ASI Eksklusif Bisa Ditambah Air Putih

ASI Eksklusif Bisa Ditambah Air Putih

Oleh: Wieke Apriana, S.Gz.

Mitos lain yang muncul pada masyarakat terkait bayi dan ASI adalah ASI eksklusif dapat ditambahkan air putih. Mitos ini belum diketahui kebenarannya, oleh karena itu mari kita ulas dampak dari pemberian air putih ke dalam ASI untuk membuktikan mitos tersebut benar atau tidak. Pemberian air putih pada bayi berusia kurang dari 6 bulan ternyata sangat berbahaya. Hal ini terkadang masih disepelekan oleh para ibu karena menganggap air putih baik untuk kesehatan, padahal hal ini tidak baik untuk bayi.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan dari Johns Hopkins Children‟s Center di Baltimore Amerika Serikat menunjukkan bahwa bayi di bawah 6 bulan yang

diberikan air putih akan terancam mengalami intoksikasi atau keracunn jika terlalu sering meminum air. Hasil lain menunjukkan bahwa pemberian air kepada bayi dikhawatirkan dapat memicu reflex haus sehingga bayi akan mengalami kelebihan cairan.

Sumber lain menjelaskan beberapa bahaya pemberian air putih kepada bayi, antara lain (Ahmad, 2016):

a. Resiko infeksi bakteri Infeksi bakteri dapat menyerang bayi di bawah 6 bulan yang diberi air putih jika air yang dipakai tercemar, peralatan yang digunakan tidak higienis, dan cara memasak airnya yang tidak tepat.

b. Gangguan pada otak bayi Fungsi ginjal bayi di bawah 6 bulan belum berkerja secara baik, sehingga jika bayi diberi air putih maka air seninya akan membawa serta elektrolit dalam darah, seperti natrium. Natrium berguna bagi tubuh, sehingga jika kekurangan zat tersebut bayi akan beresiko mengalami kejang dan gangguan fungsi otak.

c. Bisa merusak ginjal Fungsi ginjal bayi di bawah 6 bulan yang belum bekerja dengan baik juga menyebabkan bayi “keracunan” jika diberi air putih. Hal ini disebabkan karena air yang

masuk tidak sebanding dengan air yang dikeluarkan, sehingga tubuh bayi mengalami kelebihan cairan dan beresiko merusak ginjal bayi.

d. Menyebabkan keracunan Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jennifer Anders dari John Hopkins Children‟s

Center di Baltimore Amerika Seikat membuktikan bahwa pemberian air putih pada bayi dapat beresiko menimbulkan keracunan (intoksikasi).

Dari penjelasan di atas terbukti bahwa pemberian air putih pada bayi di bawah 6 bulan tidak memiliki manfaat, oleh karena itu hindari pemberian air putih pada anak jika ingin bayi bunda sehat.

Bayi Sudah Memasukkan Jari Ke Mulut Tanda Sudah Siap Makan

Oleh: Wieke Apriana, S.Gz.

Pasti bunda sering mendapati bayi bunda memasukan jari ke dalam mulutnya. Terkadang beberapa bunda salah mengartikan bahwa ketika bayi memasukkan jari ke dalam mulutnya sebagai tanda sudah siap makan. Akhirnya bunda-bunda memberikan makanan tambahan kepada bayi yang sudah memasukkan jari ke dalam mulutnya, karena merasa bayinya sudah ingin makan padahal bayi masih berusia di bawah 6 bulan.

Perlu diketahui bahwa, setiap bayi pasti akan mengalami fase oral, sehingga memasukkan benda asing termasuk tangannya ke dalam mulut pasti akan dialami oleh bayi. Menurut dr. Ni Luh Karunia Wahyuni, SPKFR(K), merupakan hal yang normal jika bayi memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya ketika berusia 2-3 bulan, karena hal tersebut membuat bayi merasa nyaman dan aman. Menurutnya, bayi usia 2-3 bulan sudah mulai memasukkan tangan ke mulutnya, dan lama-kelamaan bayi juga akan memasukkan kakinya ke dalam mulut. Hal tersebut merupakan proses bereksplorasi dan belajar mengenal benda bagi bayi dengan memasukkannya ke dalam mulut dan menghisapnya. Kebiasaan seperti ini lambat laun akan menghilang seiring bertambahnya usia dan kecerdasan mereka.

Menurut penelitian ilmiah yang telah dilakukan di Prancis menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir memang memiliki naluri untuk memasukkan berbagai benda asing ke dalam mulutnya, termasuk jari. Tindakan seperti ini sebagai bagian dari upaya untuk bertahan hidup. Sebab bagi bayi, memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat makan.

Memasukkan jari ke dalam mulut bayi bukan merupakan tanda bayi memerlukan makanan pendamping ASI (MP ASI) (Sudaryanto, 2014). Patokan pemberian MPASI atau makanan padat kepada bayi dilihat dari kemampuan system pencernaannya. Perlu diingat lagi bahwa MPASI baru bisa diberikan kepada bayi setelah berusia 6 bulan, karena usia kurang dari 6 bulan system pencernaan bayi belum sempurna dan belum mampu memetabolisme berbagai makanan dengan baik selain ASI.

Departemen Kesehatan merekomendasikan pemberian makanan tambahan dimulai sejak bayi berusia 6 bulan, karena ketika bayi semakin aktif maka mulai menggunakan energy yang lebih banyak. Setelah usia 6 bulan, aktivitas bayi semakin meningkat sesuai perkembangan tubuhnya, seperti mengangkat dadanya dari lantai, berguling atau belajar duduk, akan menimbulkan nafsu makan yang lebih besar.

Berikut ini ciri-ciri bayi sudah siap menerima MPASI yang mungkin bayi belum melakukan semuanya (Salsabila, 2009):

a. Bayi dapat duduk dan mempertahankan kepalanya dengan baik tanpa dibantu

b. Bisa melakukan gerakan mengunyah

c. Berat badan terlihat meningkat 2 kali dari berat badanketika lahir

d. Telrihat tertarik pada makanan

e. Mulai membuka mulut ketika sendok mendekati mulut

f. Bisa memindahkan makanan dari mulut bagian depan ke bagian belakangan

g. Bisa menggerakan lidah dan tidak lagi mendorong makanan keluar menggunakan lidah

Tapi, perlu bunda ingat bahwa kebiasaan “mengemut” jari bukanlah kebiasaan yang baik. Mengemut jari dapat merusak bentuk fisik jari dan gigi geligi. Selain itu juga dapat berpotensi memasukkan kotoran, kuman, atau mikroorganisme lain. Belum lagi secara Tapi, perlu bunda ingat bahwa kebiasaan “mengemut” jari bukanlah kebiasaan yang baik. Mengemut jari dapat merusak bentuk fisik jari dan gigi geligi. Selain itu juga dapat berpotensi memasukkan kotoran, kuman, atau mikroorganisme lain. Belum lagi secara

Jika bayi bunda sudah memiliki kebiasaan untuk memasukkan jari ke dalam mulutnya terus, perlu upaya dari bunda untuk menghentikan kebiasaannya. Memang tidak mudah, tapi bunda bisa memulainya dengan mengalihkan perhatiannya. Misalnya dengan meraih tangan bayi bunda setiap kali akan dimasukkan ke dalam mulut. Berikan bayi bunda mainan untuk digenggam, lalu ajaklah mengobrol, bernyanyi, dan menghibur dengan cara bunda lainnya.

Setelah membaca penjelasan di atas, maka jadilah bunda yang pintar. Ketahui kemauan bayi bunda dari tingkah lakunya. Ketahui kapan bayi bunda boleh diberi makanan tambahan dan bunda mengerti apa yang harus dilakukan jika bayi bunda memiliki kebiasaan yang tidak baik.

Bayi Yang Suka Menyembur Makanan Artinya Tidak Suka Makanannya

Oleh: Wieke Apriana, S.Gz.

Bayi bunda sering menyembur dan melepeh makanan yang bunda berikan??? Tenang saja, itu bukan pertanda bayi bunda tidak menyukai makanan yang bunda berikan. Banyak mitos yang muncul menyatakan bahwa jika bayi suka menyembur dan melepeh makanan yang diberikan itu pertanda bayi tidak suka makanan yang bunda berikan. Benarkan mitos tersebut??? Mari kita ulas pembahasannya di bawah ini.

Menyemburkan makanan bukan berarti bayi bunda tidak menyukai makanan yang bunda berikan. Menyemburkan makanannya bisa terjadi karena bayi yang baru belajar makan melakukan reflex akibat benda asing masuk ke dalam mulutnya. Namun, jika usia bayi bunda sudah lebih besar (misalnya 9 bulan atau 1 tahun) masih menyemburkan makan yang diberikan, bisa saja itu tanda bahwa bayi bunda sudah kenyang (Sudaryanto, 2014).

