Tabel 1.9 Rekapitulasi Jumlah Responden di masing-masing Kecamatan
Perhitungan berdasarkan tk. Pendidikan Tinggi, sedang dan rendah
Total Respondenkec
No Kecamatan Jumlah
responden TPS
1 Temanggung 9
3 27
2 Tlogomulyo 9
1 9
3 Kranggan 9
1 9
4 Tembarak 9
1 9
5 Selopampang 9
1 9
6 Pringsurat 9
2 18
7 Kaloran 9
1 9
8 Parakan 9
2 18
9 Bansari 9
1 9
10 Kledung 9
1 9
11 Kedu 9
2 18
12 Bulu 9
1 9
13 Kandangan 9
2 18
14 Candiroto 9
1 9
15 Bejen 9
1 9
16 Jumo 9
1 9
17 Gemawang 9
1 9
18 Tretep 9
1 9
19 Wonoboyo 9
1 9
20 Ngadirejo 9
2 18
Jumlah
27 243
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data tersebut maka di perlukan adanya metode pengumpulan data. Adapun metode yang di gunakan adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner
Metode pengumpulan data primer yang dipakai adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yakni masyarakat kabupaten Temanggung yang
mempunyai hak pilih dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap DPT. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner tersebut bersifat terbuka dan
tertutup yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian ini
32
. 2.
Wawancara Salah satu metode pengumpulan data adalah wawancara yaitu mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden dengan berpedoman pertanyaan dari kuesioner.
3. Studi literatur kajian kepustakaan, yaitu mempelajari buku-buku dan bahan-
bahan yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pokok bahasan dan hubungan dengan objek penelitian guna mendapatkan informasi teoritis.
4 Teknik Analisis Data
1 Analisis deskriptif kuantitatif, untuk mengukur tingkat partisipasi politik, popularitas calon, status sosial ekonomi, dan faktor sosial politik dengan
menggunakan tabel-tabel frekuensi dan persentase. 1 Analisa kualitatif yang tidak menggunakan model matematik, statistik atau
ekonometrik lainnya. Analisis yang terbatas hanya pada teknik pengolahan datanya seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini hanya sekedar
membaca tabel-tabel dan angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
3 Atas dasar hasil analisis tabel frekuensi, disusun tabel silang untuk melihat kecenderungan hubungan serta arah hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.
32
Op.cit., hlm. 192
4 Analisis hubungan variabel dengan menggunakan statistik korelasi product moment untuk menguji hipotesis I, II, III, dan IV, adanya hubungan antara
variabel X1,2,3 popularitas calon, status sosial ekonomi, dan faktor sosial politik dengan variabel y partisipasi politik dengan taraf signifikan 5.
Nilai hitung koefjsien korelasi dijabarkan berdasarkan rumus yxy Sugiyono 1992 :142
sebagai berikut : rXy=
Σ XY √[ΣX2ΣY2]
Dimana : rXy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
Σ xy = Jumlah product dari variabel X dan variabel Y. ΣX2 = Jumlah kuadrat variabel X.
Σ y2 = Jumlah kuadrat variabel Y.
Selain rumus tersebut dapat juga digunakan rumus berikut
33
rXY = N ΣXY – ΣX ΣY
√[NΣX² - ΣX ²][NΣY² - ΣY ²]
Korelasi produk-momen ini dipergunakan untuk menghitung kuatnya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Dengan rumus ini dapat
dicari keofisien korelasi antara dua variabel.
33
Suharsimi Arikunto, loc.cit., hlm. 218
Analisis korelasi ini mempunyai berbagai prasyarat yang harus dipenuhi, antara lain adanya distribusi normal dari data penelitian serta data bersifat
interval. Kedua syarat ini akan dinormalisir melalui program statistik komputer, dimana dari masing-masing indikator yang mewakili variabel yang diuji digabung
sehingga menghasilkan skor interval. Dari skor inilah perhitungan korelasi dapat dimunculkan.
Menurut Sugiyono pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
5 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y’ = a + b1X1 + b2X2 + …… + bnXn
Keterangan : Y’
= variabel dependen nilai yang diprediksikan X1,X2,Xn
= variabel independen a
= Konstanta nilai Y’ apabila X1, X2….Xn = 0 b
= Koefisien
regresi nilai peningkatan ataupun penurunan
BAB II KONDISI UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG
2.1 Kondisi Sosial Budaya
Kabupaten Temanggung berada di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah, dan secara astronomis terletak pada: 110
o
23’ – 110
o
46’30” bujur timur dan 7
o
14’ – 7
o
32’35” lintang selatan. Secara geo-ekonomis dilalui oleh tiga jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu: Semarang 77 Km, Yogyakarta 64 Km, dan
Purwokerto 134 Km. Secara umum wilayah Kabupaten Temanggung berhawa sejuk, yakni dengan suhu berkisar antara 20
o
– 30
o
C. Hal itu terjadi karena Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi, yang sebagian besar
wilayahnya berada pada ketinggian antara 500 – 1.450 m dpl. Secara administratif Kabupaten Temanggung terbagi menjadi 20
kecamatan, 266 desa dan 23 kelurahan, dengan batas administratif; Kabupaten Kendal di sebelah utara, Kabupaten Semarang di sebelah timur, Kabupaten
Magelang di sebelah selatan, dan Kabupaten Wonosobo di sebelah barat. Pembagian wilayah administrarif Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel
berikut: