BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen atas Pembelian Produk dari
Gerai Kopi di Kota Medan.
Karakteristik konsumen yang variatif akan mempengaruhi pribadi konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk maupun jasa.
Secara teoritis proses pengambilan keputusan pada dasarnya diawali dengan tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan pasca pembelian. Analisis terhadap proses pengambilan keputusan dalam hal ini dilakukan terhadap 108 konsumen gerai kopi di Kota Medan sebagai
responden. Hasil analisis diuraikan sebagai berikut.
4.1.1 Pengenalan atas Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan konsumen dalam hal ini dikenali dari unsur motif atau alasan konsumen untuk berkunjung ke gerai kopi. Beberapa motif yang digunakan
sebagai indikator untuk pengenalan kebutuhan ini adalah makan dan minum, bersantai, lobi bisnis, coba-coba, meningkatkan image diri dan lainnya. Hasil
analisis tentang motif berkunjung tersebut ditampilkan dalam Tabel 8. Tabel 8 . Motif Berkunjung dari Konsumen.
Motif Berkunjung Makan dan
Minum Bersantai
Lobi Bisnis
Coba- Coba
Meningkatkan Image Diri
Lainnya Jumlah
45 50
7 5
1 Persentase
42 46
6 5
1 Sumber : Lampiran 1, 2a, 2b, 2c, 2d, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 5c dan 5d
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa motif utama konsumen berkunjung ke gerai kopi di Kota Medan adalah didominasi untuk bersantai serta makan dan minum,
hal ini dilihat dari persentase motif berkunjung untuk bersantai sebesar 46 dan persentase motif berkunjung untuk makan dan minum sebesar 42. Motif
kunjungan selebihnya adalah untuk lobi bisnis, coba-coba, dan lain-lain hanya sebesar 12. Tidak ada konsumen yang berkunjung ke gerai kopi untuk motif
meningkatkan image diri.
4.1.2 Pencarian Informasi
Setelah tahap pengenalan akan kebutuhan oleh konsumen maka selanjutnya adalah tahap pencarian informasi dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
tentang produk yang dibutuhkan diperoleh dari sumber internal yaitu dari ingatan dan pengetahuan pribadi, dan dari sumber eksternal yaitu informasi dari keluarga,
teman dan media promosi. Berdasarkan informasi ini, konsumen akan membuat pilihan dan mengembangkan dasar pengetahuannya yang digunakan dalam
pengambilan keputusan dalam mengkonsumsi kopi di gerai kopi. Sumber informasi bagi 108 konsumen tentang gerai kopi, terdistribusi sebagaimana
terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Sumber Informasi bagi Konsumen
Sumber Informasi Iklan
Keluarga Teman
Lainnya Jumlah
15 3
87 3
Persentase 14
3 80
3
Sumber : Lampiran 1, 2a, 2b, 2c, 2d, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 5c dan 5d
Dari Tabel 9 diketahui bahwa konsumen mendapatkan informasi tentang gerai kopi yang dikunjungi dominan berasal dari rekomendasi teman yang telah terlebih
dahulu menjadi konsumen gerai kopi tersebut, hal ini ditunjukkan oleh persentase sumber informasi rekomendasi teman sebesar 80, sedangkan 20 sisanya,
konsumen memperoleh informasi dari iklan 14, rekomendasi keluarga 3 dan lainnya 3.
