tinggi. Berdasarkan analisis tabel silang dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara pendapatan dan partisipasi politik dalam pilkada.
3. Hubungan SSE dan Partisipasi Politik dalam Pilkada
Salah satu hipotesa dalam penelitian ini adalah SSE mempunyai hubunganpositf terhadap partisipasi politik dalam pilkada. Status sosial ekonomi
tersebut dilihat dari tingkat pendidikan dan pendapatan. Sedangkan untuk pekerjaan tidak dapat dibuat dalam tabel silang karena peneliti mengalami
kesulitan dalam membuat klasifikasi pekerjaan menurut tingkatan tinggi rendah. Demikian pula dalam memberi skor nilai pada jenis pekerjaan tersebut, yaitu
apakah pekerjaan petani lebih tinggi skornya daripada wiraswasta atau sebaliknya.
Tabel 5.5 Status Sosial ekonomi dan Partisipasi Politik dalam Pilkada
Partisipasi Status Sosial
Ekonomi rendah
tinggi Total
Rendah 7 5
148 95 155 100
Tinggi 6 7
82 93 88 100
Total 13 5
230 95 243 100
Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden yang status sosial ekonominya rendah lebih berpartisipasi 95:93 dibanding yang status sosial
ekonominya tinggi 7:5. Mereka yang partisipasinya tinggi cenderung berasal
dari responden yang status sosial ekonominya rendah sebaliknya yang partisipasinya rendah cenderung berasal dari responden yang status sosial
ekonominya tinggi. Dengan demikian dalam penelitian ini terdapat hubungan negatif antara SSE dan partisipasi politik dalam pilkada.
Sedangkan hasil analisis korelasi produk momen dengan perhitungan SPSS 17.0 mengenai variabel SSE dan partisipasi politik dalam pilkada, menunjukkan
koefisien korelasi sebesar -0,30, r hitung pada taraf uji 0,05 dan N= 243 adalah -0,030, dan r tabel 0,1259, sehingga r hitung r tabel atau -0,30 0,1259. Ini
berarti bahwa korelasi antara popularitas calon dan partisipasi politik dalam pilkada adalah tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95.
Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis statistik di atas, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara SSE
dan partisipasi politik dalam pilkada tidak diterima. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan maupun tingkat pendapatan tidak
mempengaruhi partisipasi politik dalam pilkada.
C. HUBUNGAN KONDISI SOSIAL POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH