- Anggaran digunakan efisien sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi hampir 5 dari anggaran sebesar Rp.
30.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 28.710.000,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Kerjasama informasi dengan mas media dengan kegiatan Penyebarluasan
informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat. Untuk pelaksanaan kegiatan sejenis ke depan perlu inovasi dan intensitas yang lebih baik sehingga para
Pejabatpetugas Kehumasan SKPD semakin paham tugas dan kewajiban serta dapat berperan dalam melayani informasi publik.
B. Sasaran 2
: Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
2016 Target
RPJMD 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 K
at e
go ri
Koordinator
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 17
18 19
20
1 Jumlah dokumen LKPJ yang tersusun
dan disampaikan tepat waktu kepada pihak-
pihak sesuai ketentuan
buku 4
4 4
100 4
100 4 100
4 100
4 100
4 4
100 B
Bag. PUOD
2 Jumlah dokumen LPPD yang tersusun
dan disampaikan tepat waktu kepada pihak-
pihak sesuai ketentuan
buku 2
2 2
100 2
100 2 100
2 100
2 100
2 2
100 B
Bag. PUOD
3 Jumlah desa yang terisi jabatan Kepala
Desanya desa
- -
- -
- - -
- - -
- -
16 15
93,75 B
Bag. Pemdes
4 Jumlah jabatan desa yang diisi
perangkatnya desa
- -
- -
- - -
- - -
- -
261 D
Bag. Pemdes
5 Jumlah Aparat Pemerintahan Desa
yang diberikan pembekalan
Orang 263
- 263
100 250
100 250 100
261 100
522 100
126 110
87,30 B
Bag. Pemdes
6 Jumlah permasalahan desa yang difasilitasi
penyelesaiannya Permasala
han 60
- 67
100 63
100 60 100
86 143,33 61 101,67 70 70,00
100 B
Bag. Pemdes
7 Jumlah desa yang didampingi
pengelolaan alokasi dana desanya
Desa 38
- 38
100 45
100 38 100
38 100
41 107,89 38 38,00
100 B
Bag. Pemdes
8 Jumlah desa yang dibina administrasi
desanya Desa
38 -
47 100
40 100 38
100 38
100 309 97,17
19 19
100 B
Bag. Pemdes
9 Jumlah Dokumen Renja Setda yang
tersusun dan disampaikan tepat
waktu kepada pihak- pihak sesuai
ketentuan Dokumen
Renja Setda
15 -
15 100
15 100 15
100 15
100 15
100 3
3 100
B Bag.
Pembangun an
10 Hasil Evaluasi LAKIP Kabupaten
Nilai 65
- 53,71 107,42 60,40 120,80 61,59 94,75 58,18 89,51 54,61 84,02 60
56,46 94,10 B
Bag. ORPEG
Rata - Rata 73,40
74,618 74,618
75,71 60,83
97,24 B
Sumber : Analisis Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kab. Boyolali, 2017
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III39
Capaian kinerja meliputi 10 sepuluh indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 9 sembilan indikator kategori baik
100, dan 1 satu indikator tidak dilaksanakan. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2 dua per indikator :
1. Jumlah dokumen LKPJ yang tersusun dan disampaikan tepat waktu kepada pihak-
pihak sesuai ketentuan
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dilakukan asistensi kepada konseptor SKPD dan memanggil yang bersangkutan untuk
melengkapi data-data LKPJ; Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah :
-
Kurangnya atensi dan resposibilitas dari beberapa SKPD dalam menyampaikan laporan
kinerja pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga tidak menaati ketentuan batas waktu yang telah ditetapkan serta
laporan yang disampaikan hanya sekedar untuk membatalkan kewajiban belum sepenuhnya memperhatikan kualitas dan akuntabitilas laporan;
- Penyusunan LKPJ bersamaan dengan penyusunan laporan kegiatan lain sehingga personil perencanaan dan pelaporan tidak fokus dalam pengerjaan
LKPJ. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah adalah melakukan asistensi kepada konseptor SKPD dan memanggil yang bersangkutan untuk melengkapi data-data LKPJ
b. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan : - Membuat kebijakan surat edaran yang berisi pedoman penyusunan LKPJ,
asistensi penyusunan LKPJ untuk memastikan lingkup dan kualitas materi dokumen laporan sesuai ketentuan, memanggil SKPD yang bersangkutan
untuk melengkapi data-data LKPJ; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 4,72 dari anggaran sebesar Rp. 182.337.500,-
digunakan sebesar Rp. 173.736.500,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan Penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Kepada DPRD. Adapun betuk kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan mengkompilasi laporan dari SKPD dan
disusun secara sistematis berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyaraka tpenyusunan. Buku LKPJ disusun
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III40
sebanyak 4 jenis buku dan telah disusun 4 jenis buku. Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2014 diselenggarakan 26 urusan wajib dan 8 urusan
pilihan dan ditempuh 161 program, 1818 kegiatan dan disampaikan tepat waktu.
2.
Jumlah dokumen LPPD yang tersusun dan disampaikan tepat waktu kepada pihak- pihak sesuai ketentuan.
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dilaksanakannya asistensi kepada konseptor SKPD dan memanggil yang
bersangkutan untuk melengkapi data-data LPPD. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah :
-
Kurangnya atensi dan resposibilitas dari beberapa SKPD dalam menyampaikan laporan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga
tidak menaati ketentuan batas waktu yang telah ditetapkan serta laporan yang disampaikan hanya sekedar untuk membatalkan kewajiban belum sepenuhnya
memperhatikan kualitas dan akuntabitilas laporan; - Penyusunan LPPD bersamaan dengan penyusunan laporan kegiatan lain
sehingga personil perencanaan dan pelaporan tidak fokus dalam pengerjaan LPPD.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah adalah melakukan asistensi kepada konseptor SKPD dan
memanggil yang bersangkutan untuk melengkapi data-data LPPD. b. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan :
- Membuat surat edaran yang berisi pedoman penyusunan LPPD, asistensi penyusunan LPPD untuk memastikan lingkup dan kualitas materi dokumen
laporan sesuai ketentuan, memanggil SKPD yang bersangkutan untuk melengkapi data-data LPPD;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efesiensi sebesar 4,13 dari anggaran sebesar Rp. 114.637.500,00 digunakan sebesar Rp. 109.903.554,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bupati kepada Mendagri. Adapun cara
mencapainya adalah dengan mengkompilasi laporan dari SKPD dan disusun secara sistematis berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007
tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.Buku LPPD disampaikan kepada
Gubernur dan Mendagri sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III41
3. Jumlah desa yang terisi jabatan Kepala Desanya
a. Kegagalan capaian target indikator
kinerja ini disebabkan dukungan anggaran belum memadai, sehingga belum maksimalnya alat untuk pilkdes e-voting. Sedangkan solusi yang dilakukan
adalah dengan cara mengajukan tambahan biaya untuk penyelenggaraan Pilkadesa serentak secara E-voting.
b. Analisis penggunaan sumber daya.
Efisiensi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan guna pencapaian target indikator antara lain:
- Melakukan rapat dan persiapan secara intenif sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan tingkat efisiensi sebesar 9,7 dari anggaran sebesar Rp. 1.103.125.000,00 digunakan sebesar Rp. 1.007.861.115,00.
c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dengan kegiatan Pemilihan
Kepala desa. Bentuk kegiatan yaitu dengan cara menyelenggarakan Pilkadesa serentak secara E-voting.
4. Jumlah jabatan desa yang diisi perangkatnya
Indikator ini tidak dilaksanakan dikarenakan regulasi tentang pengangkatan perangkat desa belum ada.