Bunda juga perlu mencari tahu penyebab lain yang membuat si kecil melepeh makanannya, apakah si kecil belum lapar, sudah kenyang, atau penyebab lain seperti berikut ini:

a. Pemilihan makanan yang kurang sesuai dengan tahapan perkembangan bayi

b. Usia pemberian makanan tambahan kurang tepat (terlalu dini atau justru terlambat)

c. Cara pemberian makanan yang kurang tepat, misalnya terlalu memaksakan waktu dan jumlahnya

d. Si kecil sedang sakit sehingga mengganggu nafsu makannya

e. Bosan dengan makanan yang disajikan bunda karena kurang variatif Untuk menghindari kebiasaan melepeh si kecil, ada beberapa tips yang bisa bunda lakukan, antara lain (Andriyani, 2004):

a. Perhatikan jadwal makan si kecil, jadi si kecil makan ketika benar lapar dan hindari pemberian cemilan kepada si kecil menjelang waktu makannya supaya si kecil tidak kenyang duluan sebelum makan

b. Bunda bisa memvariasi makanan secara sederhana yang bisa menarik perhatian si kecil dan supaya tidak bosan

c. Perhatikan rasa makanan yang akan diberikan kepada si kecil. Sama halnya dengan

orang dewasa, si kecil juga akan makan lebih lahap jika rasa makanannya enak.

d. Buat suasana makanan yang lebih menyenangkan, jangan tegang supaya si kecil tidak stress dan lahap makannya. Misalnya sambil mendengrkan music kesukaannya, sambil dihibur dan diajak ngobrol sedikit-sedikit.

e. Buat variasi posisi makanan yang berbeda setiap waktu makan supaya si kecil tidak bosan.

f. Sesuaikan porsi makanan yang diberikan dengan kebutuhan si kecil, bisa dengan porsi kecil namun sering

g. Berikan sugesti kepada si kecil bahwa makan yang diberikan rasanya enak. Bila perlu, bunda mencicipinya di depan si kecil supaya si kecil mengikutinya dan tidak melepehnya

Jadi, jika si kecil melepeh makanannya bunda tidak perlu panic dan tetap harus tenang. Hal penting yang perlu dilakukan adalah terus memantau tumbuh kembangnya, khususnya berat badan dan panjang badannya.

Semakin Cepat Memulai MPASI Semakin Baik

Oleh: Wieke Apriana, S.Gz.

Banyak pendapat yang dianut oleh masyarakat tentang MPASI, namun sayangnya tidak semuanya benar. Salah sa tu pendapat yang tidak benar adalah “semakin cepat memulai MPASI semakin baik”. Mari kita ulas kenapa pendapat seperti itu tidak benar.

Pemberian ASI eksklusif wajib dilakukan selama 6 bulan dan terbukti dapat melindungi bayi dari infeksi saluran cerna (Kramer & Kakuma, 2003) dan dapat meningkatkan perkembangan motoric. Selain itu, ASI eksklusif selama 6 bulan juga dapat berfungsi sebagai KB alami pada ibu dan mempercepat menurunkan berat badan ibu setelah melahirkan (Dewey, 2001).

Bunda tidak perlu khawatir tentang kecukupan ASI dalam pemenuhan kebutuhan energy bayi. Pemberian ASI saja selama 6 bulan sangat cukup memenuhi kebutuhan energy bayi, dengan catatan status gizi bunda juga baik.

Sesuai dengan rekomendari WHO dalam “Complementary feeding: Family foods for breastfed children” , MPASI sebaiknya dimulai setelah bayi berusia 6 bulan. Kurang dari 6

bulan, bayi tidak direkomendasikan untuk diberikan makanan tambahan karena fungi motoric bulan, bayi tidak direkomendasikan untuk diberikan makanan tambahan karena fungi motoric

Beberapa faktor yang menjadi alasan pengenalan MPASI pada usia 6 bulan antara lain:

a. Kebutuhan zat gizi bayi di atas 6 bulan semakin meningkat dan tidak dapat dipenuhi hanya dari ASI saja

b. Saluran cerna dan ginjal bayi sudah cukup berkembanguntuk menerima jenis makanan yang lebih kompleks

c. Tubuh bayi mulai memproduksi enzim amylase untuk mencerna karbohidrat yang lebih kompleks

d. Koordinasi saraf dan otot pada bayi sudah cukup berkembang, sehingga anak dapat menahan kepalanya tetap tegak dan dapat makan menggunakan sendok

Dari beberapa sumber menjelaskan tanda-tanda bayi sudah siap mendapatkan makanan tambahan, antara lain (Nutricia, 2014):

a. Bayi sudah dapat menegakkan kepalanya

b. Bayi sudah dapat duduk di high chair

c. Bayi mau membuka mulutnya lebar-lebar bila didekatkan dengan sendok

d. Bayi tetap menangis dan meminta susu lagi setelah minum banyak susu

e. Bayi tidak sabar menunggu hingga menyusu berikutnya

f. Mudah terbangun di malam hari ketika tidur untuk minum susu

g. Tidur siang menjadi tak menentu, tidak nyenyak atau cepat terbangun

h. Bayi terlihat tertarik melihat ibu makan dan mencoba menjangkau makanan yang dipegang oleh ibu

i. Mampu menghisap sejumlah kecil makanan atau bubur di sendok

Terdapat dua kerugian utama memperkenalkan MPASI terlalu dini sebelum usia 6 bulan, yaitu dapat meningkatkan resiko diare dan infeksi lainnya. Selain itu, jumlah ASI yang diterima bayi juga akan menurun, padahal ASI merupakan makanan yang lebih bergisi dibandingkan makanan padat lain. Selain itu, terdapat beberpaa kerugian pemberian MPASI terlalu dini ketika berusia kurang dari 6 bulan, antara lain:

a. Terjadi kenaikan berat badan yang berlebih pada bayi, pada jangka waktu panjang dapat meningkatkan resiko oobesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung ketia ia tumbuh dewasa

b. Meningkatkan resiko aspirasi, yaitu masuknya makanan ke dalam saluran napas akibat koordinasi saraf dan otot lidah, mulut, dan organ terkait lainnya yang belum berkembang secara sempurna

c. Meningkatkan beban kerja ginjal bayi

d. Zat makanan tertentu ada yang diyakini dapat menjadi antigen terhadao saluran cerna anak yang belum berkembang sempurna

Pemberian MPASI yang terlalu lambat juga memiliki kerugian, yaitu bayi tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan, terutama energy dan protein. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak. Asupan zat besi bayi juga akan kurang, sehingga bayi dapat menderita anemia (Ramaiah (2007) dalam Mutmainnah (2010)). Selain itu juga bayi akan mengalami kesulitan menerima makanan padat seiring dengan bertambahnya usia.

Pemberian MPASI perlu memperhatikan dua hal penting, antara lain:

a. Waktu pemberian yang bisa dilakukan secara bertahap pada anak usia 6 bulan ke atas

b. Memberikan makanan yang memadai, baik dari segi:  Jumlah: berikan 2-3 sendok tiap makan (sebagai pengenal rasa)

 Frekuensi: berikan makan pada bayi 2x sehari

 Konsistensi/kepekatan: harus cukup pekat/kental untuk diberikan

dengan tangan

 Variasi jenis makanan: mulai dari makanan pokok, pisang, atau

kentang yang dilumatkan

 Pemberian makanan secara aktif/responsive

1) Bayi mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan makanan lain

selain ASI

2) Bunda harus sabar dan memberikan dorongan kepada bayi untuk

mau makan

3) Jangan memaksa bayi untuk makan

4) Gunakan piring sendiri untu memberi makan bayi  Kebersihan: kebersihan sangat penting diperhatikan untuk

menghindari diare dan penyakit lain

1) Gunakan sendok dan cangkir bersih

2) Simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi di tempat

aman dan bersih

3) Cuci tangan bunda dengan sabun sebelum menyiapkan

makanan/memberikan makan

4) Cuci tangan bunda dan bayi sebelum makan

5) Cuci tangan bunda dengan sabun setelah ke toilet dan setelah

membersihkan kotoran bayi

Berikut ini tahapan dan cara pemberian MPASI kepada bayi (Kementerian Kesehatan RI, 2014):

a. Usia 6-9 bulan :

1) Teruskan pemberian ASI sesering mungkin

2) Berikan ASI dulu baru MPASI

3) MPASI berupa bubur beras, pisang lumat, dan makanan lumat lainnya

4) Setiap hari (pagi, siang, sore) bayi diberikan MPASI sebagai berikut:

 Usia 6 bulan diberikan 2x makan masing-masing 6 sdm peres  Usia 7 bulan diberikan 2-3x makan masing-masing 7 sdm peres  Usia 8 bulan diberikan 3x makan masing-masing 8 sdm peres  Usia 9 bulan diberikan 3x makan masing-masing 9 sdm peres

b. Usia 9-11 bulan:

1) Teruskan pemberian ASI sesering mungnkin

2) Berikan ASI dulu baru MPASI

3) MPASI lebih padat dan kasar, seperti bubur, nasi tim, nasi lembik

4) Untuk selingan bisa diberikan biscuit bayi dan buah

5) Setiap hari (pagi, siang, sore) bayi diberikan MPASI sebagai beriku:  Usia 9 bulan diberikan 3x makan masing-masing 9 sdm peres dan

makanan selingan 2x  Usia 10 bulan diberikan 3x makan masing-masing 10 sdm peres dan makanan selingan 2x  Usia 11 bulan diberikan 3x makan masing-masing 11 sdm peres dan makanan selingan 2x

c. Usia 12-24 bulan:

1) Teruskan pemberian ASI sesering mungkin

2) Berikan MPASI dulu baru ASI

3) Berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai kemampuan anak, dapat diawali dengan makanan dalam bentuk dicincang

4) Berikan makanan keluarga 3x sehari sebanyak 1/3 sampai ½ porsi dewasa, yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, dan buah

5) Beri makanan selingan kaya zat gizi sebanyak 2x sehari diantara waktu makan, seperti pudding, kue, jus buah, dsb

6) Makanan keluarga yang diberikan kepada bayi harus bervariasi Masihkan bunda percaya akan pendapat bahwa “semakin cepat memberikan MPASI

semakin baik”? Sayangilah si kecil dimulai dengan memperhatikan pemberian nutrisi dasarnya jika bunda tidak ingin menyesal di kemudian hari.

