- Melaksanakan asistensi penyusunan LKjIP SKPD; - Memulai persiapan penyusunan LKjIP lebih awal Bulan Desember 2015;
- Meningkatkan koordinasi dengan dinas instansi yang berhubungan dengan LKjIP.
b. Analisis penggunaan sumber daya : Penerapan dan penyusunan laporan kinerja melibatkan seluruh satuan kerja.
Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan pembuatan kebijakan surat edaran yang berisi pedoman penerapan AKIP asistensi
penyusunan dokumen-dokumen kinerja untuk memastikan lingkup dan kualitas materi dokumen memadahi sesuai ketentuan guna mengurangi kesalahan-
kesalahan penerapan dan penyusunan dokumen kinerja; c. Indikator ini dilaksanakan dengan program Perencanaan pembangunan dan
kegiatan Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah. Program kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas
kinerja yang baik. Namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih fokus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai, antara lain :
1 Membangun pemahaman Pimpinan satuan kerja unit kerja mengenai SAKIP melalui sosialisasi, pembinaan, dan evaluasi penerapan SAKIP;
2 Menyusun rencana aksi perbaikan SAKIP setelah melalui proses penentuan target minimal B, penelaahan kelemahan SAKIP, pola penilaian SAKIP, studi
komparasi ke kabupatenkota terdekat yang mempunyai nilai A, dan konsultasi intensif dengan Kementerian PAN dan RB;
3 Memperbaiki secara bertahap kelemahan kekurangan penerapan SAKIP Kabupaten Boyolali berdasar hasil evaluasi SAKIP 2015, antara lain dengan :
- Memperbaiki kualitas indikator kinerja, yaitu indikator kinerja yang benar- benar utama pokok yang mampu mengukur sasaran dan berupa hasil
outcome; - Pembuatan perjanjian kinerja secara berjenjang dari pimpinan SKPD
sampai dengan eselon IV; - Penerapan sistem manajemen SAKIP yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalianevaluasi, termasuk penerapan sistem elektronik antara lain e-planning, e-budgeting, e-
controlling, e-performance, dan lain-lain; - Memanfaatkan SAKIP dalam penilaian prestasi kerja dan pemberian
reward-punishment pegawai.
C. Sasaran 3
: Meningkatnya mekanisme dan tata kerja yang baik
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III48
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 3
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
2016 Target
RPJMD 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 K
at e
go ri
Koordinator
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 17
18 19
20
1 Jumlah kecamatan yang di adakan
sosialisasi pemekaran wilayah
kec -
- -
- -
- -
- -
- -
- 3
3 100
B Bag. PUOD
2 Prosentase SKPD yang memiliki postur
organisasi tepat ukuran
- -
- -
- -
- -
- -
80 100
100 100
100 B
Bag. ORPEG
3 Jumlah laporan capaian kinerja dan
ihtisar realisasi kinerja SKPD yang tersusun
Buku 20
- -
- 20
100 45
100 45
100 30
100 30
30 100
B Bag. Umum
4 Jumlah laporan keuangan semesteran
yang tersusun Buku
14 -
- -
15 100 180
100 180
100 180
100 180
180 100
B Bag. Umum
5 Jumlah laporan keuangan tahunan
yang tersusun Buku
3 -
- -
15 100
5 100
10 100
20 100
20 20
100 B
Bag. Umum 6 Prosentase
tersusunnya sistem dan prosedur
pengelolaan keuangan daerah
100 -
- -
100 100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
B Bag. Umum
7 Prosentase terlaksananya evaluasi
administrasi pengelolaan keuangan
daerah 100
- -
- 100
100 100 100
100 100
100 100
100 100
100 B
Bag. Umum
Rata - Rata -
100 100
100 86
100 B
Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kab. Boyolali, 2017 Capaian kinerja meliputi 7 tujuh indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 7 tujuh indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 3 tiga per indikator :
1. Jumlah kecamatan yang di adakan sosialisasi pemekaran wilayah
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dilaksanakannya sosialisasi yang bertujuan untuk mendorong aspirasi
persetujuan dari masyarakat untuk mendukung pelaksanaan pemekaran nantinya karena pemekaran kecamatan harus ada usulan dari Kepala Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa yang menjadi cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk terkait pembentukan kecamatan.
Faktor Pendukung - Jumlah penduduk minimal;
- Luas wilayah minimal; - Jumlah minimal Desakelurahan yang menjadi cakupan; dan
- Usia minimal Kecamatan.
