E. Tipe-tipe Organisasi
Jika dilihat dari orientasi terhadap laba, organisasi terbagi dua tipe Sutrisna Dewi, 2006:22, yaitu :
1. Organisasi yang berorientasi laba profit oriented organization
Organisasi tipe ini bertujuan memperoleh laba. Laba dipergunakan untuk membiayai operasi dan pengembangan organisasi. Organisasi tipe ini
sering juga disebut organisasi bisnis atau perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan ekonomi terbesar. Adapun contoh
yang dapat di ambil adalah hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, dan lain sebagainya.
2. Organisasi nirlaba non-porif oriented organization.
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba atau kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata untuk memperoleh laba.
Dalam organisasi ini, pelanggan atau klien menerima keuntungan terbesar. Adapun contohnya adalah rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan,
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, dan lain sebagainya. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan organisasi yang
tidak berorientasi pada perolehan laba, seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan. Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian- penelitian yang bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
F. Arus Komunikasi dalam Organisasi
1. Komunikasi Kebawah
Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Perintah seringkali merupakan
contoh untuk komunikasi ke bawah Rumanti, 2002:92. Bersamaan dengan pemberian perintah tersebut biasanya diikuti dengan penjelasan prosedur, tujuan
dan sejenisnya. Para manajer juga bertanggung jawab memberikan penilaian kepada karyawannya dan memotivasi mereka. Semuanya mengatasnamakan
produktivitas dan demi kebaikan organisasi secara keseluruhan. Komunikasi kebawah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
ditunjukkan komunikasi antara Dekan dengan Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III, Dosen, Staf dan Pegawai. Komunikasi antara
Pembantu Dekan I dengan Dosen, Staf dan Pegawai. Komunikasi antara Pembantu Dekan II dengan Dosen, Staf dan Pegawai. Komunikasi Pembantu
Dekan III dengan Dosen, Staf dan Pegawai. 2.
Komunikasi Keatas Komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki
yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi Wiryanto, 2005: 56.
Universitas Sumatera Utara
Jenis komunikasi ini mencakup : a.
Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti bahwa apa yang sedang terjadi dalam pekerjaan, seberapa jauh pencapaiannya, apa
yang masih harus dilakukan, dan masalah lain yang serupa. b.
Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang belum terjawab.
c. Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan.
d. Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai organisasi,
pekerjaan itu sendiri, pekerja lainnya dan masalah lain yang serupa. Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan
organisasi. Komunikasi memberikan umpan balik kepada manajemen. Umpan balik diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan berbagai
ketidakpuasan yang terjadi. Komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Di samping itu juga memungkinkan
manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari para
pekerjanya. Komunikasi ke atas penting bagi organisasi, namun sulit dikendalikan.
Salah satu masalahnya adalah pesan yang mengalir ke atas seringkali merupakan pesan yang perlu didengar oleh hierarki yang lebih tinggi. Para pekerja sering
enggan mengirim pesan yang negatif, karena khawatir dianggap sebagai trouble maker. Pesan yang dikirim ke atas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan para
pekerja, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen, karena bisa menganggu produktivitas.Apabila pesan itu diabaikan, para karyawan pun merasa tidak perlu
Universitas Sumatera Utara
mengirim pesan ke atas.Ketidakpuasan yang semakin memburuk akan menimbulkan masalah besar bagi organisasi. Kadang kala pesan itu tidak sampai
karena para penjaga gerbang mungkin menyaring pesan-pesan tertentu. Apabila masalahnya menyangkut kejelasan penugasan pekerjaan, kebanyakan karyawan
lebih menyukai untuk menghubungi rekan lainnya daripada menghubungi manajemen, karena mereka khawatir dianggap tidak mampu.
Masalah lain menyangkut komunikasi ke atas adalah manajemen telah menjejali arus pesan ke bawah, sehingga kehilangan kapasitas untuk menerima
pesan. Para manajer terlalu banyak menjadi sumber pesan, mengakibatkan pekerja menjadi pendengar yang kurang baik. Hambatan lain adalah hambatan fisik.
Manajemen biasanya secara fisik terpisah dari para pekerjanya. Dengan demikian, situasinya menjadi sulit bagi manajemen untuk mengetahui masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan perhatian segera. Bentuk komunikasi keatas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi keatas paling sering berbentuk konsultasi antara
karyawan dan pimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak karyawan untuk mengajukan pendapat serta membahas masalah dengan pihak
kesekretariatan dekan. Komunikasi keatas di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara misalnya komunikasi antara dosen, staf, dan pegawai kepada
Dekan, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan III.
