa mereka ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam) dan kemudian berseru dengan sombong bahwa mereka

  menyenangkan. Umat Yahudi yang menolak ‘Isa (‘alayhi salam) sebagai al­Masih

  (dan umat Kristen yang menyembah ‘Isa (Jesus) sebagai Tuhan) diperingatkan

  bahwa mereka akan percaya padanya (‘Isa) sebelum ‘Isa (‘alayhi salam) mengalami

  Maut, yaitu setelah ‘Isa (‘alayhi salam) kembali dan sebelum ‘Isa (‘alayhi salam) mati.

  Maka dari itu, umat Yahudi akan percaya bahwa ‘Isa (‘alayhi salam) adalah al­Masih

  dan umat Kristen akan berhenti menyembahnya sebagai Tuhan dan mengakuinya sebagai seorang Nabi:

  “dan tidak akan ada Ahli Kitab kecuali akan percaya padanya sebelum kematiannya; dan pada Hari Penghakiman dia akan menjadi saksi terhadap mereka.”

  (al­Qur’an, an­Nisa, 4:159)

  Ayat di atas menandakan bahwa saat ‘Isa (‘alayhi salam) kembali, umat Yahudi

  tidak hanya akan mengakui dan menegaskan keimanannya pada ‘Isa sebagai al­Masih, tetapi juga akan, sebagai dampaknya, mengakui dan menegaskan

  keimanannya pada Muhammad (shollallahu ‘alayhi wassalam) sebagai Nabi terakhir

  yang diutus Tuhannya Ibrahim, dan al­Qur’an sebagai ‘Kitab Wahyu Tuhan’ yang terakhir. Tetapi penegasan menit terakhir itu tidak akan bermanfaat bagi umat Yahudi seperti pengakuan iman pada menit terakhir hidup Fir’aun yang tidak bermanfaat baginya. Itulah pesan yang tidak menyenangkan bagi umat Yahudi yang muncul sebagai akibat dari penemuan jenazah Fir’aun!

  Dampak yang lebih jauh, penting bagi pemahaman yang benar mengenai proses kehidupan dunia yang bergerak menuju puncak, adalah bahwa umat Yahudi dan orang­orang yang tidak beriman akan tetap sepenuhnya diyakinkan sampai saat terakhir sebelum puncaknya, bahwa mereka berada di jalan keberhasilan. Dan di dunia pada Zaman Akhir, Tuhan menakdirkan Kebenaran Islam adalah sesuatu yang dianggap oleh pengamatan eksternal telah gagal. Itulah gambaran tepat tentang keadaan dunia saat ini.

  Buku ini dapat dipesan ke Islamic Book Trust di ibtklpd.jaring.my