Faktor Penghambat - Pro kontra yang terjadi di masyarakat terkait pemekaran;
- Kemampuan keuangan Daerah;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III49
- Belum adanya peraturan perundangan yang terbaru yang mengatur tentang pemekaran kecamatan;
- ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan menggunakan anggaran
untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 21,13
dari anggaran sebesar Rp. 43.735.000,00 digunakan sebesar Rp. 34.495.109,00; c. Analisis programkegiatan :
Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Penataan Daerah Otonomi Baru dan kegiatan Fasilitasi penyiapan data dan
informasi pendukung proses pemekaran daerah. Kabupaten Boyolali akan melakukan pemekaran kecamatan terhadap 3 Kecamatan yang dirasa memiliki
jumlah desa banyak, penduduk besar dan luas wilayah yang besar di Boyolali, oleh sebab itu pemerintah melalui asisten Pemerintahan melaksanakan
sosialisasi rencana pemekaran kecamatan di 3 Kecamatan yang dirasa perlu untuk melakukan pemekaran sebelum dilakukan kajian teknis yaitu Musuk, Ampel
dan Wonosegoro dengan melibatkan Kemusu sebagian. Program ini dilaksanakan dengan kegiatan sosialisasi di 4 kecamatan yang akan terlibat
proses pemekaran. Hasil yang diharapkan dari sosialisasi di 4 kecamatan yang akan terlibat proses
pemekaran.: - Menginformasikan kepada masyarakat tentang tata cara pemekaran dan dari
berbagai segi Berdasarkan Ketentuan pasal 408 UU No 23 Tahun 2014; - sosialisasi bertujuan untuk mendorong aspirasi persetujuan dari masyarakat
untuk mendukung pelaksanaan pemekaran nantinya karena pemekaran kecamatan harus ada usulan dari Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa yang menjadi cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk terkait pembentukan kecamatan;
- Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi dalam proses pemekaran.
2. Prosentase SKPD yang memiliki postur organisasi tepat ukuran
a. Keberhasilan capaian target kinerja ini disebabkan struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali sudah berdasarkan skor nilai indikator dari kemendagri;
b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III50
- Membentuk tim penyusunan Perda dan Perbup, dan masing-masing anggota tim penyusun mengerjakan perangkat daerah yang menjadi tugasnya,
sehingga memeringan dalam penyusunannya; - Menggunakan anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar
berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 13,43 dari anggaran
sebesar Rp. 126.777.000,00 digunakan sebesar Rp. 109.755.500,00. c. Analisis programkegiatan
Keberhasilan capaian target kinerja kedua indicator di atas dilaksanakan dengan progam Penataan Daerah Otonomi Baru dengan kegiatan Fasilitasi pemantapan
SOTK pemerintah daerah otonom baru. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah menyusun :
- Perda Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali;
- Perbup Nomor 37 Tahun 2016 Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali;
- Perbup tentang Staf Ahli; - Perbup tentang Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Daerah Kabupaten Boyolali;
dan - Perbup tentang Uraian Tugas seluruh Perangkat Daerah di Kabupaten Boyolali
yang dibentuk dengan Perda Nomor 16 Tahun 2016. Program kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat
akuntabilitas kinerja yang baik. 3.
Jumlah laporan capaian kinerja dan ihtisar realisasi kinerja SKPD yang tersusun a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan tersedianya dana
untuk penyusunan laporan capaian kinerja dan ihtisar realisasi kinerja Setda; b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah :
- Menggunakan aplikasi SIMDA sehingga proses penyusunan laporan-laporan keuangan lebih cepat dan akurat;
-
Menggunakan anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 2,72 dari anggaran sebesar Rp. 53.835.000,00 digunakan sebesar Rp. 52.371.000,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target kinerja tersebut adalah menyusun sistem pengumpulan data kinerja secara elektronik
yang dapat diakses oleh semua pihak, memperbaiki sistematika laporan yang
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III51
lebih baik lingkup sesuai ketentuan, informatif, tidak terlalu detail degan menggunakan SIMDA online yang di buat untuk meng efektifitaskan kinerja dan
mengakuratkan data untuk laporan. 4.
Jumlah laporan keuangan semesteran yang tersusun a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan tersedianya dana
untuk penyusunan laporan semesteran Setda; b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah :
- Menggunakan aplikasi SIMDA sehingga proses penyusunan laporan-laporan keuangan lebih cepat dan akurat;
-
Menggunakan anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 7,26 dari anggaran sebesar Rp. 24.215.000,00 digunakan sebesar Rp. 22.458.000,00.
c. Analisis program,kegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan kegiatan Penyusunan pelaporan keuangan semesteran. Sedangkan kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai target kinerja tersebut adalah menyusun sistem pengumpulan data kinerja secara elektronik yang dapat diakses oleh semua
pihak, memperbaiki sistematika laporan yang lebih baik lingkup sesuai ketentuan, informatif, tidak terlalu detail degan menggunakan SIMDA online yang
di buat untuk meng efektifitaskan kinerja dan mengakuratkan data untuk laporan. 5.
Jumlah laporan keuangan tahunan yang tersusun a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan tersediannya dana
untuk penyusunan laporan keuangan tahunan; b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah :
- Menggunakan aplikasi SIMDA sehingga proses penyusunan laporan-laporan keuangan lebih cepat dan akurat;
-
Menggunakan anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 13,99 dari anggaran sebesar Rp. 4.439.500,00 digunakan sebesar Rp. 3.818.000,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan kegiatan Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun. Programkegiatan secara
umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target kinerja tersebut
adalah menyusun sistem pengumpulan data kinerja secara elektronik yang dapat
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III52
diakses oleh semua pihak, memperbaiki sistematika laporan yang lebih baik lingkup sesuai ketentuan, informatif, tidak terlalu detail degan menggunakan
SIMDA online yang di buat untuk meng efektifitaskan kinerja dan mengakuratkan data untuk laporan.
6. Prosentase tersusunnya sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan tersedianya SPJ tepat waktu dan telah disusunnya sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah sesuai dengan targetnya; b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah :
- Menggunakan aplikasi SIMDA sehingga proses penyusunan laporan-laporan keuangan lebih cepat dan akurat;
-
Menggunakan anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 2,79 dari anggaran sebesar Rp. 46.775.000,00 digunakan sebesar Rp. 45.472.000,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan kegiatan Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah.
Programkegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai target kinerja tersebut adalah menyusun sistem pengumpulan data kinerja secara elektronik yang dapat diakses oleh semua pihak, memperbaiki
sistematika laporan yang lebih baik lingkup sesuai ketentuan, informatif, tidak terlalu detail degan menggunakan SIMDA online yang di buat untuk meng
efektifitaskan kinerja dan mengakuratkan data untuk laporan. 7.
Prosentase terlaksananya evaluasi administrasi pengelolaan keuangan daerah a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan telah
dilaksanakannya evaluasi administrai pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan targetnya;
b. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah : - Menggunakan aplikasi SIMDA sehingga proses penyusunan laporan-laporan
keuangan lebih cepat dan akurat;
-
Menggunakan anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 1,82 dari anggaran sebesar Rp. 60.680.000,00 digunakan sebesar Rp. 59.578.000,00.
c. Analisis programkegiatan :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III53
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupatenkota dan kegiatan
Evaluasi Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah. Programkegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target kinerja tersebut adalah menyusun sistem pengumpulan data kinerja secara elektronik yang dapat
diakses oleh semua pihak, memperbaiki sistematika laporan yang lebih baik lingkup sesuai ketentuan, informatif, tidak terlalu detail degan menggunakan
SIMDA online yang di buat untuk mengefektifitaskan kinerja dan mengakuratkan data untuk laporan.
Sasaran 4 :
Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang optimal
Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran 4
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
2016 Target
RPJMD 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 K
at e
go ri
Koordinator
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 17
18 19
20
1 Jumlah penyebarluasan
informasi penyelenggaraan
pemerintah daerah melalui media cetak
milik daerah edisi
2 -
- -
14 100
14 100
8 100
8 100
5 5
100 B
Bag. Humas dan Protokol
Rata - Rata -
100 100
100 50
100 B
Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kab. Boyolali, 2017 Capaian kinerja meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 1 satu indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 4 empat per indikator :
1. Jumlah penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah melalui
media cetak milik daerah a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan telah direncanakan sehingga
tujuannya yakni dapat terinformasikannya bebagai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Hal lainnya adalah dapat diketahui dan
dipahaminya kebijakan dan program Pemkab Boyolali oleh masyarakat serta sejumlah keberhasilan-keberhasilan yang dicapai oleh Pemerintah Daerah.
Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan ini belum dimilikinya SDM sebagai pranatapetugas humas yang bertindak sebagai fotografer kameramen dan
mampu desainer grafis yang handal dan siap setiap saat. Alternatif pemecahan permasalahan ini adalah
- Penambahan SDM yang bertugas sebagai petugas humas dengan kemampuan tersebut;
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III54
- Peningkatan kualitas SDM dengan mengikuti diklat pelatihan bintek dan kegiatan sejenisnya;
- Bekerjasama dengan SKPD lain pihak ketiga. b. Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
-
Tidak melaksanakan sejumlah kegiatan yang dirasa tidak prioritas atau tidak perlu;
-
Anggaran digunakan sesuai dengan target dan pemanfaatannya dengan efesiensi hampir 3 dari anggaran sebesar Rp. 1.945.500.000,00 digunakan
sebesar Rp. 1.897.942.774,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian kedua indikator kinerja diatas dilaksanakan dengan program Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi dan dengan kegiatan
Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi. Untuk pelaksanaan kegiatan sejenis ke depan perlu inovasi berupa peningkatan kualitas dari bahan
maupun esensi atau isi dari media cetak tersebut serta frekuensi terbitnya.
D. Sasaran 5