Keseimbangan Pasar Ruang Lingkup Penelitian

2.5.3 Perubahan Penawaran

Perubahan penawaran dapat dibedakan menjadi : ƒ Pergerakan sepanjang kurva penawaran yang diakibatkan oleh perubahan harga komoditi tersebut. ƒ Pergeseran kurva penawaran yang diakibatkan oleh perubahan faktor- faktor lain di luar harga

2.6 Keseimbangan Pasar

Keseimbangan diantara permintaan dan penawaran output dinyatakan sebagai keseimbangan pasar market equilibrium. Ekuilibrium pasar terjadi apabila pada suatu tingkat harga tertentu jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan di pasar tersebut. Keadaan ini dapat ditunjukkan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu melalui skedul permintaan dan penawaran, melalui persamaan fungsi permintaan dan penawaran atau melalui kurva permintaan dan penawaran. Dalam hal ini jika permintaannya melebihi penawaran maka akan terjadi excess demand, dan kebalikannya jika penawaran lebih besar daripada permintaan maka akan terjadi excess supply. 2,6.1 Pengaruh perubahan permintaan dan penawaran dalam Ekuilibrium Perubahan karena faktor-faktor lain di luar harga yang mempengaruhi permintaan atau penawaran akan menimbulkan perubahan keadaaan keseimbangan. Terdapat empat kemungkinan perubahanpergeseran kurva permintaan dan penawaran. Empat kemungkinan perubahan atau pergeseran tersebut adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara • Permintaan bertambah kurva permintaan bergeser ke kanan • Permintaan berkurang kurva permintaan bergeser ke kiri • Penawaran bertambah kurva penawaran bergeser ke kanan • Penawaran berkurang kurva penawaran bergeser kekiri Tiap-tiap perubahan tersebut akan menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan hargadan jumlah komoditi yang diperjualbelikan. Secara umum perubahan keseimbangan yang terjadi dapat menempati salah satu dari empat kemungkinan berikut posisi ditunjukkan dalam grafik: • Harga keseimbangan lebih tinggi dan kuantitas keseimbangan lebih rendah • Harga dan kuantitas keseimbangan lebih tinggi • Harga dan kuantitas keseimbangan lebih rendah • Harga keseimbangan lebih rendah dan kuantitas keseimbangan lebih tinggi P E excess supply Excess demand Q Gambar 5. Grafik keseimbangan Universitas Sumatera Utara

2.7 Elastisistas Permintaan

2.7.1 Defenisi Elastisitas Permintaan

Elastisitas merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkkan seberapa besar pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan atau penawaran suatu komoditi. Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah suatu komoditi yang diperjualbelikan berubah. Elastisitas yang akan dibahas disini menyangkut tentang elastisitas permintaan dimana elastisitas ini merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditi. Secara umum penaksiran elastisitas permintaan berguna bagi perusahaan maupun bagi pemerintah. . Secara umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi : • Elastisitas permintaan terhadap harga price elasticity of demand • Elastisitas permintaan terhadap pendapatan income elasticity of demand • Elastisitas permintaan silang cross price elasticity of demand

2.7.2 Elastisitas Permintaan

Terhadap Harga Elastisitas permintaan terhadap harga η p mengukur seberapa besar perubahan jumlah komoditi yang diminta apabila harganya berubah. Jadi elastisitas permintaan terhadap harga adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditi yang diminta terhadap perubahan harga komoditi tersebut dengan asumsi ceteris paribus. Nilai elastisitas permintaan terhadap harga merupakan hasil bagi persentase perubahan jumlah komoditi yang diminta dengan persentase Universitas Sumatera Utara perubahan harga. Nilai yang diperoleh tersebut merupakan suatu besaran yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah komoditi yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Secara numerik, elastisitas permintaan terhadap harga η p dapat dihitung dengan rumus : ηp = ηp = dalam rumus tersebut harga berubah dari P1 menjadi P2 dan jumlah komoditi yang diminta berubah dari Q1 menjadi Q2. Karena pada umumnya harga dan jumlah komoditi yang diminta mengalami perubahan kearah yang berlawanan, maka nilai elastisitas permintaan terhadap harga akan bernilai negatif.

2.7.3 Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan

Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan atas suatu komoditi sebagai akibat dari perubahan pendapatan pembeli dikenal dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan η I . Elastisitas permintaan terhadap pendapatan merupaka suatu besaran yang berguna untuk menunjukkan responsivitas konsumsi suatu komoditi terhadap perubahan pendapatan income. Nilai yang diperoleh dapat digunakan untuk membedakan kategori dari komoditi, apakah termasuk dalam komoditi mewah, normal atau inferior. Universitas Sumatera Utara η I = ηI = Acuan umum pengelompokan kategori suatu komoditi adalah sebagai berikut: η I = - berarti komoditi inferior η I = + berarti komoditi normal η I 1 berarti komoditi mewah η I 1 berarti komoditi kebutuhan pokok η I = 1 berarti konsumen menghasilkan pendapatan yang sama terhadap suatu komoditi ketika pendapatannya naik Komoditi normal dan komoditi mewah memiliki elastisitas permintaan terhadap pendapatan positif, karena perubahan pendapatan dan perubahan permintaan bergerak searah. Sedangkan komoditi inferior memiliki elastisitas permintaan terhadap pendapatan negatif karena perubahan pendapatan dan perubahan jumlah komoditi yang dibeli bergerak ke arah yang berkebalikan.

2.7.4 Elastisitas Permintaan Silang

Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu komoditi apabila terjadi perubahan harga komoditi lain dinamakan sebagai elastisitas permintaan silang E C . Koefosien elastisitas permintaan silang sering Universitas Sumatera Utara digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan komplemen atau substitusi diantara berbagai komoditi. Nilai elastisitas permintaan silang berkisar dari negative tak terhingga sampai positif tak terhingga. Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang komoditi X terhadap komoditi Y adalah : η c = η c = Tanda dari elastisitas silang akan bergantung pada apakah komoditi yang terkait merupakan komoditi pelengkap atau komoditi pengganti dari suatu komoditi yang sedang menjadi topik pembicaraan. Untuk komoditi pelengkap komplementer, elastisitas silangnya bernilai negatif contoh mobil dengan bahan bakar. Dalam hal ini, jumlah komoditi X yang diminta berubah ke arah yang bertentangan dengan perubahan harga komoditi Y. Sedangkan untuk komoditi pengganti substitusi, elastisitasnya adalah positif, dalam hal ini permintaan atas suatu komoditi berubah ke arah yang bersamaan dengan harga komoditi penggantinya.

