Unsur – Unsur Gaji dan Upah

32 erat yang didesain untuk menstransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Menurut Bodnar dan Hopwood 2006, yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi, informasi tersebut diinformasikan kepada para pembuat keputusan. Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal – hal seperti : 1. Faktor lamanya masa kerja berdasarkan pengalaman memperngaruhi perkembangan skill secara empiric autodidak 2. Faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta kemahiran dalam melakukan pekerjaan. 3. Tinggi rendah nya produktifitas, atau besar kecilnya produk yang dihasilkan kinerja 4. Faktor volume dan beban kerja serta besar kecilnya resiko pekerjaan. 5. Tinggi rendahnya jabatan terkait wewenang dan tanggung jawab pekerja buruh .

B. Unsur – Unsur Gaji dan Upah

Menurut malthis dan Jackson unsur – unsur gaji dan upah 2002:118adalah sebagai berikut : 1. Komponen langsung, yaitu : a. Gaji pokok yaitu komponen dasar yang diterima oleh karyawan biasanya sebagai gaji dan upah. Gaji pokok terdiri dari : 33 1. Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode keperiode periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja. 2. Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja. b. Gaji variable yaitu kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual,kelompokatau organisasi. Gaji variable terdiri dari : 1.Bonus yaitu tambahan atas upah diaman biasanya dalam pemberiannyatidak memperhatikan tingkat produktifitas masing – masing karyawan. 2 Insentif yaitu upah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik 3 Kepemilikan saham yaitu tambahan atas upah yang diberikan kepada pemilik saham. 2. Kompensasi tidak langsung : a. Asuransi kesehatan b. Dana pensiun c. Liburan Pengganti d. Kompensasi Kerja Dalam Kanwil Dirktorat Jenderal Kekayaan Negara, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Didalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan 34 atasan kepada pegawai. Adapun unsur – unsur gaji dan honor pada Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara, yaitu : 1. Gaji Pokok landasan dasar dalam menghitung besarnya gaji seseorang pegawai negeri sipil. Hal ini disebabkan sebagian komponen perhitungan gaji seperti tunjangan isteri, tunjangan anak, dan tunjangan perbaikan penghasilan dihitung atas dasar persentase tertentu atau terkait dengan gaji pokok. Besarnya gaji pokok seseorang pegawai negeri sipil tergantung atas golongan ruang penggajian yang ditetapkan untuk pangkat yang dimilikinya. Karena itu pangkat berfungsi pula sebagai dasar penggajian. Besaran gaji pokok diberikan kepada pegawai sesuai dengan besaran yang tercantum dalam surat keputusan pengangkatan, surat keputusan kenaikan pangkat, surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala, atau surat penetapan lainnya. Besaran gaji pokok terakhir diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2009 untuk PNS, Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2007 untuk Hakim Peradilan Umum Peradilan Tata Usahaan Negara dan Peradilan Agama. Kepada seseorang yang diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS diberikan gaji pokok sebesar 80 dari gaji pokok yang ditentukan golonganruang gaji menurut pangkat yang didudukinya. 2. Tunjangan IstriSuami 35 Yang dimaksud dengan tunjangan istrisuami adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang beristerisuami. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan isterisuami adalah : a. diberikan untuk 1 satu istrisuami pegawai negeri yang sah; b. besarnya tunjangan isterisuami adalah 10 dari gaji pokok; c. tunjangan isterisuami diberhentikan pada bulan berikutnya setelah terjadi perceraian atau meninggal dunia; untuk memperoleh tunjangan isterisuami harus dibuktikan dengan surat nikahakta nikah dari Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil.adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS maupun CPNS yang beristri bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tunjangan Istri Suami adalah sebesar 10 dari gaji pokok. 3. Tunjangan Anak Yang dimaksud dengan tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang mempunyai anak anak kandung, anak tiri dan anak angkat dengan ketentuan : a. belum melampaui batas usia 21 tahun; b. tidak atau belum pernah menikah; c. tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan d. nyata menjadi tanggungan pegawai negeri yang bersangkutan. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan anak adalah : a. Diberikan maksimal untuk 2 dua orang anak; 36 b. Dalam hal pegawai negeri pada tanggal 1 Maret 1994 telah memperoleh tunjangan anak untuk lebih dari 2 dua orang anak, kepadanya tetap diberikan tunjangan anak untuk jumlah menurut keadaan pada tanggal tersebut. Apabila setelah tanggal tersebut jumlah anak yang memperoleh tunjangan anak berkurang karena menjadi dewasa, kawin atau meninggal, pengurangan tersebut tidak dapat digantikan, kecuali jumlah anak menjadi kurang dari dua; c. Besarnya tunjangan anak adalah 2 per anak dari gaji pokok; d. Tunjangan anak diberhentikan pada bulan berikutnya setelah tidak memenuhi ketentuan pemberian tunjangan anak atau meninggal dunia; e. Pegawai wajib melaporkan bahwa anak yang masuk dalam tanggungan pegawai tersebut telah tidak memenuhi ketentuan pemberian tunjangan anak atau meninggal dunia; f. Batas usia anak seperti tersebut diatas dapat diperpanjang dari usia 21 tahun sampai usia 25 tahun, apabila anak tersebut masih bersekolah dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Dapat menunjukan surat pernyataaan dari kepala sekolahkursus perguruan tinggi bahwa anak tersebut masih sekolahkursuskuliah; 2 Masa pelajaran pada sekolahkursusperguruan tinggi tersebut sekurang-kurangnya satu tahun; 37 3 Tidak menerima beasiswa. 4. Tunjangan Jabatan Struktural Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri yang menduduki jabatan struktural sesuai dengan peraturan perundangan dan ditetapkan dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang, dengan ketentuan : a. Besaran tunjangan jabatan struktural dibedakan menurut tingkat eselon jabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah, yang terakhir diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Struktural; b. Tunjangan jabatan struktural sekaligus menentukan perpanjangan batas usia pensiun bagi pegawai yang bersangkutan eselon I dan II sampai dengan usia 60 tahun, khusus jabatan eselon I tertentu dapat diperpanjang sampai usia 62 tahun; c. Tunjangan jabatan struktural dibayarkan pada bulan berikutnya setelah tanggal pelantikan. Apabila pelantikan dilaksanakan pada tanggal 1 bulan berkenaan atau tanggal berikutnya apabila tanggal 1 bertepatan pada hari libur maka tunjangan jabatan struktural dibayarkan pada bulan berkenaan; d. Pembayaran tunjangan jabatan struktural dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak pegawai negeri yang bersangkutan: 1 Tidak lagi menduduki jabatan struktural; 2 Diberhentikan sementara; 38 3 Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; 4 Sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara kecuali cuti diluar tanggungan negara karena persalinan; 5 Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 6 Dibebaskan dari tugas jabatannya selama lebih dari 6 bulan; 7 Tunjangan jabatan struktural bagi pegawai negeri yang diangkat dan dilantik dalam jabatan struktural di luar satuan unit penggajiannya, maka yang berkewajiban mengajukan permintaan tunjangan jabatan struktural adalah satuan kerja unit penggajian instansi dimana PNS tersebut menduduki jabatan struktural. 5. Tunjangan Jabatan Fungsional Tunjangan jabatan fungsional adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri yang menduduki jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundangan dan ditetapkan dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan, dengan ketentuan: a. Besaran tunjangan jabatan fungsional dibedakan berdasarkan Peraturan Presiden; b. Bagi PNS yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat merangkap jabatan fungsional dan struktural, hanya diberikan satu tunjangan jabatan yang menguntungkan baginya; 39 c. Tunjangan jabatan fungsional sekaligus menentukan perpanjangan batas usia pensiun bagi pegawai yang bersangkutan dapat diperpanjang sampai dengan usia 58 tahun, 60 tahun, dan 65 tahun; d. Tunjangan jabatan fungsional dibayarkan pada bulan berikutnya setelah tanggal melaksanakan tugas. Apabila tanggal melaksanakan tugas terhitung mulai tanggal 1 bulan berkenaan atau tanggal berikutnya apabila tanggal 1 bertepatan pada hari libur maka tunjangan jabatan fungsional dibayarkan pada bulan berkenaan; e. Tunjangan jabatan fungsional tidak dapat berlaku surut dari tanggal penetapan keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional; f. Pembayaran tunjangan jabatan fungsional dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak pegawai negeri yang bersangkutan: 1. Tidak lagi menduduki jabatan fungsional 2 Diberhentikan sementara 3 Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 4 Sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara kecuali cuti di luar tanggungan negara karena persalinan anak ke-3 5 Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap 6 Dibebaskan dari tugas jabatannya selama lebih dari 6 bulan dihentikan terhitung mulai bulan ketujuh. 