Tunda Pemberian Ikan Dan Telur Hingga Anak Usia 1 Tahun

Oleh: Wieke Apriana, S.Gz.

Masih terdapat beberapa mitos terkait pemberian MPASI yang masih dipercaya oleh masyarakat. Mulai dari dahulukan pemberian sayur sampai tunda telur dan ikan untuk mencegah alergi. Selain itu beberapa pendapat juga menyatakan menunda pemberian ikan dan telur hingga anak usia 1 tahun karena badan si kecil menjadi amis setelah makan telur dan ikan. Benarkan pendapat seperti itu? Mari kita ulas di bawah ini.

Pendapat seperti di atas sangatlah kuno. Memang ada sindroma tubuh berbau ikan atau disebut dengan Fish Odor Syndrome . Sindrom ini bukan disebabkan karena setelah mengonsumsi makan ikan, namun karena adanya gangguan metabolism trimethylamine di dalam tubuh dan sangat jarang terjadi. Gangguan ini ditandai dengan pengeluaran senyawa trimethylamin di dalam air seni, keringat, nafas, dan cairan tubuh lainnya.

Jadi, bau amisnya bukan karena setelah bayi bunda diberikan ikan kan??? Bunda sudah dapat mengenalkan ikan sebagai makanan padat kepada si kecil dengan cara dihaluskan. Ikan mengandung zat gizi yang sangat baik untuk perkembangan otak si kecil. Menurut Murdiati & Amaliah (2013), secara umum ikan mengandung 13-20% protein yang dapat membantu pertumbuhan sel otak. Kandungan omega 3 pada ikan sebagai asam lemak Jadi, bau amisnya bukan karena setelah bayi bunda diberikan ikan kan??? Bunda sudah dapat mengenalkan ikan sebagai makanan padat kepada si kecil dengan cara dihaluskan. Ikan mengandung zat gizi yang sangat baik untuk perkembangan otak si kecil. Menurut Murdiati & Amaliah (2013), secara umum ikan mengandung 13-20% protein yang dapat membantu pertumbuhan sel otak. Kandungan omega 3 pada ikan sebagai asam lemak

Penelitian terbaru yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa penundaan makanan tertentu tidak berhubungan dengan kejadian alergi. WHO telah merekomendasikan anak diberikan berbagai jenis protein. Protein memiliki fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan si kecil serta dapat memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak. Ikan dan telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat diberikan sebagai makanan tambahan kepada si kecil.

Makanan tambahan yang dianjurkan untuk diberikan kepada bayi, antara lain (Kementerian Kesehatan RI, 2014)

a. Bubur tepung beras/beras merah yang dimasak menggunakan air atau kaldu daging atau sayuran

b. Sayur-sayuran dan kacang-kacangan (seperti kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, kacang hijau) yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender. Ketika diblender sebaiknya ditambahkan kaldu atau air matang agar lebih halus.

c. Buah-buahan yang dihaluskan atau diblender seperti papaya, pisang, apel, melon, dan alpukat

d. Daging sapi yang tidak berlemak direbus dengan sedikit air, kemudian diblender, ditambahkan ke dalam bubur tepung

e. Ikan yang tidak berduri, seperti daging ikan kakap yang segar, ikan gindra, atau ikan salmon yang diblender

Makanan tambahan yang tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi, antara lain (Sudaryanto, 2014):

a. Makanan terlalu berlemak

b. Buah-buahan yang terlalu asam, seperti jeruk dan sissak

c. Makanan yang terlalu pedas atau bumbu yang terlalu tajam

d. Makanan yang mengandung protein gluten, yaitu tepung terigu, barley, biji gandum, dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan ini dapat membuat perut bayi kembung, mual, dan diare yang disebabkan karena gluten intolerance.

e. Gula, garam, bumbu masak, atau penyedap rasa. Utamakan pemberian MPASI dengan rasa asli makanan, karena fungsi ginjal bayi belum sempurna.

f. Buah-buahan dan sayuran yang mengandung gas, seperti durian dan cempedak, kol, kembang kol, dan lobak. Makanan tersebut dapat membuat perut bayi menjadi kembung.

g. Kacang tanah yang dapat menyebabkan alergi atau pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi mengalami kesulitan untuk bernafas.

h. Kadang telur yang dapat memicu alergi. Berikan bertahap dengan porsi kecil. Jika bayi menunjukkan gejala alergi lebih baik segera dihentikan pemberiannya

i. Susu sapi dan olahannya yang terkadang membuat bayi alergi atau lactose intolerance Jadi, jangan takut bau amis dan terjadi alergi jika memberikan telur dan ikan kepada si kecil. Manfaat yang diberikan oleh telur dan ikan lebih besar dibandingkan ketakutan bunda. Utamakan pemenuhan kebutuhan gizi si kecil dengan berbagai macam makanan dengan tetap memperhatikan MPASI yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada si kecil.

Konsumsi Buah Saja Tidak Menjadi Masalah Bila Anak Tidak Menyukai Sayuran

Oleh: Izka Sofiyya, S.Gz.

Berdasarkan PGS (Pedoman Gizi Seimbang), konsumsi sayur dan buah minimal 3 porsi/hari. Pola konsumsi sayur dan buah pada penduduk Indonesia memang masih rendah daripada jumlah yang dianjurkan (Soegondo, 2008). Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90% anak mengkonsumsi sayur dan buah dengan ukuran <3 porsi/hari dengan anak perempuan lebih sering mengkonsumsi sayur dan buah dibandingkan dengan anak laki-laki (Ayu & Sartika, 2011).

Kebanyakan anak-anak masih memilih makanan yang dikonsumsi, apalagi untuk memakan beraneka ragam makanan. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90% anak mengkonsumsi sayur dan buah dengan ukuran <3 porsi/hari dengan anak perempuan lebih sering mengkonsumsi sayur dan buah dibandingkan dengan anak laki-laki (Ayu & Sartika, 2011). Padahal sayuran menjadi sumber utama vitamin dan mineral bagi tubuh, serta yang tidak kalah penting adalah sebagai sumber serat yang penting bagi anak dalam masa pertumbuhan, khususnya berhubungan dengan anak dengan obesitas serta overweight (Field, Gilman, Rosner, Rockett, & Colditz, 2003).

Vitamin merupakan kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak (Mochammad Agus Krisno, 2004). Kebutuhan vitamin ini relatif kecil, namun peranannya dalam tubuh sangat penting. Peranannya termasuk dalam kelompok zat pengatur pemeliharaan dna pertumbuhan. Disamping itu, vitamin adalah senyawa organik yang mudah rusak oleh pengolahan dan penyimpanan. Karenanya jumlah asupan sayuran dan buah ini relatif tinggi agar orang mendapatkan kemanfaatannya.

Namun beberapa anak lebih menyukai mengkonsumsi buah-buahan saja dibandingkan dengan mengkonsumsi sayuran serta beberapa ibu beranggapan bila tidak menjadi masalah anak tidak mengkonsumsi sayuran karena buah-buah saja sudah dapat menggantikan nilai gizi dari sayuran. Apakah anggapan tersebut benar?

Sayuran dan buah-buahan mengandung beragam vitamin dan sayuran mengandung beragam mineral dan vitamin yang satu sama lain akan mendukung ketersediaan yang mencukupi bagi tubuh. Memang makan buah-buahan lebih baik daripada tidak sama sekali makan sayuran, akan makan tetapi jika hanya mengandalkan nutrisi dari buah tanpa sayuran akan terlewatkan suatu zat yaitu phytochemicals yang merupakan suatu kandungan yang terdapat di dalam sayuran. Selain itu, kebanyakan kandungan gula di dalam buah-buahan lebih tinggi, oleh karenanya buah cocok sebagai makanan selingan di sore hari atau sebagai makanan pencuci mulut.

Namun buah-buahan tidak dapat menggantikan nutrisi yang terdapat di dalam berbagai macam sayuran, menurut Clydesdale (1988) dalam Trace Minerals in Foods mengatakan bahwa kandungan mineral pada buah-buahan dan sayuran berbeda-beda sehingga diperlukan kombinasi konsumsi buah dan sayur. Selain itu beberapa buah tidak dapat dikonsumsi kulitnya sehingga kandungan serat dalam buah tersebut dapat berkurang, namun tidak dengan sayuran yang dapat dikonsumsi seluruhnya. Sehingga tidak cukup hanya mengkonsumsi satu jenis sayur atau buah saja, namun mengkonsumsi sayur dan buah secara beragam dengan minimal 3 porsi perhari.

Berdasarkan uraian pentingnya konsumsi sayur dan buah serta susahnya konsumsi bahan makanan tersebut pada anak, maka para orang tua perlu untuk menyiasatinya agar anak mau dan suka makan sayur dan buah. Beberapa trik orangtua yang dapat dilakukan seperti :

a. Menjadikan buah dan sayur sebagai snack yang dapat dibawa berpergian dan diletakan ditempat yang mudah dijangkau anak-anak

b. Menyajikan sayur dan buah di setiap waktu makan, seperti menambahkan irisan atau parutan sayur di setiap menu

c. Memilih buah yang masak karena rasa manis lebih disukai anak c. Memilih buah yang masak karena rasa manis lebih disukai anak

e. Membuat kompetisi makan sayur dan buah di rumah dan beri hadiah bagi pemenang yang menarik bagi anak-anak

f. Orangtua menjadi contoh yang baik bagi anaknya dengan selalu makan buah dan sayur dan memilih sayur atau buah ketika makan di restoran

Jus Kemasan yang Sering dikonsumsi Anak memiliki Kandungan Gizi yang Sama

dengan Jus Buah Asli

Oleh: Izka Sofiyya, S.Gz.

Kegemaran anak-anak dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang serba manis, praktis, instan, mudah dibawa, mudah ditemukan dimana saja serta tergolong murah menjadikan orangtua suka memberikan jus buah kemasan kepada anak-anaknya. Apalagi orangtua tergiur dengan iklan-iklan yang beredar mengenai berbagai macam kandungan gizi yang terdapat dalam jus kemasan seperti vitamin C, B12, B9, maupun antioksidan. Kebanyakan orangtua memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap jus kemasan karena terbuat dari buah sehingga orangtua berpendapat bahwa kandungan gizinya sama bahkan lebih baik dari pada jus buah asli. Banyak orangtua yang menganggap bahwa kebutuhan gizi dari sayur dan buah untuk tubuhnya yang porsinya belum tercukupi dapat digantikan dengan konsumsi jus dalam kemasan.

Karena bahan dasarnya adalah buah, kebanyakan masyarakat menggangap jus memiliki kandungan gizi dengan buah aslinya, sehingga muncul pula anggapan jika meminum jus berarti akan mendapatkan manfaat sama ketika memakan buah yang masih utuh atau masih fresh. Jus dan buah asli memang memiliki kandungan gizi yang hampir sama. Namun perlu diketahui bahwa saat ini tidak sedikit produsen pembuat jus sering mencampurkan bahan-bahan tambahan lain untuk memotong biaya produksi. Mereka Karena bahan dasarnya adalah buah, kebanyakan masyarakat menggangap jus memiliki kandungan gizi dengan buah aslinya, sehingga muncul pula anggapan jika meminum jus berarti akan mendapatkan manfaat sama ketika memakan buah yang masih utuh atau masih fresh. Jus dan buah asli memang memiliki kandungan gizi yang hampir sama. Namun perlu diketahui bahwa saat ini tidak sedikit produsen pembuat jus sering mencampurkan bahan-bahan tambahan lain untuk memotong biaya produksi. Mereka

Tulisan „fresh juice’ di jus kemasan, tidak menjamin bahwa minuman tersebut terbuat dari buah asli dan mempunyai kandungan manfaat yang sama. Jus buah dalam kemasan

biasanya terbuat dari banyak tambahan pangan buatan dengan banyak tambahan senyawa kimia. Komponen perasa, pewarna dan beberapa senyawa kimia lainnya akan ditambahkan dalam proses produksi sehingga minuman mempunyai warna yang menarik dan rasa yang segar mirip seperti jus asli.

Terdapat dua jenis jus buah kemasan yang beredar dipasaran, yaitu minuman sari buah dan minuman rasa buah. Perbedaan minuman sari buah dengan minuman rasa buah, adalah :

a. Sari buah (35-100% kandungan sari buah asli) memiliki lebih banyak kandungan buah aslinya. Cocok untuk yang ingin mendapatkan nutrisi dan kenikmatan buah asli karena kandungan gula yang rendah

b. Rasa buah (kurang dari 35% kandungan sari buah asli) lebih untuk mendapatkan kesegaran dan menghilangkan dahaga, tapi kandungan buah aslinya tidak terlalu banyak, jadi kurang bisa memberikan manfaat buah asli serta kandungan gula yang tinggi

Kandungan nutrisi pada jus buah hampir berbeda dengan kandungan nutrisi pada buah asli atau buah utuh. Apalagi dengan kandungan serat dalam jus buah kemasan yang sudah hilang . Serat pada buah asli juga sangat penting untuk memberikan efek rasa kenyang yang lebih lama, sedangkan pada minuman jus buah yang tidak terdapat serat tidak akan memiliki Kandungan nutrisi pada jus buah hampir berbeda dengan kandungan nutrisi pada buah asli atau buah utuh. Apalagi dengan kandungan serat dalam jus buah kemasan yang sudah hilang . Serat pada buah asli juga sangat penting untuk memberikan efek rasa kenyang yang lebih lama, sedangkan pada minuman jus buah yang tidak terdapat serat tidak akan memiliki

Manfaat dari serat pangan yang terdapat banyak pada sayuran dan buah-buahan bagi anak dikemudian hari sebagai investasi pada masa dewasa adalah mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas), menanggulangi penyakit diabetes, mencegah gangguan gastrointestinal, kanker kolon (usus besar), serta mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

Snack Sayuran dan Buah-Buahan yang Dikeringkan Sama-Sama Sehatnya

Oleh: Izka Sofiyya, S.Gz.

Konsumsi sayur dan buah pada anak-anak menjadi hal yang sulit dilakukan terutama bagi orangtua. Kebutuhan vitamin ini relatif kecil, namun peranannya dalam tubuh sangat penting. Peranannya termasuk dalam kelompok zat pengatur pemeliharaan dan pertumbuhan. Beberapa orangtua menyiasati kurangnya konsumsi sayur dan buah anak dengan memberikan sayuran dan buah-buahan berupa snack, frozen fruit , buah yang dikeringkan dan lain-lainnya. Orangtua sering menganggap bahwa kudapan-kudapan tersebut menyehatkan dan lebih baik untuk dikonsumsi anak-anak sebagai pengganti sayuran dan buah-buahan.

Konsumsi sayuran dan buah-buahan ditunjukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral bagi anaknya. Namun disamping itu, vitamin adalah senyawa organik yang mudah rusak oleh pengolahan dan penyimpanan. Penanganan, penyimpanan dan pengawetan sayuran sering menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi. Zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan akan rusak pada sebagaian besar proses pengolahan karena Konsumsi sayuran dan buah-buahan ditunjukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral bagi anaknya. Namun disamping itu, vitamin adalah senyawa organik yang mudah rusak oleh pengolahan dan penyimpanan. Penanganan, penyimpanan dan pengawetan sayuran sering menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi. Zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan akan rusak pada sebagaian besar proses pengolahan karena

Pengolahan sayuran dan buah-buah yang menggunakan suhu tinggi dalam pengolahanya dapat merusak vitamin yang ada dalam buah/ sayur tersebut. Seperti vitamin A yang banyak pada sayuran dan buah-buahan berwarna kuning atau merah akan stabil dalam kondisi ruang hampa udara, namun akan cepat rusak ketika dipanaskan dengan adanya oksigen, terutama pada suhu yang tinggi. Vitamin tersebut akan rusak seluruhnya apabila dioksidasi dan didehidrogenasi. Vitamin ini juga akan lebih sensitif terhadap sinar ultra violet dibandingkan dengan sinar pada panjang gelombang yang lain.

Pengeringan dengan suhu tinggi dan waktu pengeringan yang lama akan mengakibatkan kerusakan komponen gizi dari bahan. Menurut Andarwulan & Koswara (1992) menyatakan bahwa vitamin A dan provitamin A akan hilang pada produk-produk yang dikeringkan akibat proses oksidasi, sehingga makin lama waktu pengeringan dan makin tinggi suhu pengeringan kerusakan yang terjadi akan semakin meningkat yang dapat mengakibatkan penurunan nilai gizi. Riboflavin atau vitamin B2 sangat sensitif terhadap sinar dan kecepatan kerusakanya akan meningkat seiring dengan meningkatnya pH dan temperatur (Harris & Karmas, 1988).

Proses pemanasan serta pengolangan selain mempengaruhi jumlah vitamin yang dapat diterima oleh tubuh, proses tersebut juga mempengaruhi kandungan mineral dalam sayur/buah. Perlakuan pengolahan serta pemanasan pada sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan sayur dan buah kering yang disenangi anak akan sangat mempengaruhi beberapa mineral. Proses pengolahan tersebut akan melalui memecahkan ikatan sehingga membuat mineral-mineral tersebut kurang dapat diabsorpsi meskipun mineral tersebut sangat dibutuhkan secara fisiologis dalam tubuh. Beberapa mineral seperti zat besi yang nilainya sangat besar terutama pada sayuran, kemungkinan akan teroksidasi (tereduksi) selama proses Proses pemanasan serta pengolangan selain mempengaruhi jumlah vitamin yang dapat diterima oleh tubuh, proses tersebut juga mempengaruhi kandungan mineral dalam sayur/buah. Perlakuan pengolahan serta pemanasan pada sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan sayur dan buah kering yang disenangi anak akan sangat mempengaruhi beberapa mineral. Proses pengolahan tersebut akan melalui memecahkan ikatan sehingga membuat mineral-mineral tersebut kurang dapat diabsorpsi meskipun mineral tersebut sangat dibutuhkan secara fisiologis dalam tubuh. Beberapa mineral seperti zat besi yang nilainya sangat besar terutama pada sayuran, kemungkinan akan teroksidasi (tereduksi) selama proses

Berdasarkan penjelasan mengenai konsumsi sayur dan buah segar lebih baik daripada konsumsi sayur dan buah kering serta nilai gizi sayur serta buah segar yang tidak bisa tergantikan dengan sayur dan buah yang kering saja, sehingga diperlukan kejelian dan kreativitas orangtua agar anak-anaknya menyukai sayuran dan buah-buahan yang segar dengan menjadikan sayuran dan buah-buahan menjadi makanan yang menyenangkan yaitu menggunakan sayuran untuk menghias roti atau telur dadar menyerupai wajah lucu.

Roti Gandum Bebas Gula sehingga Dapat dikonsumsi Terus-menerus oleh Anak

Oleh: Izka Sofiyya, S.Gz.

