Diare Pertanda Pintar

Diare Pertanda Pintar

Oleh: Wieke Apriana, S.Gz.

Diare atau dikenal dengan sebutan mencret memang merupakan penyakit yang masih banyak terjadi pada masa kanak dan bahkan menjadi salah satu penyakit yang banyak menjadi penyebab kematian anak yang berusia di bawah lima tahun (balita). Hingga sekarang penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare (Salwan, 2008). Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang Diare atau dikenal dengan sebutan mencret memang merupakan penyakit yang masih banyak terjadi pada masa kanak dan bahkan menjadi salah satu penyakit yang banyak menjadi penyebab kematian anak yang berusia di bawah lima tahun (balita). Hingga sekarang penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare (Salwan, 2008). Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang

Kini, bermunculan mitos terkait dengan diare pada anak yang menyatakan bahwa diare sebagai pertanda bahwa anak akan bertambah pintar. Jangan mudah mempercayai mitos tentang diare sebagai pertanda bahwa anak akan bertambah pintar. Bayi dan anak-anak memang rentan mengalami diare yang disebabkan oleh rotavirus. Diare pada anak bayi juga bisa disebabkan oleh bakteri, alergi susu, atau keracunan makanan bagi bayi yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI. Perlu mewaspadai jika bayi terkena diare supaya tidak terjadi dehidrasi. Perlu memantau terus frekuensi buang air besar pada bayi dan sebaiknya perlu ditingkatkan frekuensi pemberian ASI supaya bayi tidak mengalami dehidrasi.

Menurut World Health Organization (WHO), diare merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan frekuensi buang air besar yang bertambah dari biasanya, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Diare akut menurut World Gastrienterology Organization Global Guidelines 2005 dapat ditimbulkan oleh empat penyebab, antara lain (Simadibrata & Setiati, 2006) :

a) Bakteri : Shigella, Salmonela, E. coli, Golongan Vibrio, Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Stafilokokus aureus, Campylobacter aeromonas

b) Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Coronavirus, Astrovirus

c) Parasit : Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantadium coli,

Trichuris trichiura, Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis Trichuris trichiura, Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis

e) Faktor yang diduga sangat berkaitan erat dengan kejadian diare adalah faktor persediaan air bersih, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, selain itu juga pembuangan tinja dan air limbah, perilaku hygiene perorangan, dan kependudukan. Diare dapat juga disebabkan oleh intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi, namum tetap sebagian besar diare disebabkan oleh agen infeksius. Di Indinesia, penyebab utama diare adalah beberapa agen infeksius seperti Shigella, Salmonella, Campylobacter, E. coli, dan Entamoeba histolytica (Depkes RI, 2002).

Manifestasi klinis dari penyakit diare menurut (Kusmaul, 2002) antara lain:

a) Awalnya anak/bayi menjadi cengeng/gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang

b) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer

c) Tinja berubah warna menjadi kehijauan karena bercampur empedu

d) Anus dan sekitarnya lecet karena sering defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat asam laktat meningkat

e) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, elastisitas kulit menurun, ubun-ubun dan mata cekung, membrane muosan kesing dan disertai penurunan berat badan

f) Perubahan tanda-tanda vital, seperti nadi dan respirasi menjadi cepat, tekanan darah menurun, denyut jantung cepat, pasien merasa sangat lemas, mengalami penurunan kesadaran sebagai akibat dari hipovokanik

g) Diuresis berkurang (oliguria hinggak anuria)

h) Pasien tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalamketika terjaid asidosis metabolic

Menurut Kusmaul (2002), diare dapat menimbulkan beberapa komplikasi sebagai berikut:

a) Dehidrasi , yang terdiri dari dehidrasi ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic, atau hipertonik

b) Renjatan hipovolemik

c) Hypokalemia dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram

d) Hipoglikemia

e) Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat dari defisiensi enzim lactase karena kerusakan vili mukosa, usus halus

f) Kejang yang sering terjadi pada dehidrasi hipertonik

g) Malnutrisi energy, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan Dari penjelasan di atas tidak terdapat bukti ilmiah bahwa kejadian diare pada bayi dan anak ada kaitannya dengan peningkatan kecerdasan.