penyiapan pangan termasuk padian sarapan, permen, campuran tepung paket, craker dan makanan kecil lainnya, sup dan makanan bayi lainnya.
2.4 Teori Permintaan
2.4.1 Defenisi Permintaan
Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan jumlah komoditi yang ingin dan dapat dibeli oleh individu pada waktu tertentu. Teori
permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditi barang dan jasa dan juga menerangkan ciri hubungan antara jumlah yang
diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan. Hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta disebut di dalam hukum permintaan yang
berbunyi: semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang diminta atau semakin murah harga suatu
barang maka semakin banyak barang yang diminta
, ceteris paribus. Dari penjelasan hukum permintaan ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang terbalik antara jumlah barang yang dibeli
dengan harga barang tersebut. Hipotesis ini didasarkan atas asumsi : • Bila harga suatu komoditi turun, orang mengurangi pembelian atas komoditi-
komoditi lain dan menambah pembelian pada komoditi yang mengalami penurunan harga tersebut. Penurunan harga suatu komoditi mnyebabkan
pendapatan riil para pembeli meningkat, dan itu mendorong konsumen yang sudah membeli komoditi tersebut untuk membeli lagi dalam jumlah yang lebih
besar. • Bila harga suatu komoditi naik, para pembeli mencari komoditi lain yang
dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditi yang mengalami kenaikan
Universitas Sumatera Utara
harga. Disamping itu kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan riil yang merosot memaksa para pembeli
untumengurangi pembeliannya atas berbagai jenis komoditi, terutama atas komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Terlihat dari hubungan ini antara harga dan permintaan memiliki hubungan yang negatif sehingga pada umumnya kurva permintaan suatu komoditi bersifat negatif
terhadap sumbu horizontal yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva permintaan sendiri merupakan skedul permintaan yang digambarkan secara grafik.
P Kurva permintaan
Q
Gambar 2. Bentuk kurva permintaan
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu komoditi ditentukan oleh banyak faktor, antara lain:
• Harga komoditi itu sendiri Harga merupakan nilai sesuatu benda yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Harga dapat juga sebagai sejumlah uang yang harus dibayarkan pembeli kepada penjual untuk memperoleh suatu barang benda atau jasa.
Jenis-jenis harga terbagi atas dua, yaitu general price dan lokal price. General price merupakan tingkat harga yang berlaku secara umumrata-
rata untuk seluruh barang yang dianggap mewakili dalam satu
Universitas Sumatera Utara
perekonomian, sering dianggap sebagai indeks harga atau menunjukkan keadaan inflasideflasi harga umum. Sedangkan lokal price adalah harga
untuk satu produk tertentu dalam satu perekonomian harga lokal. • Harga komoditi lain yang berkaitan erat dengan komoditi tersebut
Barang substitusi merupakan barang komoditi pengganti dari barang pokok. Komoditi lain yang mempengaruhi permintaan ada dua jenis.
Yaitu komoditi komplementer dan substitusi. Komoditi substitusi adalah barang yang dapat menggantikan fungsi dari barang lain sehingga harga
komoditi pengganti dapat mempengaruhi permintaan komoditi lainnya. Komoditi ini memiliki pengaruh yang negatif terhadap permintaan
komoditi tersebut Sedangkan komoditi komplementer adalah suatu komoditi yang selalu digunakan bersama-sama dengan komoditi lainnya.
Lain halnya dengan komoditi substitusi, komoditi komplementer memiliki pengaruh yang positif terhadap permintaan suatu komoditi.
• Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu
Negara pada suatu periode tertentu biasanya satu tahun . Dalam rumus dapat dituliskan sebagai berikut :
Ycap = dimana :
GNP = total pendapatan masyarakat dalam waktu satu tahun total produksi barang dan jasa dalam satu tahun.
Pendapatan perkapita biasanya dibagi atas dua jenis, yaitu pendapatan perkapita riil dan pendapatan perkapita nominal. Pendapatan perkapita riil
Universitas Sumatera Utara
adalah pendapatan perkapita yang sudah memperhitungkan harga-harga barang dan inflasi, sedangkan pendapatan perkapita nominal adalah
pendapatan perkapita yang belum memperhitungkan harga barang dan inflasi. Pendapatan yang biasanya dijadikan tolak ukur adalah pendapatan
riil karena sudah memperhitungkan semua faktor. Pendapatan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pola permintaan atas
berbagai jenis barang. Atas dasar sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah, berbagai jenis barang dapat dibedakan
menjadi: 1.
Barang inferior, dimana barang yang permintaannya justru berkurang apabila pendapatan seseorang semakin tinggi misalnya
jagung, ubi dll. 2.
Barang esensial., dimana barang yang tidak banyak mempengaruhi permintaan seseorang baik kaitannya terhadap harga maupun
pendapatan seseorang misalnya barang kebutuhan pokok seperti beras dan air minum.
3. Barang normal dimana barang yang mengalami kenaikan
permintaan seiring dengan naiknya pendapatan seseorang misalnya bahan pakaian, perhiasan wanita dll.
4. Barang mewah dimana barang tersebut dibeli seseorang apabila
pendapatan mereka meningkat atau naik misalnya mobil mewah dan emas.
Universitas Sumatera Utara
• Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat Bila konsentrasi pendapatan berada di kalangan kelas atas, permintaan
akan komoditi mewah maupun komoditi sekunder akan meningkat. Bila konsentrasi pendapatan bergeser ke kelas bawah, permintaan akan
komoditi-komoditi yang dibutuhkan oleh kelas bawah akan meningkat dan permintaan akan komoditi mewah akan semakin menurun.
• Selera masyarakat Bila selera konsumen akan suatu komoditi meningkat, permintaan akan
komoditi tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika selera konsumen akan komoditi tersebut berkurang, permintaan akan komoditi tersebut akan
semakin berkurang. • Jumlah penduduk
Penduduk adalah seseorang atau sekelompok masyarakat yang mendiami suatu tempat atau wilayah tertentu. Pertambahan jumlah penduduk
biasanya diikuti dengan perkembangan akan permintaan suatu komoditi karena dalam kondisi tersebut akan lebih banyak orang yang
membutuhkan komoditi tersebut. • Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan di masa mendatang dapat mempengaruhi permintaan akan suatu komoditi. Bila
prospek suatu komoditi di masa mendatang baik, maka permintaan akan komoditi tersebut akan naik, dan sebaliknya maka komoditi tersebut akan
semakin menurun.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi: 1.
Pergerakan sepanjang kurva permintaan Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi
yang diminta berubah naik atau turun. Penurunan harga komoditi tersebut akan menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi jumlah
komoditi yang diminta.
P 2
1
R
1 2
Gambar 3. Pergerakan sepanjang kurva permintaan 2.
Pergeseran kurva permintaan Pergeseran kurva permintaan ke kanan atau ke kiri disebabakan oleh perubahan
permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga komoditi tersebut. Sebagai contoh, kenaikan pendapatan memungkinkan pembeli untuk menaikkan
permintaan pada setiap tingkat harga bila harga komoditi yang dibeli tidak berubah sehingga akan menggeser kurva permintaan komoditi tersebut ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
P
P1 P2
Q
q0 q1 q2 q3 q4 q5
Gambar 4. Pergeseran kurva permintaan Dilihat dari perubahan kurva permintaan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
bahwa penyebab terjadinya perubahan tersebut karena pendapatan naik, bertambahnya jumlah penduduk, terjadinya substitusi dan faktor lain yang berada
di luar faktor harga.
2.5 Teori penawaran