Zona Pemandu Transisi (Taper)

2.3 Zona Pemandu Transisi (Taper)

ditutup — dan lalu lintas harus dialihkan ke jalur alternatif melalui lintasang samping. Kedua situasi tersebut memerlukan Zona Pemandu Transisi.

Zona Pemandu Transisi (Taper) adalah panjang jalan dimana pengemudi/pengendara diarahkan ke luar lintasan perjalanan normal. Panjang taper yang harus disediakan bergantung pada panjang jalan yang harus ditutup seluruhnya atau sebagian. Taper yang mengarahkan pengemudi/pengendara ke lintasan berkendara baru di luar lokasi pekerjaan harus disediakan dalam Zona Pemandu Transisi. Sebaiknya panjang keseluruhan taper dapat terlihat oleh pengemudi/pengendara pendekat. Taper transisi yang tipikal ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Secara umum ada dua jenis taper — pertama jika lajur berpindah tanpa penyatuan lalu lintas dan yang kedua ketika lajur berpindah menyatu dengan lajur di sebelahnya (taper mengumpul/merging). Panjang Zona Pemandu Transisi yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Taper tidak menyatu mengalihkan garis lintasan lalu lintas ke samping namun tidak perlu menyatu dengan lintasan lalu lintas lainnya yang bergerak ke arah yang sama. Taper menyatu mengalihkan lajur lalu lintas dan menyatu dengan lintasan lalu

Kecepatan pendekat

(km/jam)

Tabel 2.2 Panjang rekomendasi Zona Pemandu Transisi (m)

Catatan:

Panjang taper ditentukan berdasarkan : - Lebar lajur yang ditutup — 3.5 m;

- Panjang taper tidak menyatu — untuk mengakomodasi gerak lateral 1,0 m/detik; - Panjang taper menyatu — untuk mengakomodasi gerak lateral 0,6 m/detik; dan - Titik tengah kisaran.

Lajur tidak

Lajur menyatu

Taper (m)

“Perlu diingat – dengan menetapkan Zona Peringatan Dini secara baik, akan membantu pengurangan jumlah ‘kejutan- kejutan’ di lokasi pekerjaan jalan.”

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Panduan Teknis 3 - Keselamatan di Lokasi Pekerjaan Jalan

BAGIAN B - Konsep Zona

ransisi (taper)

Tabel 2.2 )

Zona Pemandu T

memisah atau menyatu ( Panjangnya bergantung pada kecepatan dan apakah taper

PEKERJAAN AWAL

PEKERJAAN AWAL

Gambar 2.3 Zona Pemandu Transisi (Taper) pada umumnya

“Jangan gunakan lintas pada arah yang sama. Taper menyatu batuan, dahan, memerlukan jarak yang lebih panjang karena

pengemudi/pengendara perlu menyatukan dari dua

barikade beton,

lajur menjadi satu lajur lalu lintas.

balok kayu atau

Namun demikian, jika pemandu Lalu Lintas

kereb beton untuk

digunakan, taper sepanjang 30 meter dapat

membentuk taper.” digunakan karena lalu lintas yang mendekati taper

berkecepatan jauh lebih rendah. Panjang taper ini memungkinkan pemandu Lalu Lintas berdiri pada awal dari taper 30 meter sebelum Zona Kerja.

Demi keselamatan, perangkat yang digunakan

Hazard di jalan, tidak terlihat pada malam hari dan

untuk membentuk taper harus berwarna terang,

membahayakan jika tertabrak.

mencolok, reflektif dan tidak membahayakan. Contohnya kerucut lalu lintas plastik, bollard, dan

Pemberi kerja berkewajiban untuk menyediakan

delineasi plastik, harus kasat mata tetapi jika

lingkungan kerja yang berkeselamatan dan

tertabrak tidak menimbulkan cedera atau

meminimalkan kemungkinan cedera bagi

kerusakan. Perangkat tersebut akan dibahas lebih

pekerjanya — khususnya pada dekat Zona Kerja.

detail pada Bagian C.

Salah satu cara paling efektif untuk memenuhi

Jangan gunakan batuan, dahan, barikade beton,

kewajiban itu adalah memastikan bahwa Zona

balok kayu, atau kereb beton untuk membentuk

Peringatan Dini dan Zona Pemandu Transisi

taper. Karena sulit terlihat dan jika tertabrak dapat

dipasang dengan benar dan jelas. Kecepatan

mengakibatkan cedera serius. Benda-benda

kendaraan harus dikendalikan saat melewati area

tersebut seharusnya tidak digunakan di jalan.

kerja, hal ini dapat mengurangi risiko suatu kendaraan tidak sengaja memasuki area kerja.

Manajemen lalu lintas pada zona kerja bergantung