Meningkatnya fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan urusan Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah

Programkegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik dan berhasil memenuhi target kinerja. 23. Jumlah kecamatan yang dimonitor penyaluran bantuan a. Keberhasilan capaian target indikator ini disebabkan telah dilaksanakannya monitoring penyaluran bantuan di lembaga pendidikan. b. Efisiensi penggunaan sumber daya adalah menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 23 dari anggaran sebesar Rp. 9.040.000,00 yang digunakan sebesar Rp. 6.960.000,00; c. Analisis programkegiatan : Program kegiatan yang menunjang keberhaslian capaian target indikator kinerja ini adalah program Manajemen pelayanan pendidikan dengan kegaitan Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai idnikator ini adalah dengan melaksanakan monitoring bantuan di lembaga pendidikan selama 12 bulan. Programkegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik dan berhasil memenuhi target kinerja. Berdasar uraian tersebut diatas, capaian kinerja sasaran 1 “Meningkatnya fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah” paling tinggi yaitu sebesar 107,43 dan capaian sasaran 2 ” Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien” paling rendah yaitu sebesar 97,24. Berikut capaian kinerja per sasaran : Tabel 3.8 Capaian Kinerja per Sasaran No. Sasaran Capaian Kinerja 2014 Tingkat Keberhasilan

1. Meningkatnya fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah 107,43 Sangat Baik 2. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien 97,24 Baik 3. Meningkatnya mekanisme dan tata kerja yang baik 100 Baik 4. Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang optimal 100 Baik 5. Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah 99,20 Baik 6. Meningkatnya kedisiplinan dan kinerja aparat pemerintah 100 baik 7. Tersusunnya dan terlaksananya kebijakan mendukung Boyolali yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan proinvestasi 100,75 Sangat Baik Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kabupaten Boyolali, 2017 Tingkat capaian kinerja tertingi 110,27 untuk Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah dan tingkat capain terendah 92,54 untuk Bagian Perekonomian. Berikut LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III­70 tingkat capaian kinerja per bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali sebagai berikut : Tabel 3.9 Capaian Kinerja per Bagian No. Sasaran Capaian Kinerja Tingkat Keberhasilan

1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah

110,27 Sangat Baik 2. Bagian Pemerintahan Desa 98,88 Baik 3. Bagian Hukum dan HAM 104,74 Sangat Baik 4. Bagian Perekonomian 92,54 Baik 5. Bagian Pembangunan 105,41 Sangat Baik 6. Bagian Kesejahteraan Rakyat 100,35 Sangat Baik 7. Bagian Umum 100 Baik 8. Bagian Organisasi dan Kepegawaian 98,34 Baik 9. Bagian Humas dan Protokol 100 Sangat Baik Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kabupaten Boyolali, 2017. Ada beberapa indikator kinerja yang perlu mendapat perhatian dan apresiasi, yaitu indikator yang capaian kinerjanya cukup, kurang dan yang sangat baik, sebagai berikut : Tabel 3.10. Capaian Kinerja yang Sangat Baik di atas 100 No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Keterangan 1 Jumlah Rakor konsultasi Muspida kali 4 5 125 Dilaksanakan melalui rapat koordinasi forum Musyawarah Pimpinan Daerah Muspida 2 Jumlah MOU kerjasama dengan daerah lain dengan pihak ketiga MOU 2 4 200 Fasilitasi kegiatan kerjasama daerah dari SKPD baik berupa kegiatan pembahasan draft nota kesepakatan dan kerjasama baik antar daerah, pihak ketiga maupun dengan instansi vertical 3 Jumlah kecamatan yang dilaksanakan pendampingan pelaksanaan PATEN kec 16 19 118,75 Dilaksanakan secara bertahap 4 jumlah desa yang dilaksanakan pengelolaan, pemanfaatan, pelepasan dan alihfungsi tanah kas desa Desa 10 11 110 Pemerintah desa yang akan melakukan pengelolaan pemanfaatan pelepasan alih fungsi tanah kas desa secara proaktif melakukan proses pengurusannya 5 Jumlah Ranperda yang telah ditetapkan diundangkan Ranperda 17 18 105,88 Adanya koordinasi dengan dinas instansi terkait sambil menunggu regulasiperaturan perundang-undangan yang belum diundangkan 6 Jumlah Ranperbup yang ditetapkan diundangkan Ranperbup 50 75 150 banyaknya Perda baru yang mengamanatkan pembentukan Perbup 7 Jumlah Pembelian Buku Peraturan Perundang- Undangan. buku 60 64 106,67 Regulasi Peraturan perundang-undangan sangat cepat, sehingga KabupatenKota harus mempunyai regulasi tersebut, sehingga pengadaan buku peraturan perundang-undangan sangat diperlukan LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III­71 No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Keterangan 8 Jumlah kegiatan Pengendalian Kegiatan Belanja Langsung Kegiatan 250 256 102,4 Bagian Pembangunan Setda selalu melakukan pemantauan perkembangan fisik dilapangan dan selalu berkoordinasi dengan SKPD terkait sehingga apabila terdapat permasalahan dapat segera difasilitasi dalam pemecahan permasalahannya 9 Jumlah rekanan yang mempunyai penilaian kinerja baik Rekanan 150 187 124,67 Banyaknya Rekanan yang mendapat pekerjaan dan dilaksanakan melalui kegiatan penilaian kepada rekanan terkait kinerja dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dengan sasaran berupa fisik yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Boyolali 10 Jumlah siswa miskin dalam pengentasan wajib belajar 9 tahun penerima bantuan Siswa 625 649 103,84 Telah meningkatnya mutu pendidikan anak kurang mampu yang memperoleh bantuan untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kabupaten Boyolali, 2017. Tabel 3.11 Capaian Kinerja yang Cukup dan Kurang di bawah 75 No Indikator Satuan Target realisasi Capaian Keterangan 1 Jumlah Rakor JDI Nasional kegiatan 1 Rakor JDI Nasioanal ditentukan oleh Pemerintah Pusat, sehingga KabupatenKota menunggu undangan dari Pemerintah Pusat, apabila Pemerintah pusat tidak melaksanakan maka Kabupaten juga tidak melaksanakan Rakor JDI tersebut. Sehingga target yang direncanakan 1 kegiatan Rakor JDI Nasional tidak dapat dilaksanakan sehingga capaian 0 , karena Pemerintah Pusat tidak mengadakan Rakor JDI Nasional 2 Jumlah jabatan desa yang diisi perangkatnya desa 261 Tidak dilaksanakan dikarenakan regulasi tentang pengangkatan perangkat desa belum ada 3 Jumlah dokumen Evajab dok 1 Tidak dilaksanakan, karena penyusunan dokumen evaluasi jabatan seharusnya dilaksanakan setelah Perda tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Perbup tentang Uraian Tugas selesai disusun, karena nama-nama jabatan struktural harus sudah sesuai dengan Perda yang baru, akan tetapi penyusunan Perda dan Perbup tersebut baru selesai di akhir tahun maka penyusunan dokumen Evajab tidak dapat dilaksanakan 4 Jumlah desa yang dimonev penyaluran Raskin berjalan lancar Desa 267 48 17,98 Kurangnya dukungan dana biaya perjalanan dinas dalam daerah untuk melaksanakan monitoring evaluasi Beras Miskin Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kabupaten Boyolali, 2017. Selain keberhasilan yang ditunjukkan dengan indikator kinerja dalam pengukuran kinerja, ada keberhasilan lain yang dapat menunjukkan keberhasilan Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali yaitu dengan diperolehnya penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III­72 Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali atas prestasinya dalam Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 Pelaksanaan Tahun 2015 dengan nilai 56,46 predikat “CC” Cukup Baik.

3.2 Realisasi Anggaran