5. Jumlah permasalahan desa yang difasilitasi penyelesaiannya
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah dilaksanakan koordinasi yang baik dengan instansi terkait baik dilingkup pemerintah kabupaten
maupun pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam pelaksanaan fasilitasi penyelesaian permasalahan desa.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah kurang cepatnya pemerintah desa dalam menindaklanjuti hasil fasilitasi yang
dilakukan oleh tim tingkat kabupaten, sehingga proses penyelesaian permasalahan tidak bisa selesai secara cepat.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan cara melakukan monitoring guna percepatan
penyelesaian permasalahan.
b. Efisiensi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan guna pencapaian target indikator antara lain :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III42
- Disamping melakukan koordinasi melalui forum rapat-rapat juga melakukan koordinasi melalui komunikasi lewat telephone dalam fasilitasi penyelesaian
permasalahan; - Membentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian
Pemdes dan SKPD terkait yang kompeten dibidangnya; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan tingkat efisiensi sebesar 14,7 dari anggaran sebesar Rp.
82.810.000,00 digunakan sebesar Rp. 71.019.944,00. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dengan kegiatan Fasilitasi
Penyelesaian Permasalahan Desa. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan monitoring guna percepatan penyelesaian permasalahan.
Terutama jalinan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan instansi terkait baik dilingkup pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat dan pemerintah
provinsi dalam fasilitasi penyelesaian permasalahan desa. 6.
Jumlah aparat pemerintah desa yang diadakan pembekalan a. Kegagalan capaian target indikator kinerja ini disebabkan dukungan anggaran
belum memadai, sehingga aparat pemerintah desa yang diberikan pembekalan masih relative kecil serta tempat penyelenggaran kegiatan pembekalan kurang
memadai dari sisi kapasitas maupun kenyamanan, sehingga mengurangi konsentrasi dan kenyamanan peserta dalam menerima materi. Sedangkan
solusinya adalah dengan cara mengajukan tambahan biaya untuk penyelenggaraan dan memilih tempat penyelenggaraan kegiatan yang sesuai
dengan kapasitas yang diperlukan dan nyaman tetapi dengan biaya yang relative murah tanpa biaya.
b. Efisiensi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan guna pencapaian target indikator antara lain :
- Menghadirkan Narasumber dalam pembekalan yang cukup memadai dan kompeten;
- Melakukan rapat dan persiapan secara intenif sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancer;
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan tingkat efisiensi sebesar 55 dari anggaran sebesar Rp. 55.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 24.999.800,00.
c. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai indikator ini dilaksanakan dengan program Pembinaan dan
fasilitasi pengelolaan keuangan desa dan kegiatan Pembekalan Aparat
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III43
Pemerintah Desa. Dengan menghadirkan narasumber yang cukup memadai dan perhatian peserta yang cukup tinggi.
7. Jumlah desa yang didampingi pengelolaan alokasi dana desanya
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah terbentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian Pemdes dan SKPD
terkait yang kompeten dibidangnya dan tersedianya dukungan anggaran yang memadai.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah: - Adanya keterlambatan regulasi dari pemerintah pusat terkait pengelolaan
keuangan yang bersumber dari Dana Desa DD sehingga mengalami keterlambatan dalam pengelolaannya.
- Masih adanya aparat pemerintah desa yang belum memahami ketentuan yang menjadi pedoman dalam pengelolaan keuangan maupun
pengadministrasiannya, sehingga masih terdapat ketidaktertiban dalam pelaksanaannya.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan cara melakukan konsultasi kepada pemerintah pusat
terkait regulasi yang menjadi pedoman dalam pengelolaan keuangan desa serta memberikan pembinaan dan pendampingan tentang tatacara pengelolaan dan
pengadministrasian keuangan desa.
b.
Efisiensi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan guna pencapaian target indikator adalah dengan :
- Membentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian Pemdes dan SKPD terkait yang kompeten dibidangnya;
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan tingkat efisiensi sebesar 12,6 dari anggaran sebesar Rp. 30.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 26.234.900,00.
c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dengan kegiatan Pendampingan Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Program kegiatan secara
umum telah sesuai dan menunjukkan tingkat akuntabilitas yang baik sehingga target indikator dapat tercapai dan melebihi target, yaitu dengan cara menambah
jumlah pelaksanaan pendampingan ke desa yang dipandang belum memahami tentang tatacara pengelolaan dan pengadministrasian keuangan desa.
8. Jumlah desa yang dibina administrasi desanya
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III44
a.
Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan telah terbentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian Pemdes dan SKPD
terkait yang kompeten dibidangnya. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
Masih adanya aparat pemerintah desa yang belum memahami ketentuan yang menjadi pedoman dalam pengelolaan keuangan maupun pengadministrasiannya,
sehingga masih terdapat ketidaktertiban dalam pelaksanaannya. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah dengan cara pelaksanaan kegiatan diprioritaskan kepada desa-desa yang dipandang masih kurang dalam tertib pengerjaan administrasi
desanya dan kedepan melakukan penjadwalan dalam pelaksanaan kegiatan lebih awal.
b. Analisis penggunaan sumber daya. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan
- Membentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian Pemdes dan SKPD terkait yang kompeten dibidangnya;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan tingkat efisiensi sebesar 50,7 dari anggaran sebesar Rp. 47.205.750,00 digunakan sebesar Rp. 23.366.200,00.
c. Analisis programkegiatan : Indikator ini dilaksanakan dengan program Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
keuangan desa dengan kegiatan Pembinaan Administrasi Desa. Dalam rangka mengintensifkan pokok pembinaan, maka pelaksanaan kegiatan diprioritaskan
kepada desa-desa yang dipandang masih kurang dalam tertib pengerjaan administrasi desanya dan kedepan melakukan penjadwalan dalam pelaksanaan
kegiatan lebih awal. 9.
Jumlah Dokumen Renja dan Renstra Setda yang tersusun dan disampaikan tepat waktu kepada pihak-pihak sesuai ketentuan.
a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dikarenakan Buku Rencana Kerja dan Buku Rencana Strategis Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali
sudah dapat tersusun tepat waktu. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
Data yang disampaikan dari masing-masing Bagian sebagian belum sesuai dokumen yang ada dengan realisasi kegiatan.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dengan melaksanakan dalam pencapaian target kinerja adalah diperlukan koordinasi pada seluruh Bagian
Setda Boyolali untuk mendapatkan data yang valid. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III45
-
Membuat format isian yang disampaikan ke seluruh bagian lingkup Setda yang selanjutnya dipergunakan untuk penyusunan draf Renja dan Renstra. Draf
Renja dan Renstra akan dipaparkan di lingkup Setda sehingga apabila ada masukan dapat dipergunakan untuk penyempurnaan dokumen tersebut;
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
sebesar Rp. 33.500.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp. 23.860.000,00 sehingga dapat mengurangi Penggunaan Anggaran dengan efisiensi sebesar
28,78. c. Analisis programkegiatan :
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Perencanaan Pembangunan daerah dengan kegiatan Penyusunan Renstra dan
Renja SKPD. Dokumen Renja dan Renstra Setda Kabupaten Boyolali berisi evaluasi tahun lalu dan rencana pelaksanaan program tahun berikutnya. Dengan
tersusunya dokumen Renja dan Renstra diharapkan tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan, Pelaksanaan penyusunan Renja dan Renstra dengan
membuat format isian yang disampaikan ke seluruh bagian lingkup Setda yang selanjutnya dipergunakan untuk penyusunan draf Renja dan Renstra. Draf Renja
dan Draf Renstra akan dipaparkan di lingkup Setda sehingga apabila ada masukan dapat dipergunakan untuk penyempurnaan dokumen tersebut. Hasil
kegiatan Penyusunan Renja dan Renstra Setda Kabupaten Boyolali adalah tersusunnya dokumen Perencanaan Renja Setda Kabupaten Boyolali yang
merupakan penjabaran dari RPJMD Setda .
10. Hasil Evaluasi LAKIP Kabupaten
a. Kegagalan capaian target indicator kinerja ini karena ada beberapa kriteria evaluasi LKjIP yang belum terpenuhi antara lain belum ada sistem, pengumpulan
data kinerja, jenis indikator yang lebih banyak merupakan indikator kegiata sehingga dokumen laporan terlalu detail. Hasil evaluasi SAKIP Kabupaten
Boyolali 2016 pelaksanaan tahun 2015 adalah 56,46 kategori CC, yang artinya
cukup memadai, Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki
sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar. Kelemahan
utama SAKIP pemerintah Kabupaten Boyolali : - Indikator kinerja Kabupaten Boyolali masih banyak yang menampilkan
keluaran output bukan hasil outcome, masih banyak pula yang menunjukkan indikator kegiatan, dan jumlahnya “terlalu banyak”;
- Penerapan manajemen SAKIP belum berjalan optimal, antara lain indikator kinerja belum dimanfaatkan secara optimal dalam perencanaan
programkegiatan dan tolok ukur penilaian prestasi pegawai. Kendala dan hambatannya antara lain :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III46
- Belum semua dokumen LKjIP mempunyai kualitas baik; - Tidak semua personil petugas mempunyai pemahaman yang cukup untuk
menyusun dokumen perencanaan Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP;
- Waktu penyusunan dokumen bersamaan dengan pekerjaan lain di bidang perencanaan dan pelaporan, sehingga perhatian petugas dalam menyusun
tidak penuh; - Kekurangkonsistenan antara berbagai dokumen pendukung LkjIP;
- Kabupaten Boyolali belum membuat aplikasi E-SAKIP. Berikut grafik nilai evaluasi SAKIP Kabupaten Boyolali dari Tahun 2011-2016
pelaksanaan tahun 2010-2015 :
Gambar 3.1 Nilai evaluasi SAKIP Kabupaten Boyolali Sedangkan perkembangan prosentase nilai evaluasi AKIP SKPD adalah seperti
dalam grafik di bawah ini, akan tetapi tahun 2016 pelaksanaan tahun 2015 inspektorat belum melakukan review. Berikut grafik perkembangan prosentase
nilai AKIP SKPD :
Gambar 3.2 Perkembangan Nilai SAKIP SKPD Kabupaten Boyolali Alternatif solusi yang sudah dilakukan adalah :
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2016 III47
- Melaksanakan asistensi penyusunan LKjIP SKPD; - Memulai persiapan penyusunan LKjIP lebih awal Bulan Desember 2015;
- Meningkatkan koordinasi dengan dinas instansi yang berhubungan dengan LKjIP.
b. Analisis penggunaan sumber daya : Penerapan dan penyusunan laporan kinerja melibatkan seluruh satuan kerja.
Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan pembuatan kebijakan surat edaran yang berisi pedoman penerapan AKIP asistensi
penyusunan dokumen-dokumen kinerja untuk memastikan lingkup dan kualitas materi dokumen memadahi sesuai ketentuan guna mengurangi kesalahan-
kesalahan penerapan dan penyusunan dokumen kinerja; c. Indikator ini dilaksanakan dengan program Perencanaan pembangunan dan
kegiatan Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah. Program kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas
kinerja yang baik. Namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih fokus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai, antara lain :
1 Membangun pemahaman Pimpinan satuan kerja unit kerja mengenai SAKIP melalui sosialisasi, pembinaan, dan evaluasi penerapan SAKIP;
2 Menyusun rencana aksi perbaikan SAKIP setelah melalui proses penentuan target minimal B, penelaahan kelemahan SAKIP, pola penilaian SAKIP, studi
komparasi ke kabupatenkota terdekat yang mempunyai nilai A, dan konsultasi intensif dengan Kementerian PAN dan RB;
3 Memperbaiki secara bertahap kelemahan kekurangan penerapan SAKIP Kabupaten Boyolali berdasar hasil evaluasi SAKIP 2015, antara lain dengan :
- Memperbaiki kualitas indikator kinerja, yaitu indikator kinerja yang benar- benar utama pokok yang mampu mengukur sasaran dan berupa hasil
outcome; - Pembuatan perjanjian kinerja secara berjenjang dari pimpinan SKPD
sampai dengan eselon IV; - Penerapan sistem manajemen SAKIP yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalianevaluasi, termasuk penerapan sistem elektronik antara lain e-planning, e-budgeting, e-
controlling, e-performance, dan lain-lain; - Memanfaatkan SAKIP dalam penilaian prestasi kerja dan pemberian
reward-punishment pegawai.
C. Sasaran 3