partumbuhannya. Air permukaan banyak mengandung zat organik yang merupakan makanan bagi bakteri. Kesemuanya ini sangat mempengaruhi
kualitas air tersebut. 2.
Air tanah Air tanah dapat berkualitas baik jika tanah sekitarnya tidak tercemar. Pada
proses pengalirannya air tanah mengalami penyaringan alamiah, oleh karena itu kadar kimia air tanah tergantung sekali dari formasi litosfir yang dilaluinya
dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut. 3.
Air angkasa Air angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti hujan dan salju.
Kualitas air angkasa tergantung sekali pada kualitas udara yang dilaluinya sewaktu turun kembali kepermukaan bumi. Air angkasa sedemikian tercemar.
Keadaan seperti ini sering ditemukan di daerah tertentu yang terdapat banyak industri.
2.3 Pengelompokan Air
Menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup KEP-02MENKLHI1998 Tanggal 19 Januari 1998, air dikelompokkan
menjadi empat golongan menurut peruntukannya, yaitu: Golongan A : Air yang digunakan sebagai air minum tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air
minum dan keperluan rumah tangga. Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk wisata perkotaan, industri, listrik tenaga air.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Peranan air dalam Tubuh
Menurut Almatsier 2004, air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu:
1. Sebagai pelarut dan alat angkut
Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, dan mineral serta bahan-bahan lain yang
diperlukan tubuh seperti oksigen, dan hormon-hormon. Di samping itu air, sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme, termasuk karbon dioksida dan ureum
untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit, dan ginjal. 2.
Sebagai katalisator Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel,
termasuk di dalam saluran cerna. 3.
Sebagai pelumas Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh.
4. Sebagai fasilitator pertumbuhan
Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun.
5. Sebagai pengatur suhu
Air memegang peranan untuk menyalurkan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan
suhu tubuh pada 37
O
C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim di dalam tubuh.
2.5 Pengolahan Air
Di Instalasi PDAM Tirtanadi Deli tua proses pengolahan air dilakukan dalam 5 tahap, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Proses Penyaringan
Air baku yang bersumber dari aliran Sungai Deli tertampung di bendungan yang selanjutnya masuk melalui intake yang dilengkapi dengan saluran kasar dan
saluran halus untuk disaring terlebih dahulu dari sampahkotoran kasar. 2.
Proses Fisika Selanjutnya air akan tertampung di Raw Water Tank. Disini terjadi proses
fisika dan biokimia. Proses fisika yang terjadi adalah pengendapan lumpur-lumpur sehingga dihasilkan air dengan turbidity yang lebih rendah.
3. Proses Pembentukan Flok, Flokulasi, dan Pengendapan
Selanjutnya air akan dipompakan melalui RWP pompa air baku dari RWT ke splitter box, lalu ditambahkan koagulan beupa tawas kemudian air didistribusikan
ke masing-masing clearator. Fungsi dari penambahan tawas untuk mengikat partikel- partikel halus yang melayang agar membentuk flok. Di clearator, terjadi proses
koagulasi proses bercampurnya koagulan dari air baku dengan cepat dan merata menggunakan koagulan tawas dan proses flokulasi proses penggumpalan flok-flok
akibat adanya pengaduk lambat. Kemudian karena adanya pengaruh gaya gravitasi flok-flok akan mengendap pada dasar clarifier. Untuk itu, perlu dipertahankan
kandungan flok-flok dalam clarifier dengan memantau kekeruhan sehingga diharapkan turbidity pada air kumpulan dapat serendah mungkin.
4. Proses Filtrasi
Selanjutnya, air kumpulan difiltrasi di filter sehingga diperoleh air yang jernih. Filter berfungsi untuk menyaring flok-flok halus yang lolos dari clearator.
5. Proses Desinfeksi dan Penetralan pH
Sebelum air proses filtrasi masuk ke reservoir, ditambahkan terlebih dahulu klorin. Penambahan klorin bertujuan sebagai desinfektan. Selanjutnya ditambahkan
Universitas Sumatera Utara
larutan kapur jenuh untuk menetralisir pH air olahan 6,8 – 7,3 karena penambahan tawas di clearator cukup membuat pH air bersifat asam, sehingga harus dinetralkan.
Setelah seluruh proses pengolahan air tersebut berlangsung, air hasil olahan ditampung di bak penampungan akhir yang disebut dengan reservoir untuk
didistribusikan melalui FWP alat untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir-reservoir di cabang. Air hasil olahan tersebut dapat
didistribusikan bila air memenuhi syarat kualitas air sesuai dengan Keputusan Menkes RI No.907MENKESSKVII2002 yang meliputi aspek fisika, kimia, dan
biologis.
2.6 Besi