BAB III
PENELITIAN SENDIRI
3.1. LATAR BELAKANG
Gagal jantung merupakan sindroma klinis akibat kerusakan struktur dan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompakan darah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kondisi ini ditandai dengan gangguan hemodinamik berupa perburukan
cardiac output dan peningkatan tekanan
pengisian ventrikel, yang diikuti dengan pengurangan kapasitas fungsional dan meningkatnya gejala. Gangguan hemodinamik yang terjadi
mengakibatkan gangguan keseimbangan volume cairan tubuh terutama peningkatan volume cairan ekstraseluler yang diikuti dengan
meningkatnya beban ventrikel kiri yang akhirnya memperburuk fungsi jantung dan berakibat menurunnya kualitas hidup penderita.
2,4,16
Prevalensi penderita gagal jantung meningkat dari 2 sampai 3 pada usia 65 tahun, dan mencapai 80 pada usia lebih dari 80 tahun.
4
Pemeriksaan fisik mempunyai keterbatasan dalam memperkirakan volume cairan tubuh pada gagal jantung kronik, maka dibutuhkan
pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk stratifikasi kelas fungsional dan panduan terapi.
31
Bio Impedance Analysis BIA adalah metode yang objektif, non invasif
dalam mengevaluasi perubahan volume cairan tubuh. BIA merupakan alat yang dapat mendeteksi perubahan dini status volume cairan tubuh.
Parameter BIA yang umum digunakan untuk menilai volume cairan tubuh adalah;
Total Body Water TBW, TBW , Extracellular fluid ECF,
Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008
34
Plasma Fluid, Interstitial Fluid, Extracellular Water ECW, Intracellular Water ICW, ECWTBW , ICWTBW , ECWICW , Dry Weight
dan Phase Angle .
32
Dalam penatalaksanaan gagal jantung, peningkatan kualitas hidup penderita yang dinilai dengan kwesioner Short Form-36 SF-36
merupakan komponen utama yaitu berupa mempertahankan dan menstabilkan kemampuan fungsional penderita, menghilangkan gejala,
dan mengembalikan rasa nyaman bagi penderita dalam menjalani sisa hidupnya.
6
Dan telah dibuktikan bahwa penderita gagal jantung dengan kualitas hidup yang buruk akan memiliki risiko kematian dan risiko dirawat
kembali di rumah sakit yang lebih tinggi.
7
Beberapa penelitian sebelumnya yang menilai volume cairan tubuh pada pasien-pasien gagal jantung kongestif adalah; Soderberg dkk
2001: pada penderita gagal jantung kongestif yang diterapi dengan diuretik terbukti bahwa penurunan berat badan terutama disebabkan
pengurangan cairan ekstraseluler.
8
BIA digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi status hidrasi pada penderita gagal jantung kongestif yang
refrakter yang diterapi dengan furosemid dosis besar.
9
Martinez dkk 2007 mendapatkan bahwa BIA merupakan alat untuk mengevaluasi volume
cairan tubuh yang paling mudah dan sangat bermanfaat dalam menstratifikasi derajat beratnya gagal jantung.
10
Zeng dkk 2007 mendapatkan bahwa volume cairan tubuh berpengaruh pada fungsi
jantung.
11
Dalam penelitian ini kami menggunakan instrumen BIA untuk menilai volume cairan tubuh dan SF-36 untuk menilai kualitas hidup
Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008
35
penderita gagal jantung serta menganalisa hubungan antara kedua instrument tersebut, dimana sepengetahuan peneliti, penelitian ini belum
pernah dilakukan di Indonesia.
3.2. Perumusan Masalah