Universitas Sumatera Utara
3. Komunikasi
Horizontal Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi di antara rekan
sekerja dengan tingkat hierarki yang sama Dewi, 2006:24. Komunikasi tersebut mampu meningkatkan koordinasi antarbagian, meningkatkan kekompakan dan
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Komunikasi horizontal juga sering disebut komunikasi lateral. Komunikasi horizontal ini memperlancar
pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan masalah lainnya,
serta membangun semangat kerja dan kepuasan pekerja. Hubungan yang baik dan komunikasi yang bermakna di antara para pekerja merupakan sumber utama
kepuasan. Komunikasi horizontal dapat membantu mengkoordinasikan berbagai kegiatan di dalam organisasi dan memungkinkan berbagai divisi untuk
mengumpulkan pengalaman serta keahliannya. Komunikasi horizontal efektif sebagai pertukaran dalam mengumpulkan pengalaman dan sumberdaya, tempat kita
bekerja di organisasi yang kompetitif. Apabila hanya terdapat satu tempat promosi, dan promosi itu didasarkan pada kualitas pekerjaan yang dicapai, maka sulit bagi
para pekerja untuk berbagi pengalaman satu dengan yang lainnya. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, komunikasi
horizontal ini perlu ditingkatkan perannya. Dengan bertambahnya penggunaan bidang jasa spesialisasi keharusan itu jelas tergambar. Pada jenjang dewan direksi
arus horizontal terwujud dengan diadakanya rapat senat. Pada jenjang kebawah manfaat rapat dapat digunakan untuk tujuan yang sama. Bentuk komunikasi
horizontal seperti ini pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seperti
Universitas Sumatera Utara
komunikasi antara sesama dosen, sesama pegawai, sesama staf dan komunikasi antara sesama Pembantu Dekan.
4. Komunikasi Diagonal Komunikasi diagonal berlangsung antara pimpinan bagian dengan staf
dari satu bagian lain atau antara kepala seksi dengan karyawan dari seksi lain yang ada. Komunikasi diagonal di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
seperti komunikasi antara Pembantu Dekan I dengan Staf dan Pegawai yang merupakan bawahan dari Pembantu Dekan II dan III. Begitu pula komunikasi
antara Staf dan Pegawai dengan Pembantu Dekan II padahal mereka merupakan bawahan dari Pembantu Dekan I atau Pembantu Dekan III dan sebaliknya.
Menurut Mark Knap dalam Cangara, 2004 komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Komunikasi Secara Lisan
Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka face to face yang biasa dilakukan dalam
organisasi Liliweri, 2004:93. Komunikasi lisan sering dikenal pula sebagai komunikasi antarpribadi. Cara berkomunikasi lisan tersebut mempunyai
pengaruh yang sangat besar di antara dua pihak yang berkomunikasi di mana para partisipan dapat menyampaikan dan merespon informasi secara verbal
maupun nonverbal sehingga memudahkan pemahaman bersama. Proses komunikasi secara lisan antara Dekan dengan Dosen, Staf dan
Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ini jarang terjadi. Semuanya telah dilimpahkan kepada Pembantu Dekan. Jadi, Pembantu Dekan
Universitas Sumatera Utara
yang mengkomunikasikannya kepada Dosen, Staf dan Pegawai. Tetapi kadang kala diadakan rapat di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Misalnya, sebelum ujian tengah semester diadakan rapat antara Dekan dengan Staf dan Pegawai untuk membahas pelaksanaan ujian tengah semester
tersebut sebab staf dan pegawai akan bertindak sebagai pengawas ujian. 2. Komunikasi Secara Tertulis
Komunikasi tertulis adalah salah satu cara berkomunikasi yang memindahkan pesan informasi secara tertulis dari suatu sumber dan
dikirimkan atau dialihkan kepada pihak penerima Liliweri, 2004:91. Sesuatu yang lazim dalam komunikasi tertulis adalah melalui surat-menyurat.
Kalau surat-menyurat pribadi itu ada ragamnya, maka demikian pula komunikasi tertulis dalam organisasi.
Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan manajemen, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan
dibuat secara tertulis agar otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan kembali. Hal yang tidak
menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpanan yang yang bersifat up to date dan usaha untuk secara tepat
mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Manfaat lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis yaitu dapat menjadi suatu
sumber perselisihan kerena sistem formalitas dengan legalitas prosedur pengaturan.
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menyampaikan suatu warta akan menggunakan segala macam saluran yang mungkin terutama
saluran perintah dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya juga
mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dapat mencapai tujuannya dengan efektif. Komunikasi secara tulisan antara Dekan dengan Dosen, Staf dan Pegawai
di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat
balasan tanggapan, dan sebagainya. Hubungan komunikasi terbagi dalam dua bentuk Sutrisna Dewi, 2006:23 :
1 . Komunikasi Internal Komunikasi internal merupakan komunikasi yang sehari-hari
dilaksanakan pada kegiatan usaha, baik di bidang jasa maupun barang, karena sebagian besar kegiatan kantor terdiri dari adanya hubungan-hubungan
didalam lingkungan sendiri. Komunikasi internal di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
misalnya komunikasi antara Dekan dan Pembantu Dekan dengan staf dan pegawai, komunikasi antar sesama Pembantu Dekan serta komunikasi antara
para staf dan pegawai.
Universitas Sumatera Utara
2. Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak
perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat.
Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Jika hubungan-hubungan keluar itu dapat dilaksanakan sebaik-
baiknya, pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.
Komunikasi eksternal yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seperti komunikasi dengan fakultas lain yang ada
pada Universitas Sumatera Utara, luar kampus Universitas Sumatera Utara, instansi-instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Komunikasi eksternal ini
tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak fakultas, khususnya Dekan.
G. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi