Sistem Pemilihan Kepala Daerah Langsung Tahapan Pemilihan Kepala Daerah Langsung

A. Sistem Pemilihan Kepala Daerah Langsung

Secara teoritis dapat dijelaskan bahwa pemilihan kepala daerah Pilkada adalah suatu sistem yang memiliki paling tidak 3 ciri. Ciri-ciri tersebut adalah 1 terdiri dari banyak bagian-bagian; 2 bagian-bagian itu saling berinteraksi dan saling bergantung; 3 mempunyai perbatasan boundaries yang memisahkannya dari lingkungan yang terdiri dari sistem-sistem lain 7 . Sistem pilkada langsung mempunyai bagian-bagian yang merupakan sistem sekunder atau sub-sub sistem. Bagian tersebut adalah electoral regulation, electoral process, dan electoral law enforcement. Mekanisme, prosedur dan tata cara dalam pilkada langsung merupakan dimensi electoral regulation, yaitu segala ketentuan atau aturan mengenai pilkada langsung yang berlaku, bersifat mengikat dan menjadi pedoman bagi penyelenggara, calon pemilih dan mnjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Secara teknis parameter mekanisme, prosedur dan tata cara dalam sisten adalah terukur measurable. Sistem pilkada langsung merupakan sekumpulan unsur yang melakukan kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan proses untuk memilih kepala daerah 8 . Secara praktis, pilkada merupakan rekrutmen politik, yaitu penyeleksian rakyat terhadap tokoh-tokoh yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah yang nilainya equivalen dengan pemilihan anggotaa DPRD. Equivalensi tersebut ditunjukkan dengan kedudukan yang sejajar antara kepala daerah dan DPRD. Pelaku utama sistem pilkada adalah rakyat, partai politik, dan calon kepala daerah. Ketiga pelaku tersebut terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 7 Easton dalam Prihatmoko, 2005, Pemilihan Kepala Daerah Langsung, hal. 200 8 Ibid., hal. 202 1 pendaftaran pemilih; 2 pendaftaran calon; 3 penetapan calon; 4 kampanye; 5 pemungutan dan penghitungan suara; dan 6 penetapan calon terpilih.

B. Tahapan Pemilihan Kepala Daerah Langsung

Pilkada berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2004 dikatakan memenuhi syarat sebagai pilkada langsung karena adanya kegiatan-kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pemilih dan memberikan peluang kepada masyarakat melalui partai politik untuk menjadi calon, menjadi penyelenggara, dan mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan 9 . Adapun kegiatan pilkada langsung dilaksanakaan dalam 2 dua tahap, yakni masa persiapan dan masa pelaksanaan, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 65 ayat 1 10 . Pada ayat 2 disebutkan bahwa kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam masa persiapan adalah: 1. Pemberitahuan DPRD kepada kepala daerah mengenai berakhirnya masa jabatan 2. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhrnya masa jabatan kepala daerah. 3. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pilkada 4. Pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS dan KPPS. 5. Pembentukan dan pendaftaran pemantau. 9 Prihatmoko, op.cit, hal. 210 10 UU Nomor 32 Tahun 2004 Dalam kegiatan masa persiapan, partisipasi masyarakat sangat menonjol dalam pembentukan Panitia Pengawas Panwas, PPK, PPS, dan KPPS. Tahapan pelaksanaan terdiri dari 6 enam kegiatan sesuai pasal 65 ayat 3 11 , yaitu:” 1. Penetapan daftar pemilih 2. Pendaftaran dan penetapan calon kepala daerahwakil kepala daerah 3. Kampanye 4. Pemungutan suara 5. Penghitungan suara 6. Penetapan pasangan calon kepala daerahwakil kepala daerah terpilih, pengesahan, dan pelantikan.

C. Kampanye Pilkada