BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Sumatera Utara
4.1.1 Kondisi Geografis Sumatera Utara
Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau sumatera, berbatasan dengan Aceh di sebelah utara dan dengan Sumatera Barat serta Riau di
sebelah selatan. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1 ْ - 4ْ Lintang Utara dan
98 ْ - 100ْ Bujur Timur dengan luas daratan provinsi Sumatera Utara sekitar 71.680
km². Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas beberapa wilayah, yaitu Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat dan Kepulauan Nias.
Batas Wilayah : Utara : Provinsi Aceh dan Selat Malaka
Selatan : Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat, dan Samudera Indonesia Barat : Provinsi Aceh dan Samudera Indonesia
Timur : Selat Malaka Pesisir Timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat
perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang
relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan dengan wilayah lainnya. Di daerah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini ada
beberapa dataran tinggi yang merupakan kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah disekitar Danau Toba dan Pulau Samosir juga menjadi tempat tinggal
Universitas Sumatera Utara
penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Sedangkan pesisir barat biasa dikenal sebagai daerah Tapanuli.
Terdapat 419 pulau yang ada di provinsi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk kepulauan Nias dan pulau Berhala di selat Malaka.
Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di
Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Baru terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar yaitu Sibuasi, Pini, Tanahbala dan
Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara seperti
Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, Sigata da Wunga.
Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional , yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Saat ini luas hutan di
Provinsi Sumatera Utara yaitu 3.742.120 hektar ha yang terdiri dari Kawasan Suaka AlamKawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung
1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha. Namun
angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Terjadi banyak kerusakan
akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumatera Utara telah mengalami perubahan fungsi menjadi lahan perkebunan
dan transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.
Universitas Sumatera Utara
Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam provinsi Sumatera sesaat Indonesia merdeka
pada tahun 1945. Tahun 1950, provinsi Sumatera Utara dibentuk meliputi sebagian Aceh. Tahun 1956, Aceh dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari
provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten , 7 kota dahulu kotamadya, 325 kecamatan dan 5.456 kelurahandesa.
4.1.2 Penyebaran Kegiatan Perekonomian
Kegiatan utama di provinsi Sumatera Utara ini adalah sektor pertanian yang menghasilkan pangan dan ekspor. Produksi padi banyak dihasilkan oleh
daerah-daerah seperti Deli Serdang, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Asahan. Sedangkan daerah yang paling sedikit menghasilkan padi
adalah Tapanuli Tengah dan Dairi. Untuk produksi jagung di seluruh kabupaten dan terutama di kabupaten Simalungun dan Deli Serdang. Sebagian produksi
jagung tersebut juga banyak diekspor. Ketela terdapat di daerah Simalungun dan Tapanuli Utara, sedangkan produksi kacang-kacangan terdapat di daerah Langkat
dan Deli Serdang. Begitu juga dengan produksi sayur-sayuran. Selain untuk kebutuhan daerah, juga digunakan untuk diekspor. Kabupaten Karo merupakan
daerah penghasil sayur-sayuran yang utama. Perkebunan rakyat juga menghasilkan bahan ekspor, antara lain yang
terpenting adalah karet, kelapa sawit, tembakau, coklat, teh, kopi, cengkeh, lada dan lainnya. Perkebunan rakyat ini tersebar di beberapa daerah di Sumatera Utara.
Komoditas yang diekspor ini memberikan sumbangan devisa yang besar bagi daerah maupun Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga dengan sektor perikanan yang semakin penting dimana selain untuk konsumsi dalam negeri juga sebagai bahan ekspor, antara lain udang,
kepiting dan lainnya. Dalam hal ini daerah penghasil utama terletak di kecamatan Percut Sei Tuan, Belawan dan kota Sibolga serta Nias. Untuk sektor peternakan
di Sumatera Utara belum terlalu berkembang. Untuk kegiatan pertambangan, Sumatera Utara menghasilkan minyak
bumi yang dihasilkan di kabupaten Langkat, gas bumi di daerah Tandan, Binjai, trasbahan semen di Simalungun, Karo dan Langkat, pengusahaan belerang
terdapat di kabupaten Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara. Selain itu di Kuala Tanjung, kabupaten Asahan juga terdapat PT. Inalum yang bergerak di bidang
penambangan bijih dan peleburan alumunium yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara.
Untuk kegiatan perindustrian semakin meningkat meliputi industri ringan, kerajinan tekstil, dasar dan kimia serta maritim. Kota Medan, kabupaten Deli
Serdang, kota Pematang Siantar dan Labuhan Batu merupakan pusat – pusat kegiatan perindustrian tersebut. Untuk kegiatan parawisata, pendapatan daerah
banyak disumbang dari sektor ini dengan mengandalkan daerah sekitar Danau Toba dan pulau Nias yang merupakan daerah tujuan para turis domestik maupun
luar negeri.
4.1.3 Kondisi Pertanian dan Perkebunan
Provinsi Sumatera Utara tersohor karena luas areal perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi.
Perkebunan ini dikelola oleh perusahaan swasta maupun Negara. Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dalam hal ini menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat,
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Untuk produk pertanian, Sumatera Utara banyak menghasilkan padi, jagung, kacang-kacangan,
umbi-umbian yang juga tersebar di beberapa daerah. Selain digunakan sebagai bahan konsumsi bagi masyarakat sekitar, hasil produksi juga telah diekspor ke
berbagai daerah dan berbagai Negara yang memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan dan pertanian,
Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura sayur mayur dan buah-buahan misalnya jeruk Medan, jambu Deli, sayur kol, tomat,
kentang dan wortel yang dihasilkan oleh kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan
Singapura. Untuk luas areal pertanian padi, pada tahun 2005 luas areal panen tinggal
807.302 hektar atau turun sekitar 16.906 hektar dibanding luas tahun 2004 yang mencapaui 824.208 hektar. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2005 sudah
bisa ditingkatkan menjadi berkisar 43,49 kwintal per hektar dari tahun 2004 yang masih berkisar 43,13 kwintal per hektar, dan tanaman padi ladang menjadi 26,26
kwintal dari 24,73 kwintal per hektar. Untuk luas perkebunan karet, tahun 2002 luas areal tanaman karet di Sumatera Utara sebesar 489.491 hektar dengan
produksi 443.743 ton. Sementara pada tahun 2005, luas areal karet menurun atau tinggal 477.000 hektar dengan produksi yang juga anjlok menjadi hanya 392.000
ton. Sementara itu untuk luas irigasi secara teknis seluruhnya di Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
seluas 132.254 ha yang meliputi 174 daerah irigasi. Sebanyak 96.823 ha pada 7 daerah irigasi mengalami kerusakan yang sangat kritis.
4.2 Perkembangan Permintaan Beras Lokal di Sumatera Utara.