BAB IV GAMBARAN UMUM PARTISIPASI POLITIK
MASYARAKAT KABUPATEN TEMANGGUNG
Penelitian tentang partisipasi politik dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Temanggung ini meliputi 20 kecamatan se Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh dari lokasi penelitian dapat diketahui gambaran umum partisipasi politik masyarakat Kabupaten Temanggung
A. Identitas Responden
Data identitas responden dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh mengenai obyek yang diteliti: jenis kelamin, usia, status, dan agama.
Berdasarkan data identitas responden dapat dilihat bahwa responden laki- laki lebih banyak daripada responden perempuan. Dari 243 responden, 125 orang
51,44 diantaranya adalah laki-laki dan 118 orang 48,56 responden perempuan. Sedangkan untuk kelompok usia didominasi oleh usia 20-29 tahun
sebanyak 95 orang 39,1 dan usia 19 tahun paling sedikit yakni hanya 9 orang 3,70. Responden yang sudah kawin merupakan responden terbanyak
yakni sekitar 78,60 dan responden yang berstatus jandaduda merupakan responden dengan persentase terkecil yakni sebesar 3,3 atau sebanyak 8 orang.
Responden yang beragama Islam jumlahnya terbesar yakni sebanyak 233 orang 95,9, Kristen Katholik sebanyak 3 orang 1,2 dan Protestan sebanyak 7
orang 2,9.
B. Partisipasi Politik
Partisipasi masyarakat Temanggung dalam proses pilkada dapat dilihat dalam keikutsertaan masyarakat pada proses pemungutan suara.
Tabel 4.1 Keikutsertaan dalam pemungutan suara
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, datang dengan kesadaran
sendiri 232 orang
95,47 2
Ya, datang dengan ajakan orang lain
6 orang 2,47
3 Tidak datang ke TPS
5 orang 2,06
Jumlah 243 orang
100
Data diolah dari kuesioner
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden yang datang ke TPS dengan kesadaran sendiri sebanyak 232 orang 95,47, yang datang ke TPS dengan
ajakan orang lain sebanyak 6 orang 2,47 dan yang tidak datang ke TPS sebanyak 5 orang 2,06. Sedangkan pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
kedatangan masyarakat ke TPS apakah menggunakan hak suara atau hanya sekedar datang saja. Alasan yang bersangkutan, sebagaimana disampaikan oleh
salah seorang responden adalah karena tidak enak atau ”ewuh” dengan lingkungan sekitarnya. Seorang informan mengatakan ,” Saya datang ke TPS dan nyoblos
karena tidak enak dengan tetangga meskipun saya bingung milih”. Meskipun demikian, antusias masyarakat pada saat pencoblosan tergolong tinggi, hal ini
dapat dilihat dari persentase kehadiran dan pada saat pemungutan suara sebesar 81,03 dari total pemilih di Temanggung.
Tabel 4.2 Menggunakan hak suaramencoblos
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Mencoblos 231
orang 97,05
2 Tidak menyoblos
7 orang
2,95
Jumlah 238 orang
100
Data diolah dari kuesioner
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 238 orang responden yang datang ke TPS sebesar 97,05 yang mencoblos, hanya 2,95 yang tidak nyoblos.
Seorang informan mengatakan ”nyoblos ora nyoblos podo wae ora kacek” Artinya nyoblos tidak nyoblos sama saja tidak ada bedanya. Sedangkan
informan yang lain mengatakan ”kulo mboten ngertos kaleh calon niku, dados kulo mboten nyoblos, nek kulo ngertos kaleh calonipun ngih nyoblos” saya tidak
kenaltidak tahu siapa calon yang dicoblos makanya tidak nyoblos, kalau saya tahu siapa calonnya ya saya nyoblos. Masyarakat masih mengganggap bahwa
calon yang mereka pilih adalah benar-benar bisa memenuhi janji-janjinya pada waktu kampanye.
C. POPULARITAS CALON