2.7.5 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

Universitas Sumatera Utara Permintaan akan komoditi yang beragam memiliki elastisitas yang beragam. Permintaan akan komoditi dikatakan elastis jika jumlah komoditi yang diminta peka terhadap perubahan harga dan dikatakan inelastis jika jumlah komoditi yang diminta kurang peka terhadap perubahan harga. Terhadap perubahan akan komoditi, nilai elastisitas permintaan terhadap harganya berkisar dari 0 sampai tak terhingga ~. Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut: • Elastisitas nol tidak elastis sempurna. Dalam hal ini perubahan harga suatu komoditi tidak akan merubah jumlah permintaan terhadap komoditi tersebut.berarti nilai koefisiennya sama dengan nol. Dalam hal ini kurva permintaan komoditi sejajar dengan sumbu tegak. • Elastis sempurna. Pada suatu harga tertentu, pasar sanggup membeli semua komoditi yang ada di pasar, berapa pun banyaknya komoditi yang dipasarkan oleh para penjual pada harga tersebut semuanya akan dapat terjual. Berarti nilai koefisien elastisitasnya tidak terhingga. Dalam hal ini kurva permintaan komoditi tersebut sejajar dengan sumbu datar. • Elasisitas uniter. Untuk komoditi dengan elastisitas uniter, perubahan harga komoditi tersebut dalam suatu persentase tertentu akan diikuti dengan perubahan permintaan komoditi tersebut dalam persentase yang sama pada umumnya dalam arah yang berlawanan sehingga nilai mutlak hasil bagi kedua nilai tersebut adalah sama dengan satu. • Tidak elastis. Untuk komoditi yang permintaannya tidak elastis, nilai mutlak elastisitas bernilai diantara 0 dan 1. Dalam hal ini persentase perubahan harga adalah lebih besar daripada persentase perubahan jumlah yang diminta. Jika perubahan harga sebesar 1 menyebabkan perubahan Universitas Sumatera Utara permintaan kurang dari 1 berarti permintaan bersifat inelastis terhadap harga. • Elastis nilai mutlak ηp 1. Permintaan akan mengalami perubahan dengan persentase yang melebihi persentase perubahan harga. Jika perubahan harga sebesar 1 menyebabkan perubahan jumlah yang diminta lebih 1 berarti permintaan bersifat elastis terhadap harga atau koefisien elastisitasnya lebih besar dari 1.

2.7.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan suatu komoditi : • Tingkat kemampuan komoditi lain untuk menggantikan komoditi tersebut Suatu komoditi yang mempunyai banyak komoditi pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastisitas. Perubahan harga yang sedikit saja akan menimbulkan perubahan yang besar atas jumlah permintaan perubahan yang besar atas jumlah permintaan akan komoditi tersebut. Dengan demikian komditi-komoditi bersubstitusi cenderung memiliki elastisitas lebih tinggi daripada komoditi-komoditi yang tidak memiliki substitusi. Sebagai contoh: jika harga beras hari ini naik sebesar 20, kita tidak akan berani berharap bahwa permintaan terhadap beras akan turun. Berarti permintaan beras bersifat inelastis. Permintaan komoditi yang tidak banyak mempunyai komoditi pengganti adalah bersifat inelastis karena : Universitas Sumatera Utara 1. Kalau harga komoditi tesebut naik, para pembelinya pasti sulit memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang komoditi tersebut. Oleh sebab itu permintaannya tidak banyak berkurang. 2. Kalau harga komoditi tersebut turun, permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang berpindah dari membeli komoditi yang bersaingan dengan komoditi tersebut. • Persentase yang akan dibelanjakan untuk membeli komoditi tersebut. Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu komoditi, akan semakin elastis permintaan terhadap komoditi tersebut. • Jangka waktu untuk menganalisis permintaan Semakin lama jangka waktu untuk menganalisis permintaan atas suatu komoditi makin elastis sifat permintaan komditi tersebut. • Kategori suatu komoditi kebutuhan pokok, komoditi mewah, dsb Komoditi-komoditi seperti bahan makanan. BBM, sepatu, alas kaki atau komoditi kebutuhan pokok cenderung bersifat inelastis atau tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan harga. Tetapi komoditi mewah seperti mobil, jika harganya mengalami kenaikan, orang dapat menggantikannya dengan komoditi substitusi. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur ilmiah yang dilakukan dalam mendapatkan data atau informasi untuk kegunaan atau tujuan tertentu. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan pendekatan ekonometrika dengan metode kuantitatif menggunakan model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan karena penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terkaitnya.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengamati dan menganalisa variabel- variabel ekonomi mikro yaitu pengaruh harga beras lokal dan jumlah penduduk terhadap permintaan beras lokal di provinsi Sumatera Utara dengan kurun waktu 1988-2007. Dalam hal ini tahun 1988 menjadi dasar tahun karena pada tahun ini tren swasembada beras di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun dibandingkan pada saat swasembada pertama kali pada tahun 1984.

3.2 Pendekatan Penelitian