Pengertian Program Pembinaan Anak Jalanan

mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan formal pada keseluruhan proses implementasi. Variabel –variabel yang dimaksud dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori besar, yaitu: 1. Mudah tidaknya masalah yang akan dianggap dikendalikan. 2. Kemampuan keputusan kebijakan untuk menstrukturkan serta tepat proses implelemtasinya, dan 3. Pengaruh langsung berbagai variabel-variabel politik terhadap keseimbangan dukungan bagi tujuan yang termuat dalam keputusan kebijakan tersebut.

4. Pengertian Program Pembinaan Anak Jalanan

Menurut Charles O. Jones Program adalah cara yang di syah kan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristi tertentu yang dapat membawa seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktifitas sebagai suatu progran atau tidak yaitu: a. Program cenderung membutuhkan staf Misalnya: untuk meleksanakan ataupun sebagai pelaku program\ b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, Program kadang bisa juga diidentifikasikan melalui anggaran c. Program memiliki identitas tersendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik. Universitas Sumatera Utara Program terbaik di Dunia adalah program yang di dasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan memulai melakukan interfensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik. Jones 1991:296. Dalam mengatasi masalah yang dihadapai oleh anak jalana tersebut, merupakan tugas sebagaimana yang diembangkan oleh pemerintah tentang pembinaan dan kesejahteraan anak dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar baik jasmani dan rohani maupun sosialnya. Pembinan yang harus dilakukan bervariasi dimana melalui proses pendidikan, pembinaan mental, dan keagamaan yang berkualitas dengan segala aspek. Arti anak jalanan adalah anak yang berusia 5-18 Tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran dijalanan maupun ditempat-tempat umum dan melakukan kegiatan tidak jelas minimal dalam waktu 4 jamhari dalam ukuran waktu 1 Bulan, seperti pedagang asongan, pengamen, ojek payung, pengelap mobil, pembawa belanjaan di pesar dan lain-lain. Sedangkan menurut Johanes, pada seminar tenteng pemberdayaan anak jalanan yang dilaksanakan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung menyebutkan bahwa anak jalanan adalah ”Anak yang menghabiskan waktunya dijalanan baik untuk bekerja maupun tidak yang terdiri dari anak- anak yang menpunyai hubungan dengan keluarga dan anak yang mandiri sejak kecil karena kehilangan orang tua atau keluarga” Huraerah,2006:80. Universitas Sumatera Utara Lebih lanjut, Sudijar mendefinisikan anak jalanan sebagai ”Anak-anak usia 7-21 tahun yang bekerja di jalanan raya dan tempat-tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketertiban dan keselamatan orang lain serta membahayakan dirinya, yang pada umumnya bekerja sebagai pengamen, penjual koran, penyemir sepatu, pedagang asongan dan pemulung”. Dari batas pengertian tersebut Sudijar mengemukakan bahwa ciri-ciri anak jalanana yaitu: a. Anak laki-lakiperempuan usia 7-21 tahun, melakukan kegiatan tidak menentu, dan membahayakan dirinya sendiri di tempat-tempat umum jalanan, pasar, tempat hiburan, terminal. Dan stasiun b. Berpendidikan rendah kebanyakan putus sekolah, dan sedikit sekali yang tamat SD. c. berasal dari keluarga yang tidak mampu beberapa diantaranya tidak jelas keluarganya. d. Melakukan aktifasi ekonomi. Sementara dalam pengertian Sosiologi, istilah anak jalanan menunjukkan pada aktivitas sekelompok anak dan perilaku mereka dianggap mengganggu ketertiban sosial. Sedangkan menurut pengertian ekonomi, istilah anak jalanan menunjukkan pada aktivitas sekelompok anak pekerja anak yang terpaksa mencari nafkah dijalanan karena kondisi ekonomi orang tua yang miskin. Nugroho,2003:97. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang melewatkan atau memanfaatkan waktunya untuk Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan hidup sehari-hari di jalanan termasuk di lingkungan pasar dan pusat-pusat keramaian lainnya.

5. Karakteristik Anak Jalanan