Pengertian Deposito berjangka URAIAN TEORITIS

suku bunga deposito pada bank-bank umum pemerintah dan bank-bank umum swasta nasional. Almilia et all 2006, dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bunga deposito berjangka pada Bank umum nasional, mencoba mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi dan faktor yang berpengaruh paling dominan dalam penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka. Variabel dependent dalam penelitian Imam adalah tingkat bunga deposito berjangka pada dan Bank-bank umum swasta nasional. Variabel independentnya adalah Pertumbuhan ekonomi , likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, ROACapital Adequacy Ratio, CAR Return On Equity, LDR Loans to Deposit Ratio.

B. Pengertian Deposito berjangka

Deposito Berjangka berdana dari masyarakat dana pihak ketiga merupakan sumber kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan sumber dana yang terpenting bagi bank jika mampu membiayai operasinya sumber dana ini. Penghimpuan dana dari masyarakat dapat dikatakan lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan bunga yang reletif lebih tinggi dan memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah jumlahnya yang tidak terbatas baik berasal dari perorangan rumah tangga, Perusahaan, Universitas Sumatera Utara maupun lembaga masyarakat lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah biayanya yang reatif lebih mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya bunga atau biaya promosi. Ada 3 jenis simpanan sebagai sarana untuk memperoleh dana dari masyarakat, yaitu : simpanan giro, tabungan, dan deposito Hasibuan, 2007:99. Simpanan deposito dalam Undang-uandang Nomor 10 Tahun 1998 dinyatakan sebagai simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu sito tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. berbeda dengan giro dan tabungan, simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang dan dapat ditarik atau dicairkan hanya setelah jatuh tempo. Begitu pula dengan suku bungan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan giro dan tanbungan Hasibuan, 2007:125. Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka menggunakan Bilyet deposito. Dalam parakteknya ada jenis deposito berjangka, sertifikat deposito, deposit on call. Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,3,6,12, hingga 12 bulan. Deposito berjangka ini hanya dapat ditarik atau diuangkan pada saat jatuh temponya, oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito tersebut. Oleh karena itu, deposito berjangka merupakan simpanan atas nama. Apabila jangka waktu yang telah ditentukan habis maka Universitas Sumatera Utara deposan dapat menarik deposito berjangka atau memperpanjang dengan suatu periode yang diinginkan. Deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan maupun lembaga. Penetapan suku bunga untuk setiap jangka waktu ditetapkan masing- masing bank sesuai dengan perhitungan kondisi bunga di pasar. Bunga deposito berjangka di bayar setiap tanggal jatuh tempo tanggal yang sama dengan tanggal pembukuan atau tanggal jatuh tempo pokok tanggal berakhirnya jangka waktu penyimpanan. Jenis deposito kedua yaitu sertifikat deposito. Sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas tunjuk, yang dengan ijin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan pada pihak ketiga. Pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka, perbedaannya hanyalah bahwa sertifikat deposito diternitkan atas tunjuk dalam bentuk sertifikat sedangkan deposito berjangka dikeluarkan atas nama. Jadi, sertifikat deposito yang ditunjukkan harus dibayar oleh bank yang menerbitkannya. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka dalam arti dipotong dari harga nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli, baik tunai maupun non tunai. Selain itu, bunga juga dapat dicairkan setiap bulan atau jatuh tempo. Sebagai catatan tambahan, perlu diperhatikan bahwa bank umum, bank pembangunan ataupun bank perkreditan rakyat dapat menyelenggarakan deposito berjangka. Tetapi untuk menerbitkan deposito berjangka, hanya bank umum dan bank pembangunan yang diperbolehkan. Universitas Sumatera Utara Itupun harus memperoleh ijin Bank Indonesia setelah memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain dari segi kesehatan dan kemampuan bank dari segi kebutuhan. Deposit on call yang merupakan jenis deposito ketiga hanya digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah uang dalam jumlah besar, misalnya Rp.25.000.000 dan sementara waktu belum digunakan. Penerbitan deposit on call memiliki jangka waktu minimal 7 tujuh hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Deposit on call diterbitkan atas nama. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call. Apabila deposan ingin mencairkan depositonya sebelum deposit on call tersebut dicairkan sesuai jangka waktunya, tiga hari sebelumnya deposan terlebih dahulu harus memberi tahukan kepada pihak bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan deposit on call nya. Pada dasarnya deposito tidak dapat ditarik atau dicairkan deposan sebelum deposito yang bersangkutan jatuh tempo. Bila hal itu terpaksa dilakukan, maka penabung dikenakan denda atau biasanya disebut dengan penalty. Denda atau penalty yang dikenakan yaitu sebesar selisih antara bunga yang diperoleh selama deposito belum jatuh tempo dengan bunga yang berlaku sesuai dengan lamanya deposito mengendap. Di samping dikenakan penalty, nasabah juga dikenakan biaya administrasi tergantung dari besarnya nilai niminal deposito yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara

C. Pengertian Tingkat Suku Bunga