Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diajukan oleh :

RANI EMALIA 102103017

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

TUGAS AKHIR

PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diajukan Oleh :

RANI EMALIA

102103017

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : RANI EMALIA

NIM : 102103017

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal: Januari 2014 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan

(

NIP. 19741012 200003 2 003

Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Tanggal: Januari 2014 Dekan

NIP. 19560407 198002 1 001


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, dengan segenap kerendahan hati, penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti ujian akhir semester pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu,D.T.M.&H.,M.Sc(C.T.M),& Sp.A. (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara

3. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena L L Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ayahanda tersayang Suyetno dan Ibunda tercinta Nurma yang telah membesarkan, memberikan kasih sayangnya, dan membimbing agar tetap menjadi yang lebih baik, dan terima kasih atas doa dan dukungannya.

8. Buat yang teristimewa Deni Panca Arijaya Saputra terima kasih sudah memberikan semangat saat penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. 9. Buat sahabat-sahabat terbaik Dwi Sekar M, Tri Dike Pandu Swari,

Rika Rahmayani, dan Bang Taufiq terima kasih atas dukungannya. 10.Buat teman-teman D-III Kesekretariatan Stambuk 2010, yang tidak

mungkin penulis sebutkan satu-persatu, makasih semuanya telah memberikan pelajaran berharga dalam hidup penulis selama tiga tahun ini.

Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari siapapun yang membaca Tugas Akhir ini, karena penulis sangat menyadari bahwasannya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan,Januari 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Jadwal Penelitian ... 5

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI ... 7

2.1. Sejarah Ringkas ... 7

2.2. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi ... 10

2.3. Jenis/Kegiatan ... 11

2.4. Struktur Organisasi ... 11

2.5. Job Description ... 16

2.6. Kinerja Usaha Terkini ... 18

2.7. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 19

BAB III PEMBAHASAN ... 21

3.1. Pengertian Etika dan Etiket ... 21

3.1.1. Pengertian Etika ... 21

3.1.2. Pengertian Etiket ... 22

3.2. PengertianKomunikasi ... 23

3.3. Etika Komunikasi ... 25

3.4. Prinsip-prinsip yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi ... 29

3.5. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 31

3.6. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 35

3.7. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi dalam Kantor Pada Dinas Infokom Medan ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

4.1. Kesimpulan ... 37

4.2. Saran ... 38


(7)

DAFTAR GAMBAR


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Komunikasi dipergunakan didalam organisasi, lembaga, maupun perusahaan. Tujuan komunikasi dalam perusahaan mengajak semua anggota perusahaan peduli untuk melakukan interaksi dengan sesama anggota dengan pihak luar. Kegiatan komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar kinerja kegiatan perusahaan secara intern dan ekstern dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Maka etika dalam berkomunikasi sangatlah diperlukan guna meningkatkan kinerja karyawan.

Komunikasi sebagai praktik sudah ada seiring dengan diciptakannya manusia, dan manusia menggunakan komunikasi dalam rangka melakukan aktivitas sosialnya, karenanya manusia tidak mungkin tidak berkomunikasi.

Menurut Purwanto (2003:25), komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan, yang mana pada hakikatnya perusahaan merupakan sebagai kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Suatu pekerjaan diperusahaan itu dilaksanakan oleh orang-orang, dan ditujukan untuk kepentingan orang-orang dimana kegiatan sangat ditentukan oleh aktifitas orang-orang yang ada dalam perusahaan.


(9)

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ethicos” yang berarti kebiasaan. Secara etimologi (bahasa), kata “komunikasi” berasal dari bahasa inggris “communication” yang mempunyai arti kata dari bahasa latin “comunicare”, menurut Weekley dalam Mufid (2009:52). Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Dalam suatu perusahaan penerapan etika komunikasi dibutuhkan untuk semua bentuk kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor (office communication). Dengan terciptanya etika komunikasi timbal balik yang baik antara pimpinan dan karyawan, akan menimbulkan produktivitas kerja yang baik. Dengan kata lain tanpa adanya komunikasi, maka pekerjaan diperusahaan akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

Menurut Rendy (2009:105) etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri. Etika berarti norma, nilai, kaidah atau ukuran tingkah laku yang baik. Dengan demikian etika komunikasi adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam suatu perusahaan.


(10)

Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui perantara. Setiap individu berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau apa yang seharusnya dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya dilakukan.

Secara tidak langsung komunikasi juga dapat dilakukan melalui suatu perantara dengan media misalnya komunikasimelalui telepon, internet sebagai komunikasi jarak jauh untuk menjalin kerjasama para pegawai di kantor yang dapat memperlancar proses keda antar sesama pegawai dan juga dapat dilakukan dengankomunikasi yang secara tertulis misalnya surat menyurat.

Etika komunikasi perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu prasangka buruk yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Contohnya, setiap pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung. Dengan demikian etika komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan hubungan kerja dalam perusahaan.

Menurut Mufid (2009:173), dalam istilah filsafat berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan nilai mengenai dasar dan salah yang yang dianut suatu


(11)

golongan atau masyarakat. Dalam pembahasan ini, maka etika dapat diartikan sebagai nila-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan Tugas Akhir dengan judul “Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diumikan diatas, maka terdapat perumusan masalah yang menjadi objek dalam penelitian, yaitu bagaimana Penerapan Etika Komunikasi dalam Kantor pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana penerapan etika komunikasi kantor pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian :

1. Sebagai bahan masukan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bahwa penerapan etika komunikasi sangatlah bermanfaat demi kelancaran aktivitas kinerja karyawan.


(12)

2. Bagi Penulis bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya inengenal penerapan etika komunikasi dalam kantor.

3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penerapan etika komunikasi kantor.

4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang etika komunikasi.

1.5. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T.M. Hanafiah No. 9 Kampus USU Medan.

1.6. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab I ini diuraikan tentang Tatar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Pada bab II ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description), kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(13)

BAB III : PEMBAHASAN

Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada bagian Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, berkaitan dengan penerapan etika komunikasi dalam kantor. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dari memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Surnatera Utara dimasa mendatang.


(14)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk yayasan Universitas Sumatera Utara (USU) dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai Fakultas pertama. Menyusul kemudian Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pertama kali didirikan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara (USU) berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1980.

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961, Universitas Sumatera Utara (USU) membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pada tahun 1975 Akademi Administrasi Niaga Medan (AAN) dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi Pendidikan Program Pendidikan Diploma Tiga (D-III) meliputi :


(15)

1. Program Studi Keuangan 2. Program Studi Akuntansi 3. Program Studi Kesekretariatan

Setelah keluar Peraturan Pemerintah No.56 tahun 2003 tanggal 11 November 2003 Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) di mana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi pada tahun 2007 Universitas Sumatera Utara memiliki 12 fakultas.

Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berpedoman kepada Surat keputusan Lembaga Administrasi (LAN) No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instuktur Menteri Pendidikan Nasional No. 1/U/2002 perlu disempurnakan.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yaitu pendidikan yang bermutu, penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta nilai keimanan dan ketaqwaan, etika dan kepribadian, meningkatkan kualitas jasmani menuju bangsa yang modern.


(16)

Visi Fakuitas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar, mengajar dengan pemberdayaaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan Fakultas.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kedasarna dengan institusi swasta dan pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.


(17)

B. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi

Secara umum pendidikan tinggi di Indonesia diarahkan untuk menghasilkan tenaga bagi pembangunan nasional guna mengisi kebutuhan masyarakat akan tenaga yangmahir, terampil, mampu berdiri sendiri dan peka terhadap perubahan sosial, ilmu, dan teknologi. Secara spesifik tujuan pendidikan ialah menghasilkan lulusan yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut :

1. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi sebagai sarjana.

2. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khusus yang berkaitan dengan bidang keahliannya.

3.Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam keahliannya.

5. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap, dan bertindak sebagai ilmuwan.

6. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.


(18)

C. Jenis / Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan Pembinaan sivitasakademik.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasilan jasa, pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian- penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada, masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan. Tinggi;

1. Penyelenggaraan pendidikan 2. Pengabdian penelitian

3. Pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk meacapai tujuan yang telah


(19)

ditetapkan.

Definisi (teori) Struktur Organisasi.

