Studi Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Studi Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan memaparkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan menyangkut komoditas kelapa sawit. Bagian kedua akan memaparkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tentang analisis harga. Sedangkan bagian ketiga akan memaparkan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan metode analisis yang digunakan yaitu kointegrasi. Budiyanto, dkk 2005 melakukan penelitian mengenai kelapa sawit dengan judul Kajian Perbedaan Tandan Buah Segar yang dihasilkan oleh Perkebunan Rakyat dan Perkebunan Besar. Penelitian dilakukan menggunakan data primer yaitu di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dengan menggunakan dua varietas yang diambil dari petani di tiga lokasi desa berbeda. Dilakukan analisis rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan budidaya tanaman kelapa sawit pada lokasi yang berbeda tidak terlihat dampaknya pada rendemen CPO TBS yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena sampel yang digunakan dipilih berdasarkan berat yang relatif sama. Penelitian mengenai analisis harga pernah dilakukan oleh Mulyana 2002 melakukan analisa terhadap harga Tandan Buah Segar Kelapa sawit TBS di daerah Sumatera Selatan dengan judul Penetapan Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Sumatera Selatan dari Perspektif Pasar Monopoli Bilateral. Peneltian dilakukan posisi harga tandan buah segar TBS kelapa sawit yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dalam rentang harga hasil pendekatan pasar monopoli bilateral, Universitas Sumatera Utara dalam pengertian apakah telah memberikan perlindungan kepada petani dan mendekati harga yang mencerminkan kekuatan tawar menawar yang seimbang, atau lebih mengarah pada harga monopsonis, atau malah mengarah pada harga monopoli. Tiga pola perusahaan inti rakyat PIR menjadi sampel untuk dikaji kondisi dan datanya 1998-2002 dalam penelitian ini, yaitu PIR-Transmigrasi manajemen swasta dan BUMN, dan PIR-KUK. Alat analisis yang digunakan adalah model ekonometrika persamaan tunggal permintaan dan penawaran TBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga TBS ketetapan pemerintah daerah telah melindungi petani plasma dari kemungkinan penerapan harga pasar monopsoni yang dapat terjadi tanpa intervensi kebijakan tersebut. Namun tingkat harga TBS tersebut dalam perspektif pasar monopoli bilateral, dimana KUD merepresentasikan petani sebagai monopolis, masih cenderung lebih dekat ke harga monopsonis. Hal ini juga mencerminkan lebih kuatnya posisi tawar perusahaan inti ketimbang petani, dan posisi harga TBS sebagai turunan harga CPO dunia. Sementara itu Handewi 2005, melakukan analisis harga pangan yang berjudul Metode Analisis Harga Pangan . penelitian ini membahas tentang metode analisis harga pangan dan alternative teknik analisis harga pangan dan pemanfaatan analisis harga pangan.metode analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif yang didasarkan pada pola perilaku yang terjadi pada deret waktu time series data, pendekatan neraca Balance Sheet Approach, dan pendekatan kuntitatif dengan memperhatikan keterkaitan antar variabel fungsi permintaan dan penawaran harga. Dan juga menggunakan teknik riset operasi Linier Programming. Universitas Sumatera Utara Sementara itu, Hutabarat 2006, melakukan penelitian mengenai analisa harga kopi dengan judul Analisis Saling Pengaruh Harga Kopi Indonesia dan Dunia. Penelitian ini bertjuan untuk mengevaluasi perkembangan dan keragaman harga di dua lokasi produsen di Indonesia dan beberapa lokasi konsumen di luar negeri, meganalisis perubahan nilai tukar dollar AS serta kecenderungan orientasi dan dampaknya dalam menuju hubungan sesamanya dan dampaknya dalam jangka panjang. Alat analisis digunakan yaitu metode kointegrasi.data yang digunakan adalah data sekunder meliputi harga kopi dalam negeri di tingkat produsen, pedagang dan ekspor, dan harga eceran konsumen negara pengimpor utama dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga eceran di Jepang selalu lebih tinggi dari harga-harga di negara-negara konsumen seperti AS, Jerman, Italia dan Belanda dan tren perkembangan harga cenderung positive sampai tahun 1995 dan negative sesudahnya. Penelitian mengenai kointegrasi dilakukan oleh Munadi 2007 dengan judul Penurunan Pajak Ekspor dan Dampaknya terhadap Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke India Pendekatan Error Correction Model. Dalam penelitian ini bertujuan Untuk menjamin ketersediaan bahan baku industri minyak goreng dalam negeri, pajak ekspor terhadap minyak kelapa sawit digunakan sebagai instrumen untuk memonitor keluar masuknya minyak kelapa sawit ke pasar ekspor yang relatif lebih menguntungkan setiap saat. Berdasarkan uji kointegrasi dan estimasi Error Correction Model ECM Munadi 2007 menyimpulkan permintaan ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia Universitas Sumatera Utara ke India tidak terdapat hubungan dalam jangka panjang yang diindikasikan dengan pengaruh yang tidak nyata dari Faktor error correction model ECM. Dalam jangka pendek permintaan ekpor kelapa sawit oleh India sangat dipengaruhi oleh rasio antara harga minyak kedelai dan harga minyak kelapa sawit dunia dengan elastis sebesar 2,74, Indeks produksi dengan elastisitas sebesar 2,69 dan koefisien penyesuaian yang direfleksikan dengan permintaan ekspor ke India tahun lalu sebesar 0,89. Penurunan pajak ekspor akan diikuti oleh meningkatnya jumlah minyak sawit yang diekspor. Penurunan pajak ekspor sebesar 10 akan meningkatkan harga minyak sawit dalam negeri sebesar 14.83 persen. Sementara itu, Riyadh 2007 dengan judul Analisis Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Indonesia Periode 1999 – 2006. Dalam penelitian ini bertujuan Menganalisis Respon variabel Industrial production index, uang beredar dan perbedaan suku bunga apabila terjadi shock terhadap variabel nilai tukar dan inflasi, menjelaskan secara empiris variabel-variabel makro yaitu industrial production index, tingkat inflasi, uang beredar dan perbedaan suku bunga dapat menjelaskan fluktuasi nilai tukar rupiah dan inflasi di Indonesia, merumuskan implikasi kebijakan moneter dari hasil-hasil analisis dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah dan inflasi. Berdasarkan hasil analisis impulse respon dapat disimpulkan bahwa guncangan nilai tukar mengakibatkan depresiasi yang sangat tinggi terhadap nilai tukar rupiah yang akibatnya fluktuasi pada variabel makroekonomi dalam waktu yang lebih cepat menuju ke kondisi kestabilan dibandingkan variabel makroekonomi Universitas Sumatera Utara lainnya, terkait dengan hal itu maka depresiasi dari guncangan nilai tukar akan direspon dengan meningkatnya jumlah uang beredar secara langsung. Hal itu terjadi karena simpanan dalam nominasi mata uang dolar juga termasuk dalam perhitungan jumlah uang beredar M2 sehingga depresiasi nilai tukar rupiah secara otomatis meningkatkan jumlah uang beredar yang mengarah pada kenaikan tingkat harga dan membuat daya beli masyarakat menurun akibatnya industrial production index juga menurun, untuk menyeimbangi besarnya laju depresiasi yang terjadi, bank sentral seyogyanya melakukan kebijakan moneter berupa peningkatan sukubunga SBI mendorong terjadinya capital inflow yang akhirnya dapat menstabilkan nilai tukar rupiah. Berdasarkan hasil Forecast Error Variance Decomposition menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah secara dominan ditentukan oleh Shock terhadap dirinya sendiri, yaitu sebesar 75,15 diikuti sukubunga SBI memberikan kontribusi sebesar 9,88 . Hal ini mengindikasikan bahwa nilai tukar rupiah cenderung bersifat eksogen sehingga sulit untuk dikendalikan secara langsung, sedangkan inflasi masih relatif memungkinkan dikendalikan melalui guncangan sukubunga SBI. Hasil ini juga menunjukkan bahwa Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan inflation targetting dimana SBI digunakan sebagai sasaran antara untuk mengontrol inflasi, bukan sebagai sasaran akhir. Bafadal melakukan penelitian mengenai Dampak Defisit dan Utang Pemerintah terhadap Stabilitas Makroekonomi, yang bertujuan menganalisis dampak defisit dan utang pemerintah terhadap stabilitas makroekonomi. Model Universitas Sumatera Utara ekonometrika yang digunakan adalah Vector Error Correction Model VECM. Data yang digunakan adalah data time series tiga bulanan tahun 1980-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa utang dalam negeri sebagai komponen pembiayaan anggaran mulai ada sejak krisis tahun 1998. kondisi fiskal adalah sustainable dalam jangka panjang dengan rasiodefisit terhadap produk domestik bruto PDB sebesar 4,35 , dan rasio total utang terhadap PDB sebesar 75 . Hadi melakukan penelitian dengan judul Analisis Vector Auto Regression VAR terhadap Korelasi antara Pendapatan Nasional dan Investasi Pemerintah di Indonesia. Penelitian ini mencoba mencari ada tidaknya korelasi timbal balik interrelationship antara pertumbuhan ekonomi dan investasi pemerintah di Indonesia.Hasil yang diperoleh bahwa antara pengeluaran pembangunan rupiah yang mewakili investasi pemerintah dengan PDB yang mewakili pendapatan nasional dalam kurun waktu 19831984 hingga 19992000 tidak terbukti. Dalam periode yang diamati, investasi pemerintah di sektor fiskal, khususnya pengeluaran pembangunan rupiah ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagaimana menurut aliran klasik terdapat dichotomy antara sektor riil dan sektor monter, dalam studi ini juga ditemukan dichotomy antara sektor riil dan sektor fiskal di Indonesia. Universitas Sumatera Utara

2.5. Kerangka Pemikiran