Pengoperasian berpindah dari semua fase ke fase “kuning

3.10.3 Pengoperasian berpindah dari semua fase ke fase “kuning

berkedip” bila terjadi kondisi berbahaya atau

a. Pengoperasian buka-tutup terjadwal

kesalahan dalam pengoperasian. Itu merupakan persyaratan untuk “berjaga-jaga”.

Pengoperasian buka-tutup berlangsung ketika sebagian jalan ditutup sehingga satu lajur harus

Namun, kuning berkedip tidak boleh digunakan digunakan bergantian oleh arus lalu lintas dari dua

sebagai pola reguler dalam mengoperasikan APILL, arah. Panjang pengoperasian satu lajur dengan arus

bahkan dalam kondisi lalu lintas sepi. Telah bergantian tidak boleh lebih daripada yang

terbukti di berbagai negara bahwa kuning berkedip ditunjukkan dalam Tabel 3.2.

meningkatkan konflik dan risiko keselamatan. Pengaturan lamanya waktu merah dan hijau harus

realistis untuk memastikan keselamatan

48 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia 48 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Bila APILL di lokasi pekerjaan jalan sedang tidak digunakan, tiangnya harus direndahkan atau diputar membelakangi lalu lintas yang mendekat untuk menghindari teralihnya perhatian pengendara yang mungkin menyangka lampu akan menyala. Jika tiang tidak direndahkan, muka lampu yang tidak terpakai harus ditutup dengan pelat “Tidak Digunakan” dari logam atau sejenisnya. Atau sebagai pengganti, pastikan bahwa lampu ditutup dengan bahan berwarna gelap yang diikat memutari muka lampu.

e. Penggunaan APILL “Di Luar Jam Kerja”

Biasanya, APILL portabel hanya digunakan pada waktu pekerjaan jalan berlangsung. APILL portabel jarang dibiarkan beroperasi secara otomatis semalaman. Namun, dalam situasi APILL portabel dipasang secara otomatis untuk operasi “Di Luar Jam Kerja”, harus dipastikan bahwa ada penanggung jawab yang dapat dihubungi untuk cepat-tanggap bila ada kesalahan.

a. Tata letak umum

Lintasan pendekat APILL portabel harus satu lajur. Pada jalan berlajur ganda, penyempitan menjadi satu lajur setidaknya pada jarak 150 m sebelum APILL portabel. Pengurangan lajur tidak boleh terjadi lebih dekat daripada itu karena dapat menyebabkan kemacetan (dan mungkin kecelakaan) di dekat APILL saat lalu lintas multi- lajur berusaha menyatu menjadi satu lajur.

Unit APILL tidak boleh ditempatkan di lintasan lalu lintas atau digunakan sebagai penghambat untuk memperlambat lalu lintas. APILL harus berjarak antara satu atau dua meter dari tepi sebelah kiri lintasan lalu lintas dengan cahaya diarahkan ke kendaraan yang mendekat kira-kira 200 meter dari APILL. APILL harus berada dalam posisi vertikal untuk memastikan intensitas sinar maksimal.

Pastikan bahwa tidak ada gangguan dibelakangnya, dari cahaya lain yang berwarna sama, seperti lampu papan iklan. Demikian juga, penerangan di depan APILL juga dapat mengurangi efektivitas

3.10.4 Pengaturan lokasi

APILL. Misal, penggunaan rambu panah berkedip cenderung mengurangi efektivitas APILL. Perhatikan hal itu dan pindahkan perangkat itu sesuai dengan keperluan.

b. Kecepatan pendekat

Kecepatan kendaraan yang mendekati APILL portabel perlu dikendalikan. Sebagai patokan umum, kecepatan 85 persentil lalu lintas yang mendekati APILL tidak boleh lebih dari 60 km/jam. Kecepatan pendekat dapat dikurangi dengan penggunaan rambu batas kecepatan dan penegakan peraturan lalu lintas yang konsisten oleh polisi.

APILL portabel tidak boleh digunakan pada zona kecepatan melebihi 60 km/jam. Jika perlu menggunakan APILL di zona kecepatan yang melebihi 60km/jam, kecepatan lalu lintas harus dikurangi dengan menyediakan area penyangga keselamatan yang sesuai.

c. Jarak pandang dan henti

Penting untuk menempatkan APILL portabel sedemikian rupa agar visibilitas lampunya maksimal bagi pengendara yang mendekat. Itu memberi mereka cukup waktu untuk berhenti bila lampu merah. Jarak pandang minimal ke lampu APILL untuk berhenti bergantung pada beberapa faktor - terutama jenis kendaraan dan kecepatan pendekat. Kondisi lokasi, seperti permukaan perkerasan, juga memengaruhi jarak pandang henti yang diperlukan.

Sebaiknya pengendara dapat melihat sinyal sedikitnya 10 detik saat mendekat APILL. Berarti jarak pandang minimal yang diperlukan adalah 150 m (pada kecepatan kira-kira 60 km/jam).

Bila jarak pandang 150 m tidak memungkinkan, barangkali karena tikungan horizontal, perlu dipertimbangkan menempatkan APILL portabel tambahan di sisi kanan jalan.

Pertimbangkan juga penggunaan APILL tambahan di sisi kanan jalan jika pandangan ke APILL di sebelah kiri jalan terganggu oleh lalu lintas di depan.

Mungkin rambu “APILL di Depan” perlu diulang bila APILL tidak kelihatan atau antrian lalu lintas terlalu panjang dan jauh dari rambu. Untuk menarik

Serial Rekayasa Keselamatan Jalan

BAGIAN C - Perangkat Pengaturan Lalu Lintas untuk Lokasi Pekerjaan Jalan

Kendaraan dengan bantalan tabrakan adalah “bantalan tabrakan yang ditumpangkan pada truk atau trailer". Bantalan yang dipasang di truk atau trailer (TMA) memberi perlindungan fisik kepada pekerja di lokasi pekerjaan jalan jika penyediaan pagar keselamatan atau penutupan jalan tidak memungkinkan. TMA khususnya digunakan di lokasi pekerjaan jalan jangka pendek dan berpindah di mana pekerja berada di jalan atau bahu jalan.

TMA juga dapat digunakan untuk memberi perlindungan sementara dalam keadaan darurat atau ketika memasang atau menyingkirkan perangkat pengaturan lalu lintas dan pagar keselamatan di lokasi pekerjaan jangka panjang.

TMA harus ditempatkan dan dioperasikan sesuai dengan spesifikasi produsennya. TMA harus sudah diuji tabrak sampai persyaratan tingkat uji TL3 NCHRP 350: Prosedur Evaluasi Kinerja Keselamatan Perlengkapan Jalan Raya (NCHRP 350) jika akan digunakan di atau dekat jalan bebas hambatan atau jalan arteri berkecepatan tinggi. TMA yang telah diuji dan memenuhi tingkat uji TL2 NCHRP 350 hanya boleh digunakan di lingkungan kecepatan rendah dengan kecepatan saat mendekat sampai 60 km/jam.

Jika menggunakan TMA, harus dibuat area