Berbagai jenis roti beredar dipasaran biasa disebut roti biasa dan roti gandum. Roti biasa atau white bread dan roti gandum disebut dengan wheat bread menjadi dua jenis roti yang mudah ditemui dan dikonsumsi. Para orangtua lebih memilih memberikan roti gandum kepada anak-anaknya dibandingkan memberikan roti biasa karena beranggapan bahwa roti gandum jauh lebih bergizi dan bebas gula sehingga baik untuk anak-anak.

Menurut bahan baku yang digunakan, roti biasa dan roti gandum sama-sama terbuat dari gandum, perbedaan dari kedua roti ini adalah pada cara pengolahan bahan baku. Pada roti gandum, bahan baku terbuat dari whole wheat flour , yaitu tepung gandum yang dibuat dengan menggiling seluruh bagian biji gandum termasuk kulit arinya sehingga pada roti gandum terlihat lebih kasar dengan butiran-butiran coklat tampak di permukaan. Sementara roti biasa terbuat dari white flour , yaitu tepung gandum yang dibuat dari biji gandum yang dikupas dan dihaluskan, sehingga serat pada roti tawar terlihat lebih putih dan lebih lembut.

Kandungan karbohidrat pada roti tawar putih lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan pada roti gandum, sedangkan kandungan protein keduanya berkebalikan. Roti Kandungan karbohidrat pada roti tawar putih lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan pada roti gandum, sedangkan kandungan protein keduanya berkebalikan. Roti

Selain karbohidrat, sisi lain yang menjadi keunggulan dari roti gandum adalah nilai indeks glikemik. Roti gandum memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dari roti tawar putih. Sehingga memiliki arti bahwa mengkonsumsi roti gandum lebih aman bagi penderita diabetes, karena roti gandum hanya sedikit menaikkan kadar gula darah dibandingkan dengan mengkonsumsi karbohidrat sederhana seperti pada roti tawar putih. Oleh sebab itu roti gandum relatif aman dikonsumsi oleh mereka para penderita diabetes.

Berdasar tekstur dari roti gandum dan roti biasa dapat terlihat bahwa roti gandum memiliki tekstur lebih kasar karena kandungan butiran-butiran kulit ari sehingga roti gandum memiliki serat lebih tinggi dibanding roti tawar putih. Oleh karenanya roti gandum dianggap sebagai makanan sehat untuk membantu memperlancar proses metabolisme tubuh. Adanya serat selain bersifat mengenyangkan, juga membantu menurunkan kolesterol, serta menjaga kesehatan jantung.

Namun kadar gula yang terdapat pada roti gandum tetap masih ada dalam roti tersebut. Gula tetap diperlukan dalam pembuatan roti gandum untuk mengembangkan roti tersebut sehingga memiliki terkstur yang baik. Walaupun masih terdapat gula, roti gandum memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah dari roti biasa, yaitu nilainya 71 sedangkan roti tawar biasa 100. Hal tersebut menjadi penting bila orangtua yang menderita diabetes lebih memilih roti gandum daripada roti biasa, dan menularkan kebiasaan yang baik kepada anak dengan mengajarkan konsumsi makanan dengan nilai indeks glikemik yang rendah.

Makanan dan Minuman berlabel Organic Menjadi Pilihan Terbaik pada Anak

Oleh: Izka Sofiyya, S.Gz.

Orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Sebelum membeli produk makanan atau minuman dalam kemasan, orangtua yang sadar dengan kesehatan anak akan selalu pertimbangkan kandungan gizi dan nutrisi di dalamnya terlebih dahulu. Saat ini trend hidup sehat mulai muncul kembali di kalangan sebagian masyarakat, tidak terkecuali trend yang diberikan orangtua bagi anak-anaknya. Di Indonesia salah satu dari sekian usaha untuk kembali hidup sehat juga telah dilakukan termasuk dengan memperkenalkan makanan organik kepada anak-anaknya.

Sementara itu pertumbuhan pasar makanan organik di Indonesia terlihatme meningkat seiring dengan meningkatnya konsumen dari makanan organik itu sendiri. Orangtua bahkan rela mengeluarkan dana lebih besar demi mendapatkan buah atau sayur organik walaupun makanan organik di tanah air relatif lebih mahal dibandingkan makanan konvensional. Menurut Steven (2007) mengatakan bahwa bahan pangan organik merupakan bahan pangan yang diproduksi secara sedikit atau bebas sama sekali dari unsur kimia berupa pupuk, pestisida, hormon, dan obat-obatan.

Menurut Sienny Thio (2008), bahan pangan organik memang berbeda dengan bahan pangan konvensional. Selain lezat cita rasanya, bahan pangan organik lebih menyehatkan dan aman dikonsumsi. Hampir tidak ada pencemaran bahan kimia yang dapat membentuk radikal bebas ditemukan dalam bahan pangan organik. Bahan pangan organik hanya menggunakan bibit lokal dan pupuk dari alam seperti kotoran hewan atau kompos. Selain itu, bahan pangan organik tidak boleh mengandung bibit yang dihasilkan dari rekayasa genetika dan tidak memanfaatkan teknologi radiasi untuk mengawetkan produknya. Jadi, semua proses produksi dilakukan secara alamiah, mulai aspek budidaya hingga cara pengolahan (Sienny, 2008).

Produk organik memiliki lebih banyak vitamin, mineral, dan enzyme yang baik bagi kesehatan tubuh, juga memiliki rasa yang lezat dan merupakan jalan yang sangat praktis Produk organik memiliki lebih banyak vitamin, mineral, dan enzyme yang baik bagi kesehatan tubuh, juga memiliki rasa yang lezat dan merupakan jalan yang sangat praktis

Melalui pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa makanan organik memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh, sehingga orang tua dapat memberikan berbagai macam makanan dan minuman organik bagi anak dengan berbagai variasi sehinga kecukupan berbagai gizi yang anak butuhkan dapat terpenuhi.

Anak Laki-Laki Harus Makan Lebih Banyak Daripada Anak Perempuan

Oleh: Izka Sofiyya, S.Gz.

Di lingkungan masyarakat berkembang mitos bahwa anak laki-laki harus lebih banyak makan daripada anak perempuan. Keterkaitan budaya dalam penerapan pola makan anak sangat bergantung orangtua. Masalahnya, pemenuhan gizi secara gender kerapkali jadi tidak menyehatkan anak. Masyarakat beranggapan bahwa anak perempuan yang makan dengan porsi yang besar akan terlihat seperti kuli, namun bila anak laki-laki makan dengan porsi banyak orangtua akan memakluminya. Menurut mitos yang ada di kalangan masyarakat, bila anak laki-laki tidak makan banyak maka anak laki-laki tersebut akan lemas.

Perbedaan-perbedaan perlakuan bagi anak laki-laki dan perempuan tersebutlah yang dapat membuat anak dapat terkena malnutrisi, baik kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Padahal sebagai orangtua memberikan gizi bagi anak harusnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing dari setiap anak, yaitu sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang, yaitu :

a. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan

d. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok

e. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak

f. Biasakan Sarapan

g. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman

h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan

i. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir j. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada masa pertumbuhan yang cepat dan aktivitasnya tinggi. Demikian juga anak usia 2-5 tahun sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai termasuk makanan jajanan. Oleh karena itu jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama dalam “memenangkan” pilihan anak agar memilih makanan

yang bergizi seimbang. Disamping pola makan, anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga mudah terkena penyakit infeksi dan kecacingan, sehingga perilaku hidup bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

Maka orangtua seharusnya tidak memberikan membedakan pemberian makan bagi anak laki-laki dan perempuan untuk usia 1-3 tahun, yaitu dengan jumlah energi per hari nya sebesar 1125 kkal sesuai dengan anjuran Angka Kecukupan Gizi 2013. Namun saat anak- anak mulai menginjak usia 10 tahun, kebutuhan energi anak laki-laki dan perempuan mulai dibedakan yaitu untuk anak laki-laki 2100 kkal dan anak perempuan 2100 kkal.

Selama Anak Minum Vitamin, Nutrisi Terjamin

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Di Indonesia, tren untuk konsumsi buah dan sayur masih sangat kecil. Buah dan sayur sebagai sumber vitamin masih sangat kurang di konsumsi, sehingga kebutuhan akan vitamin dan mineral tidak terpenuih. Untuk mengatasi hal ini kebanyakan orang tua mengakalinya dengan memberi suplemen vitamin dan mineral dengan maksud, bila suplemen vitamin diberika maka nutrisinya akan tercukupi. Selain itu kebanyakan orang berfikir dengan memberikan anak vitamin maka nutrisi tubuhnya terjamin. Pemahaman seperti ini kurang tepat vitamin dan mineral memang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan metabolismenya. Namun bila kita mengkonsumsi vitamin dan mineral yang tidak sesuai dengan kebutuhan, maka malah akan mengakibatkan gangguan kesehatan.

Mengkonsumsi vitamin memang merupakan sesuatu yang baik bagi anak. Akan tetapi yang harusdisadari ialah bahwa multivitamin yang terkadung dalam kemasan suplemen anak hanya sebagian kecil dari beragam nutrisi yang ada dalam tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, walaupun sang buah hati terbiasa minum vitamin secara teratur namun bukan berarti hal itu sebagai pengganti dari sumber makanan yang utuh.

Suplemen vitamin saat ini dikemas dalam bentuk dan rasa yang menggugah selera anak. Banyak juga yang dibuat seperti permen, sehingga anak memakannya berulangkali dalam sehari tanpa sepengetahuan bunda. Padahal, mengonsumsi terlalu banyak vitamin atau mineral tertentu (seperti zat besi) bisa berakibat fatal. Anak-anak di bawah 5 tahun bisa keracunan jika mengonsumsi terlalu banyak suplemen zat besi. Diare dan muntah-muntah adalah gejala yang kerap ditimbulkan akibat keracunan.

