Spesifikasi Proses Kamus Data STD State Transition Diagram Normalisasi

d. Kardinalitas Cardinality Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu: 1. One to one One to one merupakan tingkat hubungan satu ke satu yang dinyatakan dangan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. 2. One to many atau many to one Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan hubungan banyak ke satu yaitu satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejdian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. 3. Many to many Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika setiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lain. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.10.4 Spesifikasi Proses

Pedoman bagi programmer dalam membuat coding. Tujuan dari spesifikasi proses antara lain Whitten, 2004: 1. Mengurangi makna ganda. 2. Memperoleh deskripsi yang tepat. 3. Validasi sistem desain.

2.10.5 Kamus Data

Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak Pressman, 2003 simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi.

2.10.6 STD State Transition Diagram

STD merepresentasikan tingkah laku dari suatu sistem dengan menggambarkan keadaannya dan kejadian yang menyebabkan sistem mengubah keadaan Pressman, 2003. STD juga menunjukkan bahwa aksi seperti aktivasi proses diambil sebagai akibat dari suatu kejadian khusus simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi.

2.10.7 Normalisasi

Banyak definisi mengenai Normalisasi, salah satunya menyebutkan bahwa Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud tebentuk satu database yang mudah untuk dimodifikasi Ladjamuddin, 2005. Langkah- langkah dalam pembuatan normalisasi adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpuulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau teduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. 2. Bentuk Normal Kesatu First Normal Form1NF Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data atomic bersifat atomic value. Syarat normal kesatu adalah: a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi record nilai field berupa “atomic value”. b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. 3. Bentuk Normal Kedua Second Normal Form 2NF Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency ketergantungan fungsional sepenuhnya yang dapat didefinisikan jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency memliki ketergantungan sepenuhnya terhadap A, jika B tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memliki ketergantungan fungsional dari subset himpunan bagian dari A. Syarat normal kedua adalah: a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci, haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama primary key. 4. Bentuk Normal Ketiga Walaupun relasi 2 NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada 1NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan update terhadap relasi tersebut. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif. Syarat normal ketiga adalah: a. Bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal kedua. b. Atribut bukan kunci non key, haruslah tidaklah memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsionalitas terhadap primary key direlasi itu saja. 5. Boyce-Codd Normal Form BCNF Boyce-Codd Normal Form BCNF didasari pada beberapa ketergantungan fungsional dalam suatu relasi melibatkan seluruh candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai kebentuk normal ketiga sudah identik dengan Boyce-Codd Normal Form BCN.

2.11 PHP Hipertext Preprocessor