Besi Seng Seng Zn adalah komponen alam yang terdapat di kerak bumi. Karakteristik

larutan kapur jenuh untuk menetralisir pH air olahan 6,8 – 7,3 karena penambahan tawas di clearator cukup membuat pH air bersifat asam, sehingga harus dinetralkan. Setelah seluruh proses pengolahan air tersebut berlangsung, air hasil olahan ditampung di bak penampungan akhir yang disebut dengan reservoir untuk didistribusikan melalui FWP alat untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir-reservoir di cabang. Air hasil olahan tersebut dapat didistribusikan bila air memenuhi syarat kualitas air sesuai dengan Keputusan Menkes RI No.907MENKESSKVII2002 yang meliputi aspek fisika, kimia, dan biologis.

2.6 Besi

Karakteristik besi adalah berwarna metal keperakan, liat, dan dapat dibentuk. Di dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna kuning, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan. Besi diperlukan oleh tubuh dalam pembentukan hemoglobin. Tubuh manusia tidak dapat mengexkresikan Fe. Karenanya mereka yang sering dapat transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe itu diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis yang besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini Slamet, 1994. Besi merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26. Bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2. Fe memiliki berat atom 55,845 gmol, titik leleh 1.538 C, dan titik didih 2.861 C Widowati, dkk., 2008. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh Almatsier, 2004. Universitas Sumatera Utara Fe bersifat toksis bila jumlah transferin melebihi kebutuhan sehingga mengikat Fe bebas. Konsumsi Fe dosis besar akan merusak sel alat pencernaan secara langsung, lalu Fe akan mengikuti peredaran darah. Kerusakan sel juga meluas pada hati, jantung dan organ lain, bahkan bias berakhir pada kematian. Toksisitas kronis Fe pada tingkat sel akan meningkatkan gangguan fungsi hati, gangguan fungsi endokrin, dan penyakit kardiovaskuler Widowati, dkk., 2008.

2.7 Seng Seng Zn adalah komponen alam yang terdapat di kerak bumi. Karakteristik

Zn cukup reaktif yaitu, berwarna putih-kebiruan, pudar bila terkena uap udara, dan terbakar bila terkena udara dengan api hijau terang. Zn memiliki nomor atom 30 dan memiliki titik lebur 419,73 C Widowati, dkk., 2008. Toxisitas Zn pada hakekatnya rendah. Tubuh memerlukan Zn untuk proses metabolisme, tetapi jika kadar Zn yang kita konsumsi lebih dari 2 g atau lebih dapat bersifat racun. Di dalam air minum akan menimbulkan rasa kesat, dan dapat menimbulkan gejala muntaber. Seng apabila dimasak akan timbul endapan seperti pasir Slamet, 1994. Seng memegang peranan essensial dalam banyak fungsi tubuh. Sebagai bagian dari enzim, aspek metabolisme, berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka, pengembangan reproduksi laki- laki dan pembentukan sperma Almatsier, 2004. Meskipun Zn merupakan unsur esensial bagi tubuh, tetapi dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan bersifat toksis. Toksisitas Zn dapat bersifat akut dan kronis. Intake Zn 150 – 450 mghari mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan kadar kolestrol. Konsumsi Zn Universitas Sumatera Utara sebesar 2 g atau lebih akan mengakibatkan mual, muntah, dan demam Widowati, dkk., 2008.

2.7 Teori Umum Spektrofotometri