40 Khusus untuk tunjangan jabatan fungsional dosen biasa yang mengikuti tugas belajar dalam negeri pada perguruan tinggi yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden, tunjangan jabatan fungsionalnya terhitung mulai bulan ketujuh diganti dengan tunjangan tugas belajar yang besarnya sama dengan tunjangan dosen. 6. Tunjangan Yang Dipersamakan Dengan Tunjangan Jabatan Ketentuan tentang tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan pada dasarnya sama dengan tunjangan jabatan fungsional. Namun karena tunjangan ini memiliki karakteristik tersendiri sehingga tidak dapat dimasukkan sebagai tunjangan jabatan fungsional. Tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan meliputi Tunjangan Tenaga Kependidikan, Tunjangan Jabatan Anggota dan Sekretaris Pengganti Mahkamah Pelayaran, Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat tertentu yang ditugaskan pada Badan Pemeriksa Keuangan, Tunjangan Hakim, Tunjangan Panitera, Tunjangan Juru Sita dan Juru Sita Pengganti, Tunjangan Pengamat Gunungapi bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II, Tunjangan Petugas Pemasyarakatan dan tunjangan jabatan lain berdasarkan peraturan perundang- undangan. 7. Tunjangan Kompensasi Kerja Risiko Bahaya atas Pekerjaan Tunjangan Risiko tidak dapat digolongkan ke dalam Tunjangan Struktural maupun Fungsional. Tunjangan ini diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya dituntut tanggungjawab yang tinggi namun senantiasa dihadapkan dengan dampak resiko bahaya kesehatan atas dirinya sehingga kepada pegawai tersebut diberikan kompensasi. Jenis- 41 jenis tunjangan kompensasi kerja antara lain Tunjangan Pengelola Arsip Statis bagi PNS di lingkungan Arsip Nasional RI, Tunjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di lingkungan BPTN, Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pekerja Radiasi, Tunjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Permasyarakatan, Tunjangan Pengamanan Persandian, Tunjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan bagi Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional dan tunjangan lain yang sejenis dengan tunjangan kompensasibahaya yang ditetapkan dengan peraturan perundang- undangan. 8. Tunjangan Beras Yang dimaksud dengan tunjangan beras adalah tunjangan beras yang diberikan kepada pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam bentuk natura beras atau dalam bentuk inatura uang dengan besaran sesuai ketentuan yang berlaku. Ketentuan-ketentuan mengenai tunjangan beras diatur sebagai berikut : a. Tunjangan beras diberikan kepada pegawai negeri dalam bentuk natura beras dan inatura uang b. Besaran tunjangan beras kepada pegawai negeri sipil diberikan sebanyak 10 kgorangbulan, atau setara itu yang diberikan dalam bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh Menteri Keuangan 42 c. Besaran tunjangan beras kepada anggota keluarga pegawai negeri sipil diberikan sebanyak 10 kgorangbulan atau setara itu yang diberikan dalam bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh Menteri Keuangan d. Banyak orang yang dapat diberikan tunjuanga beras adalah pegawai yang bersangkutan ditambah jumlah anggota keluarga yang tercantum dalam daftar gaji 9. Tunjangan Khusus PPh Yang dimaksud dengan tunjangan khusus PPh adalah tunjangan khusus pajak yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka membantu pegawai negeri yang dikenakan pajak penghasilan. Menurut Hartadi 1999:11 ada beberapa sifat gaji pada umumnya, yaitu : 1. Berlaku secara nasional 2. Dikeluarka oleh pemerintah pusat 3. Biasanya ditnjau lima tahun sekali 4. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pemerintah pusat 5. Dasar pemberian adalah golongan tingkat pekerjaan 6. Diikuti dengan sistem tunjangan. Dapat disimpulkan gaji dan upah adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yg telah memberikan jasanya kepada perusahaan instansi. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja. 43

C. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah