Konsep Strategi Pembelaj aran

A. Konsep Strategi Pembelaj aran

S trategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan

kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi.

Sebelum dijelaskan lebih detil lagi tentang strategi pembelajaran, coba Anda perhatikan contoh berikut ini: Pak Andi akan mengajarkan tentang planet-planet di luar angkasa kepada siswa kelas 5 SD, materi ini merupakan materi baru yang akan disampaikan oleh guru, jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran Pak Andi sebanyak 80 orang, menurut Anda apakah cocok strategi pembelajaran yang digunakan adalah ekspositori? Ya untuk jumlah siswa yang banyak penggunaan strategi ini relatif cocok, karena dengan jumlah siswa yang banyak jika dilakukan diskusi akan member kesan terlalu ribut. Jika ingin menggunakan metode praktek tidak cocok, karena yang dijelaskan tentang karakteristik planet-planet.

Dapat dimaknai bahwa strategi ini tidak selamanya tidak efektif untuk suatu proses pembelajaran, tentunya jika jumlah siswa banyak, maka strategi ekspositori akan lebih efektif jika menggunakan media pembelajaran yang representatif dan menggunakan suara yang lantang. Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

Oleh karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk” Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori diantaranya: Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran

secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Belajar dan Pembelajaran SD

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.

Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelaj aran Ekspositori

Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai

Terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori di kelas oleh guru. Prinsip tersebut adalah:

a. Berorientasi pada Tujuan

b. Prinsip Komunikasi

c. Prinsip Kesiapan

d Prinsip Berkelanjutan Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada

kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Terdapat beberapa jenis metode pembelajaran yang termasuk ke dalam jenis strategi pembelajaran ekspositori diantaranya metode ceramah, metode demonstrasi, dan metode Tanya jawab. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci metode-metode tersebut.

A. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya.

Pasti Anda sudah familiar dengan metode ceramah ini karena metode ini merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.

Belajar dan Pembelajaran SD

Metode ini memiliki karakteristik pengalaman belajar (learning experience) yang dapat diperoleh siswa, seperti di bawah ini:

Karakteristik metode Pengalaman belajar

1. lebih bersifat pemberian 1. Berlatih mendengarkan, informasi berupa fakta dan

menyimak

ingatan 2. Megkaji apa yang 2. sistem pembelajaran klasikal

diceramahkan

3. jumlah siswa relatif banyak 3. Pemahaman konsep 4. lebih banyak satu arah

4. Pemahaman prinsip 5. lebih diutamakan gaya guru

5. Pemahaman fakta dalam berbicara, intonasi,

6. Proses mencatat bahan improvisasi, semangat dan

pelajaran

Dokumen yang terkait

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

Hak atas Kesehatan reproduksi perempuan dalam cedaw dan hukum Islam (studi komparaif)

9 90 110

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62