Banyak yang berfikir bahwa semakin banyak konsumsi vitamin dan mineral maka makin sehat dan kuatlah anak kita karena kondisi nutrisinya terpenuhi dan kondisi tubuh semakin baik, benarkah demikian? Ternyata tidak. Meskipun amat vital bagi tubuh, jumlah vitamin yang dibutuhkan si kecil amat terbatas. Kebutuhan vitamin dalam tubuh sebenarnya Banyak yang berfikir bahwa semakin banyak konsumsi vitamin dan mineral maka makin sehat dan kuatlah anak kita karena kondisi nutrisinya terpenuhi dan kondisi tubuh semakin baik, benarkah demikian? Ternyata tidak. Meskipun amat vital bagi tubuh, jumlah vitamin yang dibutuhkan si kecil amat terbatas. Kebutuhan vitamin dalam tubuh sebenarnya

Hampir semua vitamin didapat dari luar (misalnya dalam bentuk makanan). Vitamin dalam bahan makanan pun ada yang masih berbentuk calon vitamin (provitamin) dan yang sudah jadi vitamin. Jika bentuknya masih provitamin, maka perangkat tubuh seperti enzim, hormon, bakteri atau zat lain di luar tubuh (semisal sinar matahari) akan mengubahnya menjadi vitamin. Contohnya adalah provitamin D.

Bagaimana jika anak malas makan makanan sumber vitamin dan Mineral?

Ada juga orang tua yang memberikan suplemen vitamin pada anak, dengan alasan si kecil malas makan makanan sumber vitamin seperti buah dan sayur. Jika sementara waktu anak masih belum mau mengonsumi sayuran, orang tua bisa memberinya multivitamin. Biasanya, tiap merek multivitamin memiliki komposisi berbeda. Ada merek yang komposisi vitamin larut lemaknya (A, D, E, K) lebih besar dari vitamin larut air (B,C), ada pula yang sebaliknya. Untuk itu, orang tua sebaiknya tidak memberi anak vitamin dari satu jenis merek. Kalau vitamin merek yang satu sudah dihabiskan, ganti penggunaan vitamin merek lain agar seimbang.

Namun sekali lagi ditekankan bahwa kalau bisa, jangan jadikan suplemen vitamin sebagai kebutuhan mendesak bagi anak. Pasalnya, vitamin itu penting, namun kebutuhannya tidaklah banyak. Jadi, dengan pemberian makanan alami yang bergizi, kebutuhan itu sudah terpenuhi. Dengan melakukan varias-variasi dalam penyajian makanan mulai dari penyajian dari segi rasa dan tampilan sehingga anak semakin tertarik dalam menyatap makanan yang diberikan.

Kasus lain yang juga banyak terjadi adalah, terkadang bunda memberikan suplemen vitamin kepada anak, meskipun kebutuhan vitamin sudah terpenuhi dari asupan sehari-hari anak. Padahal anak-anak ini tidak membutuhkan konsumsi vitamin tambahan karena sudah tercukupi dari makanan. Namun karena anggapan bahwa nutrisi tidak akan lengkap bila tidak mengkonsumsi vitamin tambahan, maka suplemen terus dikonsumsi meskipun kebutuhannya sudah si kecil sudah tercukupi. Pemahaman seperti ini cukup keliru karena mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral dalam jumlah banyak dapat menyebabkan efek samping yang bervariasi, mulai dari muntah sampai efek samping serius seperti kerusakan ginjal. Faktanya kebuthan vitamin dapatdipenuhi hanya dengan konsumi makanan yang bergizi dan seimbang.

Makanan Makanan Rendah Lemak , Anak Lebih Sehat

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Mendengar kata "lemak" kebanyakan dari kita menganggapnya sebagai sumber penyakit yang menakutkan. Padahal, lemak sehat juga berguna bagi tumbuh kembang anak. Setidaknya menjadi tolak ukur berat badan ideal anak. Tubuh kita membutuhkan lemak, sebagaimana halnya juga membutuhkan karbohidrat dan protein. Zat lemak bagian dari nutrisi utama dalam menu harian manusia. Artinya, memang harus senantiasa hadir dalam menu di meja makan rumah, kalau tidak ingin sampai menderita kekurangan gizi. Lemak merupakan nutrisi penting untuk anak. Anak-anak membutuhkan asupan lemak dengan takaran yang pas untuk memasok energi atau kalori pada masa pertumbuhan. Beberapa orang tua tidak memberikan asupan lemak yang cukup atau dengan kata lain memberikan diet rendah lemak pada anak karena takut kegemukan. Padahal lemak sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, terutama pertumbuhan otak. Jika asupan lemak dikurangi dalam menu anak, maka bisa dipastikan pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terhambat.

Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang

dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang esensial. Asam lemak yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.

Tapi lemak itu jahat, menyebabkan penyakit!

Orang tua tidak perlu takut memberikan asupan lemak kepada anak, selama masih dalam porsi yang dianjurkan. Oleh karena itu perlu komposisi seimbang antara karbohidrat (45-65 persen), protein (10-25 persen), lemak sedikitnya 30 persen, dan bermacam vitamin lain mutlak diberikan kepada anak untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kepandaian, dan kematangan sosial. Perencanaan makan yang cerdas oleh orangtua diperlukan demi menciptakan pola makan yang sehat, terkontrol, dan menyenangkan. Kuncinya adalah jumlah kalori sesuai kebutuhan, jadwal makan teratur, dan jenis makanan dengan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak seimbang, di samping nutrien spesifik yang terpenuhi.

Yang terjadi di rumah-rumah adalah, orang tua memasukkan diet rendah lemak pada sang anak karena takut anak kegemukan, takut kolesterol, dan lainnya. Beberapa orangtua keliru membedakan berbagai jenis lemak. Secara umum, minyak dan lemak yang berasal dari Yang terjadi di rumah-rumah adalah, orang tua memasukkan diet rendah lemak pada sang anak karena takut anak kegemukan, takut kolesterol, dan lainnya. Beberapa orangtua keliru membedakan berbagai jenis lemak. Secara umum, minyak dan lemak yang berasal dari

Lemak bukanlah senyawa yang serta merta akan membuat tubuh dipenuhi berbagai penyakit. Meski terkesan jahat, lemak juga sangat berperan penting dalam kinerja tubuh kita. Misalnya lemak jenuh bermanfaat dalam menyehatkan tulang, membantu daya tahan tubuh, serta melindungi organ sedangkan lemak tak jenuh mengusir lemak jahat pada arteri, meningkatkan kadar HDL dalam darah sehingga dapat membantu mengurangi penumpukan lemak jahat pada saluran darah yang menyebabkan stroke. Untuk kolesterol

Oleh karena itu, tidak selamanya lemak merupakan sumber penyakit sehinga orang tua tidak perlu takut untuk memberikan asupan lemak kepada anak, selama dikonsumsi dalam batas yang dianjurkan, atau sesuai dengan kebutuhan Jangan sampai si kecil tidak mendapatkan asupan makanan yang rendah lemak karena khawatir kegemukan akibatnya asupan lemak anak malah berkurang, padahal lemak malah akan menjadi sumber zat gizi yang berperan penting dalam tubuh kita, terutama pada anak yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.

Minuman Bersoda Tidak Berbahaya Bagi Anak

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Siapa sih yang tidak suka minuman bersoda? Sensasi minuman bersoda yang segar, dingin akan terasa nikmat jika diminum dalam keadaan udara dan cuaca panas terik, selain rasanya yang nikmat, minum minuman bersoda juga memberi kesan berbeda dibandingkan minum miuman yang lain, apalagi ditambah dengan rasa yang bermacam-macam dan cenderung manis, membuat banyakorang terutama anak dan remaja semakin suka pada minuman satu ini, bahkan ada sebagian orang yang selalu menyediakan minuan bersoda di dalam lemari pendingin di rumah sebagai salah satu minuman wajib di rumah.

Karena rasa yang enak dan bermacam-macam, maka si kecil akan langsung suka dengan minuman satu ini. Lalu bagaimanakah kandungan gizi minuman ini, apakah dengan mengkonsumsi minuman bersoda aman bagi kesehatan anak?

Banyak iklan- iklan yang ditayangkan 1x24 jam di TV dengan taglin “enjoy aja”, “segarkan akalmu”, dan “ceriakan harimu” seolah-olah meyakinkan orang bahwa minuman

tersebut tidak apa-apa,minum saja, tidak akan terjadi apa-apa, malah kelihatan keren dan tidak merusak kesehatan kita. Tentu saja ini akan sangat menarik perhatian anak-anak kitauntukmengkonsumsi makanan ini.

Sebenarnya fungsi dari minuman ini adalah sebagai minuman penyegar dan penambah cairan, selain itu bisa menjadi sumber energy tambahan. Kandungan zat gizi dari minuman ini adalah asam fosfat, gula, aspartame dan kafein. Asam fosfat dapat menganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan dapat menyebabkan osteoporosis, sedangkan kafein dapat menyebabkan kegelisahan, insomnia,tekanan darahtinggi, pengurangan penyerapan vitamin dan mineral, sedangkan gula dan aspratam (digunakan sebagai pengganti gula), kandungan kedua zat ini sudah lama dikenal banyak terkandung pada minuman bersoda. Tigginya konsumsi gula dan aspartame dapat menyebabkan anak jadi gemuk, diabetes dini, gula darah tinggi dan peningkatan kolesterol.

Masih aman kok! Namun demikian soft drink maupun minuman kemasan lainnya masih tergolong aman

untuk dikonsumsi anak . Sekalipun soft drink mengandung kafein, gula dan asparta serta soda, namun biasanya soda tersebut diperkaya dengan kandungan vitamin seperti vitamin C. sehingga bisa menjadi tambahan asupan vitamin bagi anak. Selain itu sisipositif lainnya dari soft drink adalah kandungan kalorinya. Pemenuhan kalori anak yang s=cenderung sulit daripada pemenuhan kebutuhan zat gizi lain. Sehingga banyak anak yang kekurangan kalori daripada protein. Nah soft drink ini berkontribusi positif dalam pemenuhan kalori anak. Jadi kebutuhan kalori anak dapat disubtis=tusi dari sift drink. Disamping itu soft drink dan berbagai jenis minuman penyegarlainnya juga bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan cairan anak .

Kalau seorang anak hanya minum air putih, kadang ia menjadi malas minum. Nah, variasi produk-produk minuman, termasuk soft drink itu positif untuk membentuk pola minum yang baik. Hanya saja, perlu Bapak-Ibu ingat, karena kandungan soft drink yang terutama adalah kalori sementara unsur gizi lainnya tak ada, maka soft drink juga bisa mempengaruhi berat badan anak. "Anak bisa menjadi obesitas, loh."

Sesekali, jangan dibiasakan!

Meskipun belum ada penelitian soal ini, namun sudah menjadi suatu kekhawatiran, apalagi jika minum soft drink sudah menjadi kebiasaan. Akibat lebih jauh, setelah dewasa anak bisa terserang jantung koroner dan stroke. Tapi tentu dalam jangka panjang. Setelah timbul masalah kegemukan, kemudian terjadi penyumbatan pembuluh darah, baru kemudian jantung dan stroke

Nah, bapak/ibu sudah lebih paham kan? Jadi kita tidak bisa bilang bahwa soft drink itu baik sekali atau jelek sekali, di satu sisi soft drink memang memili dampak positif namun di sisi lain bisa berdampak buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi berlebihan terutama pada si Nah, bapak/ibu sudah lebih paham kan? Jadi kita tidak bisa bilang bahwa soft drink itu baik sekali atau jelek sekali, di satu sisi soft drink memang memili dampak positif namun di sisi lain bisa berdampak buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi berlebihan terutama pada si

Gaya Hidup Vegetarian Untuk Anak Tidak Berbahaya

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Banyak yang meyakini bahwa dengan diet vegetarian bisa menghindarkan dari segala jenis penyakit sehingga pola hidup ini mulai banyak diterapkan oleh orang dewasa, dan juga orang tua mulai mengaplikasikan kepada anak-anaknya. Tapi sebenarnya dapatkah anak-anak tetap sehat saat menjadi vegetarian? Apakah pola hidup ini tidak berbahaya bagi anak?

Banyak diantara kita yang mungkin berpikir vegetarian adalah orang yang menghindari semua jenis daging, ikan, dan unggas. Namun, ada subkategori lagi dalam istilah vegetarian, yang paling dikenal di antaranya adalah lacto-vegetarian, vegetarian lacto-ovo, dan vegan. Lacto-ovo merupakan jenis vegetarian paling umum di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang tidak makan dagng sapi, babi, ungags, ikan, seafood, dan segala jenis hewan akan tetapi mereka masih makan telur dan produk susu. Sedangkan lacto vegetarian adalah mereka yang menghindari semua daging dan telur namun mengonsumsi produk susu dan yang terakhir adalah vegan yang hanya mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan biji- bijian. Kelompok ini termasuk vegetarian ketat yang menghindari semua produk hewani termasuk telur, produk susu dan gelatin,bahkan madu juga masuk daftar terlarang bagi sebagian besar anggota kelompok ini karena termasuk dalam produk lebah. Subkategori Banyak diantara kita yang mungkin berpikir vegetarian adalah orang yang menghindari semua jenis daging, ikan, dan unggas. Namun, ada subkategori lagi dalam istilah vegetarian, yang paling dikenal di antaranya adalah lacto-vegetarian, vegetarian lacto-ovo, dan vegan. Lacto-ovo merupakan jenis vegetarian paling umum di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang tidak makan dagng sapi, babi, ungags, ikan, seafood, dan segala jenis hewan akan tetapi mereka masih makan telur dan produk susu. Sedangkan lacto vegetarian adalah mereka yang menghindari semua daging dan telur namun mengonsumsi produk susu dan yang terakhir adalah vegan yang hanya mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan biji- bijian. Kelompok ini termasuk vegetarian ketat yang menghindari semua produk hewani termasuk telur, produk susu dan gelatin,bahkan madu juga masuk daftar terlarang bagi sebagian besar anggota kelompok ini karena termasuk dalam produk lebah. Subkategori

Tidak berbahaya, asal….. Si kecil yang masih dalam masa pertumbuhan memang membutuhkan nutrisi lengkap

agar dapat tumbuh kembang dengan optimal dan sehat. Sebenarnya tidak ada masalah bila ayah dan ibu ingin mengenalkan pola makan vegetarian ini. Yang pasti kombinasi makanannya disusun dengan benar. Dan harus mengandung nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, serat.

Pada dasarnya, anak menjadi vegetarian aman-aman saja, selama vegetarian ini direncanakan dengan baik sesuai dengan umur dari si kecil. Orang tua harus berkonsultasi ke hali gizi yang mendalami pola makan vegetarian ini, karena untuk mengatur pola makan anak vegetarian yang mencukupi semua kebutuhan gizi anak sangat sulit, apalagi beda jenis vegetarian, beda pula susunan makanannya.

Pengetahuan seperti apa yang harus ibu-ibu ketahui mengenai makanan vegetarian bagi anak-anaknya? Ibu-ibu minimal mengetahui kebutuhan protein, karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan oleh anak mereka, kemudian mampu mengenali bahan makanan yang ada apakah termasuk bahan makanan nabati tinggi/rendah protein, karbohidrat, lemak dan apakah mengandung vitamin dan mineral. Kandungan vitamin dan mineral biasanya dapat dikenali dari warna bahan makanan sebelum diolah.

Untuk anak, jenis vegetarian mana yang diterapkan menjadi sangat penting. Sebab dengan makin ketatnya aturan vegetarian yang diterapkan, maka makin sulit pula upaya memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup.

Sebenarnya…. Karena rumitnya mengatur dan memenuhi kebutuhan gizi anak yang masih dalam

proses pertumbuhan hampir bisa dibilang diet vegetarian tidak terlalu disarankan untuk anak, karena asupan gizi yang kurang seimbang. Gizi yang seimbang seperti apakah yang harus dipenuhi oleh anak yang vegetarian? Adanya salah kaprah yang sudah terlanjur ada di masyarakat yang didukung oleh media massa. Yaitu, jika seorang anak mengkonsumsi berbagai jenis makanan nabati dalam sehari hampir pasti mereka tidak akan mengalami masalah gizi. Pengetahuan yang kurang memadai diantara beberapa vegetarian bisa memicu si kecil malah kekurangan zat gizi

Melihat kebutuhan nutrisinya, jika si kecil menjadi vegetarian maka akan lebih sulit dalam memenuhi asupan asam amino. Asam amino ini adalah zat yang tersusun dalam protein. Manfaatnya untuk membantu membentuk dan mengintegrasikan sel-sel membran, membentuk sistem kekebalan tubuh, menyeimbangkan enzim dan hormon, memperbaiki jaringan yang rusak, memacu perkembangan fungsi otak dan mendukung koordinasi otot.

Protein yang bisa memenuhi secara lengkap 8 asam amino essential atau bisa dikatakan “protein lengkap” adalah protein dari hewan seperti keju dan telur atau protein

nabati seperti kedelai dan tahu. Sedangkan protein yang didapat dari kacang-kacangan, biji- bijian, atau gandum memiliki asam amino yang kurang lengkap. Kuncinya, jika memakan protein nabati tersebut adalah ayah dan ibu perlu pintar-pintar mengombinasikan jenis protein, agar kebutuhan protein si vegetetarian cilik tetap terpenuhi.

Anak Tidak Boleh Terlalu Banyak Makan Daging

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Sebenarnya mengkonsumsi daging bukanlah masalah besar bagi anak karena selain enak juga menyehatkan dan mengandung zat gizi yang amat diperlukan oleh tubuh. Tapi awas, jagnan sampai kebanyakan karena bisamenyebabkan masalah kesehatan. Karena meskipun mengandung zatyang sangat dibuthkan oleh si kecilnamun juga mengandung zat yang tak boleh berlebihan di dalam tubuh.

Apa sih manffat daging? Selain rasa yang enak, daging juga sangat diperlukan oleh buah hati, terutama di

periode emas pertumbuhan anak usia 2-3 tahun. Dimana pada usia ini perkembangan otak dan pertumbuhan anak berkembang sempurna sehingga dibutuhkan nutrisi untuk perkembangan otak dan kecerdasan anak. Salah satu zat penting untuk perkembangan sel saraf otak adalah zat besi. Karena itu, menjaga anak agar tak menderita kekurangan zat besi merupakan salah satu kebutuhan mutlak Sebab, jika sampai kekurangan zat besi, bisa mengganggu pertumbuhan sel saraf pada otak si kecil. Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta sel otak. Nah, Zat besi ini bisa diperoleh dari daging yang dikonsumsi secara cukup. Selainmengandung zat besi daging juga mengandung proteindan lemak tinggi.

