5.2. Variabel yang Tidak Memiliki Pengaruh Terhadap Pemanfaatan Batra
Akupunktur 5.2.1. Pengaruh Variabel Persepsi Terhadap Pemanfaatan Batra Akupunktur
Uji statistik Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan batra akupunktur
p = 0,311 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Department of Health Education and
Welfare, USA 1997 yang dikutip oleh Damhar 2002, faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, salah satunya adalah faktor sosiopsikologi. Faktor
sosiopsikologi tersebut meliputi persepsi terhadap pelayanan kesehatan secara umum, pengetahuan, sumber informasi dari pelayanan kesehatan dan tabiat terhadap
pelaksanaan kesehatan sebelumnya. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Parasuraman 1992, bahwa
persepsi mutu pelayanan yang diterima pelanggan memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Persepsi mutu pelayanan yang diterima pelanggan adalah
perbandingan antara harapan sebelum mendapatkan pelayanan dengan pengalaman selama dan sesudah mendapatkan pelayanan tersebut. Mutu pelayanan akan dinilai
apakah memenuhi harapan pelanggan atau tidak. Apabila harapan terpenuhi, mutu pelayanan memuaskan, harapan yang tidak terpenuhi dirasakan sebagai tidak
memuaskan dan pelayanan yang dapat melampaui harapan akan dirasakan sebagai sangat memuaskan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, responden memiliki berbagai persepsi yang telah dikategorikan menjadi persepsi baik, cukup dan kurang. Ketiga kategori
Universitas Sumatera Utara
persepsi tersebut tidak memengaruhi pemanfaatan responden terhadap batra. Responden yang mempunyai persepsi baik memanfaatkan batra akupunktur karena :
1 melihat orang lain atau pun keluarga mereka sebelumya yang telah memanfaatkan batra akupunktur mengalami kesembuhan terkait penyakitnya, 2 ketidakpuasan
responden terhadap pelayanan kesehatan lain, di mana mereka telah lelah berobat ke pelayanan kesehatan lain namun tidak memberi kesembuhan bagi penyakitnya,
bahkan beberapa dari mereka menyatakan penyakitnya sudah tidak dapat disembuhkan oleh pelayanan kesehatan lain, 3 biaya pengobatan batra akupunktur
tidak memiliki patokan harga, biaya sesuai dengan kemampuan pasien membayar saja. Beberapa faktor tersebut menimbulkan persepsi baik terhadap batra, sehingga
responden terus meningkatkan pemanfaatan terhadap batra akupunktur. Berdasarkan pengamatan di lapangan responden yang memiliki persepsi
dengan kategori kurang dan cukup memanfaatkan batra pada mulanya atas dasar mencoba, namun responden merasakan kesembuhan, sehingga ia terus memanfaatkan
batra secara berkelanjutan dan teratur, sehingga pemanfaatannya menjadi tinggi. Hal ini mengakibatkan responden dengan persepsi baik, cukup dan kurang tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan batra, karena ketiganya tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam memanfaatan batra akupunktur.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Variabel yang Tidak Memiliki Hubungan Terhadap Pemanfaatan Batra