Sasaran 5 Capaian Kinerja Organisasi

- Peningkatan kualitas SDM dengan mengikuti diklat pelatihan bintek dan kegiatan sejenisnya; - Bekerjasama dengan SKPD lain pihak ketiga. b. Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan : - Tidak melaksanakan sejumlah kegiatan yang dirasa tidak prioritas atau tidak perlu; - Anggaran digunakan sesuai dengan target dan pemanfaatannya dengan efesiensi hampir 3 dari anggaran sebesar Rp. 1.945.500.000,00 digunakan sebesar Rp. 1.897.942.774,00. c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian kedua indikator kinerja diatas dilaksanakan dengan program Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi dan dengan kegiatan Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi. Untuk pelaksanaan kegiatan sejenis ke depan perlu inovasi berupa peningkatan kualitas dari bahan maupun esensi atau isi dari media cetak tersebut serta frekuensi terbitnya.

D. Sasaran 5

: Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran 5 Indikator kinerja Satuan Target Renstra 2016 Target RPJMD 2016 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at e go ri Koordinator R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat IKM Kab. Boyolali Nilai - - - - 74,73 100,99 76,5 100,66 77,54 100,05 78,77 100,99 78,80 78,17 99,20 B Bag. ORPEG Rata - Rata 100,99 100,7 100,05 25,25 99,20 B Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kab. Boyolali, 2017 Capaian kinerja meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 99,20 kategori baik terdiri dari, 1 satu indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 5 lima per indikator : 1. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat IKM Kab. Boyolali a. Kegagalan capaian target indikator kinerja ini karena terdapat unit-unit pelayanan public yang baru pertama kali diikutkan dalam kegiatan survey kepuasan masyarakat SKM, terutama pada unit sekolah Sekolah Menengah Pertama SMP, sedangkan unti SMA dan SMK yang pada tahun sebelumnya diikutkan, pada tahun 2016 ini tidak diikutkan dalam survey karena sedianya ada penarikan kewenangan dari kabupaten ke provinsi, sehingga mempengaruhi perolehan nilai SKM pada tahun 2016 ini; Berikut grafik nilai IKM Kabupaten Boyolali dari Tahun 2012-2016 : LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 IIIĀ­55 Gambar 3.4 Grafik Nilai IKM Kabupaten Boyolali tahun 2012-2016 b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Membuat pedoman penyusunan IKM beserta rumus-rumus penghitungannya serta contoh laporan IKM sehingga memudahkan penyusun untuk membuat laporan IKM; - Mengadakan pembinaan pelayanan publik juga dilaksanakan melalui surat edaran, himbauan dan perintah untuk memperbaiki seluruh pelayanan kepada masyarakat; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar sesuai berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi pengunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 33,82 darti anggaran Rp. 181.518.000,00 digunakan sebesar Rp 120.127.000,00. - Program kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat kualitas pelayanan publik yang baik. Pencapaian nilai IKM Kabupaten ini tidak bisa berdiri sendiri karena hal ini berkaitan dengan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan publik. c. Analisis programkegiatan : Indikator iini dilaksanakan dengan program Peningkatan Pelayanan Publik dan kegiatan Evaluasi Kinerja Unit Pelayanan, Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan Perangkat Daerah, Survei IKM Unit Pelayanan, dan Penyusunan Standar Pelayanan. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan penyusunan IKM, pembinaan pelayanan publik, penilaian kinerja pelayanan publik, dan penyusunan SPM.

E. Sasaran 6