Jadi konsumsinya, harus bagamana? Pemberian daging pada anak hendaknya paling sedikit 2 - 3 kali dalam seminggu

sampai usia 2 – 3 tahun dapat mencegah anak kekurangan zat besi. Dapat diselingi dengan daging lainnya seperti ikan atau ayam. Mengonsumsi 122 gram daging sapi per hari dapat memenuhi kebutuhan zat besi untuk mendapatkan manfaat yang setara, kita harus mengonsumsi 7,9 kg ikan. Sayangnya, hanya 2 dari 10 anak diindonesia yang mengonsumsi daging sapi secara cukup.

Keseimbangan adalah kuncinya, dan pesan yang utama adalah makanlah aneka ragam makanan untuk mendapat aneka macam gizi, terutama pada anak-anak. Jika mereka dibiasakan makan seimbang, maka hal ini akan menghasilkan status gizi baik yang bisa mengurangi angka gizi buruk.

Minum Susu 1 Gelas /hari Mencukupi Kebutuhan Gizi Anak

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Masih ingat konsep 4 Sehat 5 Sempurna (Si penyempurnanya itu susu)? Konsep itu udah konsep lama ditinggalkan loh, sekarang yang dipakai adalah konsep Gizi Seimbang. Sosialisasi konsep baru seperti PUGS (Panduan Umum Gizi Seimbang) di Indonesia ini memang masih kurang. Bisa dilihat di gambar pesan utama PUGS : TIDAK ada anjuran : Minumlah Susu Setiap Habis Makan bahkan Tidak Ada Anjuran Minumlah Susu Setiap Hari.menurut konsep ini, tidak ada makanan yang memiliki zat gizi lengkap untuk semua kebutuhan.

Susu dikenal sebagai sumber minuman yang padat akan zat gizi. Namun demikian, susu ini bukan menjadi sebuah keharusan loh… Ia dibutuhkan ketika konsumsi makanan

anak dirasa kurang, terutama dalam sumber protein dan kalsiumnya. Namun meningkatnya kasus obesitas pada anak di Indonesia ditengarai karena konsumsi susu yang berlebihan. Karena dianggap sebagai makanan yang sempurna, tak jarang orang tua memberikan susu dalam jumlah berlebihan pada si kecil, tanpa memperhatikan kandungansusu yang dikonsumsinya.

Sebenarnya, konsumsi susu bisa efektif memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil, Minum cukup 1-2 gelas per hari, yang setara dengan 500-750 mililiter. Porsi itu termasuk untuk anak-anak. Anggapan bahwa anak harus minum susu banyak jika sulit makan adalah salah. Asupan gizi yang masuk pada anak harus dari sumber beragam. Namun menjadikan Sebenarnya, konsumsi susu bisa efektif memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil, Minum cukup 1-2 gelas per hari, yang setara dengan 500-750 mililiter. Porsi itu termasuk untuk anak-anak. Anggapan bahwa anak harus minum susu banyak jika sulit makan adalah salah. Asupan gizi yang masuk pada anak harus dari sumber beragam. Namun menjadikan

Kesimpulannya, susu bukanlah satu-satunya sumber zat gizi penting bagi tubuh, kerap kali iklan susu yang menghubungkan susu dengan kecerdasan anak membuat orang tua cenderung memberikan susu secara berlebihan kepada anaknya. Pada kenyataanya tidak sedikit anak yang mempunyai alergi terhadap produk yang terbuat dari susu dan angka kejadian osteoporosis justru paling tinggi di negara yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi susu. Jadi bijak dalam mengkonsumsi susu dan tidak berlebihan merupakan langkah tepat bagi para orang tua. Yang lebih utama adalah susu bukanlah pengganti bagi protein yang terkandung dalam daging atau telur.

Makanan Berserat Tinggi penting Bagi Anak

Oleh: Nurwafia Marda, S.Gz.

Sebagaimana asupan makanan lainnya, serat juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Tanpa adanya serat, kita bisa memiliki masalah pada saluran pencernaan dan bisa mendapatkan sembelit. Serat sendiri cukup mudah ditemukan pada makanan sehari-hari layaknya sayuran atau buah-buahan. Sayangnya, tidak semua orang menyukai makanan sehat ini dan lebih memilih makanan yang berlemak atau memiliki kandungan gula tinggi karena terasa lebih enak

Karena bersumber dari sayuran dan buah-buahan pemenuhan serat pada anak umumnya masih sangat rendah. Anak - anak cenderung tidak menyukai sayuran dan buah lebih menyukai makanan yang maniis,gurih dan berlemak sehingga kebutuhan serat tidak

terpenuhi. Menurut hasil penelitian kementrian kesehatan hanya 1 dari setiap sepuluh penduduk Indonesia (10,7%) yang mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup. Dalam jurnal Gizi dan Pangan Maret 2014, terungkap bahwa anak Indonesia hanya mengonsumsi ½ dari porsi serat yang dianjurkan dan konsumsi serat anak kota lebih rendah ketimbang di pedesaan. Tak dapat dipungkiri bahwa perilaku makan buah dan sayur, terpenuhi. Menurut hasil penelitian kementrian kesehatan hanya 1 dari setiap sepuluh penduduk Indonesia (10,7%) yang mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup. Dalam jurnal Gizi dan Pangan Maret 2014, terungkap bahwa anak Indonesia hanya mengonsumsi ½ dari porsi serat yang dianjurkan dan konsumsi serat anak kota lebih rendah ketimbang di pedesaan. Tak dapat dipungkiri bahwa perilaku makan buah dan sayur,

Beberapa jenis buah-buahan yang kaya akan serat diantaranya apel, pisang, pir, alpukat, pepaya, jambu biji merah, kacang-kacangan dan kentang. Sedangkan jenis sayuran yang tinggi serat banyak terdapat pada jagung, brokoli, bayam, lobak, kembang kol dan kubis merah serta kacang kedelai dan labu. Konsumsi buah dan sayur, bukan jus bergula, dapat menurunkan asupan energi atau kalori yang berlebihan, sehingga dapat menjaga berat badan ideal anak. Bila kebiasan baik mengonsumsi buah dan sayur secara rutin dipertahankan hingga usia dewasa, maka si Kecil memiliki risiko rendah terkena penyakit jantung dan kanker di kemudian hari.

Anak-anak sudah dikenal cukup rewel dalam hal pemilihan makanan terutama untk sayur dan buah. Lalu, bagaimana trik menyajikan buah dan sayur agar si Kecil tertarik untuk mencobanya dan belajar menyukainya? Ibu dan ayah dapat menyiasati dengan membuat sandwich atau roti lapis dengan menyelipkan selada serta tomat yang dipotong-potong kecil ke dalamnya. Selain itu, menu buah dapat disajikan saat sarapan, misalnya dengan menambahkan beberapa potongan buah mangga, stroberi atau pisang bersama seral atau yogurt. Berbagai sayuran seperti jagung dan wortel serta potongan tomat dapat diolah seperti sajian nasi tim atau sebagai campuran nasi goring yang dapat dijadikan sebagai menu makan siang atau malam. Bila si Kecil menyukai pasta, Ibu pun dapat memasukkan beberapa sayuran ke dalam saus untuk pasta dengan cara diblender bersama krim atau susu untuk saus pasta. Sajikan makanan si Kecil dengan tampilan menarik, misal membentuk beruang,kucing, kelinci dan karakter-kaakter favorit sikecil dari sayuran a sehingga ia tertarik untuk Anak-anak sudah dikenal cukup rewel dalam hal pemilihan makanan terutama untk sayur dan buah. Lalu, bagaimana trik menyajikan buah dan sayur agar si Kecil tertarik untuk mencobanya dan belajar menyukainya? Ibu dan ayah dapat menyiasati dengan membuat sandwich atau roti lapis dengan menyelipkan selada serta tomat yang dipotong-potong kecil ke dalamnya. Selain itu, menu buah dapat disajikan saat sarapan, misalnya dengan menambahkan beberapa potongan buah mangga, stroberi atau pisang bersama seral atau yogurt. Berbagai sayuran seperti jagung dan wortel serta potongan tomat dapat diolah seperti sajian nasi tim atau sebagai campuran nasi goring yang dapat dijadikan sebagai menu makan siang atau malam. Bila si Kecil menyukai pasta, Ibu pun dapat memasukkan beberapa sayuran ke dalam saus untuk pasta dengan cara diblender bersama krim atau susu untuk saus pasta. Sajikan makanan si Kecil dengan tampilan menarik, misal membentuk beruang,kucing, kelinci dan karakter-kaakter favorit sikecil dari sayuran a sehingga ia tertarik untuk

Bunda dan anak yang kurang atau bahkan tidak mengonsumsi buah dan sayur, tentu sulit untuk mendapat manfaat kesehatan dari variasi makanan serta kandungan zat gizi di dalamnya, terutama serat. Oleh karena itu peran Ibu sebagai „ahli gizi keluarga‟ sangat

penting dalam mendukung si Kecil agar menyukai dan mengonsumsi berbagai variasi buah dan sayur, sehingga tumbuh kembangnya sehat dan optimal.

Oleh karena itu karena anak masih dalam pertumbuhan dan perkembangan sangat dianjurkan untuk memperkenalkan sikecil dengan aneka bahan makanan tinggi serat. Untuk memenuhi kebutuhan serat pada anak, pengenalan buah dan sayur sejak dini bisa dilakukan secara bertahap, kombinasikan dengan lauk pauk sumber protein hewani dan nabati, serta makanan pokok sumber kalori, tingkatkan jumlahnya secara bertahap dalam porsi seimbang, dan biasakan mengonsumsi buah dan sayur secara teratur agar terbiasa hingga dewasa.