Variance Decomposition dari HTBS

4.5.7. Variance Decomposition

Variance Decomposition betujuan untuk mengukur perkiraan varians error suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan sebelum dan sesudah shocks, baik yang berasal dari sendiri maupun dari variabel lain. Dengan menggunakan metode variance decomposition dalam eviews diperoleh hasil sebagai barikut :

1. Variance Decomposition dari HTBS

Dari Tabel 4.13. dan Gambar 4.7. ditunjukkan bahwa Harga Tandan Buah Segar pada periode 1, perkiraan error variance hampir seluruhnya 99,43 dijelaskan oleh variabel Harga Tandan Buah Segar sendiri. Namun pada periode 2, Nlai Tukar ER sudah mempunyai pengaruh terhadap perkiraan error variance sebesar 0,14 dan Harga Minyak Goreng mempunyai pengaruh sebesar 0,88 . Sampai dengan jangka pendek atau periode 12, Harga Minyak Goreng sudah mempunyai pengaruh sebesar 41,43, dan Nilai Tukar mempunyai pengaruh sebesar 0,96 . Pada periode jangka menengah, atau periode 60, Harga Minyak Goreng sudah mempunyai pengaruh sebesar 54,016 dan Harga Minyak Kelapa mempunyai pengaruh sebesar 1,21. Begitu juga pada periode jangka panjang atau periode 120, perubahan Harga Minyak Goreng tidak mengalami penambahan. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa variabel Harga Minyak Goreng memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menjelaskan variabilitas Harga Tandan Buah Segar HTBS dibandingkan Harga Minyak Kelapa HMK dan Nilai Tukar ER. Dari Hasil Variance decomposition Harga Tandan Buah Segar HTBS diperoleh hasil bahwa Universitas Sumatera Utara dalam jangka pendek dan menengah kontribusi Harga Minyak Goreng terhadap Harga tandan Buah Segar HTBS lebih besar dibanding Harga Minyak Kelapa dan Nilai Tukar, hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar Harga Minyak Goreng ditentukan berdasarkan Harga Tandan Buah Segar. Untuk jangka panjang Harga Tandan Buah Segar digunakan sebagai nilai untuk dapat menentukan Harga Minyak Goreng. Tabel 4.13. Variance Decomposition HTBS Variance Decomposition of HTBS: Period S.E. ER HMG HMK HTBS 1 9990.144 0.054329 0.495980 0.012492 99.43720 2 12735.22 0.143316 0.880375 0.022562 98.95375 3 14296.63 0.261728 3.133635 0.078373 96.52626 4 15376.45 0.394220 6.946978 0.170055 92.48875 5 16241.88 0.525423 11.79096 0.283492 87.40013 6 17006.94 0.643740 17.08902 0.404591 81.86265 7 17717.52 0.742843 22.35945 0.522366 76.37534 8 18388.08 0.821056 27.27785 0.629994 71.27110 9 19019.60 0.879772 31.67159 0.724322 66.72432 10 19608.53 0.921894 35.48163 0.804748 62.79173 11 20151.01 0.950738 38.71998 0.872144 59.45714 12 20644.45 0.969424 41.43598 0.928057 56.66654 24 23427.21 0.963733 52.92578 1.172050 44.93844 36 23788.21 0.949651 53.93478 1.206321 43.90925 48 23820.18 0.948306 54.01106 1.211304 43.82933 60 23822.56 0.948234 54.01610 1.211841 43.82383 72 23822.72 0.948233 54.01640 1.211884 43.82349 84 23822.73 0.948233 54.01641 1.211887 43.82347 96 23822.73 0.948233 54.01641 1.211887 43.82347 108 23822.73 0.948233 54.01641 1.211887 43.82347 120 23822.73 0.948233 54.01641 1.211887 43.82347 Sumber : Data Eviews, diolah Universitas Sumatera Utara

2. Variance Decompositon dari ER