BAB I PENDAHULUAN
Keseimbangan komposisi volume cairan tubuh merupakan sarat mutlak untuk kelangsungan metabolisme sel yang normal. Ketidakseimbangan akan
terjadi bila terdapat gangguan pada faktor-faktor yang mempertahankannya. Faktor hemodinamik merupakan salah satu faktor yang keseimbangannya
ditentukan oleh fungsi pompa jantung dimana penurunan fungsi pompa jantung akan berakibat pada penurunan tekanan hidrostatik, sehingga
mengganggu perpindahan cairan antara ekstrasel dan intrasel.
1,2
Retensi cairan dan natrium yang terjadi sebagai upaya meningkatkan volume sirkulasi akibat aktivasi sistim renin angiotensin aldosteron yang
merupakan respon terhadap penurunan curah jantung ,
dapat mengganggu keseimbangan komposisi volume cairan intra dan ekstrasel.
3
Sangatlah beralasan American College of Cardiology ACC dan American Heart Association AHA merekomendasikan penilaian status
volume cairan tubuh baik pada saat penderita pertama kali didiagnosa, maupun pada perjalanan penyakitnya, dimana dengan mengetahui status
volume cairan tubuh akan dijadikan panduan dalam terapi diuretik dan menilai kelebihan atau kekurangan natrium yang dapat membatasi efektifitas dan
menurunkan toleransi pengobatan yang diberikan.
4
Keterbatasan pemeriksaan fisik dalam mengevaluasi volume cairan tubuh dan rumit serta dibutuhkannya dana yang tidak sedikit dari metode-
metode pengukuran volume cairan tubuh secara tidak langsung seperti Underwater densitometry, Dual energy X-ray absorptiometry
sehingga
Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008
16
diperlukan pemeriksaan yang cepat, tidak rumit, dapat diulang dan tidak memerlukan biaya yang besar. BIA merupakan metode yang banyak
dikembangkan dan dipelajari pada tahun-tahun belakangan ini oleh karena pengukurannya cepat, aman, tanpa rasa sakit dan dapat diulang. Metode BIA
dalam pengukuran volume cairan tubuh di dasarkan atas asumsi bahwa tubuh manusia terdiri dari cairan intraselluler dan ekstraselluler yang dapat
mengahantarkan listrik.
5
Peningkatan kualitas hidup penderita merupakan tujuan utama dalam penatalaksanaan penderita gagal jantung yaitu berupa mempertahankan dan
menstabilkan kemampuan fungsional penderita, menghilangkan gejala, dan mengembalikan rasa nyaman bagi penderita dalam menjalani sisa hidupnya.
6
Telah dibuktikan bahwa penderita gagal jantung dengan kualitas hidup yang buruk akan memiliki risiko kematian dan dirawat kembali di rumah sakit yang
lebih tinggi.
7
Dari penelitian-penelitian terdahulu didapatkan bahwa status volume
cairan tubuh turut berperan dalam penatalaksanaan gagal jantung dimana dengan penentuan status hidrasi tubuh yang lebih awal akan dapat dicapai
stabilitas hemodinamik sehingga dapat terhindar kelebihan atau kekurangan cairan dan dengan mengukur volume cairan ekstrasel dapat memprediksi
retensi cairan serta telah dibuktikan bahwa parameter fungsi jantung berkorelasi dengan kompartemen intrasel dan ekstrasel dari volume cairan
tubuh.
8,9,10
. Disamping itu telah didapatkan bahwa volume cairan ekstrasel pada penderita gagal jantung NYHA III dan IV lebih banyak dibanding
penderita gagal jantung NYHA I dan II serta terjadi peningkatan yang signifikan dari volume plasma yang merupakan bagian dari cairan ekstrasel
Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008
17
pada penderita gagal jantung dekompensata bila kelebihan cairan tidak diterapi dengan adekuat.
8,11
Mengingat pentingnya peranan status volume cairan tubuh dalam penatalaksaan gagal jantung dan peningkatan kualitas hidup penderita yang
merupakan tujuan utama dari penatalaksanaan gagal jantung, maka kami berkeinginan melakukan penelitian sendiri untuk melihat hubungan antara
volume cairan tubuh yang diukur dengan Bio Impedance Analysis BIA dengan kualitas hidup yang diukur dengan Short Form SF - 36 pada
penderita gagal jantung NYHA I dan II.
Lili Syarief Hidayatsyah : Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio…, 2008 USU e-Repository © 2008
18
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN