lebih banyak waktu luang untuk mengunjungi batra akupunktur daripada responden yang bekerja. Responden yang tidak bekerja tekun menjalani anjuran akupunkturis,
bahkan beberapa dari responden yang tidak bekerja memutuskan untuk menyewa kamar inap yang telah disediakan oleh batra akupunktur agar mereka dapat
berkunjung ke batra setiap hari. Responden yang bekerja hanya sebagian yang memanfaatkan batra akupunktur secara tekun dan berkelanjutan sesuai anjuran oleh
akupunkturis. Hal ini karena waktu kunjungan yang ditetapkan akupunkturis bersamaan dengan waktu kerja mereka, sehingga mereka lebih memilih untuk
bekerja.
5.1.2. Pengaruh Variabel Kepercayaan Terhadap Pemanfaatan Batra Akupunktur
Hasil uji statistik Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa variabel kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan batra
akupunktur p = 0,000 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Andersen dan Anderson, yang
menyatakan bahwa terdapat 7 kategori model pemanfaatan pelayanan kesehatan, salah satunya adalah model sosial psikologis yang mencakup ukuran sikap dan
keyakinan individu terhadap manfaat pelayanan kesehatan seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat membantu proses penyembuhan penyakit. Anderson
percaya bahwa : a setiap individu mempunyai perbedaan karakteristik, sehingga berbeda pola pelayanan kesehatan, b Setiap individu mempunyai struktur sosial,
perbedaan gaya hidup, sehingga berbeda pola pelayanan kesehatan, c individu
Universitas Sumatera Utara
percaya ada kemanjuran dalam penggunaan pelayanan kesehatan baik di pengobatan modern maupun tradisional Notoatmodjo, 2003.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Young yang dikutip Sabaruddin 2002, bahwa salah satu kriteria yang dipakai untuk memilih sumber pengobatan
adalah keyakinan akan efektivitas pengobatan. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Azjen dan Fishbein yang dikutip Hargono 1994, salah satu komponen penting yang
dipakai dalam pertimbangan sseorang untuk memilih pelayanan kesehatan yang dibutuhkan adalah faktor keyakinan kepercayaan individu terhadap suatu objek,
bahwa objek tersebut baik dan menguntungkan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, pemanfaatan tinggi terhadap batra
akupuntur oleh responden yang percaya terhadap batra akupunktur, karena responden tersebut pada umumnya melihat orang lain atau pun keluarga mereka sebelumnya
yang telah memanfaatkan batra akupunktur mengalami kesembuhan terkait penyakitnya. Faktor lain yang memengaruhi kepercayaan responden adalah faktor
kedekatan responden dengan akupunkturis, sehingga responden mengetahui seberapa besar kemampuan akupunkturis dan percaya terhadap pengobatannnya. Responden
yang tidak percaya terhadap batra akupunktur, hanya memanfaatkan batra akupunktur atas dasar keinginan untuk mencoba metode pengobatan baru, sehingga pemanfaatan
mereka kurang optimal.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Variabel yang Tidak Memiliki Pengaruh Terhadap Pemanfaatan Batra