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Melalui Struktur organisasi yang baik, pengaturan peiaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahanan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kedua yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegitan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini:


(20)

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2013)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Rektor dan Pembantu Rektor

Dekan dan Pembantu Dekan

Ketua dan Sekretaris Departemen

Kepala bagian Tata Usaha Fakultas

Unit Penunjang Fakultas

Ketua Prodi Inter Departemen

Ketua Prodi Intra Departemen

Ketua Lab/ Studio/ bengkel

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Fakultas Dewan Pertimbangan


(21)

PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan II : Drs. Ami Dilham, M.Si

DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac

Sekertaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Anggota : Fahmi Natigor Nasution, S.E., M.Acc

Drs. Arifin Lubis, MM, Ak Drs. Ami Dilham, M.Si

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS Prof. Dr.Azhar Maksum, M.Ec, Acc, Ak

Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Dr. Paham Ginting, M.S. Prof. Dr. Ramli, M.S.

Prof. Dr. Syaad Afifudin S, M.Ec

Prof. Dr. Lic. Rer. Reg. Sirojuzilam, S.E. Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D

Dr. Syafruddin Ginting S, MAFIS Dr. Isfenti Sadalia, M.E.


(22)

Irsad, SE, M.Soc, Sc, Ph.D Drs. Firman Syarif, M.Si Dr. Murni Daulay, M.Si

Departemen Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu A Ho Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si Ketua Program Studi : Irsyad Lubis , SE,M.Soc.Sc, Phd Sekretaris : Paidi Hidayat ,SE, M.Si

Departemen Manajemen

Ketua : Dr.Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si

Ketua Program Studi : Dr. Endang Sulystia Rini, SE,M.Si Sekretaris : Dra. Friska Sipayung, M.Si Departemen Akuntansi

Ketua : Dr. Syafruddin Ginting, SE,Ak,MAFIS,CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM,Ak

Ketua Program Studi : Drs. Firman Syarif,M.Si,Ak Sekretaris Program Studi : Dra. Mutia Ismail, M.Si, Ak Program Diploma

Keuangan

Ketua : Dr. Yeni Absah, SE, M.Si


(23)

Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam , M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak Kesekretariatan

Ketua : Drs. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Sekretaris : Magdalena L L Sibarani, SE, M.Si Bagian Tata Usaha

Kep. Bag Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN Kasub. Kepegawaian : Maslan, SE, MSi Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, MSi Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE

Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati Kasub. Kemahasiswaan : Zailina, S.Sos Bagian Perpustakaan

Kepala Perpustakaan : Mylita, SE

E. Job Description

Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Akademik dan Administrasi Akademik. Berikut ini adalah Job Description dari bagian Akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :


(24)

Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :

1. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

2. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

3. Melakukan adrnmistrasi akademik.

4. Melakukan pcnyusman rencana kebutuhan saran akademik.

5. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum. 6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ihniah di lingkungan fakultas.

7. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas.

8. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.


(25)

F. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan fakultas adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademik agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’ Miraj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.


(26)

G. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil. b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil. d. Wisuda mahasiswa.

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan nilai yang digunakan dapat ditingkatkan.

2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks prestasi lebih baik.

3. Melakukan inovasi data base Mahasiswa, Kartu Rencana Mahasiswa, Kartu Hasil Studi, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian Mid Semester, dan Jadwal Ujian Semester yang telah terprogram.

4. Memperbaiki ruang kuliah Mahasiswa dan Dosen, Departemen dan Ruang baca.

5. Meningkatkan kompetensi Mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa baru diadakan kepemimpinan Mahasiswa untuk kegiatan perkenalan dengan mahasiswa baru.


(27)

6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti, Applied Approach, Workshop, Seminar, dan Loka karya.

7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum dan harus ada rumpun ilmunya.

8. Membutuhkan proses kenaikan pangkat dan jabatan Dosen.

9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dirapatkan oleh Departemen.

10.Memberi dorongan kepada Dosen muda untuk melanjutkan program studi S2 dan S3 baik dalam maupun di Luar Negeri.

11.Meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima.

12.Meningkatkan kegiatan Seminar, Lokal karya, Kuliah umum yang diadakan Pimpinan Fakultas.

13.Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan magang / praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

14.Departemen menyiapkan Laporan Evaluasi per semester untuk meningkatkan nilai Akreditas masing-masing departemen yang lebih baik.


(28)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Etika dan Etiket 3.1.1. Pengertian etika

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “ethicus” dan dalam Bahasa Yunani disebut "ethos" yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut Mufid (2009:173) pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang.

2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.

3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.


(29)

3.1.2. Pengertian Etiket

Menurut Darmodiharjo dan Shidarta (2004:177) Istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya.

Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.

Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial masingmasing individu.

a) nilai-nilai kepentingan umum,

b) nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan, c) nilai-nilai kesejahteraan,

d) nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai,

e) nilai diskresi (discrection = pertimbangan) penuh pikir, mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakan atau dirahasiakan.


(30)

Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Sedangkan etika menunjukkan

seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

3.2 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor.

Perusahaan adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu kenyataan pekerjaan perusahaan itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah perusahaan sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam perusahaan. Perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian perusahaan cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang - orang yang ada dalam gedung itu.

Dinamakan perusahaan apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan kegiatan perusahaan yang bersifat tulis menulis surat menyurat serta adanya nomor surat masuk dan surat nomor keluar. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu


(31)

tempat di mana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan perusahaan. Perusahaan merupakan pengolahan keterangan–keterangan, tempat para pejabat berkurnpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan perusahaan, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam komunikasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Tata hubungan administrasi; disebut juga tata hubungan fungsi, yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tata hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur perintah.

2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan


(32)

pekerjaan kantor. Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui Surat-Surat,warkat,fax atau telepon serta email (salinan, tembusan, kutipan).

3.3. Etika Komunikasi

Menurut Utama (2009:173) etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi adalah norma atau ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam kantor.

Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara (telepon) atau email. Secara tertulis misalnya dengan mempergunakan surat (resmi).

Menurut Mufid (2009:240) komunikasi merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam hubungan antara pegawai. Oleh karena itu, setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai:

1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang balk.

2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya. Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau dalam berkomunikasi tersebut.


(33)

Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator tidak diperkenankan untuk:

1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja dijelaskan secara salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu.

2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan atau tidak masuk diakal (tidak logis).

3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada, subyek tertentu, padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi informasi oleh ahlinya padahal tidak.

4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan untuk mengalihkan perhatian dari orang yang sedang menjadi perhatian. Diantara hal-hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan perhatian adalah perilaku sengaja menyerang karakter individu yang menjadi lawannya, pembelaan dengan menggunakan kebencian dan (bigotry) sebagai alas an. (Innuendo), penggunaan istilah “Tuhan” Atau “setan” yang dapat menyebabkan/ mengundang keadaan tegang namun tidak mencerminkan reaksi positif atau negatif yang sebenarnya.

5. Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran (pembaca/ pemirsa) untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan nilai-nilai yang emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang sebenarnya tidak ada kaitannya.


(34)

6. Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi atau kelompok yang diwakilkan, atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat memberikan sisi pandang tertentu.

7. Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan dengan salah angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi logis yang mungkin diakibatkan di masa depan.

8. Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang tidak disertai bukti, latar belakang, atau alasan yang tidak dapat diterima apabila target penerima memiliki kesempatan dan waktu untuk menyelidiki subyek tersebut sendiri kemudian menemukan sesuatu yang lain atau bertentangan.

9. Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja, hanya memiliki dua pilihan atau pandangan, dan (polar views).

10.Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat berubah sebenarnya lebih akurat.

11.Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi sebenarnya juga tidak percaya.


(35)

Menurut Darmodiharjo dan Shidarta (2004:257) beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :

1. Jujur tidak berbohong

2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan 3. Lapang dada dalam berkomunikasi

4. Menggunakan panggilan atau sebutan orang yang balk 5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien 6. Tidak mudah emosi atau emosional

7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog 9. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan

10. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan 11. Bertingkah laku yang baik

Contoh Teknik komunikasi yang baik :

1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan

2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara

3. Menatap mata lawan bicara ketika berkomunikasi dengan lawan bicara 4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum

5. Gunakan gerakan tubuh atau gerakan yang sopan dan wajar 6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. 7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon 8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.


(36)

9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi 10.Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai

dengan karakteristik lawan bicara.

11.Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.

12.Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat.

3.4 Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi

Menurut Mufid (2009:45) prinsip adalah :

1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:

a) Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini sebenarnya sangat relatif.

Kesukaran atau kemudahan menyampaikan berita atau informasi sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut pentingnya berita yang akan diberikan.

Misainya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan tanggapan dari pihak komunikasi. Berita atau informasi yang demikian mungkin lebih baik disampaikan melalui surat resmi atau bilamana terkendala pada jarak atau waktu tempuh,bias melalui telepon,fax atau email. Akan tetapi, apabila


(37)

berita itu hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan tidak segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan melalui telepon atau email saja.

b) Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikasi.

2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima yang berlainan.

Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita. Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang berbeda-beda ini akan terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta penafsiran terhadap informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita.

3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana.

Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana. Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sederhana juga sangat relatif, karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim. Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat penting dan perlu segera diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon, radio, televisi atau melalui media massa


(38)

lainnya.

4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun cara menyampaikan informasi.

Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan tepat pada waktunya.

3.5. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Pelaksanaan etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Kejelasan

Pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.

Dalam penyampaian berita, pegawai pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dan cepat


(39)

dimengerti, yaitu:

1. Menggunakan kalimat yang pendek, singkat dan jelas. 2. Menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah dimengerti,

yang sudah dikenal oleh umum.

3. Tidak mempergunakan kata-kata kiasan.

4. Dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan kemampuan pihak penerima berita.

b. Konsekuensi dan keseimbangan

Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya tidak bertentangan satu dengan lainnya, atau berbeda dengan keterangan, informasi yang telah dikirim. Tetapi kadang kala terjadi perbedaan maksud dari apa yang dibicarakan sehingga terjadi missed

comunication atau kesalahpahaman sedemikian rupa, sehingga

pemimpin ataupun pegawai berusaha menegaskan bahwa informasi yang terdahulu disampaikan salah. Dan dengan segera menyampaikan informasi yang benar. Pemberian informasi dari pegawai kepada atasannya maupun sebaliknya sesuai dengan kenyataan yang ada.

c. Keseragaman

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kadangkala menggunakan istilah, pengertian kode tertentu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran.


(40)

d. Tata bahasa yang tepat.

Pegawai dan Pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu menngunakan tata bahasa yang benar dan tepat guna. Ada kalanya mereka mengunakan tata bahasa yang tidak formal, tetapi tetap mengutamakan etika dalam berkomunikasi terutama kepada pimpinan.

e. Siapa lawan bicara kita.

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengerti dengan siapa mereka mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan atau pendidikannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.

f. Lambang atau kode

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempergunakan lambang atau kode, gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang mereka ucapkan, tetapi iambang atau kode tersebut jarang sekali digunakan. Karena biasanya pimpinan sering menggunakan kode atau lambang jika berkomunikasi dengan sesama pimpinan. Sehingga kurang efektif jika metode ini digunakan oleh pimpinan kepada bawahannya.

Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerapkan


(41)

bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui berbagai prosedur antara lain:

1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang dilakukan oleh pihak pengirim berita.

2. Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang telah disusun dalam bentuk simbol, Sandi, kode – kode, dengan melalui saluran media komunikasi baik secara lisan maupun tertulis, vertikal maupun horizontal, formal maupun informal. 3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita (komunikan).

Pihak komunikan kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan atau respon.

Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama terhadap berita yang dikirim, maka antara pegawai Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selaku komunikator dengan pihak komunikan selalu berusaha menjelaskan suatu berita secara singkat dan sangat jelas sehinga pihak komunikator dengan komunikarmya mempunyai tafsiran yang sama terhadap berita tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita atau kesalahpahaman, terhadap berita yang disampaikan.


(42)

3.6. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif efektif, sehingga Para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat bertanya langsung kepada pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan mendapat arahan secara langsung.

Selain memberikan perintah, pimpinan juga, selalu mengusahakan agar setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh karyawan karena komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi kerja dapat berjalan dengan lancar.

3.7. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:


(43)

tidak tersedia. Sehingga kadangkala menghambat penyampaian komunikasi antara pegawai dengan pimpinan maupun sebaliknya. b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi

yang efektif Hal seperti ini jarang sekali terjadi di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang kurang memadai.

2. Hambatan perilaku, seperti:

a. Prasangka yang didasarkan pada emosi. b. Ketidakmauan untuk berubah.

c. Sifat yang egosentris.

Ada kalanya hambatan perilaku seperti diatas terjadi pada proses komunikasi antara pemimpin dengan pegawai atau sebaliknya.

3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi. Misalnya antara pegawai dengan pimpinan, kadang kala pegawai sungkan untuk menyapa pimpinan terutama ketika berada diluar kantor.


(44)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan adanya kejelasan, contohnya, pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud tujuannya, yaitu dengan. menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.

2. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan konsekuensi dan keseimbangan, Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya tidak bertentangan satu dengan lainnya

3. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu keseragaman, tata bahasa yang digunakan oleh Pegawai maupun pimpinan sudah tepat.


(45)

4. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan.

4.2 SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus tetap dibina dengan cara pemimpin harus tetap bersifat terbuka, dalam arti pemimpin harus selalu supel, mau bergaul dengan bawahan sehingga antara atasan dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan anak. Untuk itu, usaha-usaha di luar kedinasan, harus dillaksanakan dengan sebaik-baiknya, misalnya dengan mengadakan anjangsana (open house) kepada para bawahan secara kontinu dan merata.

2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar pegawai yaitu dengan memberikan goodwill pengertian, dan kepercayaan antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak akan mencapai hasil kerja yang diharapkan.

3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dan dijaga dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(46)

4. Untuk mendukung Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus dengan menggunakan informasi dan teknik penyampaian yang mudah untuk ditanggapi, berusaha agar informasi tersebut menimbulkan makna sama bagi si penerima.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Mufid, Muhamad. 2009. “Etika dan Filsafat Komunikasi”. Jakarta.

Rendy, Yusuf. 2009. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta:- Kanisius .

id.wikipedia.org/wiki/Etika–komunikasi persuasif

Utama, Suhardiman. 2009. “Pokok – pokok Komunikasi Administrasi” Yogyakarta: Khalin Pustaka

Darmodiharjo, Darji. 2003. “Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Shidarta, Ignatius. 2012. “Etika Komunikasi Kantor” . Yogyakarta: Kanisius


(1)

3.6. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif efektif, sehingga Para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat bertanya langsung kepada pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan mendapat arahan secara langsung.

Selain memberikan perintah, pimpinan juga, selalu mengusahakan agar setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh karyawan karena komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi kerja dapat berjalan dengan lancar.

3.7. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:


(2)

tidak tersedia. Sehingga kadangkala menghambat penyampaian komunikasi antara pegawai dengan pimpinan maupun sebaliknya. b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi

yang efektif Hal seperti ini jarang sekali terjadi di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang kurang memadai.

2. Hambatan perilaku, seperti:

a. Prasangka yang didasarkan pada emosi. b. Ketidakmauan untuk berubah.

c. Sifat yang egosentris.

Ada kalanya hambatan perilaku seperti diatas terjadi pada proses komunikasi antara pemimpin dengan pegawai atau sebaliknya.

3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi. Misalnya antara pegawai dengan pimpinan, kadang kala pegawai sungkan untuk menyapa pimpinan terutama ketika berada diluar kantor.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan adanya kejelasan, contohnya, pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud tujuannya, yaitu dengan. menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.

2. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan konsekuensi dan keseimbangan, Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya tidak bertentangan satu dengan lainnya

3. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu keseragaman, tata bahasa yang digunakan oleh Pegawai maupun pimpinan sudah tepat.


(4)

4. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan.

4.2 SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus tetap dibina dengan cara pemimpin harus tetap bersifat terbuka, dalam arti pemimpin harus selalu supel, mau bergaul dengan bawahan sehingga antara atasan dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan anak. Untuk itu, usaha-usaha di luar kedinasan, harus dillaksanakan dengan sebaik-baiknya, misalnya dengan mengadakan anjangsana (open house) kepada para bawahan secara kontinu dan merata.

2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar pegawai yaitu dengan memberikan goodwill pengertian, dan kepercayaan antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak akan mencapai hasil kerja yang diharapkan.

3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dan dijaga dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(5)

4. Untuk mendukung Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus dengan menggunakan informasi dan teknik penyampaian yang mudah untuk ditanggapi, berusaha agar informasi tersebut menimbulkan makna sama bagi si penerima.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mufid, Muhamad. 2009. “Etika dan Filsafat Komunikasi”. Jakarta.

Rendy, Yusuf. 2009. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta:- Kanisius .

id.wikipedia.org/wiki/Etika–komunikasi persuasif

Utama, Suhardiman. 2009. “Pokok – pokok Komunikasi Administrasi” Yogyakarta: Khalin Pustaka

Darmodiharjo, Darji. 2003. “Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Shidarta, Ignatius. 2012. “Etika Komunikasi Kantor” . Yogyakarta: Kanisius