Analisis Sistem 2. Menganalisa
dan memahami
masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan
harapan solusi. Desain Sistem
4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik.
5. Mendesain solusi yang dipilih. Implementasi Sistem
6. Mengimplementasi solusi
yang dipilih.
7. Mengevaluasi hasilnya.
Jika masalah
tidak terpecahkan,
kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya
2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen SIM didefinisikan sebagai suatu sitem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa McLeod Schell, 2004. Sistem informasi manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi umum kepada para manajer di
dalam suatu perusahaan. Para manajer menggunakan sistem informasi untuk mendapatkan laporan-laporan yang digunakan dalam mengambil keputusan.
Bebeapa produk pelaporan yang disediakan oleh sistem informasi manajemen Mulyanto, 2009 adalah sebagai berikut :
1. Laporan terjadwal secara periodeik, bentuk tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah
ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin bagi manajer. 2. Laporan pengecualian, yaitu laporan dibuat hanya dalam pengecualian.
3. Laporan Permintaan dan Tanggapan, yaitu informasi tersedia kapan pun manajer membutuhkan.
4. Pelaporan Dorong, yaitu informasi didorong ke manajer di tempat kerja berjaringan.
2.6 Model Sistem Informasi Manajemen
Dari definisi diatas dapat digambarkan dengan model SIM seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.3 Model Sistem Informasi Manajemen McLeod Schell, 2004 Dari gambar di atas dapat diketahui database berisi data maupun
informasi yang disediakan dan dimasukkan dari lingkungan. Isi database
Data Informasi
Lingkungan
Pemecah masalah organisasi
Perangkat lunak
Model
Database
SIM
Lingkungan
digunakan oleh perangkat lunak yang menghsilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model yang mensimulasikan beragam aspek operasi
perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan.
2.7 Gambaran Umum Produk Shar’e Pada Bank Muamallat
2.7.1 Pengertian Kartu Shar’e
Secara etimologi kartu Shar-E dapat didefinisakan dalam beberapa arti yaitu: Shar-E dibaca syaribe
rarti sesuai dengan syari’ah aturan-aturan Allah yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya terkait dengan
hukum-hukum muamalah yang ditujukan bagi kemaslahatan umat manusia. Shar-E dibaca share atau syer berarti seluruh dana yang dihimpun dari
investor melalui rekening Shar-E, dikelola dan dijalankan secara islami. Dan investor akan memperoleh bagi hasil yang sesuai dengan syari’ah. Huruf „e’
dalam kata Shar-E adalah pendekatan dari kata elektronik yang berarti Shar-E didukung dengan teknologi tinggi untuk memberikan kemudahan layanan
transaksi elektronik. Huruf „ain’ dalam logo adalah symbol dari sebuah kata dalam bahasa arab
yang berarti mata atau lensa yang menerima cahaya. Shar-E merupakan sumber cahaya yang memberikan solusi sekaligus sumber kebaikan sebagai tempat tujuan
hijrah menuju ekonomi non ribawi.
2.7.2 Landasan Hukum Kartu Shar’e
Pada dasarnya kartu Shar-E adalah sebuah jasa pelayanan yang diberikan oleh Bank Muamalat untuk memudahkan proses transaksi nasabah secara alami
dalam bentuk produk tabungan melalui teknologi kartu plastic. Dengan demikian landasan hukum kartu Shar-E mengacu pada fatwa DSN No: 02DSN-
MUIIV2000 tentang tabungan dan peraturan Bank Indonesia No. 10 tahun 1998.
2.7.3 Fungsi-
fungsi Kartu Shar’e
Kartu Shar-E selain berfungsi sebagai kartu ATM dengan penarikan tunai di 8888 ATM BCA atau ATM Bersama tanpa dikenakan biaya, dapat juga
berfungsi sebagai berikut: a. Kartu debit di lebih dari 18.000 merchant
b. Transfer antar bank ATM Bersama c. Transef antar rekening Shar-E dan transfer dari rekening BCA ke
rekening Shar-E atau sebaliknya pada ATM BCA atau ATM Prima d. Pemindahbukuan antar rekening melalui fasilitas Muamalat
e. Shar-E Co Branding syarat dan ketentuan berlaku f. Shar-E Bancasurance syarat dan ketentuan berlaku
g. Shar-E Pegadaian syarat dan ketentuan berlaku h. Shar-E Mitra DT syarat dan ketentuan berlaku
2.8 Aplikasi Berbasis
Web
Saat ini, web telah menjadi antar muka pemakai untuk aplikasi basis data. E-commerce menjadi bagian terpadu perdagangan dimana basis data berperan
penting. Web telah menjadi sistem informasi terbesar berbasis hypertext. Web menjadi penting sebagai front-end basis data karena beberapa alasan sebagai
berikut Hariyanto, 2004:
1. Web browser telah menyediakan front-end universal terhadap informasi
yang diberikan back-end yang berlokasi di manapun di dunia. 2.
