a.
Lebih dari 100 = Sangat Baik A
b.
76 sampai 100 = Baik B
c.
56 sampai 75 = Cukup C
d.
Kurang dari 55 = Kurang K
Capaian
kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2016
disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan
beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi
analisis
penyebab keberhasilan kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program kegiatan yang menunjang keberhasilan kegagalan diuraikan guna
memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.
A. Sasaran 1
: Meningkatnya fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
2016 Target
RPJMD 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 K
at e
go ri
Koordinator
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 17
18 19
20
1 Jumlah Rakor
konsultasi Muspida kali
12 -
12 100
12 100 12
100 12
100 12
100 4
5 125
A Bag. PUOD
2 Jumlah pembayaran
iuran APKASI kali
- -
- -
1 100 1
100 -
- 1
1 100
B Bag. PUOD 3
Jumlah aktifitas pelacakan batas
daerah Aktv
4 -
4 100
4 100 4
100 4
100 4
100 4
4 100
B Bag. PUOD 4
Jumlah Pembayaran iuran
subosukawonosraten kali dlm 1
tahun -
- -
- 2
100 2 100
2 100
1 100
1 1
100 B Bag. PUOD
5 Jumlah MOU
kerjasama dengan daerah lain
dengan pihak ketiga MOU
- 2
- -
2 100 4
100 4
200 2
100 2
4 200
A Bag. PUOD
6 Jumlah
dokumentasi Laporan
penyelenggaraan KAD sampai kepada
Mendagri dan Gubernur
dok -
- -
- 1
100 1 100
1 100
1 100
1 1
100 B Bag. PUOD
7 Jumlah bulan Tertib
administrasi Pemerintahan di
Bidang Keagrariaan bulan
- -
12 100
12 100 12
100 12
100 12
100 12
12 100
B Bag. PUOD 8
Pembakuan nama rupa bumi wilayah
administrasi kab dan kec di Kab.
Boyolali kec.
19 19
19 100
19 100 19
100 19
100 19
100 19
19 100
B Bag. PUOD
9 Jumlah kecamatan
yang dilaksanakan pendampingan
pelaksanaan PATEN kec
- -
- -
- - -
- 1
100 2
100 16
19 118,75 A
Bag. PUOD
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III13
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
2016 Target
RPJMD 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 K
at e
go ri
Koordinator
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 17
18 19
20
10 Jumlah Publikasi di media massa
Kali 1
- -
- 1
100 1 100
1 100
1 100
1 1
100 B Bag. PUOD
11 Jumlah kelurahan yang dibina
administrasi kelurahannya
kelurahan 6
6 100
B Bag. PUOD 12 Jumlah regulasi
ranperda tentang penyelenggaraan
pemerintahan desa Ranperda
- -
2 100
1 100 1
100 3
100 3
3 100
B Bag. Pemdes 13 Jumlah regulasi
ranperbup tentang penyelenggaraan
pemerintahan desaa Ranperbup
- -
- -
- - -
- -
- 9
100 9
9 100
B Bag. Pemdes 14 jumlah desa yang
dilaksanakan pengelolaan,
pemanfaatan, pelepasan dan
alihfungsi tanah kas desa
Desa 10
- 20
100 40
100 11 100
11 73,33 10 100
10 11
110 A Bag. Pemdes
15 Jumlah kasus di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boyolali
yang berperkara di pengadilan yang
ditangani kasus
1 -
2 100 2
100 5
125 1
50 1
1 100
B Bag. Hukum dan HAM
16 Jumlah Ranperda yang telah
ditetapkandiundang kan
Ranperda 12
- -
- 12
100 15 100
10 90,91 15 68,182 17
18 105,88 A Bag. Hukum
dan HAM 17 Jumlah Ranperbup
yang ditetapkan diundangkan
Ranperbup 50
75 150
A Bag. Hukum dan HAM
18 Jumlah orang yang mendapat
penyuluhan hukum orang
- -
- -
850 100 850
100 540
100 550
100 2272 2142 94,278 B Bag. Hukum
dan HAM 19 Jumlah desakec
yang telah diadakan penyuluhan
DesaKec Kab
16 -
13 100
17 100 17 106,25
9 100
11 100
34 34
100 B Bag. Hukum
dan HAM 20 Jumlah rakor
RANHANKAM Rakor
- -
- -
- - -
- -
- 1
100 1
1 100
B Bag. Hukum dan HAM
21 Jumlah kegiatan Keluarga Sadar
Hukum Kadarkum kegiatan
- -
- -
- - -
- -
- 1
100 1
1 100
B Bag. Hukum dan HAM
22 Jumlah buku produk hukum berupa
Warta Perundang- undangan
buku -
- -
- 20
100 52 100
48 100
48 100
48 48
100 B Bag. Hukum
dan HAM 23 Jumlah buku produk
hukum berupa Perda, Perbub dan
Surat keputusan Bupati yang dijilid.
buku -
- -
- 250
100 1020 100
70 100
60 100
64 64
100 B Bag. Hukum
dan HAM 24 Jumlah Pembelian
Buku Peraturan Perundang-
Undangan. buku
- -
- -
- - -
- -
- 171 244,29
60 64
106,67 A Bag. Hukum dan HAM
25 Jumlah Perda yang dijilid dan
dipublikasikana buku
- -
- -
- - -
- -
- -
- 300
300 100
B Bag. Hukum dan HAM
26 Jumlah Rakor JDI Nasional
kegiatan -
- -
- -
- - -
- -
1 100
1 D Bag. Hukum
dan HAM 27 Jumlah produk
hukum pusat dan daerah yang
mendapat kajian hukum.
Perda -
- -
- -
- - -
- -
8 100
5 5
100 B Bag. Hukum
dan HAM 28 Frekuensi ekspose
hasil monev kegiatan
kali 4
- 3
100 5
100 4 100
4 100
4 100
4 4
100 B
Bag. Pembangunan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III14
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
2016 Target
RPJMD 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 K
at e
go ri
Koordinator
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 17
18 19
20
pembangunan 29 Waktu pengiriman
laporan evaluasi pengawasan dan
penyerapan anggaran belanja
langsung Bulan
- -
- -
- - 12
100 12
100 6
50 12
12 100
B Bag.
Pembangunan
30 Jumlah kegiatan Pengendalian
Kegiatan Belanja Langsung
Kegiatan -
- -
322 107,33 317 126,8 342 136,8 270
108 250
256 102,4 A
Bag. Pembangunan
31 Jumlah rekanan yang mempunyai
penilaian kinerja baik
Rekanan 150
- -
- 116
100 101 101
189 189
184 122,67 150 187 124,67 A
Bag. Pembangunan
32 Jumlah kegiatan penyebarluasan
informasi penyelenggaraan
pemerintah daerah melalui media
elektronik kegiatan
1 -
10 100
8 100 12
100 11
110 10
100 10
10 100
B Bag. Humas dan Protokol
33 Jumlah pelaksanaan
Pertemuan Sinkronisasi
Pengelolaan Informasi Pemda
kegiatan 1
- 29
100 1
100 5 100
1 100
2 100
2 2
100 B Bag. Humas
dan Protokol
Rata - Rata 100
105,11 101,48
93,27 94,94
107,17 B
Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kab. Boyolali, 2017 Capaian kinerja meliputi 33 tiga puluh tiga indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 107,43 kategori sangat baik terdiri dari 9 sembilan indikator kategori sangat baik 28,13, 23 dua puluh empat indikator kategori baik
71,87, dan 1 satu indikator tidak dilaksanakan. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 satu per indikator :
1. Jumlah Rakor konsultasi Muspida
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan kegiatan ini dilaksanakan melalui rapat koordinasi forum Musyawarah Pimpinan Daerah
Muspida. Faktor Pendukung keberhasilan :
- Ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan dalam menangani masalah termasuk kekuatan personil yang sesuai dengan tupoksinya, karena masing-
masing peserta Muspida mempunyai kontribusi dukungan sesuai kewenangan yang dimiliki;
- Kompleksnya permasalahan yang ada di Kabupaten sehingga perlu kordinasi lintas sektoral untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan
bidang kewenangan masing-masing; - Komitmen untuk menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif di Kabupaten
Boyolali. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
Jadwal dan kegiatan dari masing-masing kepala instansi yang padat sedangkan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III15
seringkali rapat agak mendadak waktunya mengingat adanya permasalahan mendesak yang perlu segera diselesaikan sehingga Mupida yang menghadiri
rapat koordinasi kurang lengkap mengingat yang hadir rapat tidak seperti yang diharapkan. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah perlunya meningkatkan penjadualan rapat koordinasi yang lebih akurat, namun tidak menutup kemungkinan diadakan
secara mendadak mengingat keperluan yang mendesak. b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar
Rp.6.624.696,00 11,4 dari anggaran sebesar Rp. 59.515.000,00 digunakan sebesar Rp. 52.890.304.000,00.
c. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala DaerahWakil Kepala Daerah dan kegiatan Rapat koordinasi unsur MUSPIDA. Program kegiatan secara umum
telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik, bentuk kegiatan dilaksanakan melalui rapat koordinasi forum Musyawarah
Pimpinan Daerah Muspida. 2.
Jumlah pembayaran iuran APKASI
a.
Keberhasilan capaian target kinerja ini dikarenakan telah dilakukan pembayaran dengan transfer ke rekening APKASI Bank Mandiri Cabang Wisma Alia No
Rekening 123.00.0100071.2 pada tanggal 6 Desember 2016;
b.
Efisiensi dilakukan dengan Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar- benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran semaksimal mungkin dari anggaran sebesar Rp. 25.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 25.000.000,00;
c.
Analisis programkegiatan : Untuk mencapai indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan Kepala DaerahWakil Kepala Daerah dan kegiatan Koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah lainnya. Program kegiatan
secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Tujuan dibentuknya APKASI sebagai sarana memperjuangkan
kepentingan anggota guna diabadikan bagi ekselarasi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui demokrasi, peran serta masyarakat dan pemerataan yang
memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah,dan juga menjalin sinergisitas diantara pemerintah kabupaten.
Sedangkan misi dari APKASI adalah : - Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III16
-
Menciptakan iklim kondusif dalam penyelenggaraan kerjasama antar kabupaten dalam upaya mewujudkan kepentingan kabupaten;
- Memanfaatkan peluang nasional, regional dan global guna kepentingan kabupaten.
Dalam melaksanakan misi tersebut APKASI bertujuan menciptakan iklm yang kondusif terhadap pelaksanaan kerjasama antar pemerintah kabupaten untuk
memanfaatkan peluang nasional, regional dan global guna kepentingan kabupaten dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemaslahatan
masyarakat sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang dasar 1945. 3.
Jumlah aktifitas pelacakan batas daerah
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan dengan melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim terkait baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten termasuk camat dan Kepala DesaKelurahan; Faktor Penghambat
- Belum semua kabupatenkota yang berbatasan dengan kabupaten Boyolali telah dilakukan penegasan batas daerah berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku; - Peraturan relative baru, sehingga perlu pemahaman lebih-lanjut;
- Kurangnya kemampuan SDM; - Belum optimalnya pelaksanaan tugas dan koordinasi tim terkait;
- Keterbatasan dana. Solusi
- Meningkatkan pemahaman terhadap peraturan yang terkait; - Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan tim terkait baik di tingkat
provinsi maupun kabupaten termasuk camat dan Kepala DesaKelurahan; - Melaksanakan efisiensi dan efektifitas.
b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
-
Membentuk Tim Penegasan Batas Daerah Kabupaten Boyolali; - Adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kepanitiaan
dan penegasan batas daerah;
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efesiensi sebesar Rp. 2.031.750,00 5,67 dari anggaran sebesar Rp. 35.835.000,00 digunakan sebesar Rp. 33.803.250,00
c. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Kerjasama pembangunan dan kegiatan Koordinasi wilayah perbatasan. Program
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III17
kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik dan berhasil memenuhi target kinerja.
Kegiatan koordinasi kerjasama wilayah perbatasan dengan indikator Penegasan batas daerah Kab. Boyolali dengan Kabupaten lainnya aktv, pada tahun 2016
antara lain dengan malaksanakan koordinasi penyelesaian Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penegasan Batas Daerah Kabupaten Boyolali dengan
Kabupaten Sukoharjo, koordinasi tindak-lanjut MOU Pembangunan Jembatan Doplang di Wilayah Perbatasan Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Klaten,
koordinasi pelaksanaan monitoring dan inventarisasi pilar batas daerah di Wilayah Kecamatan se-Kabupaten Boyolali, dan inventarisasi kondisi pilar batas
daerah Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Magelang, Semarang, Klaten, Sukoharjo, Grobogan, Karanganyar, Sragen, dan Kota Surakarta Provinsi Jawa
Tengah. Perlu disampaikan bahwa Kabupaten Boyolali mempunyai 9 sembilan segmen
batas daerah, yaitu Batas Daerah Kabupaten Boyolali dengan Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, Semarang, Grobogan,
Magelang dan Kabupaten Bantul Provinsi DI Yogyakarta. Dari 9 sembilan segmen batas daerah tersebut, masih terdapat 6 enam segmen perbatasan
yang belum mendapatkan penetapan peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Batas Daerah yaitu batas daerah Kabupaten Boyolali dengan Kota Surakarta,
Kabupaten Sragen, Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, dan Semarang. 4.
Jumlah Pembayaran iuran subosukawonosraten
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dibayarkan iuran sekretariat subosukawonosraten melalui transfer
ke rekening
SUBOSUKAWONOSRATEN. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
belum maksimalnya kerjasama yang telah disepakati dalam implementasi pelaksanaan di masing-masing KabupatenKota melalui SKPD terkait.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah meningkatkan koordinasi KabupatenKota melalui SKPD terkait .
b.
Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan secara maksimal anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target dengan anggaran sebesar Rp. 30.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 30.000.000,00;
c. Analisis programkegiatan :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III18
Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Kerjasama pembangunan dengan kegiatan Koordinasi kerjasama pembangunan
antar daerah, sedangkan bentuk pelaksanaannya adalah sebagai berikut : - Pertemuan rutin Forum PEW se Subosukawonosraten;
- Pembahasan Penandatangan Proposal Anggaran BKAD SUBOSUKAWONO- SRATEN Tahun oleh para Kepala Bagian Pemerintahan Kerjasama se
Wilayah SUBOSUKAWONOSRATEN; - Pertemuan membahas Inventarisasi Permasalahan sewilayah
SUBOSUKAWONOSRATEN; - Pembahasan rencana audiensi Forum litbang Subosukawonosraten;
- Rakor Sekretariat BKAD Subosukawonosraten; - Pembahasan rencana kegiatan dan Program Kerja BKAD SUBOSUKA-
WONOSRATEN; - Pelaksaaan kegiatan Workshop Forum Litbang;
- Studi Banding. 5.
Jumlah MOU kerjasama dengan daerah lain dengan pihak ketiga a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan fasilitasi kegiatan
kerjasama daerah dari SKPD baik berupa kegiatan pembahasan draft nota kesepakatan dan kerjasama baik antar daerah, pihak ketiga maupun dengan
instansi vertical; Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
belum optimalnya peran fungsi Tim Koordinasi Kerjasama Daerah TKKSD dalam mengkoordinasikan kegiatan kerjasama daerah. Upaya-upaya dilakukan
untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Optimalisasi peran TKKSD melalui intensitas rapat koordinasi dan melakukan sosialisasi
kepada SKPD tentang Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Kerjasama Daerah.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga
dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar Rp.47.814.282,00 52,18 dari anggaran Rp.91.633.000,00 digunakan
Rp.43.818.718,00. c. Analisis programkegiatan :
Untuk mencapai target indikator ini dilaksanakan dengan program Kerjasama pembangunan dengan kegiatan Fasilitasi kerjasama dengan dunia
usahalembaga. Bentuk kegiatannya adalah :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III19
- Melakukan pembahasan dan penjajagan kerjasama baik itu terealisasi dengan ditandatanganinya naskah kesepakatan bersama ataupun sampai akhir tahun
2016 masih terbatas pada pembahasan dan penjajagan mendalam draft ataupun konsep nota kesepahaman;
- Fasilitasi kegiatan kerjasama daerah dari SKPD baik berupa kegiatan pembahasan draft nota kesepakatan dan kerjasama baik antar daerah, pihak
ketiga maupun dengan instansi vertical; - Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan tim TKKSD melalui intensitas
rapat koordinasi. 6.
Jumlah dokumentasi Laporan penyelenggaraan KAD sampai kepada Mendagri dan Gubernur
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dilakukannya asistensi kepada SKPD dan memanggil yang bersangkutan untuk melengkapi
data-data kerjasama yang belum dilaporkan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
kurangnya atensi dan resposibilitas dari beberapa SKPD dalam menyampaikan laporan kerjasama yang dilaksanakan, sehingga tidak menaati ketentuan batas
waktu yang telah ditetapkan serta laporan yang disampaikan hanya sekedar untuk membatalkan kewajiban belum sepenuhnya memperhatikan kualitas dan
akuntabitilas laporan. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah melakukan asistensi kepada SKPD dan
memanggil yang bersangkutan untuk melengkapi data-data kerjasama yang belum dilaporkan.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target
sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar sebesar Rp. 6.023.150,00 18,91 dari anggaran sebesar Rp. 31.850.000,00
digunakan sebesar Rp. 25.826.850,00; c. Analisis programkegiatan :
Untuk mencapai indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Kerjasama pembangunan dengan kegiatan Monitoring evaluasi dan pelaporan. Metode
pengumpulan data dalam penyusunan Buku Identifikasi dan Evaluasi Kerjasama ini dilakukan dengan cara pengisian quisioner data pelaksanaan Kerjasama oleh
seluruh SPKD di Kabupaten Boyolali serta asistensi guna mengkonfirmasi data yang telah disusun. Sedangkan hasil yang diharapkan dari tersusunnya
dokumentasi Laporan penyelenggaraan KAD : - Teridentifikasinya kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Boyolali baik dengan Pemerintah Daerah lain, lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah di dalam dan luar negeri;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III20
- Terpantaunya pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Boyolali baik kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar
negeri, yang akan mempermudah pula dalam penyelesaian bila terjadi perselisihan dan permasalahan;
- Tersedianya bahan acuan dalam penentuan kebijakanpengambilan keputusan yang terkait dengan kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Boyolali. 7.
Jumlah bulan Tertib administrasi Pemerintahan di Bidang Keagrariaan
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan adanya koordinasi lintas sektoral antara dinasinstansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan
sesuai dengan bidang kewenangan masing-masing; b. Efisiensi penggunaan sumber daya :
- Membentuk Tim Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pertanahan; - Adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
penatagunaan, kepemilikan, pemanfaatan, dan penguasaan tanah; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 3,31 dari anggaran sebesar Rp. 46.290.000,00
digunakan sebesar Rp. 44.760.000,00. c. Analisis programkegiatan “:
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan dan kegiatan Fasilitasi Penyelesaian
konflik-konflik pertanahan. Bentuk kegiatannya adalah : - Melakukan kajian terhadap laporanpengaduan masyarakat atas
permasalahan pertanahan; - Melakukan rapat-rapat koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah fasilitasi
penyelesaian konflik-konflik pertanahan; - Memfasilitasi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan
penyelesaian. 8.
Pembakuan nama rupa bumi wilayah administrasi kab dan kec di Kab. Boyolali a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan penyusunan dan
pengumpulan data statistik daerah berupa inventarisasi nama rupa bumi alami telah dilaksanakan dengan menggunakan Formulir Lapangan Nama Rupabumi
Toponim dari Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi; b. Efisiensi penggunaan sumber daya :
-
Membentuk PanitiaTim Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III21
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efesiensi sebesar 46,93 dari anggaran sebesar Rp. 36.810.000,00 digunakan sebesar Rp.19.534.000,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Pengembangan datainformasistatistik daerah dan kegiatan Penyusunan dan pengumpulan data statistik daerah, bentuk pelasanaan kegiatan dalah dengan
penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah berupa inventarisasi nama rupa bumi unsur alami. Serta dengan dibentuk tim Pembakuan Nama
Rupabumi Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016, yang tugasnya adalah sebagai berikut :
- Melakukan kegiatan inventarisasi nama unsur-unsur rupabumi di Wilayah Kabupaten Boyolali;
- Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan nama unsur-unsur rupabumi di Wilayah Kabupaten Boyolali;
- Mengusulkan kepada Tim Nasional pembakuan nama-nama rupabumi di Wilayah Kabupaten Boyolali melalui Panitia Provinsi;
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Tim Nasional dan Panitia Provinsi.
9. Jumlah kecamatan yang dilaksanakan pendampingan pelaksanaan PATEN
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan dilaksanakan secara bertahap;
b.
