31 total adalah penjumlahan seluruh item pada satu variabel. Kemudian
pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan r
hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung ≤ r tabel
maka item dinyatakan tidak valid Priyatno, 2014:51.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2006:41, uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini menggunakan
metode Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji ini merupakan tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Erlina 2011:100, tujuan uji normalitas adalah ingin
mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk
melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk
32 mendeteksi apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak
melalui: 1.
Pendekatan grafik yaitu dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2.
Pendekatan histogram yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. 3.
Pendekatan Kolmogorov-Smirnov dimana residual berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih dari 0,05.
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2006:91.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 dan sebaliknya apabila nilai Tolerance 0.10
33 atau sama dengan nilai VIF 10, menunjukkan tidak adanya
multikolinearitas.
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2006:105. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskesdastisitas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplots. Jika titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.8.3 Uji Analisis Regresi Linear Berganda