Instrumen non spesifikgenerik Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

Angle. Kelebihan volume cairan tubuh dikarakteristikkan dengan peningkatan TBW, ECW dan penurunan ICW , dan kelebihan volume intravaskular pada gagal jantung ditandai dengan peningkatan volume ECW. 20

2.4. Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

21-24 Penilaian kualitas hidup umumnya dilakukan pada penyakit-penyakit kronis seperti gagal jantung, diabetes, hipertensi, asma, keganasan, AIDS dan penyakit ginjal tahap akhir, karena pada penyakit-penyakit tersebut kualitas hidup dapat berubah baik akibat penyakit itu sendiri maupun oleh pengobatan. Banyak tersedia instrumen pengukur kualitas hidup, dimana umumnya terbagi kedalam instrumen non spesifikgenerik dan instrumen spesifik disease spesific .

2.4.1. Instrumen non spesifikgenerik

Instrumen non spesifik biasanya digunakan pada hampir semua penelitian penyakit kronis dan biasa juga digunakan untuk menilai kualitas hidup pada populasi yang sehat. Contoh instrumen non spesifikgenerik adalah Skala Karnofsky KS, Sickness Impact Profile SIP dan Medical Otcomes Study 36-item Short-Form Health Survey SF-36

2.4.1.1. Skala Karnofsky

Adalah indikator global dari kesanggupan diri dan kapasitas fungsional serta mengandung 11 kategori yang berkisar dari fungsi normal 100 samapi kematian 0. Hasil Angka yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang baik. Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008 29

2.4.1.2. Sickness Impact Profile

Adalah suatu daftar pertanyaan berdasarkan kebiasaan yang mengevaluasi gangguan fungsi perilaku yang terkait dengan penyakit. SIP terdiri dari 136 materi yang dikelompokkan dalam 12 kategori. Dimensi fisik terdiri dari perawatan dan pergerakan tubuh, mobilitas dan ambulation. Dimensi psikososial terdiri dari perilaku emosional, kewaspadaan terhadap interaksi sosial dan komunikasi. Kategori tambahan adalah tidur dan beristirahat, manajemen rumah, pekerjaan, reakreasi dan hiburan serta makan. Penglompokan dari semua katergori parsial menghasilkan skor global SIP. Skor bervariasi mulai dari angka 0 tidak ada gangguan fungsi sampai angka 100. Skor yang lebih rendah menunjukkan penyakit tersebut sedikit mempengaruhi kualitas hidup.

2.4.1.3. SF-36

25-26 Adalah salah satu alat untuk menilai kualitas hidup dan telah terbukti dapat dipakai untuk menilai kualitas hidup penderita penyakit kronis. SF-36 berisi 36 pertanyaan yang terdiri dari 8 skala antara lain : 1. Fungsi fisik Physical Functioning Terdiri dari 10 pertanyaan yang menilai kemampuan aktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, membungkuk, mengangkat dan gerak badan. Nilai yang rendah menunjukkan keterbatasan semua aktivitas tersebut, sedangkan nialai yang tinggi menunjukkan kemampuan melakuan semua aktivitas fisik termasuk latihan berat. 2. Keterbatasan akibat masalah fisik Role of Phsycal Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi seberapa besar kesehatan fisik mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008 30 lainnya. Nilai yang rendah menunjukkan bahwa kesehatan fisik menimbulkan masalah terhadap aktivitas sehari-hari antara lain tidak dapat melakukannya dengan sempurna, terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu atau kesulitan didalam melaukan aktivitas. Nilai yang tinggi menunjukkan kesehatan fisik tidak menimbulkan masalah terhadap pekerjaan ataupun aktivitas sehari-hari. 3. Perasaan sakitnyeri Bodily Pain Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi intensitas rasa nyeri dan pengaruh nyeri terhadap pekerjaan normal baik didalam maupun diluar rumah. Nilai yang rendah menunjukkan rasa sakit yang sangat berat dan sangat membatasi aktivitas. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada keterbatasan yang disebabkan oleh rasa nyeri. 4. Persepsi kesehatan umum General Health Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan termasuk kesehatan saat ini, ramalan tentang kesehatan dan daya tahan terhadap penyakit. Nilai yang rendah menunjukan perasaan terhadap kesehatan diri sediri buruk atau memburuk. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan terhadap kesehatan diri sendiri sangat baik. 5. EnergiFatique Vitality Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kelelahan, capek dan lesu. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan lelah, capek dan lesu sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh semangat dan energi selama 4 minggu yang lalu. 6. Fungsi Sosial Social Functioning Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008 31 Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kesehatan fisik atau masalah emosional mengganggu aktivitas sosial yang normal. Nilai yang rendah menunjukkan gangguan yang sering dan sangat terganggu. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada gangguan selama 4 minggu yang lalu. 7. Keterbatasan akibat masalah emosional Role Emotional Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat dimana masalah emosional mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari lainnya. Nilai yang rendah menunjukkan masalah emosional mengganggu aktivitas termasuk menurunnya waktu yang dihabiskan untuk aktivitas, pekerjaan menjadi kurang sempurna dan bahkan tidak dapat bekerja seperti biasanya. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada gangguan aktivitas karena masalah emosional. 8. Kesejahteraan mental Mental Health Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan mental secara umum termasuk depresi, ansietas dan kebiasaan mengontrol emosional. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan tegang dan depresi sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh kedamaian, bahagia dan tenang sepanjang 4 minggu yang lalu. Skala SF-36 ini kemudian dibagi menjadi 2 dimensi, dimana kesejahteraan mental, keterbatasan akibat masalah emosional, fungsi sosial dan fatik disebut sebagai dimensi “Kesehatan Mental” Mental Component Scale dan fungsi fisik, keterbatasan akibat masalah fisik, perasaan sakitnyeri dan persepsi kesehatan umum disebut sebagai dimensi “Kesehatan Fisik” Physical Component Scale . Masing-masing skala dinilai dengan Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008 32 kemungkinan cakupan nilai 0-100, dimana skor yang lebih tinggi menandakan kualitas hidup yang lebih baik. Skor kesehatan fisik populasi normal adalah 92,0±3,48 dan skor kesehatan mental adalah 85,70±13,5. 27 Dari beberapa penelitian sebelumnya didapatkan bahwa pada penderita gagal jantung NYHA I skor dimensi kesehatan fisik rata-rata adalah 72,32±24,82 dan dimensi kesehatan mental adalah 73,08±24,20, sedang untuk penderita gagal jantung NYHA II skor dimensi kesehatan fisik rata-rata adalah 48,95±26,18 dan dimensi kesehatan mental adalah 61,55±26,78. 27 SF-36 yang digunakan dalam penelitian ini adalah SF-36 Medan Modifikasi yang merupakan model SF-36 yang telah dilkakukan penyesuaian istilah-istilah yang ada dengan kondisi masyarakat kota Medan, dan telah di uji coba pada masyarakat awam serta telah digunakan pada penelitian- penelitian terdahulu. 28,29

2.4.2. Instrumen KhususMinnesota Living with Heart Failure

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Triceps Skinfold Thickness dengan Phase Angle yang Diukur dengan Bio Impedence Analysis sebagai Prediksi Mortalitas pada Pasien-Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hemodialisis regular

1 70 68

Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas Dengan Phase Angle Sebagai Penanda Kualitas Hidup Yang Diukur Menggunakan Bio Electrical Impedance Analysis Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Reguler

0 61 77

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 63 64

Perbedaan Berat Badan Kering Pasien yang diukur secara klinis dengan yang diukur menggunakan Bioimpedance Analyzer(BIA) di Unit Hemodialisis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

0 0 1

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 17

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 3

PARAMETER KUALITAS AIR YANG DIUKUR (1)

0 0 42