Web browser berjalan di sistem komputer manapun dan pemakai tidak perlu melakukan download perangkat lunak khusus untuk pengaksesan
informasi melalui web. Web browser telah menjadi pilihan antar muka pemakai untuk aplikasi
fungsi perusahaan. Pada perusahaan, aplikasi web interaktif digunakan dalam beragam cara antara lain:
1. Intranet
Aplikasi yang menyediakan pengaksesan informasi skala perusahaan. 2.
Extranet Aplikasi yang merupakan antar muka antara pembeli dan pemasok
perusahaan. 3.
Internet Aplikasi interaktif website perusahaan seperti sistem e-commerce.
2.8.1 Dasar-dasar Pemrograman Berbasis Web
Beberapa dasar web yang perlu diketahui antara lain Hariyanto, 2004: 1.
Komunikasi antara web browser dan web server berdasarkan protokol HTTP.
2. Dokumen bahkan sumber daya apapun di jaringan yang dikehendaki
diidentifikasi dengan URL Universal Resource Locator, masih banyak yang menyebut Uniform Resource Locator.
3. Dokumen web ditulis berdasarkan standar HTML.
4. Pemrograman sisi client client-side scripting dan java upplet.
2.8.2 Keunggulan Web Berfasilitas Basis Data
Dengan semakin berkembangnya layanan informasi dan e-commerce pada web, maka basis data yang digunakan, sistem pendukung keputusan dan
pengolahan transaksi harus ditautkan dengan web. Formulir HTML merupakan antar muka nyaman untuk pengolahan transaksi. Pemakai dapat mengisi rincian-
rincian formulir dan melakukan klik submit untuk mengirim pesan ke server. Server mengeksekusi transaksi basis data di situs server.
Menghubungkan basis data dan web penting karena dokumen statik di situs web mempunyai keterbatasan bahkan untuk pemakai yang tidak melakukan
query atau pengolahan transaksi sekalipun Hariyanto, 2004.
2.8.3 Jaringan Komputer
Yang disebut jaringan komputer computer network atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul umumnya berupa komputer atau
lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data Kadir, 2003.
Gambar 2.4 Komunikasi Data
2.9 Database Dan DBMS
Basis Data Database adalah mekanisme suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk
memperoleh informasi Kadir, 2003. Sistem Manajemen Basis Data atau DBMS Database Manajemen System
adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data Hariyanto, 2004. Fungsi sistem
manajemen basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen.
Keunggulan Sistem Manajemen Basis Data atau DBMS Database
Management System:
1. Pengendalian terhadap redudansi data adalah 2. Konsistensi data
3. Informasi yang lebih banyak yang dapat di bentuk dari data tersimpan yang sama
4. Pemakaian bersama data 5. Peningkatan integritas data
6. Pemaksaan terhadap standar 7. Skala Ekonomi
8. Penyeimbangan kebutuhan-kebutuhan sumber daya yang terbatas 9. Peningkatan pengaksesan dan daya tanggap data
10. Peningkatan produktivitas 11. Peningkatan pemeliharaan lewat ketidakbergantungan data
12. Peningkatan konsekuensi 13. Peningkatan layanan backup dan pemulihan data
Kelemahan Sistem
Manajemen Basis
Data atau
DBMS Database
Management System:
1. Kompleksitas yang tinggi 2. Ukuran perangkat lunak yang besar
3. Ongkos sistem manajemen basis data untuk pengadaan, operasi, dan perawatan
4. Penambahan ongkos-ongkos perangkat keras untuk menjalankan DBMS 5. Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru
6. Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan bagus 7. Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan
2.10 Tool Pengembangan Sistem