19 4.
Seberapa jauh manajer merasa mempunyai pengaruh dalam anggaran final 5.
Kepentingan manajer dalam kontribusinya pada anggaran 6.
Frekuensi anggaran didiskusikan oleh para atasan pada waktu anggaran disusun
Menurut Milani 1975 bahwa faktor utama yang membedakan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan non partisipasi adalah tingkat
keterlibatan dan pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran.
2.5 Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan merupakan laporan yang menggambarkan sistem pertanggungjawaban dari bawahan pimpinan unit anggaran kepada atasan
kepala bagian anggaran Abdulah, 2005 dalam Wahyuni, Raja Adri dan Enni Savitri, 2014.Sistem pelaporan yang baik diperlukan agar dapat
memantau dan mengendalikan kinerja manajerial dalam mengimplementasikan anggaran yang telah ditetapkan. Pemerintah
berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan. Laporan yang baik adalah laporan yang disusun secara jujur, objektif dan transparan.
2.6 Penelitian Terdahulu
20 Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa
peneliti untuk mengetahui adanya hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan terhadap akuntabiltas kinerja.
Penelitian yang terkait dengan variabel partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja, telah dilakukan oleh Pratiwi
2014, yang meneliti sekolah di kota Semarang. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi dengan terlebih dahulu mengkonversikan skala ordinal ke
skala interval melalui interval berurutan.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang yang terkait dalam partisipasi penyusunan anggaran dan
sistem pelaporan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan berpengaruh signifikan positif terhadap
akuntabilitas kinerja. Peneliti lainnya yang terkait dengan variabel sistem pelaporan terhadap
akuntabilitas kinerja dilakukan oleh Yuwono 2014, yang meneliti instansi
pemerintahan di Kota Semarang.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 57 orang dengan hasilnya yang menunjukkan bahwa sistem
pelaporan tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah. Penelitian selanjutnya yang terkait dengan partisipasi penyusunan anggaran
dilakukan oleh Erpina 2014 pada instansi pemerintah Kabupaten Rokan Hulu.Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
21
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Pratiwi
2014 Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran dan
Sistem Pelaporan terhadap
Akuntabilitas Kinerja Sekolah
SMP dan SMA Negeri Kota
Semarang Studi pada SMP dan SMA
Negeri Kota Semarang
Variabel independen:
partisipasi penyusunan
anggaran dan sistem pelaporan
Variabel dependen: akuntabilitas
kinerja Partisipasi penyusunan
anggaran dan sistem pelaporan berpengaruh
signifikan positif terhadap akuntabilitas
kinerja sekolah SMP dan SMA negeri Kota
Semarang
2. Yuwono
2014 Pengaruh Kejelasan
Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi dan Sistem Pelaporan
terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintahan di
Kota Semarang Variabel
independen: kejelasan sasaran
anggaran, pengendalian
akuntansi dan sistem pelaporan
Variabel dependen: akuntabilitas
kinerja Secara parsial kejelasan
sasaran anggaranberpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerjasedangkan
pengendalian akuntansi dan sistem pelaporan
tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas
kinerja
3. Erpina
2014 Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Variabel
independen: Partisipasi penyusunan
anggaran dan kejelasan
22 Anggaran dan
Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten Rokan
Hulu partisipasi
penyusunan anggaran dan
kejelasan sasaran anggaran
Variabel dependen: akuntabilitas
kinerja sasaran anggaran tidak
berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu
2.7 Kerangka Konseptual