ekonomi mau dan bersedia membayar bunga di dasarkan atas laba yang akan diperolehnya.
5. Teori Kelompok Pasar
Teori kelompok pasar The Preferred Market Habitat Theory mengemukakan bahwa jika permintaan pasar kelompok dana besar
untuk jangka waktu 1 bulan, tingkat bunga satu bulan akan lebih besar dari pada tingkat bunga tiga bulan. Alaannya adalah peranan
harapan masuk sulit dan hubungan kelompok sangat menentukan.
6. Teori Paritas Tingkat Bunga
Menurut teori ini tingkat bunga penting dalam system devisa bebas. dalam hal ini, Paritas Tingkat yang sama besarnya dalam
Negara yang menganut devisa besar.
D. Pengertian CAR, ROA, LDR,
CAR Capital Adequacy Ratio, adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan resiko. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus
memiliki CAR paling sedikit 8.
100 x
ATMR Penyertaan
Modal Total
CAR −
=
ROA Return On Equity, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik
pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.
100 x
Aset rataTotal
Rata Pajak
Sebelum Laba
ROA −
=
Universitas Sumatera Utara
LDR Loans to Deposit Ratio, adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank. LDR
menyatakab seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan.
100 x
Ketiga Pihak
Dana kredit
LDR =
E. Pengertian Tingkat Inflasi
Inflasi adalah salah satu masalah yang terus menjadi perhatian pemerintah. Tujuan jangka panjang pemerintah dalam hal menjaga tingkat
inflasi antara lain adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah. Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai
akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah, misalnya efek dari pengurangan nilai mata uang depresiasi yang sangat besar
atau ketidakstabilan politik. Berdasarkan sumber atau penyebab kenaikan kenaikan harga-harga yang
berlaku, inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut : 1.
Inflasi Tarikan Permintaan. Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian
berkembangkan dengan pesat. Kesempatan kerja tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluaran barang dan jasa. Pengeluaran berlebihan inilah yang menyebabkan inflasi.
Disamping dalam masa perekonomian yang berkembang pesat, inflasi juga dapat terjadi pada masa perang atau ketidakstabilan politik
yang terus menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang di pungutnya. Untuk membiayai kelebihan
pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mencetak uang atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebihan tersebut
menyebabkan permintaan agregat akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyebabkan barang dan jasa. Keadaan ini akan mewujudkan
inflasi. 2.
Inflasi Desakan Biaya Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomiaan berkembang pesat
ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan- perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan
menaikkan produksi dengan cara memberikan upah dan gaji yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran
pembayaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini mengakibat biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga
berbagai barang. 3.
Inflasi Diimpor Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga yang
diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor yang
Universitas Sumatera Utara
mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan.
Menurut Sudono 2006;337 berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga-harga berlaku, inflasi dapat dibedakan kepada tiga
golongan : inflasi merayap, inflasi sederhana moderate dan hiperinflasi. Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya.
Tingkat kenaikannya tidak melebihi dua atau tiga persen setahhun. Malaysia dan Singapura adalah salah satu negara yang tergolong
mengalami inflasi merayap. Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga- harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua
atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. Indonesia salah satu negara yang mengalami kondisi inflasi seperti ini. Inflasi sederhana
moderate adalah laju inflasi yang tidak rendah tidak tinggi. Di negara- negara berkembang adakalanya tingkat inflasi tidak mudah dikendalikan,
akan tetapi tidak mampu menurunkan inflasi pada tingkat yang sangat rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN