4. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan
. Ketika melakukan proses audit, tujuan auditor adalah menentukan apakah pernyataan pihak yang diaudit sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan yang berupa proses akuntansi dapat berupa:
a. Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan tertentu
b. Anggaran atau ukuran prestasi pemilik satuan usaha
c. Standar Akuntansi Keuangan SAK
Pada umumnya auditor yang bekerja di instansi pajak, di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPPK, dan Badan Pemeriksa
Keuangan BPK menggunakan kriteria undang-undang, prinsip akuntansi yang berlaku umum dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara,Badan Uasaha Milik Swasta, serta instansi pajak yang terkait. Jadi, kriteria yang dipakai
dalam suatu audit tergantung kepada tujuan audit yang bersangkutan.
5. Penyampaian hasil kepada pihak yang berkepentingan. Penyampaian
hasil ini dilakukan dengan secara tertulis dalam bentuk laporan audit audit report yang merupakan penyampaian hasil-hasil temuan kepada para
pemakai laporan. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan lainnya, tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan
kepada pihak yang berkepentingan seberapa jauh tingkat kesesuian dari informasi yang sedang mereka periksa dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
B. Jenis Audit
Menurut Arthur W. Holmes seperti yang dikutip dari Karni 2000:3, sekitar tahun 1960-an, “ Audit dikelompokan menjadi general audit dan special
audit. General audit adalah pemeriksaan terhadap laporan keuangan, dan audit yang lain termasuk dalam special audit”. Audit yang dilakukan auditor atau
profesi akuntan sangat banyak macamnya, antara lain audit operasional, audit
Universitas Sumatera Utara
manajemen, audit kinerja, financial audit, fraud and forensic audit, quality audit, tax audit, compliance audit, banking audit dan internal control system audit.
Berdasarkan tujuan atau objektif, audit dapat dikelompokan menjadi beberapa macam audit, antara lain:
1. Compliance Audit, antara lain financial audit, legal audit, fraud and forensic audit.
2. Recommendation, antara lain operational audit, management audit, internal control system audit.
3. Quality Assurance, antara lain evaluated audit dan quality audit.
Menurut Agoes 1999:25, ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.
1. General Audit Pemeriksaan Umum
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik yang independen, dengan tujuan untuk bisa memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan Publik SPAP, dan memperhatikan kode etik akuntan Indonesia yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
2. Special Audit Pemeriksaan Khusus
Suatu pemeriksaan khusus atau terbatas sesuai dengan permintaan auditor, yang dilakukan oleh kantor akuntan publik yang independen dan pada akhir
pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan
terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukannya terbatas.
Menurut Mulyadi 2002:10, audit dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional.
1. Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audit
Universitas Sumatera Utara
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporam keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalam audit laporan keuangan ini, auditor independen menilai kewajaran
laporan keuangan atas dasar kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hasil pemeriksaan dalam laporan keuangan tersebut
disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan audit. Laporan ini dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan seperti pemegang saham, kreditur
dan pihak lain yang berkepentingan. 2.
Audit Kepatuhan Compliance Audit Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi
atau peraturan tersebut. Hasil audit kepatuhan biasanya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai
dalam pemerintahan. 3.
Audit Operasional Operational Audit Audit operasional merupakan suatu review secara sistematik terhadap
kegiatan organisasi, atau bagian dari organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah mengevaluasi kinerja,
mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan serta membuat rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut. Perbedaan dari masing-masing
jenis audit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 : Perbedaan Jenis Audit Sumber: Mulyadi, 2002:10
C. Opini Audit