Tabel 1. Penilaian Klinis Nyeri
Physiologic Behavioral Self Report
Composite
Respiratory rate Heart rate
Blood pressure Cortisol levels
Palmar sweating Body
movement Facial action
Crying Posturing
State of arousal Breathing
pattern
Age 3 to 8 Years
Oucher Scale Faces Scale
Poker Chip Tool Colored Analogue Scale
Pain Thermometer
Age 9+ Years
Visual Analogue Scale McGill Pain
Questionnaire
Infancy
CRIES Neonatal Facial Action Coding System
NAPI NIPS
PIPP SUN
OPS DAN
Age 2+ Years
CHEOPS COMFORT
OSBD Toddler Preschooler Postoperative Pain
Scale
Age 8+ Years
Adolescent Pediatric Pain Tool Varni-Thompson Pediatric Pain
Questionnaire
Sumber: Zempsky WT, Schechter NL. What’s New in the Management of Pain in Children
8
Skala untuk pemeriksaan nyeri pada anak sebagaimana telah disebutkan di atas telah diteliti secara ekstensif, tetapi masih sangat sedikit diteliti untuk
menetukan validitas alat-alat tersebut pada anak dinegara berkembang. Newman, dkk di Thailand telah meneliti validitas tiga skala nyeri yang sering digunakan yaitu
Visual Analog Scale VAS,
Wong-Baker Faces Pain Ratting Scale WBFPS dan
Face Pain Scale-Revised FPS-R, pada 122 anak-anak Thailand usia 4 – 15
tahun. Ketiga alat tersebut ternyata mempunyai korelasi yang baik pada anak- anak usia diatas 4 tahun dan validas yang cukup konvergen.
33
2.4 Penatalaksanaan nyeri pada anak
Terdapat variasi yang luas dalam tatalaksana nyeri pada berbagai unit gawat darurat dan pelayanan kesehatan profesional. Pada anak yang mengalami
prosedur invasif minor dengan anastesi yang tidak adekuat memiliki dampak yang panjang dalam respon dan persepsi mereka terhadap nyeri. Gangguan stress
pasca trauma dapat timbul setelah pengalaman prosedur yang tidak disertai dengan pengendalian nyeri atau sedasi yang tepat.
17,34,35
xxiii
Terdapat berbagai metode non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, ketakutan dan kecemasan. Pendekatan yang ada
mempunyai efektivitas dan keamanan yang cukup baik. Pendekatan non- farmakologi meliputi :
20
Informasi Informasi harus diberikan pada anak dan anggota keluarga sehingga mengerti
kondisi penyakit, prosedur yang akan dilakukan serta pengobatan yang akan diberikan. Dengan demikian pasien juga dilibatkan dalam menentukan cara untuk
mengontrol nyeri. Relaksasi
Tehnik relaksasi akan memberikan relaksasi otot dan mengurangi kecemasan yang sering menyertai dan meningkatkan nyeri. Pengontrolan pernafasan dan
relaksasi otot merupakan metode yang paling sering digunakan untuk anak usia pra-sekolah dan usia yang lebih tua.
Pengalihan Pengalihan membantu anak dari berbagai usia untuk menghilangkan nyeri
dengan cara mengganti dengan berbagai aktivitas. Yang paling sering digunakan antara lain : penggunaan gelembung, musik, video games, televisi, telepon,
percakapan, dan permainan.
12, 34
Hipnoterapi Hipnoterapi membantu anak untuk membayangkan pengalaman yang
menyenangkan yang pernah dialami. Peranan hipnoterapi adalah mendapatkan perhatian, mengurangi pengalaman sensoris serta membantu anak untuk
mengkontrol perasaannya. Intervensi ini baik untuk anak usia sekolah atau lebih tua.
xxiv
Sukrosa Pemberian sukrosa untuk mengurangi nyeri sangat baik pada neonatus,
tetapi dapat juga diberikan sampai usia 3 bulan. Sukrosa dapat menurunkan respon terhadap stimulus yang menimbulkan nyeri seperti saat pengambilan
darah dari tumit dan injeksi pada neonatus. Pengaruh ini tampaknya paling kuat saat baru lahir dan menurun secara bertahap selama 6 bulan pertama kehidupan.
5,19,36,37
Menciptakan suatu lingkungan yang tepat merupakan hal yang esensial
untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada seorang anak di unit gawat darurat, idealnya masing masing anak ditempatkan pada satu kamar pribadi. Kamar ini
sebaiknya telah menyediakan lingkungan yang bersahabat dan menenangkan. Dinding yang berwarna dan bergambar serta kumpulan mainan akan mengurangi
ketakutan yang ditimbulkan oleh lingkungan yang asing. Penatalaksanaan nonfarmakologik ini yang disertai oleh adanya dukungan emosional merupakan
hal utama untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi anak.
7,21
Dokter anak di unit gawat darurat mempunyai peranan untuk mengurangi kecemasan dan persepsi nyeri, mengajari anak dan staf tentang tehnik sederhana
dan mendukung keterlibatan keluarga. Mengijinkan tapi bukan mengharuskan kehadiran keluarga saat prosedur invasif yang menimbulkan nyeri dilakukan, akan
memberi manfaat bagi anak. Meskipun tidak terdapat bukti bahwa kehadiran keluarga mengurangi nyeri, namun kehadiran mereka mengurangi kecemasan
orang tua dan anak.
7,12,21
xxv
2.5 Pengendalian nyeri pada pungsi arteri di unit gawat darurat