b. Akuntansi sebagai alat bantu dalam proses manajemen, yaitu ilmu yang
menyangkut perancangan manajemen dan evaluasi sistem-sistem informasi dalam hubungannya dengan proses pengambilan keputusan selaras dengan
sasaran-sasaran perusahaan dalam kemasyarakatan. c.
Akuntansi sebagai suatu proses, yaitu kegiatan yang meliputi tahap pencatatan, klasifikasi, penyusunan laporan keuangan dan tahap
penyusunan interpretasi. Sedangkan secara umum, bank dapat diartikan sebagai suatu lembaga
keuangan, yaitu suatu badan usaha yang berfungsi sebagai financial intermediary, atau perantara keuangann dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang kekurangan dana. Peranan bank dalam masyarakat adalah sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya
serta menghimpun dana dalam bentuk simpanan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Maka menurut Affif, et.al 1996:195, “Akuntansi perbankan dapat didefenisikan seni yang secara secara sistematis mencatat, menyajikan dan
menafsirkan transaksi-transaksi keuangan seperti menerima setoran, Universitas Sumatera Utara
memberikan kredit, memindahkan dana-dana dan jasa lainnya yang berlaku dalam bisnis bank”. Dengan kata lain, akuntansi perbankan dapat diartikan sebagai
akuntansi yang diaplikasikan pada perusahaan bank.
2. Fungsi, Catatan dan Proses Akuntansi Bank
Akuntansi perbankan mempunyai beberapa fungsi antara lain: a.
Catatan untuk memberikan data bagi laporan pendapatan, laporan pajak serta laporan deviden. Disamping itu, catatan akuntansi harus memberikan
informasi untuk laporan bagi manajemen, pemegang rekening dan memberikan informasi kepada masyarakat luas. Fungsi pencatatan ini
dikenal dengan istilah pembukuan.
Universitas Sumatera Utara
b. Penyajian, yaitu kumpulan data mentah yang diolah menjadi suatu laporan
yang informatif, akseptabel dan mudah dimengerti oleh mereka yang berkepentingan, yang lazim disebut dengan laporan keuangan.
c. Penafsiran, yaitu menyangkut penjelasan tentang laporan keuangan untuk
suatu jangka waktu tertentu. Fungsi penafsiran ini sangat penting untuk pemanfaatan laporan sepenuhnya.
Catatan akuntansi pada bank dapat dibagi dalam tiga golongan pencatatan yaitu:
a. Catatan sementara, yaitu catatan yang berguna dalam operasi bank sehari-
hari, khususnya pada saat penyeimbangan transaksi-transaksi keuangan. b. Catatan setengah sementara, yaitu catatan yang berupa ikhtisar ikhtisar
dari catatan sementara dan mungkin berupa sumber-sumber dokumen yang asli. Catatan ini ditahan untuk sementara untuk keperluan referensi atau
dokumentasi transaksi-transaksi tertentu. c.
Catatan permanen, yaitu catatan yang berupa jurnal dan buku besar. Jurnal adalah catatan ayat asli atau merupakan catatan dari setiap transaksi secara
kronologis. Buku besar adalah catatan ayat akhir yang mencatat satu akun.
Proses akuntansi perbankan merupakan tahap-tahap kegiatan yang dilakukan seorang akuntan atau bagian pembukuan dalam menyusun laporan
keuangan bank. Kegiatan itu meliputi: a.
Pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal atau buku harian. b.
Pencatatan ayat jurnal yang telah diklasifikasikan kedalam buku besar. c.
Penyusunan neraca lajur. d.
Penyusunan laporan keuangan. e.
Penutupan buku besar dan pemindahan saldo-saldo ke buku besar baru. f.
Penyusunan neraca awal untuk periode akuntansi berikutnya. Dalam perusahaan bank, sistem pencatatan transaksi-transaksi keuangan
yang dianut adalah sistem tata buku berpasangan double entry system. Prinsip
Universitas Sumatera Utara
dalam tata buku berpasangan adalah keseimbangan yang pada umumnya disebut dengan persamaan akuntansi.
E. Pemeriksaan Perbankan 1. Resiko Perbankan