4.1.3 Evaluasi Alternatif
Tahapan selanjutnya dari proses pengambilan keputusan adalah evaluasi alternatif. Alternatif dalam hal ini maksudnya adalah penilaian gerai kopi yang dikunjungi
dibandingkan dengan gerai kopi lain. Lebih banyak informasi yang diterima konsumen, maka konsumen memiliki lebih banyak alternatif tempat yang
dikunjungi. Ketika konsumen datang mengunjungi gerai kopi maka disaat itu pula konsumen telah memutuskan memilih dari berbagai alternatif tersebut serta dapat
menilai dari berbagai alternatif tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 10. Tabel 10. Evaluasi Alternatif oleh Responden
Evaluasi Alternatif Lebih Baik
Sama Baik Lebih Buruk
Tidak Tahu Jumlah
22 78
4 4
Persentase 20
72 4
4
Sumber : Lampiran 1, 2a, 2b, 2c, 2d, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 5c dan 5d
Dari Tabel 10 diketahui bahwa responden yang menyatakan bahwa gerai kopi yang dikunjungi sama baiknya dengan gerai kopi lain menduduki proporsi
terbesar 72, sedangkan 20 dari responden menyatakan bahwa gerai kopi yang dikunjungi lebih baik dari gerai kopi lain. Responden yang menyatakan
bahwa gerai kopi yang sedang dikunjungi lebih buruk dari gerai kopi lain, hanya sebesar 4 dan yang menyatakan tidak tahu sebesar 4.
4.1.4 Keputusan Pembelian oleh Konsumen
Keputusan pembelian oleh konsumen diketahui dari persentase responden yang melakukan kunjungan berulang atau bukan yang pertama kali. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persentase ditunjukkan dari persentase responden yang melakukan kunjungan bukan yang pertama kali atau lebih dari sekali ada
sebanyak 84 dari konsumen. Persentase kunjungan konsumen yang sangat signifikan tersebut menunjukkan adanya loyalitas konsumen terhadap gerai kopi
tersebut sehingga berkenan untuk kembali berkunjung ke gerai kopi yang dikunjungi. Hal ini diperlihatkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Persentase Kunjungan oleh Konsumen
Persentase Kunjungan Pertama Kali
Lebih Dari Sekali Jumlah
17 91
Persentase 16
84
Sumber : Lampiran 1, 2a, 2b, 2c, 2d, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 5c dan 5d
4.1.5 Pasca Pembelian
Pada tahap akhir proses pengambilan keputusan terdapat evaluasi yang dilakukan oleh konsumen terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh penyedia produk dalam
hal ini gerai kopi. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap gerai kopi yang dikunjungi pasca pembelian atau pasca kunjungan dapat dilihat dari evaluasi yang
ditinjau dari kesediaan untuk tetap menjadi konsumen gerai kopi. Hasil evaluasi ini diperlihatkan pada Tabel 12.
Tabel 12. Kesediaan untuk Tetap Menjadi Konsumen
Kesediaan Menjadi Konsumen Ya
Tidak Jumlah
94 14
Persentase 87
13
Sumber : Lampiran 1, 2a, 2b, 2c, 2d, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 5c dan 5d
Konsumen menyatakan bersedia untuk tetap menjadi konsumen gerai kopi yang dikunjungi dengan persentase sebesar 87. Konsumen yang bersedia tetap
menjadi konsumen memenuhi proporsi terbesar dari responden. Hanya 13 dari responden yang tidak bersedia melakukan kunjungan ulang. Ini berarti bahwa
gerai kopi-gerai kopi disebagian besar benak konsumen sudah menjadi gerai kopi yang cocok untuk dikunjungi.
Dari seluruh rangkaian proses pengambilan keputusan diketahui bahwa motif
konsumen untuk berkunjung ke gerai kopi di Kota Medan secara dominan adalah untuk bersantai dan untuk makan serta minum. Sumber informasi konsumen
tentang gerai kopi secara dominan adalah dari rekomendasi teman. Evaluasi alternatif oleh konsumen menunjukkan bahwa gerai kopi yang dikunjungi sama
baik dengan gerai kopi yang lain, serta konsumen mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap gerai kopi yang dikunjungi, dilihat dari persentase kunjungan
yang dominan bukan kunjungan yang pertama kali serta bersedia menjadi pelanggan atau bersedia melakukan kunjungan kembali.
4.2 Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Gerai Kopi di Kota