Analisis penggunaan sumber daya : Didalam PATEN terdapat aplikasi pelayanan Perijinan dan Perijinan, aplikasi
penerbitan Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil Menengah SIUMKM, E-Office untuk pengiriman surat. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan :
- Mengirim personil untuk mengikuti bintek PATEN;
-
Telah dibangun Sistem Informasi Kecamatan Terpadu SIMANTAP serta aplikasi lainnya guna mendukung percepatan penerbitan perijinan dan
monitoring secara online yang terdiri :
Aplikasi penerbitan Ijin Usaha Kecil Mikro https:iumk.boyolalikab.go.id
Aplikasi Front Office pendaftaran perijinan BPMP2T; https:simantap.boyolalikab.go.id
Aplikasi e-office untuk pembuatan dan pengiriman surat undangansurat
rutin lainnya dari kecamatan ke SKPD atau sebaliknya https:e- office.boyolalikab.go.id
Aplikasi input data IUMK yang terintegrasi dengan BRI http:iumk.bri.co.id
Aplikasi Pendaftaran Mandiri Akta Tanah Permata yang terinterigrasi dengan BPN https:loket.bpn.go.id.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III22
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efesiensi sebesar 4,57 dari anggaran sebesar Rp. 95.895.000,00 digunakan sebesar Rp. 91.512.250,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Penataan peraturan perundang-undangan dengan kegiatan Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan. Kegiatan ini telah selesai dilaksanakan dengan
terlaksananya penerapan aplikasi PATEN secara di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Ampel dan Nogosari yang menjadi pilot projet PATEN
dibidang perijinan dan non perijinan. Launching Pilot Project PATEN di Kecamatan Karanggede.
10. Jumlah Publikasi di media massa
a. Keberhasilan capaian target indikator
kinerja ini disebabkan adanya pilihan media massa yang beragam sehingg dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dan data dukung yang telah tersedia
relatif lengkap; b.
Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang
benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 0,01 dari anggaran sebesar
Rp. 43.755.000,00 digunakan sebesar Rp.43.751.250,00. c.
Analisis program,kegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Kerjasama infromasi dengan media massa Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah
dengan pemuatan ILPPD Kabupaten Boyolali pada Harian Joglo Semar tanggal 28 Maret 2016.
11. Jumlah kelurahan yang dibina administrasi kelurahannya
a.
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini disebabkan telah dilaksanakan pembinan kelurahan untuk tertib administrasi;
b.
Efesiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga
dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 0,01 dari anggaran sebesar Rp. 43.755.000,00 digunakan sebesar Rp.43.751.250,00;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III23
c. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Pembinaan dan pengembangan aparatur dan kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan kegiatan
pembinan kelurahan untuk tertib administrasi, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di seluruh Kelurahan serta disiplin aparatur Kelurahan.
Tujuan pembinaan Kelurahan : - Agar pelaksanaan kebijakan daerah dapat berjalan lancar sesuai dengan
prinsip partisipasi dan pemberdayaan publik; - Substansi tujuan desentralisasi pemerintahan yaitu peningkatan pelayanan
publik dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dapat terwujud; - Memperbanyak referensi dalam menyusun kebijakan untuk mendudukan
kembali posisi kelurahan dalam pilar manajerial pemerintahan daerah termasuk pertimbangan pendelegasian wewenang bupati kepada lurah;
- Menjadikan bahan dalam pencapaian pemerataan dan pertumbuhan wilayah untuk mempercepat pertumbuhan kabupaten;
- Menjadi bahan dalam efektifitas penanganan permasalahan wilayah yang sewaktu – waktu dapat muncul;
- Suplemen ampuh dalam peningkatan kinerja pemerintahan kabupaten; - Sebagai referensi dalam metode pengumpulan data, analisa, dan rekomendasi
dalam suatu pembinaan yang komprehensif. 12.
Jumlah regulasi ranperda tentang penyelenggaraan pemerintahan desa a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan sikap proaktif tim
penyusun dalam melakukan konsultasi pada saat regulasi yang dijadikan dasar pedoman belum ditetapkan serta keaktifan dalam pelaksanaan pembahasan.
Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan
programkegiatan ini adalah adanya keterlambatan penetapan regulasi diatasnya sebagai dasar dalam penyusunan Ranperda yang sudah direncanakan sehingga
mengalami keterlambatan dalam penyusunannya Alternatif solusi yang sudah dilakukan adalah memulai persiapan penyusunan
Ranperda lebih awal dan meningkatkan Koordinasi dengan dinasinstansi terkait. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
- Menggunakan komunikasi lewat telephone dan e-mail untuk pelaksanaan konsultasi daripada melakukan kunjungan ke pemerintah pusat maupun
pemerintah provinsi; - Membentuk Tim Fasilitasi Penyusunan Naskah Akademik dan Tim
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III24
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan tingkat efisiensi sebesar 2,7 dari anggaran sebesar Rp. 191.880.500,00 digunakan sebesar Rp. 186.843.400,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan kegiatan Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundang –undangan. Bentuk kegiatan yang
dilaksanakan adalah dengan cara membentuk Tim Fasilitasi Penyusunan Naskah Akademik dan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah. Selanjutnya
dilakukan penujukan kepada pihak ketiga untuk penyusunan Naskah Akademik kemudian dilakukan pembahasan-pembahasan atas ranperda yang sudah
direncanakan. 13.
Jumlah regulasi ranperbup tentang penyelenggaraan pemerintahan desa. a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan sikap proaktif tim
penyusun dalam melakukan konsultasi pada saat regulasi yang dijadikan dasar pedoman belum ditetapkan serta keaktifan dalam pelaksanaan pembahasan.
Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan
programkegiatan ini adalah adanya keterlambatan penetapan regulasi diatasnya sebagai dasar dalam penyusunan Ranperbup yang sudah direncanakan sehingga
mengalami keterlambatan dalam penyusunannya. Alternatif solusi yang sudah dilakukan adalah dengan memulai persiapan
penyusunan Ranperbub lebih awal dan meningkatkan Koordinasi dengan dinasinstansi terkait.
b. Analisis penggunaan sumber daya : Efisiensi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan guna pencapaian target
indikator antara lain: - Pelaksanaan konsultasi lebih banyak melalui komunikasi lewat telephone dan
e-mail daripada melakukan kunjungan ke pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan tingkat efisiensi sebesar 11,5 dari anggaran sebesar Rp. 99.310.000,00 digunakan sebesar Rp. 88.965.600,00.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III25
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan kegiatan Kajian Peraturan Perundang-Undangan Daerah Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Yang
Baru, Lebih Tinggi dan Keserasian Antar Peraturan Perundang-Undangan Daerah. Bentuk pelaksanaannya yaitu dengan cara membentuk Tim Penyusun
Ranperbup selanjutnya Tim melakukan penyusunan draf perbup dan ditindaklanjuti dengan pembahasan-pembahasan.
