b. Opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat unqualified opinion with explanatory
paragraph. Arens, Elder dan Beasley 2003:71 memberikan beberapa penyebab-penyebab utama sehingga auditor merasa perlu
untuk menambahkan paragraf penjelasan dalam laporan auditnya. Penyebab-penyebab tersebut antara lain: • Tidak adanya konsistensi
yang dilakukan oleh entitas atau satuan usaha dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
o Adanya keraguan auditor atas kemungkinan ketidakpastian atas
kemampuan suatu entitas usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern.
o Auditor menyetujui terjadinya penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum. o
Penekanan pada suatu masalah tertentu yang dihadapi oleh entitas usaha seperti kemungkinan adanya kewajiban kontigensi.
o Laporan audit sebelumnya yang melibatkan auditor lainnya.
Untuk keempat penyebab pertama dibutuhkan suatu paragraf penjelasan. Pada masing-masing kasus, tiga paragraf standar yang
biasa diberikan oleh auditor dalam laporan auditnya tetap disertakan tanpa dibubuhi modifikasi apapun, kemudian ditambahkan sebuah
paragraf penjelasan dan baru diikuti dengan paragraf pendapat. Hanya pembuatan laporan yang melibatkan auditor lain sebelumnya,
yang memerlukan suatu modifikasi kalimat. Laporan ini berisi tiga buah paragraf dan keseluruhan paragraf tersebut mengalami
modifikasi.
2. Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian Qualified Opinion
Arens, Elder dan Beasley 2003:77 menyatakan sebagai berikut: “ Laporan wajar dengan pengecualian dapat diterbitkan akibat dari pembatasan
ruang lingkup audit atau kegagalan dalam mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Universitas Sumatera Utara
Laporan wajar dengan pengecualian hanya dapat diterbitkan pada saat auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan disajikan dengan
wajar”. Laporan wajar dengan pengecualian dapat berbentuk pengecualian baik atas lingkup dan pendapat audit, maupun pengecualian atas pendapat saja. Suatu
pengecualian atas lingkup dan pendapat audit dinyatakan hanya pada saat auditor merasa tidak mampu mengumpulkan semua bukti audit yang diwajibkan didalam
Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, disebabkan oleh pembatasan ruang lingkup audit oleh klien maupun kondisi-kondisi lain yang ada. Sementara itu,
penggunaan suatu pengecualian atas pendapat saja terbatas pada situasi-situasi tertentu dimana laporan keuangan yang disajikan oleh klien, tidak disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK. Ketika auditor menerbitkan pendapat wajar dengan pengecualian, maka
auditor harus menggunakan istilah kecuali dalam paragraf opini. Artinya, auditor merasa puas bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan benar, “kecuali”
pada beberapa aspek tertentu saja dari laporan keuangan yang disusun oleh klien.
3. Opini Audit Tidak Wajar Adverse Opinion
Arens, Elder dan Beasley 2003:78, menyatakan bahwa : “ Pendapat tidak wajar digunakan saat auditor percaya bahwa secara material keseluruhan laporan
keuangan telah disajikan secara tidak wajar sehingga laporan keuangan tersebut tidak menyajikan posisi keuangan atau hasil usaha dan arus kas yang wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum”. Dari pernyataan diatas, maka laporan audit tidak wajar mengindikasikan
bahwa hasil kajian mendalam auditor dalam proses pemeriksaan, menemukan bahwa terdapat banyak ketidaksesuaian antara laporan keuangan yang disusun
klien dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK dalam jumlah yang sangat material, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4. Opini Audit Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer Opinion