Karakteristik Pembelaj aran Tuntas

C. Karakteristik Pembelaj aran Tuntas

Pembelajaran tuntas menganut pendekatan individual, artinya meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok siswa (kelas), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan individual siswa, sehingga pembelajaran memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dengan demikian, yang menjadi dasar pemikiran dari penerapan pendekatan individual dalam pembelajaran tuntas adalah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing siswa.

Dalam merealisasikan pengakuan terhadap perbedaan individual maka dalam pendekatan pembelajaran tuntas digunakan azas maju berkelanjutan (continuous progress). Kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa harus dinyatakan dalam rumusan yang jelas dan pembelajaran dipecah-pecah menjadi unit-unit yang memungkinkan siswa belajar selangkah demi selangkah dan baru diperbolehkan untuk mempelajari kompetensi berikutnya setelah kompetensi sebelumnya dikuasai menurut kriteria tertentu. Misalnya ditetapkan kriteria jika siswa telah menguasai kompetensi sekurang-kurangnya 75% dari yang ditetapkan, maka siswa bisa melanjutkan untuk mempelajari unit pelajaran/kompetensi yang lainnya.

Belajar dan Pembelajaran SD

Anda diminta untuk mengingat kembali saat Anda mengalami proses pembelajaran, baik pada saat di SD, SMP, dan SLTA. Adakah guru pada saat itu memperhatikan perbedaan individual para siswanya? Atau sebaliknya, guru memandang sama semua siswa yang dididiknya, guru melayani dengan cara atau metode yang sama bagi semua siswa dalam setiap kesempatan. Adakah pada saat itu upaya guru menggunakan kriteria untuk menetapkan kelanjutan pelajaran?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya dapat menjadi dasar dalam melihat apakah proses pembelajaran yang Anda alami tersebut sudah mengarah pada penerapan konsep pembelajaran tuntas atau sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya mengenai karakteristik dari pendekatan pembelajaran tuntas ini, Anda bisa mengkajinya dengan cara membandingkannya dengan karakteristik pendekatan pembelajaran yang pada umumnya sudah biasa digunakan atau yang sering disebut dengan pendekatan konvensional. Pendekatan konvensional ini pada dasarnya sama dengan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approach). Dalam pendekatan ini hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan sepenuhnya oleh guru. Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh lembaga/sekolah. Metode pembelajaran yang sering digunakan kurang beragam dan cenderung memperbanyak komunikasi satu arah (one-way communica- tion) dengan penggunaan metode ceramah.

Dari uraian di atas, Anda dapat melihat perbedaan yang sangat menonjol dari kedua pendekatan tersebut yaitu bahwa pendekatan konvensional kurang memperhatikan ketuntasan belajar khususnya ketuntasan siswa secara individual, sedangkan pendekatan pembelajaran tuntas menganut azas-azas ketuntasan belajar. Secara kualitatif Anda bisa membandingkan kedua pendekatan tersebut dengan memperhatikan tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Perbandingan Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran tuntas

Pendekatan Pembelajaran

Aspek

Konvensional

Pembelajaran tuntas

1. Tingkat ketuntasan Diukur dari kinerja siswa Diukur dari kinerja siswa yang dilakukan secara

dalam setiap unit pelajaran

acak

di mana siswa paling tidak harus mencapai 75%

2. Perencanaan Hanya digunakan sebagai Digunakan selain untuk mengajar

pedoman guru dalam

pedoman bagi guru juga

mengajar

diberikan kepada siswa sebagai pedoman belajar

3. Pandangan terhadap Kemampuan siswa Kemampuan siswa kemampuan siswa

dianggap sama/rata

bervariasi

4. Bentuk

Dilaksanakan melalui pembelajaran

Dilaksanakan pada

umumnya dalam bentuk

pendekatan klasikal,

pendekatan klasikal

kelompok, dan individual

Belajar dan Pembelajaran SD

5. Cara pembelajaran

Dilakukan melalui

Pempelajaran dilakukan

mendengarkan, tanya

melalui mendengarkan,

jawab, dan membaca

membaca secara

yang kurang terkontrol

terkontrol, berdiskusi dan belajar secara individual

6. Orientasi Pada bahan pembelajaran Pada terminal kinerja pembelajaran

siswa secara individual 7. Peranan guru

Sebagai pengelola

Sebagai pengelola

pembelajaran untuk

pembelajaran untuk

memenuhi kebutuhan

memenuhi kebutuhan

seluruh siswa dalam

siswa secara individual

kelas

8. Fokus kegiatan

Ditujukan kepada masing- pembelajaran

Ditujukan kepada siswa

dengan kemampuan rata- masing siswa secara rata

individual

9. Penetapan

Ditentukan oleh siswa mengenai rencana

Ditentukan sepenuhnya

dengan bantuan guru pembelajaran

oleh guru

10. Instrumen penilaian Lebih mengandalkan Menggunakan berbagai

pada penggunaan tes

jenis serta bentuk objektif untuk penggalan tagihan/tugas secara waktu tertentu

berkelanjutan

Menggunakan sistem tutor siswa

11. Cara membantu Dilakukan oleh guru

dalam bentuk tanya

dalam diskusi kelompok

jawab secara klasikal

dan tutorial yang dilaku- kan secara individual

Dimodifikasi dari Mukminan, 2003, halaman 15-16.

Coba Anda cermati kembali tabel 1 di atas, kemudian ingat kembali situasi pembelajaran yang pernah Anda alami atau lakukan ketika melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Apakah pendekatan yang Anda alami dan lakukan tersebut sudah memiliki ciri-ciri yang mengarah pada penerapan pendekatan pembelajaran tuntas atau masih bersifat konvensional, atau mungkin kombinasi di antara keduanya?. Jika Anda sudah dapat mengidentifikasi pembelajaran yang pernah Anda alami dan lakukan dengan tepat, maka pemahaman Anda mengenai pendekatan pembelajaran tuntas ini akan semakin mantap.

Dokumen yang terkait

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

Hak atas Kesehatan reproduksi perempuan dalam cedaw dan hukum Islam (studi komparaif)

9 90 110

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62