14. Jumlah desa yang dilaksanakan pengelolaan, pemanfaatan, pelepasan dan alih
fungsi tanah kas desa a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan Pemerintah desa
yang akan melakukan pengelolaan pemanfaatan pelepasan alih fungsi tanah kas desa secara proaktif melakukan proses pengurusannya.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah adanya ketidaklengkapan dokumen dan tidak tertibnya pengelolaam administrasi
pertanahan tanah kas Desa, sehingga menghambat proses penerbitan ijin rekomendasi dari pejabat yang berwenang Gubernur Bupati dan adanya
ketentuan yang sulit untuk dilaksanakan di lapangan. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah dengan cara memfasilitasi pemerintah desa dalam proses pengurusannya dengan melakukan rapat koordinasi dengan SKPD pihak terkait
dan melakukan konsultasi dengan instansi pemerintah diatasnya b. Analisis penggunaan sumber daya.
Efisiensi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan guna pencapaian target indikator antara lain :
- Pelaksanaan konsultasi lebih banyak dilakukan dengan komunikasi lewat telephone daripada melakukan kunjungan ke instansi pemerintah diatasnya;
- Membentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian Pemdes dan SKPD terkait yang kompeten dibidangnya;
- Melakukan rapat koordinasi antara pemerintah desa dengan instansi pihak terkait untuk menyamakan persepsi dan penelitian kelengkapan persyaratan
sebelum melakukuan cheking di lapangan; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan tingkat efisiensi sebesar 23 dari anggaran sebesar Rp.
36.781.750,00 digunakan sebesar Rp. 28.357.850,00.
c. Analisis program,kegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan kegiatan Penataan,
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III26
pengelolaan, pemanfaatan, pelepasan dan Alih fungsi tanah kas desa. Bentuk pelaksanaannya yaitu dengan dengan cara memfasilitasi pemerintah desa dalam
proses pengurusannya dengan melakukan rapat koordinasi dengan SKPD pihak terkait dan melakukan konsultasi dengan instansi pemerintah diatasnya dan
melakukan rapat koordinasi antara pemerintah desa dengan instansi pihak terkait untuk menyamakan persepsi dan penelitian kelengkapan persyaratan sebelum
melakukuan cheking di lapangan. 15.
Jumlah kasus di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali yang berperkara di pengadilan yang ditangani
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan jumlah kasus yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 1 kasus dapat ditangani.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah kasus yang masuk setiap tahun tidak dapat diprediksi, sehingga capaian target kinerja kadang
ada peningkatan maupun penurunan Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah setiap tahun tetap menganggarkan rata-rata 1 kasus, kecuali diketahui bahwa untuk tahun depan ada prediksi penambahan kasus baru kita tambahkan,
misalkan akan menyelenggarakan PilkadesPilbup, dan lain – lain. b.
Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah : - Kuasa hukum dibuat berdasarkan berat ringannya kasus tersebut, adakalanya
apabila kasus tersebut dirasa berat pastinya akan merekrut kuasa hukum banyak, tetapi untuk tahun-tahun yang akan datang akan kita jajaki adanya
MOU dengan Kejaksaan Negeri Boyolali yeng merupakan kuasa hukum Negara dalam penyelesaian kasus;
- Dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas apabila timbul aduan gugatan yang masuk ke pemerintah daerah dari anggaran sebesar Rp.
72.000.000,00
digunakan sebesar Rp.
51.709.500,00
sehingga terjadi efesiensi sebesar 28,18.
c.
Analisis programkegiatan : Indikator ini dilaksanakan dengan program Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dan kegiatan Penangan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah darah. Bentuk pelaksanaan kegiatan
yaitu dengan menyelesaikan perkara aduan gugatan yang ditujukan pemerintah daerah di Pengadilan. Programkegiatan secara umum telah sesuai dan dapat
menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
16. Jumlah Ranperda yang telah ditetapkan diundangkan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III27
a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini adanya koordinasi dengan dinas instansi terkait sambil menunggu regulasiperaturan perundang-undangan yang
belum diundangkan, tetapi ada 9 ranperda tidak terbahas, dikarenakan : - 2 ranperda yang penyusunannya menunggu peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi; - 2 ranperda setelah dikaji pembentukannya cukup dengan Peraturan Bupati;
- 5 ranperda yang belum siap dengan Naskah Akademiknya. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
dalam pembahasan Ranperda menjadi Perda seringkali terkendala dengan harus dipendingdihentikannya pembahasan karena terbentur oleh regulasiperaturan
perundang-undangan yang menjadi landasan aturan belum terbitbelum diundangkan, akibatnya ranperda urung untuk dibahas dan selanjutnya menjadi
bahanmateri untuk pembahasan ranperda pada tahun-tahun selanjutnya sambil menunggu keluarnya regulasi yang mengatur subtansi-subtansi dalam ranperda
dimaksud. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah melakukan koordinasi dengan dinas instansi terkait sambil menunggu regulasiperaturan perundang-undangan yang belum diundangkan
b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan : - Pembahasan dilaksanakan oleh personil teknis Perangkat Daerah yang
menguasai, dan sebelum pembahasan kita memperisapkan aturan perundang- undangan yang lengkap, sehingga pasal demi pasal sesuai dengan peraturan
perundangan yang lebih tinggi; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan rencana anggaran Rp. 454.000.000,00 terealisasi Rp. 300.365.426,00
sehingga terjadi efesiensi sebesar 33,84. c. Analisis program kegiatan :
Indikator ini dilaksanakan dengan Program Penataan Peraturan Perundang- undangan dan kegiatan Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan
perundang-undangan. Bentuk pelaksanaan kegiatan yaitu Pembahasan Rencana Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah yang ditetapkan. Sebelum
dilaksanakan pembahasan terlebih dahulu dilaksanakan harmonisasi antara Bagian Hukum dengan Perangkat Daerah yang membidangi, sehingga tidak mis
komunikasi. Programkegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
17. Jumlah Ranperbup yang ditetapkan diundangkan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III28
a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena banyaknya Perda baru yang mengamanatkan pembentukan Perbup sehingga melampaui target yang
semula 50 Perbup realisasi 75 Perbup. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
ada beberapa Perbup yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016, tetapi karena ada pelantikan OPD baru, maka dipending tahun 2017.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah melakukan koordinasi dengan dinas instansi terkait
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Pembahasan dilaksanakan oleh personil teknis Perangkat Daerah yang
menguasai, dan sebelum pembahasan kita memperisapkan aturan perundang- undangan yang lengkap, sehingga pasal demi pasal sesuai dengan peraturan
perundangan yang lebih tinggi; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan rencana anggaran Rp. 125.000.000,00 terealisasi Rp. 50.170.000,00
sehingga terjadi efesiensi sebesar 59,86 c. Analisis Program kegiatan yang menunjang keberhasilan kegagalan
Indikator iini dilaksanakan dengan program Penataan Peraturan Perundang- Undangan dan kegiatan Legislasi rancangan peraturan perundang-undangan.
Sebelum dilaksanakan pembahasan terlebih dahulu dilaksanakan harmonisasi antara Bagian Hukum dengan Perangkat Daerah yang membidangi, sehingga
tidak mis komunikasi. 18.
Jumlah orang yang mendapat penyuluhan hukum Kegagalan capian target kinerja indikator ini disebabkan peserta sosialisasi sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, untuk fasos cukai tembakau dengan peserta siswasiswi SLTA terpenuhi semua, untuk fasos peraturan perundang-undangan
dengan peserta Kepala SKPD karena kesibukan ada beberapa yang tidak hadir, untuk fasos Peraturan Perundang-undangan tentang Pemerintahan Desa, Kepala
Desa beserta perangkatnya sangat antusias, tetapi ada beberaa peserta yang tidak hadir dengan alasan tidak menerima undangan, padahal undangan sudah di email
dan di VHF ke Kec. Se Kab. Boyolali, sedangkan untuk fasos TP4D karena berhubungan dengan pendampingan dalam melaksanakan pembangunan dan
pemerintahan banyak Kepala Desa yang hadir dalam pelaksanaannya, sehingga jumlah orang yang targetnya 2.272 orang tercapai 2.142 orang atau 94.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Ada Kecamatan yang internetnya terganggu dan VHF nya rusak sehingga undangan
tidak sampai pada tujuan.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III29
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah menghimbau kepada Kecamatan untuk segera membenahi internet
dan VHF dengan koordinasi dengan Bagian Humas dan Dishubkominfo 19.
Jumlah desakec yang telah diadakan penyuluhan Keberhasilan capian target kinerja indikator ini disebabkan karena lokasi fasos telah
direncanakan secara matang dan terlah dikoordinasikan dengan Kepala SKPD yang ketempatan, sehingga dari 34 tempat Fasos terlaksana 34 tempat.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah ada beberapa tempat fasos yang tidak mempunyai sarana dan prasarana seperti
wearlesssound system dan LCD. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah Panitia selalu siap membawa baik sarana maupun prasarana serta akomodasi yang diperlukan pada saat fasos.
20. Jumlah rakor RANHANKAM
Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini disebabkan kesiapan panitia dalam pelaksanaan Rakor Ranham dan koordinasi dengan Biro Hukum Provinsi Jawa
Tengah. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
menunggu regulasi yang terbaru Instruksi Presiden yang merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak
Asasi Manusia Tahun 2015 – 2019 yang sampai saat ini belum terbit. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah Nasrasumber Ranham dimohonkan ke Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah.
21. Jumlah kegiatan Keluarga Sadar Hukum Kadarkum
Keberhasilan capaian kinerja indikator ini disebabkan kesiapan peserta maju lomba kadarkum tidak lepas dari Panitia yang memberikan pendampingan, sehingga lomba
dapat dilaksanakan di Kabupaten Wonosobo, walaupun belum mempeeroleh juara, namun tujuan dari Kadarkum sendiri sudah tercapai dengan memberikan bahan
Kadarkun untuk dihafalkan kepada Peserta Lomba, sehingga mereka dapat menularkan bahan tersebut ke masyarakat lainnya.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah tata tertib dalam lomba utamanya pada saat rebutan jawaban dirasa tidak adil, sebab
semua peserta sudah menguasai materi, tetapi karena nasibkalah cepat dalam memencet
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dipersiapkan peserta lomba yang cekatan dan menguasai materi
secara sungguh-sungguh utamanya yang masih muda-muda.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III30
Analisis untuk 4 empat indicator di atas : a. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah :
- Sehubungan Bagian Hukum dan HAM pegawai sangat minim, sebagian tunggu di kantor dan sebagian mengikuti Fasos ke daerah;
- Peserta adalah KasubagStaf yang menangani perencanaan dan pelaporan dari semua SKPD se Kabupaten Boyolali yang secara langsung nantinya
menangani pelaporan tentang data Ranham - Analisis penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan
menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan rencana anggaran Rp. 332.875.000,00 terealisasi Rp. 319.435.750,00 sehingga terjadi efesiensi sebesar 4,04;
b. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai 3 tiga indikator di atas dilaksanakan dengan program Penataan
Peraturan Perundang-Undangan dan kegiatan Fasilitasi peraturan perundang- undangan. Dilaksanakan dengan :
- Sebelum dilakukan Fasos, sudah dilaksanakan koordinasi baik dengan instansi terkait maupun dengan intern Bagian Hukum dan HAM;
- Untuk materi dimohonkan kepada Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah yang dapat memberikan pengertian dan instruksi kepada SKPD dalam
membuat laporan tentang Laporan RANHAM. 22.
Jumlah buku produk hukum berupa Warta Perundang-undangan Keberhasilan capaian kinerja indikator ini disebabkan pengiriman warta perundang-
undangan dari Kantor Berita ANTARA lancar dalam setiap bulan 4 edisi warta perundang-undangan, sehingga dalam 1 tahun terdapat 48 warta perudang
undangan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
setiap minggu dikirim warta perundang-undangan, namun jarang sekali SKPD membacameminjam sehingga kurang efisien disebabkan isi warta perundang-
undangan banyak yang tidak lengkap, harus dihimpun dalam beberapa warta perundang-undangan.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah membeli buku Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia
yang dibutuhkan.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III31
23. Jumlah buku produk hukum berupa Perda, Perbub dan Surat keputusan Bupati yang
dijilid. Keberhasilan capaian kinerja indikator ini disebabkan penjilidan dan jumlah jilid
sesuai dengan perencanaan, sehingga penjilidan peraturan perundangan untuk tahun kemaren dapat dilaksanakan pada tahun ini, sehingga peraturan perundang-
undangan dapat di distribusikan ke Desa Desa untuk segera dapat di sosialisasikan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
pendistribusian peraturan perundang-undangan ke desa-desa belum teranggarkan secara khusus, dalam pendistribusian menunggu pada saat ada Rakor Camat atau
pada saat mengadakan sosialisasi. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah menganggarkan secara khusus pendistribusian peraturan perundang- undangan
24. Jumlah Pembelian Buku Peraturan Perundang-Undangan.
Keberhasilan capaian kinerja indikator ini disebabkan regulasi Peraturan perundang- undangan sangat cepat, sehingga KabupatenKota harus mempunyai regulasi
tersebut, sehingga pengadaan buku peraturan perundang-undangan sangat diperlukan, untuk itu Bagian Hukum selalu menganggarkan untuk pembelian buku
peraturan perundang-undangan yang baru untuk menjadikan dasar di dalam pelaksanaan tugas dan membuat regulasi turunannya.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah pergantian regulasi sangat banyak, sehingga peraturan yang terbaru yang dibeli
pada saat penganggaran belum terbit, sehingga belum dapat dibeli. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah nmendown load aturan dari Internet 25.
Jumlah Perda yang dijilid dan dipublikasikan Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena penjilidan dan jumlah jilid
sesuai dengan perencanaan, sehingga penjilidan peraturan perundangan untuk tahun kemaren dapat dilaksanakan pada tahun ini, sehingga peraturan perundang-
undangan dapat di distribusikan ke Desa Desa untuk segera dapat di sosialisasikan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
pendistribusian peraturan perundang-undangan ke desa-desa belum teranggarkan secara khusus, dalam pendistribusian menunggu pada saat ada Rakor Camat atau
pada saat mengadakan sosialisasi. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah menganggarkan secara khusus pendistribusian peraturan perundang- undangan.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III32
26. Jumlah Rakor JDI Nasional
Kegagalan capaian kinerja indikator ini Indikator ini karena Rakor JDI Nasioanal ditentukan oleh Pemerintah Pusat, sehingga KabupatenKota menunggu undangan
dari Pemerintah Pusat, apabila Pemerintah pusat tidak melaksanakan maka Kabupaten juga tidak melaksanakan Rakor JDI tersebut. Sehingga target yang
direncanakan 1 kegiatan Rakor JDI Nasional tidak dapat dilaksanakan sehingga capaian 0 , karena Pemerintah Pusat tidak mengadakan Rakor JDI Nasional.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Kegiatan ini sangat tergantung pada Pemerintah Pusat.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Pemerintah KabuaptenKota tetap menganggarkan Rakor JDI
Nasional sebelum ada pemberitahuan dari Pemerintah Pusat untuk penghapusan Rakor JDI Nasional
Analisis untuk 5 lima indikator di atas : a. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan :
- Karena kurang efektif dan efisien, apabila diperkenankan untuk warta perundang-undangan tidak perlu berlangganan, karena kemudahan di dalam
mengunggah aturan di internet; - Pendistribusian peraturan perundang-undangan ke desa-desa diserahkan ke
Pihak III atau menunggu kegiatan sosialisasi, kecuali Kecamatan yang tidak terjangkau dalam sosialisasi yang harus dikirim secara langsung oleh Bagian
Hukum; - Ada beberapa penawaran dari distributor buku, sehingga cukup dengan
melihagt pamphlet penawaran kita dapat memilih buku yang dikehendaki; - Peserta Rakor JDI dibatasi maksimal 2 dua orang yaitu Kepala Bagian
Hukum dan Kasubag yang menangani JDI Hukum; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan rencana anggaran Rp. 152.000.000,00 terrealisasi Rp.
118.787.175,00 sehingga terjadi efesiensi sebesar 21,85; b. Analisis programkegiatan :
Capain keempat indikator kinerja di atas dilaksanakan dengan Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dan kegiatan Publikasi peraturan perundang-
undangan. Bentuk pelaksanaan kegiatan yaitu dengan : - Untuk materi dimohonkan kepada Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah
yang dapat memberikan pengertian dan instruksi kepada SKPD dalam membuat laporan tentang Laporan RANHAM;
- Latihan perlu dilaksanakan sesering mungkin, sehingga penguasaan materi lebih mantap, dan latihan dengan menggunakan bel, sehingga pada saat
lomba akan terbiasa;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III33
- Anggaran dialihkan untuk menambah buku perundang-undangan; - Kegiatan penjilidan dilaksanakan pada triwulan I petama, sehingga dapat
segera didistribusikan dengan maksud agar peraturan perundang –undangan dapat segera tersosialisasikan sampai ke masyarakat;
- Buku peraturan perundang-undangan yang telah dibeli jumlahnya terbatas, sehingga apabila sudah dipinjam SKPD satu apabila dipinjam SKPD lain harus
menunggu sampai dikembalikan dulu; Programkegiatan ini secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat
akuntabilitas kinerja yang baik. 27.
Jumlah produk hukum pusat dan daerah yang mendapat kajian hukum.
a.
Keberhasilan target kinerja indikator ini, disebabkan Regulasi peratuan perundang-undangan selalu berganti-ganti, sehingga Peraturan Daerah harus
menyesuaikan, untuk itu terdapat beberapa Perda yang harus dikaji dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi untuk segera diusulkan melalui Program
Pembentukan Peraturan Daerah ke DPRD Kabupaten; Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
dengan banyaknya regulasi yang berganti-ganti, sehingga banyak sekali Perda yang dikaji sedangkana SDM dan anggaran terbatas;
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengkaji Perda yang sangat diperlukan terlebih dahulu dan
kesiapan SKPD untuk segera membuat Perda tersebut
b.
Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan : - Kajian Perda dipersandingkan dengan aturan yang lebih tinggi dilaksanakan
dengan bekerjasama dengan pihak IIIAkademisi, sehingga kajian tersebut dapat secara jelas perlu segera diganti apa cukup diubah;
- menggunakan anggaran untuk aktivitas dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi 34,36 dari anggaran sebesar Rp. 60.000.000,00
digunakan sebesar Rp. 39.382.630,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH dengan kegiatan Kajian peraturan perundang-undangan terhadap peraturan perundang-undanganyang baru, lebih tinggi dan keserasian antar
peraturan perundang-undangan daerah. Bentuk pelaksanaan kegiatan yaitu dengan bekerjasama dengan pihak IIIAkademisi agar kajian yang dihasilkan
dapat secara cermat dan dapat d[pertanggung jawabkan. Programkegiatan ini secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja
yang baik dan berhasil memenuhi target kinerja.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III34
28. Frekuensi ekspose hasil monev kegiatan pembangunan
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dilaksanakan rakor POK digunakan sebagai sarana penyampaian hasil monev pengendalian
pembangunan terutama penyediaan infrastuktur fisik bangunan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
masih ada SKPD yang terlambat dalam menginput data melaporkan data perkembangan kegiatan sehingga rekap perkembangan kegiatan belanja
langsung mengalami keterlambatan. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah membuat surat edaran kepada SKPD tentang batas akhir penginputan dan pengiriman data perkembangan kegiatan, membuat sistim
pelaporan yang mudah dilaksanakan, sehingga Rakor POK dapat terlaksana tepat waktu
b. Analisis penggunaan sumberdaya : Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
- Membuat surat edaran kepada SKPD tentang batas akhir pengiriman data perkembangan kegiatan, membuat sistim pelaporan yang mudah
dilaksanakan, sehingga Rakor POK dapat terlaksana tepat waktu; - Menggunakan anggaran sebesar Rp. 60.030.000,- dapat terealisasi sebesar
Rp. 55.434.250,- sehingga terdapat efisiensi sebesar. 7,66. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program peningkatan pelayanan kedinasan kepala Daerahwakil kepala daerah dan
kegiatan Rapat Koordinasi pejabat pemerintah daerah. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah melaksanakan Rakor POK digunakan sebagai sarana
penyampaian hasil monev pengendalian pembangunan terutama penyediaan infrastuktur fisik bangunan, dan untuk memberikan laporan pelaksanaan Belanja
Langsung APBD tahun berjalan seluruh SKPD yang dananya bersumber dari dana DAU, DAK dan Bankeu Provinsi Jatwa Tengah. Laporan tersebut dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait dengan pelaksanaan APBD baik dari segi progres fisik maupun progres penyerapan angggaran
29. Waktu pengiriman laporan evaluasi pengawasan dan penyerapan anggaran belanja
langsung a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan sudah adanya
program aplikasi Tepra. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
- Membuat surat edaran kepada SKPD tentang batas akhir pengiriman data perkembangan kegiatan;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III35
- Menggunakan anggaran yaitu sebesar Rp. 10.175.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp. 8.110.000,00 sehingga terdapat efisiensi sebesar. 20,29.
c. Analisis programkegiatan : Indikator ini dilaksanakan dengan Program peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dan kegiatan Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala. Laporan pelaksanaan evaluasi
pengawasan dan penyerapan belanja langsung dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan Pemerintah di Tingkat Atas Provinsi maupun Pusat dalam
perencanaan program kegiatan ataupun kebijakan kedepan. Kewenangan Pemerintah Pusat meminta laporan perkembangan pelaksanaan program
strategis kepada KabupatenKota tersebut dikirim melalui sistem Eloktronik melalui Web Site Tepra ke UKP4 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan Secara On Line setiap bulannya. Input dilaksanakan sampai dengan tangggal 20 pada bulan berikutnya.
30. Jumlah kegiatan Pengendalian Kegiatan Belanja Langsung
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan Bagian Pembangunan Setda selalu melakukan pemantauan perkembangan fisik
dilapangan dan selalu berkoordinasi dengan SKPD terkait sehingga apabila terdapat permasalahan dapat segera difasilitasi dalam pemecahan
permasalahannya; b. Analisis penggunaan sumberdaya :
Efesiensi penggunaan sumberdaya yang sudah dilakukan adalah : - Pelaksanaan monev dengan memaksimalkan waktu yang ada yaitu dengan 1
SPPD untuk memantau 3 sampai 4 kegiatan bahkan sampai dengan 5 kegiatan;
- Menggunakan anggaran sebesar Rp. 122.195.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp. 112.755.000,00 sehingga dapat mengurangi penggunaan
anggaran dengan efisiensi sebesar 7,73. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH dengan kegiatan Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH. Kegiatan pengendalian Belanja Langsung SKPD dengan
melaksanakan monevpemantauan perkembangan fisik dilapangan sehingga dapat diketahui hasil pekerjaan fisik dilapangan dari beberapa segi, baik segi
mutu pelaksanaan pembangunan maupun administrasi pendukung pelaksanaan pembangunan fisik. Pelaksanaan pembangunan yang dimonev bersumber dari
dana DAU, DAK dan Bankeu Prov. Jateng. Apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan dilapangan, maka tim monev akan berkoordinasi dengan SKPD
terkait sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan berlanjut hingga pelaksanaan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III36
pekerjaan selesai. Setiap melaksanakan monev tim akan membuat laporan pelaksanaan Monev.
31. Jumlah rekanan yang mempunyai penilaian kinerja baik
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan banyaknya Rekanan yang mendapat pekerjaan dan dilaksanakan melalui kegiatan penilaian kepada
rekanan terkait kinerja dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dengan sasaran berupa fisik yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Boyolali;
b. Analisis penggunaan sumberdaya : Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
-
Menggunakan blanko penilaian yang telah disepakati tim penilai dan melaksanakan kunjungan kelapangan sehingga diperoleh kinerja rekanan dari
Pemerintah Kabupaten Boyolali;
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target dengan penggunaan anggaran sebesar Rp.
61.320.000,00 dapat rerealisasi sebesar Rp. 49.532.315,00 sehingga dapat mengurangi Penggunaan Anggaran dengan efisiensi sebesar 19,22 .
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Pengawasan Jasa Konstruksi dan kegiatan Pengawasan tertib Penyelenggaraan jasa Konstruksi. Kegiatan Penilaian Kinerja Rekanan dilaksanakan oleh tim
penilai kinerja rekanan yang personilnya dari Staf Bagian Pembangunan ditambah dengan unsur teknis dari DPUESDM, bidang Cipta Karya, Bidang Bina
Marga dan Bidang Pengairan Irigasi. Teknik penilaian kegiatan dengan menggunakan blangko penilaian yang telah desepakati tim penilai dan
melaksanakan kunjungan lapangan, sehingga diperoleh gambaran Kinerja Rekanan. Hasil dari penilaian kinerja rekanan tersebut dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemilihan rekanan dimasa datang. 32.
Jumlah kegiatan penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah melalui media elektronik
a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya koordinasi yang baik dengan SKPDinstansi terkait dalam penyusunan materi yang disampaikan
kepada publik sehingga kegiatan dapat terlaksana. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, terdapat sejumlah kendala atau
permasalahan adalah jadwal kegiatan yang menyusun adalah pihak ketiga, sehingga frekuensi kegiatan sangat terbatas mengingat pihak ketiga juga
bekerjasama dengan pihak lain serta semakin bertambah mahalnya biaya yang dikeluarkan dalam blocking time acara tersebut. Padahal banyak informasi yang
seharusnya dapat diinformasikan kepada masyarakat oleh SKPD di Kabupaten Boyolali.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III37
Alternatif pemecahan permasalahan ini adalah : - Meminta kepada pihak ketiga untuk meningkatkan frekuensi kegiatan dengan
menyusun ulang jadwal pelaksanaan; - Meminta informasi dari SKPD untuk dapat disampaikan kepada masyarakat
dengan bekerjasama dengan media informasi milik daerah dalam hal ini website resmi Pemkab Boyolali atau Provinsi Jawa Tengah maupun Radio
RSPD Boyolali serta disampaikan kepada jajaran media pers. b. Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
-
Pemanfaatan media lain dalam menyampaikan informasi dengan terus meminta informasi kepada SKPD;
- Menggunakan anggaran secara efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 8 dari anggaran sebesar
Rp. 297.500.000,00 digunakan sebesar Rp. 273.101.000,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Kerjasama informasi dengan mas media dengan kegiatan Penyebarluasan
informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. program kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat terlaksana, perlu adanya
upaya beberapa perencanaan kegiatan yang lebih baik. Sementara bagi SKPD diharapkan dapat aktif dalam menyampaikan informasi melalui Bagian Humas
sehingga informasi publik dapat tersampaikan kepada masyarakat sesuai dengan keterbukaan informasi publik.
33. Jumlah pelaksanaan Pertemuan Sinkronisasi Pengelolaan Informasi Pemda
a.
Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan telah direncakan secara lebih baik di tahun sebelumnya. Di samping dengan memantau perkembangan informasi
mengenai peran dan tugas sebagai petugas kehumasan di SKPD dan sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini terdapat sejumlah kendala atau permasalahan adalah
adanya sebuah anggapan bahwa petugas kehumasan itu bukanlah sebuah profesi yang elite sehingga kurang dianggap keberadaanya.
Alternatif pemecahan permasalahan ini adalah - Mengubah persepsi megenai keberadaan, tugas dan fungsinya petugas
kehumasan yang melekat di SKPD masing-masing. - Meminta pimpinan SKPD untuk dapat berperan aktif dalam memfungsikan
petugas kehumasan masing-masing agar berperan dalam memberikan informasi publik baik secara langsung kepada masyarakat atau melalui Bagian
Humas. b. Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
-
Mengurangi aktifitas kegiatan yang dirasa tidak prioritas atau tidak perlu dilaksanakan;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III38
- Anggaran digunakan efisien sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi hampir 5 dari anggaran sebesar Rp.
30.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 28.710.000,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Kerjasama informasi dengan mas media dengan kegiatan Penyebarluasan
informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat. Untuk pelaksanaan kegiatan sejenis ke depan perlu inovasi dan intensitas yang lebih baik sehingga para
Pejabatpetugas Kehumasan SKPD semakin paham tugas dan kewajiban serta dapat berperan dalam melayani informasi publik.
B. Sasaran 2