Tarif Pajak Penghasilan Tidak Kena Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi

suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. h. Masing-masing suami istri yang dikenakan Pajak Penghasilan secara terp8isah dalam hal : − Suami-istri telah hidup berpisah; − Dikehendaki secara tertulis oleh Suami-istri berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan.

3.5 Tarif Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Pasal 17 besarnya tarif Pajak Penghasilan yang berlaku adalah : Lapisan Penghasilan Kena Pajak dalam setahun Tarif a. Sampai dengan Rp. 25.000.000 5 b. Di atas Rp. 25.000.000 s.d Rp.50.000.000 10 c. Di atas Rp.50.000.000 s.d Rp.100.000.000 15 d. Di atas Rp.100.000.000 s.d Rp.200.000.000 25 e. Di atas Rp.200.000.000 35

3.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak

Kebijaksanaan pemerintah untuk meringankan beban Wajib Pajak didalam menentukan atau menghitung besarnya penghasilan kena pajak sehingga besarnya jumlah utang Pajak Penghasilan tidak merugikan dan memberatkan. Penghasilan tidak kena pajak adalah : a. Untuk Wajib Pajak Pribadi adalah Rp. 2.880.000 b. Untuk Wajib Pajak yang status kawin adalah Rp. 1.440.000 Universitas Sumatera Utara c. Untuk istri kerja yang penghasilannya digabungkan dengan penghasilan suami adalah Rp. 2.880.000 d. Untuk tanggungan maksimal 3 tiga orang adalah Rp. 1.440.000

3.7 Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Pajak Penghasilan didasarkan atas peralihan kekayaan dari sektor publik pribadi tanda jasa timbal kontraprestasi yang ditunjuk langsung dan digunakan untuk pengeluaran negara berdasarkan kepentingan umum. Pajak Penghasilan merupakan salah satu dari sumber pajak yang dikelola oleh negara sebagai salah satu sumber keuangan bagi kas negara. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 2000, Pajak Penghasilan dinyatakan sebagai pajak yang dikenakan atas penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan seperti dinyatakan dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pengenaan di dalam Pajak Penghasilan Orang Pribadi tersebut harus dapat dibayar melalui kantor-kantor yang telah ditetapkan, dan tidak mungkin dapat dibebankan pada seseorang. Dari uraian teoritis diatas, pegawai tetap Wajib Pajak Orang Pribadi meliputi pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI atau POLRI, karyawan Badan Usaha Milik Negara atau Daerah, para penerima pensiun, tunjangan hari tua dan tabungan hari tua. Bagi pejabat negara, PNS, anggota TNI atau POLRI dan pensiunan yang menerima Pajak Penghasilan Pasal 21 bersifat final. Universitas Sumatera Utara

3.8 Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi