15 merupakan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program dan
mengukur hasilnya atau hasil dibandingkan dengan standarnya. Pengertian akuntabilitas kinerja dalam Inpres Nomor 7 Tahun
1999adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilankegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Menurut BPKP, akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilankegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam
rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasarantarget kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah
yang disusun secara periodik.
Namun pemerintah yang berkinerja tidak hanya dilihat dari program yang sudah dikerjakan melainkan bagaimana program tersebut bermanfaat bagi
masyarakat.
2.4 Partisipasi Penyusunan Anggaran
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam mengelola suatu perusahaanorganisasi adalah anggaran. Penyusunan anggaran melibatkan
pihak-pihak berkepentingan yang ada di dalam perusahaan. Menurut Garrison, Noreen dan Brewer 2007:4, anggaran adalah rencana
terperinci tentang pemerolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama periode waktu tertentu. Anggaran yang dibuat
16 menunjukkan rencana masa depan yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif
yang formal. Menurut Yuwono 2006:65, anggaran sektor publik memiliki fungsi
sebagai berikut: a.
Anggaran sebagai alat perencanaan Anggaran sebagai alat perncanaan digunakan untuk melakukan
beberapa hal berikut: 1.
Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.
2. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya.
3. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang
telah disusun. 4.
Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. b.
Anggaran sebagai alat pengendalian Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas
pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.Anggaran
sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya dan
untuk memberi informasi serta meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efisien, tanpa ada korupsi dan pemborosan.
c. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal
17 Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan pemerintah untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi
dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
d. Anggaran sebagai alat politik
Anggaran sebagai alat politik merupakan bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Mereka harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat
menjatuhkan kepemimpinannya atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Setiap unit pemerintah terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran digunakan sebagai alat koordinasi antarbagian dalam
pemerintahan yang dapat mendeteksi terjadinya inkonsisten suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.Sebagai alat komunikasi,
anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.
f. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
Anggaran merupakan alat yang efektif dalam penilaian kinerja.Kinerja dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan
anggaran yang telah ditetapkan. g.
Anggaran sebagai alat motivasi
18 Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer
dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pihak-pihak yang terlibat dapat berpartisipasi dengan memberikan rekomendasi, merevisi angka-angka dalam anggaran bila diperlukan dan
menyetujui ataupun tidak menyetujui apa yang direncanakan. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses pengambilan keputusan
bersama oleh dua bagian atau lebih, dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap organisasi. Menurut Mulyadi 2001 dalam
Dewi 2014, partisipasi penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai
rangkaian kegiatan di masa yang akan ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran. Birskyte 2013 dalam
penelitian yang dilakukan di Lithuania menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam proses penganggaran memberikan keuntungan dalam
pencapaian tujuan, antara lain alokasi dana lebih efektif dari anggaran yang di alokasikan.
Pengertian partisipasi dalam penganggaran secara lebih terperinci disampaikan oleh Milani 1975 dalam Herminingsih 2009 yaitu:
1. Seberapa jauh anggaran dipengaruhi oleh keterlibatan para manajer
2. Alasan-alasan para atasan pada waktu anggaran dalam proses revisi
3. Frekuensi menyatakan inisiatif, memberikan usulan dan atau pendapat
tentang anggaran kepada atasan tanpa diminta
19 4.
Seberapa jauh manajer merasa mempunyai pengaruh dalam anggaran final 5.
Kepentingan manajer dalam kontribusinya pada anggaran 6.
Frekuensi anggaran didiskusikan oleh para atasan pada waktu anggaran disusun
Menurut Milani 1975 bahwa faktor utama yang membedakan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan non partisipasi adalah tingkat
keterlibatan dan pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran.
2.5 Sistem Pelaporan